Professional Documents
Culture Documents
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Petrografi adalah ilmu memerikan dan mengelompokkan batuan.
batuan
berdasarkan
kenampakan
mikroskopis,
yang
termasuk
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
mineral
dalam
pengamatan
konoskop
1.3
No.
1.
Kegunaan
Sebagai perlengkapan tulis menulis
Sebagai alat yang digunakan untuk
2.
Mikroskop Polarisasi
mengamati
3.
4.
Tabel Identifikasi
batuan
Sebagai objek yang akan diamati
Sebagai tempat untuk menulis hasil
5.
Kamera
objek
sayatan
tipis
identifikasi
Untuk mengambil gambar sampel
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
6.
Papan Clipboard
7.
pada
menentukan
pengamatan
Birefringence
mineral
nikol
silang.
1.4
Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum petrografi acara
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Petrografi merupakan salah satu cabang dari ilmu kebumian
mmempelajari
batuan
berdasarkan
kenampakan
mikroskopis,
yang
termasuk
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
Gambar 2.1 Gambar interferensi yang terdiri dar isogir, isofasa dan melatop
1. Sumbu Optik
Cahaya terpolarisir yang melewati mineral anisotrop, akan dibiaskan
menjadi dua sinar yang bergetar kesegala arah dengan kecepatan yang berbeda.
Tetapi pada arah sayatan tertentu sinar akan dibiaskan kesegala arah dengan
kecepatan sama. Garis yang tegak lurus dengan arah sayatan tersebut di.kenal
sebagai Sumbu Optik.
Pada mineral-mineral yang bersisitim kristal tetragonal, hexagonal dan
trigonal terdapat dua sumbu indikatrik (sumbu arah getar sinar), yaitu sumbu
dari sinar ordiner (biasa) dan sinar ekstra ordiner (luar biasa). Pada mineral yang
bersistim kristal tersebut, hanya ada satu kemungkinan arah sayatan, dimana
sinar yang terbias bergetar ke segala arah dengan kecepatan sama. Oleh karena
itu, mineral-mineral yang bersistin Kristal tetragonal, hexagonal dan trigonal
mempunyai Sumbu Optik Satu (Uniaxial). Sedangkan pada mineral-mineral
yang bersistim kristal orthorombik, nonoklin dan triklin terdapat tiga macam
sumbu indikatrik, yaitu sumbu indikatrik sinar X (paling cepat), sinar Y
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
2. Tanda Optik
o Tanda Optik Mineral Sumbu Satu
Kecepatan sinar ordiner dan ekstra ordiner pada kristal sumbu satu
(uniaxial) adalah tidak sama. Pada mineral tertentu sinar ekstra ordiner lebih
cepat dari sinar ordiner, tetapi pada mineral lain sinar ordiner bisa lebih cepat
dari sinar ekstra ordiner. Untuk mempermudah pembahasan dari keragaman
tersebut dibuat kesepakatan bahwa mineral uniaxial yang mempunyai sinar
ekstra ordiner lebih cepat dari sinar ordiner diberi Tanda Optik Negatif.
Sebaliknya untuk mineral uniaxial yang mempunyai sinar ordiner lebih cepat
dari sinar ekstra ordiner diberi Tanda Optik Posltif.
o Tanda Optik Mineral Sumbu Dua
Pada mineral sumbu dua, kecepatan sinar X,sinar Y dan sinar Z
adalah tertentu, artinya pada setiap mineral sinar X merupakan sinar yang paling
cepat, sinar Y merupakan sinar intermediet dan sinar Z merupakan sinar paling
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
optik.
Melatop dapat kelihatan dapat tidak (tetapi tidak ditengah-tengah).
Penentuan tanda optik sama dengan gambar interferensi terpusat, tetapi
harus terlebih dahulu menentukan posisi setiap kwadrannya.
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
Gambar interferensi ini paling baik untuk menentukan sudut sumbu optik
( 2V ).
Penentuan Tanda Optik Gambar Interferensi Sumbu Optik
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
Pada mineral sumbu dua berlaku ketentuan bahwa tanda optik positif
jika sinar yang berimpit dengan Bsl adalah sinar Z, dan tanda optic
negatif jika sinar yang berimpit dengan Bsl adalah sinar X (Bst berimpit
dengan sinar Z).
Arah getar sinar Y selalu tegak lurus dengan bidang sumbu optik (Bso).
Maka pada gambar interferensi sumbu optik arah getar sinar Y
merupakan garis singgung dari isogir.
Sinar yang bergetar adalah sinar Y dan sinar yang berimpit dengan Bst
( karena pada sayatan ini Bst membentuk sudut kurang dari 45 terhadap
sayatan putar meja obyek sehingga kedudukan isogir diagonal
Masukkan komparator dan amati perubahan warna interferensi pada sisi
cembung isogir.
Jika terjadi gejala adisi maka sinar Y adalah sinar yang lebih cepat,
berarti sinar lain yang bergetar tegak lurus terhadapnya adalah sinar yang
lebih lambat yaitu sinar Z
Dengan demikian sinar Z berimpit dengan Bst, maka tanda optiknya
adalah negatif.
Sebaliknya jika terjadi gejala subtraksi, maka tanda optiknya positif
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
: 100
Pembesaran Okuler
: 10
Pembesaran Total
: 1000
Bukaan Diafragma
: 0,9
Bilangan Skala
: 0,001
Kedudukan
: X = 17, Y = 19
Sumbu Optik
: Biaxial (Ortorombik)
Tanda Optik
: Substraksi (+)
Nikol Sejajar
Gambar Interferensi
Isogir
:-
Gelang Warna
:-
Sudut 2V
:-
Nama Mineral
: Olivin
Isogir
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
Gelang Warna
3.2
Pembahasan
Petrografi merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari cara
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
tersebut. Olivin juga merupan mineral yang mudah terubah (teralterasi) oleh
proses pelapukan. Karena mudah terubah olivin bukanlah mineral yang umum
dalam batuan sedimen tetapi hanya merupan mineral penyerta pada beberapa
deposit pasir ataupun sedimen ketika tertransportasi sanagt dekat dengan batuan
induk yang banyak mengandung olivin.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum petrografi acara pengamatan konoskop
Saran
Saran saya dalam praktikum petrografi acara pengamatan konoskop
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Khairil
Rusman
Hari/Tgl
melakukan pengamatan serta agar asisten tepat dan selalu semangat dalam
membimbingi kami.
DAFTAR PUSTAKA
Chaerul, Muhammad. 2016. Mineral Optik dan Petrografi.
https://www.academia.edu/8443262/MINERALOGI_OPTIK_I)
https://www.academia.edu/8979560/MINERAL-OPTIK-CIRI-CIRI-OPTISPADA-MINERAL
https://www.franzbonbon.blogspot.co.id/konoskopis.
https://tommy-steven.blogspot.co.id/mineral-optik.
PRAKTIKUM PETROGRAFI
Acara
: Pengamatan Konoskop
Nama
Muh.
Rusman
Hari/Tgl
Khairil