Professional Documents
Culture Documents
PENGUJIAN LEMAK
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hampir semua bahan pangan banyak mengandung lemak dan minyak,
terutama yang berasal dari hewan.lemak merupakan salah satu kelompok
lipid yaitu senyawa organik yang terdapat dialam serta tidaklarut dalam air,
tetapi
larut
dalam
pelarut
organik
non
polar
misalnya
lemak
bebas
dan
bertambah
seiring
lama
penyimpanan
dan
dikonsumsi.
Oleh
karena
itu
perlu
dilakukan
praktikum
ini
berbagai jenis lemak yang mengetahui sifat penyabunan dua jenis gram
asam lemak (sabun)
TINJAUAN PUSTAK
Suatu lipid yang didefinisikan sebagai suatu senyawaorganik yang
terdapat dalam alam serta tak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dieti eter. Lipid adalah
senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dan gliserol yang
kandungan-kandungannya
air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter,dan asam kloroform,dan
benzena. Lipid tidak memeiliki rumusstruktur yang sama, akan tetapi terdiri
dari beberapa golongan yang berbeda. Bedasarkan kemiripan yang dimiliki
lipid dibagimenjadi beberapa golongan yaitu asam lemak dan posfolipid
(salirawai,2007).
Garam asam lemak basanya disebut sabun. Daya pembersih sabun
bertumpu pada sifat antifatik molekul sabun. Dengan ion Ca 2+ dan Mg2+
sabun dapat membentuk garam Ca atau Mg yang mengendap.sabun
mempunyai sifat dapat menurunkan tegangan permukaan air hal ini tampak
dari timbulnya busa apabila sabun dilarutkan dalam air dan diaduk. Asam
lemak tak jenuh mudahmengadakan reaksi pada ikatan rangkapnya. Dengan
gas hidrogen dan katalis ni dapat terjadi reaksi hidrogenasi yaitu pemecahan
ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Proses hidrogenasi mempunyai arti
peting karena dapat mengubah asam lemak yang padat. Ini adalah salah
satu
proses
pada
pembuatan
margarin
dan
minyak
kelapa
sawit
(Ashima,2013).
Asam lemak tak jenuh pada minyak goreng curah yang mempunyai
hidrogren
yang
mempunyai
hidrogen
yang
labil
pada
atom
karbon
tersebut,
terbentuk
polimer-polimer
(benda-benda
keton
dan
sifat kepolaran pelarut. Apabila lipid dilarutkan kedalam pelarut polar maka
hasilnya lipid tersebut tidak akan larut. Hal tersebut karena lipid memiliki
nonpolar sehingga lipid akan larut pada pelarut yang sama non polar
(arbi,2013).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada haris selasa 18, November 2014 di
Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan
Agroindustri Universitas Mataram.
Alat dan Bahan praktikum
a. Alat-alat praktikum
Adapun alat-alatyang digunakan dalam praktikum ini adalah pipet tetes,pipet
volume, fillter,gelas piala,kertas label,tissue,dan stopwatch.
b. Bahan-bahan praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah larutan
kloroform,etanol,CaCl2
bekas,detergen
1%,,
0,5%.MgCl2
sabun
1%
0,5%,
FeCl2
minyak
baru,minyak
aquades,iodium,campuaran
dengan asetat.
Prosdur kerja
a. Uji sifat kelarutan lemak
3 tabung reaksi
kloroform
Ditambahkan ke dalam masing-masing tabung dengan 1 tetes I2 dan goyangkan agar tercampur
rata
Dibiarkan pada suhu kamar selama 5 menit dan amati perubahan warna iodium setiap tabung dan
bandingkan dengan tabung nomor 1
HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Kelarutan
Lemak
Larutan
Kloroform
aquades
etanol
Sebelum 5 menit
Jingga
Jingga
jingga
Setelah 5 menit
Jingga
Agak bening
Jingga
sabun
+++
++
++
+++
++
Detergen
+++
+++
+
+++
+++
PEMBAHASAN
Lemak merupakan substansi biologis yang tidak larut dalam ari, tetapi
larutdalam pelarut organik yang kurang polar sepertikloroform dan ester .
lemak yang terbentuk dari esterifikasi asam lemak dan gliserol disebut
lemak sederhana, sedangkan lemak yang terbentuk dari ester asam lemak
dan gliserol
dan gliserol disebut lemak majemuk. Lemak yang dihasilkan oleh ninhidrin
lemak sederhana dan lemak majemuk disebut lemak turunan. Lemak pada
suhu kamar berwujud cair disebut minyak. Suatulemak dikatakan tidak jenuh
apabila lemak tersebut
jenuh tidakmemiliki ikatan rangkap. Lemak jenuh memiliki titik cair yang
lebih tinggi dari pada lemak tidak jenuh (selly,2013).
Melalui uji kelarutan lemak didapatkan data minyak larut dalam pelarut
kloroform,sedangkan pada pelarut etanol dan aquades minyak tidak larut. Ini
menunjukkan kloroform merupakan pelarut nonpolar dimana lipid larut pada
pelarut nonpolar. Hasil uji ini sesuai dengan pernyataan dewi (2011). Lemak
dan minyak adalah kelompok golongan lipid yang larut dalam pelarut
nonpolar seperti kloroform (CHCl3). Pada uji kelarutan, kelarutan lipid
ditentukan oleh kepdaran pelarut. Apabila lipid dilarutkan kedalam pelarut
polar maka hasilnya lipid tersebut tidak akan larut. Hal tersebut karena lipid
memilki sifat nonpolar sehingga hanya akan larut pada pelarut yang samasama nonpolar (asti,2013).
Ujiketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji
apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak. Dalam praktikum ini
digunakan indikator yodium (I2). ROLLI(2011) menyatakan bahwa yodium
dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak,tiap yodium
lebih banyak membuntuk busa dari pada sabun sehingga dapat di pastikan
pencucian lebih efektif dan lebih efisien jika menggunakan detergen.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
pengamatan
dan
pembahasaan
dapat
ditarik
DAFTAR FUSTAKA