You are on page 1of 8

UNIVERSITAS DIPONEGORO

GEOMORFOLOGI KARST DAN POTENSI GEOWISATA


PADALARANG, JAWA BARAT

SEMINAR

NASHIR IDZHARUL HUDA


21100112130090

FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
SEMARANG
NOVEMBER 2016
1

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini disusun oleh :


Nama

: Nashir Idzharul Huda

NIM

: 21100112130090

Jurusan/Program Studi : S-1 Teknik Geologi


Judul Seminar

: Geomorfologi Karst dan Potensi Geowisata Padalarang, Jawa


Barat

Telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing sebagai bagian persyaratan
dalam Kurikulum Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro

Menyetujui,
Tanggal November 2016
Dosen Pembimbing,

Devina Trisnawati, ST., M.Eng


NIK. 198612080214012222

KATA PENGANTAR
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai roman/ bentukan
muka bumi dengan meninjau proses yang berlangsung dalam pembentukan dan hasil
bentukannya. Sehingga pengelompokan suatu bentang alam dapat didasarkan pada
proses yang bekerja dan hasil bentukannya. Salah satu bentang alam yang jumlahnya
melimpah di Indonesia adalah bentang alam karst. Di selatan Pulau Jawa contohnya,
bentang alam karst ini memanjang dari barat ke timur. Salah satu bentang alam karst
di Jawa bagian barat adalah Karst Citatah Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Dalam proses pembentukan bentang alam karst tentunya didukung oleh
beberapa faktor antara lain adalah faktor pengontrol dan faktor pendorong.
Singkatnya dari hasil proses karstifikasi tersebut menghasilkan bentukan alam yang
indah, salah satu contoh bentukan karst adalah gua. Gua dengan beberapa ornamen di
dalamnya, tentunya dapat menjadi potensi yang besar sebagai pariwisata. Namun
mengingat bahwa bentang alam karst adalah bentang alam dengan batugamping
sebagai penyusun utama bentang alam tersebut, tentunya potensi tambang batu kapur
ataupun marmer sangatlah besar. Kedua kegiatan eksploitasi tersebut akan dibahas
dalam karya tulis ini, tambang (eksplotasi fisik) dan geowisata (eksploitasi non-fisik).

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga laporan Seminar/ Referat yang telah dibuat ini dapat tersusun baik dan
selesai tepat waktu. Dalam penyusunan laporan Seminar ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Devina Trisnawati, ST., M.Eng selaku dosen pembimbing.
2. Teman teman kelompok seminar sebagai kelompok seperjuangan.
3. Kepada seluruh teman-teman angkatan 2013 yang selalu memberi motivasi
dan dukungannya hingga terselesaikannya laporan ini.
4. Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Oleh karena keterbatasan dan kekurangan yang ada dalam Laporan Seminar
ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan Laporan ini. Penulis juga berharap Laporan Seminar ini bisa
bermanfaat bagi semua pihak tidak hanya di lingkungan kampus, tetapi juga untuk
kepentingan umum.
Semarang, 28 Oktober 2016

Penulis

SARI
Karst merupakan topografi unik yang terbentuk akibat adanya aliran air pada
bebatuan karbonat (biasanya berupa kapur, dolomit atau marmer). Proses geologi ini,
terjadi selama ribuan tahun, menghasilkan permukaan yang luar biasa mulai dari
pembentukan lubang-lubang vertikal, sungai-sungai dan mata air bawah tanah,
hingga gua dan sistem drainase bawah tanah yang kompleks.
Salah satu kawasan kawasan Karst yang terdapat di Jawa Barat adalah
kawasan Karst Citatah-Rajamandala yang membentang dari Rajamandala (perbatasan
Kab. Bandung Barat-Cianjur) sampai Padalarang dengan panjang kurang lebih 27
Km. Secara Administratif kawasan karst Citatah termasuk kedalam Kecamatan
Cipatat Kabupaten Bandung Barat dengan luas wilayah 10.320 ha berupa lahan
sawah 1.794 ha dan tanah darat 8.526 ha.
Kawasan karst Citatah - Rajamandala terletak di Kecamatan Cipatat,
Kabupaten Bandung Barat. Secara geohidrologi, sebagian besar kawasan tersebut
merupakan daerah resapan air dengan akuifer produktif sedang penyebaran luas, kecil
penyebaran setempat, serta akuifer produktif setempat. Akibat pemanfaatan ruang
untuk pertambangan dan industri (pengolahan kapur) yang melebihi ruang yang
ditetapkan, kawasan tersebut dikhawatirkan akan rusak dengan cepat. Gejala
rusaknya kawasan tersebut, antara lain beberapa mata air hilang, perbukitan kapur
yang tandus dan terjal serta sebagian telah musnah, situs Gua Pawon terancam, dan
timbulnya konflik sosial masyarakat.
Kata kunci: Karst, Citatah, Potensi

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
UCAPAN TERIMA KASIH...................................................................................iv
SARI.........................................................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup...............................................................................................2
1.4 Metodologi.....................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................4
BENTANG ALAM KARST CITATAH...................................................................4
2.1 Karst...............................................................................................................4
2.2 Karstifikasi.....................................................................................................5
2.3 Morfologi Karst..............................................................................................8
2.4 Karst Citatah-Rajamandala...........................................................................11
BAB III..................................................................................................................15
GEOWISATA CITATAH DAN PERMASALAHANNYA....................................15
3.1 Akar Geowisata Indonesia............................................................................15
3.2 Pengelolaan Karst Citatah dan Permasalahannya........................................17
6

3.3 Keindahan Citatah........................................................................................20


BAB IV..................................................................................................................22
PENUTUP..............................................................................................................22
4.1 Kesimpulan...................................................................................................22
4.2 Rekomendasi................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................24

DAFTAR GAMBAR
YGambar 2.1 Skema proses pelarutan batugamping (Trudgil,1985).......................5

Gambar 2.2 Faktor-faktor karstifikasi pengaruhnya terhadap proses pelarutan


(Trudgil, 1985).........................................................................................................8
Gambar 2.3 Diagram Skematika Bentukan Morfologi Karst.................................11
Gambar 2.4 Kawasan Karst Citatah-Rajamandala (Koesoemadinata, 2000)........12
Gambar 2.5 Lengkungan alami Gunung Hawu di Kawasan Karst Citatah Rajamandala...........................................................................................................13
Gambar 2.6 Budi Brahmantyo, dosen teknik geologi ITB saat menemukan osil
manusia prasejarah di Gua Pawon.........................................................................14
Gambar 2.7 Stone Garden di Karst Citatah- Rajamandala menjanjikan pemandangan
yang mengesankan.................................................................................................14
Gambar 3.1 Zonasi Karst Citatah- Rajamandala Kelas I dan Kelas II (Brahmantyo,
2008)......................................................................................................................19
Gambar 3.2 Salah satu wisata adrenalin slackline di G. Masigit yang seharusnya
termasuk ke dalam Zona kelas II namun terdapat aktifitas pertambangan............20
Gambar 3.3 Keindahan kawasan Karst Citatah-Rajamandala yang dinodai dengan
penggerusan tebing Batugamping Rajamandala....................................................21

You might also like