Professional Documents
Culture Documents
Proses
fermentasi
ini
akan
mengakibatkan
1. Mahasiswa
memahami
dan
mampu
mempraktekan
B. Tinjauan Pustaka
Fermentasi adalah proses memproduksi energi dalam sel
dalam keadaan anaerobik atau tanpa oksigen. Fermentasi
meerupakan cara pengawetan dengan menggandakan jumlah
mikroba dan mengaktifkan metabolismenya dalam makanan.
Reaksi dalam proses fermentasi berbeda-beda tergantung
pada jenis gula yang digunakan dan jenis olahan yang
dihasilkan. Hasil fermentasi antara lain etanol, asam laktat,
hidrogen, asam butirat, dan aseton. Penggunanaan ragi
dalam
proses
fermentasi
antara
lain
pada
proses
tape dan
bahan
pangan
dengan
pembuatan
acar,
masyarakat,
dan
proses
pembuatan
serta
asam
acidilactici,
laktat
yaitu
Pseudomonas
Leuconostoc
mesenteroides,
pentoaceticus,
Lactobacillus
Pediococcus
brevis
dan
yang
tidak
ditemui
dalam
fermentasi
bahan
cair
(Fleming, 1984).
Fermentasi pikel disebut juga acar tempayan yang biasa dibuat dari
mentimun atau sayuran lainnya dalam air garam selama beberapa minggu.
Selama pembuatan, bakteri yang toleran terhadapp air garam mengubah
karbohidrat (gula) dalam sayuran menjadi asam laktat oleh proses yang
dikena; fermentasi. Asam laktat mempertahankan acar dan memberikan rasa
tajam pada pikel yang merupakan karakterisstik dari pikel. Konsentrasi garam
sangat penting dalam proses ini dan diperlukan untuk mendorong
pertumbuhan jenis bakteri (Ingham, 2008).
Fermentasi timun umumnya dibuat dalam tangki yang diisi
dengan larutan garam yang mengandung 6-8% sodium
klorida.
Garam
dalam
larutan
garam
membantu
untuk
menumbuhkan
homofermentatif.
Hansenula,
bakteri
Contoh
yeast
Torulopsis,
asam
laktat
dalam
yang
tumbuh
seperti
Saccharomyces,
Candida,
pertumbuhan
yeast
dalam
fermentasi
dapat
produksi
karbondioksida
yang
dapat
pencucian,
pengawetan,
penyegelan,
dan
d. Timun
3. Cara Kerja
Persen
Konsentr
asi
Kode
Samp
el
Warn
a
Tekstu
r
Aroma
Keke
ruha
n
5%
679
3,40b
3,45b
2,25a
3,20a
8%
332
3,35b
3,55b
2,55ab
3,05a
10%
432
3,55b
3,45b
2,95b
3,20a
20%
540
3,00ab
2,75a
2,45ab
3,20a
23%
693
2,45b
2,60a
2,45ab
3,95a
25%
258
3,00ab
2,95ab
2,35ab
3,30a
Ove
rall
3,15
a
3,00
a
3,10
a
2,90
a
2,90
a
2,85
a
parameter
yaitu
warna,
tekstur,aroma
secara
nyata
dengan
kode
sampel
540
ini
menunjukkan
besar
kecilnya
kadar
garam
dengan
kode
679
yang
terkesan
berbeda
oleh
panelis.
Hal
ini
mudah,
dan
bahan
pangan
menjadi
lebih
mudah
dicerna
(Yuliana, 2009).
Secara umum dikenal dua jenis pikel, yaitu pikel hasil pemeraman asam
laktat dan pikel yang dibuat dari perendaman bahan (timun atau terong)
dalam larutan garam pekat (salt stock). Pada pikel yang dibuat dari salt stock
ini biasanya asam ditambahkan ke dalamnya. Pikel dari salt stock diatas dapat
dibuat pikel siap konsumsi baik dalam bentuk pikel asin maupun manis. Pikel
manis (sweet pickle) dibuat dengan cara menghilangkan garam dari timun
salt stock dan penambahan gula (Koswara, 2009).
Cara kerja pada praktikum pembuatan pikel, langkah pertamaya itu
mensterilkan jar dengan autoclave dengan suhu 121C selama 2 jam. Setelah
itu, menyiapkan mentimun yang segar. Lalu menyiapkan larutan garam
dengan kandungan kadar garam yang bervariasi. Bersihkan mentimun dengan
air bersih, lalu dimasukkan dalam jar yang telah steril.Kemudian masukkan
larutan garam sampai seluruh permukaan mentimun tertutup seluruhnya oleh
larutan garam, akan tetapi harus diberi headspace antara permukaan atas buah
dengan tutup jar. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi reaksi antara larutan
garam dengan logam penutup jar. Setelah sudah dimasukkan dicek dahulu
organoleptik serta pHnya. Setelah sudah kemudian jar di tutup dengan
penutup. Setelah itu larutan garam diamati setiap hari, kekeruhannya selama 7
hari.Apabila larutan telah keruh maka larutan garam harus dibuang dan
diganti dengan larutan yang baru.
Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan pikel adalah mentimun,
tomat, terong, mangga, bunga pisang, beligu, labu air, labu siam. Pada
dasarnya pembuatan pikel dilakukan dengan merendam
bahan baku dalam larutan garam selama 2-3 minggu hingga
terjadi
fermentasi.
Dan
pembentukan
asam
yang
asam
acidilactici,
laktat
yaitu
Pseudomonas
Leuconostoc
mesenteroides,
pentoaceticus,
Lactobacillus
Pediococcus
brevis
dan
pada tahap adaptasi, sehingga mikroflora dapat beradaptasi secara cepat dan
tumbuh dengan baik (Nataliningsih, 2006).
Daya tahan simpan pikel kurang lebih 1 tahun asalkan pH dikontrol
kurang lebih 2,5. Pikel yang baik juga dipengaruhi jumlah garam yang
digunakan pada proses pembuatannya, bila garam yang digunakan terlalu
banyak akan mengakibatkan permukaan tidak rata pada kulit pikel dan bila
terlalu sedikit akan mengakibatkan kulit pikel terasa licin, lemas dan mulur
akibat pembengkakan serta menyebabkan penyusutan ketebalan kulit dan
pada akhirnya kulit akan berwarna putih,, bertekstur lembut dan lemas
(Anggara dkk, 2013).
Perbedaan kadar garam pada proses pembuatan pikel
mempengaruhi kualitas dari beberapa parameter. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya sampel yang berbeda nyata.
Semakin tinggi atau semakin rendah kadar garam maka
kualitas yang dihasilkan juga semakin rendah. Pada kadar
garam
yang
semakin
tinggi
pikel
seperti
mengalami
bila
garam
yang
digunakan
terlalu
banyak
akan
mengakibatkan permukaan tidak rata pada kulit pikel dan bila terlalu sedikit
akan mengakibatkan kulit pikel terasa licin, lemas dan mulur akibat
pembengkakan serta menyebabkan penyusutan ketebalan kulit dan pada
akhirnya kulit akan berwarna putih,, bertekstur lembut dan lemas
(Anggara dkk, 2013).
E. Kesimpulan
Kesimpulan dari Acara V Pembuatan Pikel Timun adalah
sebagai berikut:
1. Pembuatan pikel mentimun menggunakan larutan garam
dan diperam selama 7 hari.
2. Konsentrasi garam yang biasa digunakan dalam pikling adalah 6-10%.
3. Parameter warna urutan sampel dari yang disukai sampai tidak
disukai adalah 432, 679, 332, 540, 258, 693.
4. Urutan tekstur dari yang paling disukai sampai tidak
disukai adalah dengan kode sampel 332, 679, 432, 258,
540, dan 693.
5. Paramter aroma urutan yang paling disukai sampai tidak
diskai adalah 432, 332, 540, 693, 258, dan 679.
6. Parameter kekeruhan urutan yang disukai sampai tidak
disukai yaitu 693, 258, 679, 432, 540, 332.
7. Paramter overall urutan yang disukai sampai yang tidak
disukai adalah 679, 432, 332, 540, 693, 258.
DAFTAR PUSTAKA
Anggara, Dimas Fauzi., Denny Suryanto Sutardjo dan Kusmayadi Suradi. 2013.
Pengaruh Penggunaan Jenis Asam Pada Proses Pickle Terhadap Kualitas
Kimia Kulit Kelinci Peranakan New Zealand White. Universitas
Padjadjaran.
Djubaedah, Endah., Djumarman., Enny Hawani Lubis dan Tuty
Hendraswaty.
2004.
Pengaruh
Konsentrasi
Garam
Penambahan Jenis Asam terhadap Mutu Lada Hijau dalam
Botol Selama Penyimpanan. Jurnal Tenologi dan Industri
Pangan. Vol XV. No 3. Hal 188-198.
Doan, T., D Babu and R Buescher. 2012. Inhibition of Yeast in
Commercial Pickle Brines. Journal of Food Research. Vol. 1
No. 3. Hal 295-301.
Fleming, Henry P. 1984. Developments in Cucumber Fermetation.
Food Fermentation Laboratory, US Departement of
Agriculture, Agricultural Research Service and North
Carolina Agricultural Research Service, Derpartment of
Food Science, North Carolina State University, Raleigh,
North Carolina 27695-7624, USA.
Ingham, Barbara H. 2008. Homemade Pickles and Relishes.
University of Wisconsin-Extension Cooperative Extension.
Hal 1-60.
Koswara, Sutrisno. 2009. Teknologi Pengolahan Sayuran dan
Buah-Buahan. E-Book Pangan. Hal 1-59.
Mariyani, Neny. 2009. Studi Pembuatan Mie Kering Berbahan
Baku Tepung Singkong dan Mocal (Modified Cassava Flour).
Supervisior Jaminan Mutu Program Diploma IPB.
Nataliningsih. 2006. Pengaruh Konsentrasi Garam dan Gula dalam Pengolahan
Pikel Bunga Pisang Ambon ( Musa Paradisiaca L.). Hal 1-14.