Professional Documents
Culture Documents
ACARA
NIM
: F1G1 14 010
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari tantang mineral sayatan
dibawah mikroskop yaitu petrografi. Pengamatan sampel mineral secara detail
selalu menggunakan mikroskop untuk mengamati mineral-mineral penyusun
batuan beku sedimen, dan metamorf. Pengamatan mineral diera moderanisasi
sering menggunakan mikroskop polarisasi dalam mempermudah pengamata
tersebut. Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda-benda
yang berukuran kecil atau mikro, sehingga apabila benda-benda mikro tersebut
dilihat menggunakan mikroskop akan terlihat besar. Dalam studi geologi,
digunakan alat yang bernama mikroskop polarisasi. Mikroskop polarisasi
adalah mikroskop yang digunakan dalam pembelajaran spesimen geologi,
khususnya pada pengamatan sayatan tipis dari batuan. Jenis mikroskop polarisasi
memiliki bentuk yang hampir sama dengan mikroskop pada umumnya, namun
fungsinya tidak hanya memperbesar benda-benda mikro dan menggunakan cahaya
biasa, pada mikroskop polarisasi cahaya yang digunakan adalah cahaya
terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi terpusat pada satu arah, sedangkan cahaya biasa
bergerak dalam arah gerakan acak. Dengan cahaya terpolarisasi ini kita dapat
melihat ciri-ciri atau sifat-sifat dari kristal dan mineral secara jelas, terutama dari
segi warna, karena setiap mineral memiliki warna tersendiri. Selain itu yang
membedakan antara mikroskop konvensional dengan mikroskop polarisasi adalah
adanya beberapa komponen tambahan pada mikroskop polarisasi, seperti keping
analisator, kompensator, polarisator, dan lensa Amici-Bertrand. Terdapat beberapa
tipe mikroskop polarisasi, seperti tipe Olympus, Reichert, dan Bausch & Lomb.
PRAKTIKUM PETROGRAFI
ACARA
NIM
: F1G1 14 010
Kegunaan
Alat tulis
LKP
Kamera
Sayatan mineral
Mikroskop polarisasi
PRAKTIKUM PETROGRAFI
ACARA
NIM
: F1G1 14 010
BAB 2
LANDASAN TEORI
Mikroskop yang dipergunakan untuk pengamatan sayatan tipis dari batuan,
pada prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasa dipergunakan dalam
pengamatan biologi. Keutamaan dari mikroskop ini adalah cahaya (sinar) yang
dipergunakan harus sinar terpolarisasi. Karena dengan sinar itu beberapa sifat dari
kristal akan nampak jelas sekali. Salah satu faktor yang paling penting adalah
warna dari setiap mineral, karena setiap mineral mempunyai warna yang khusus.
Untuk mencapai daya guna yang maksimal dari mikroskop polarisasi maka perlu
dipahami benar bagian-bagiannya serta fungsinya di dalam penelitian. Setiap
bagian adalah sangat peka dan karenanya haruslah dijaga baik-baik. Kalau
mikroskop tidak dipergunakan sebaiknya ditutup dengan kerudung plastik.
Bagian-bagian optik haruslah selalu dilindungi dari debu, minyak dan kotoran
lainnya. Perlu diketahui bahwa butir debu yang betapapun kecilnya akan dapat
dibesarkan berlipat ganda sehingga akan mengganggu jalannya pengamatan
(Judith, 1981).
Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan benda-benda
yang sangat kecil yamg tidak dapat dilihat dengan mata tlanjang.
Fungsi utamanya adalah untuk melihat bayangan suatu benda
yang lebih besar dan jelas. Alat obtik ini mengunakan dua buah
lensa positif, yang dekat objek disebut lensa objektif dan yang
dekat dengan lensa disebut lensa okuler. Sifat bayangan yang
dibentuk oleh mikroskep adalah maya, terbalik dan diperbesar.
Pada umumnya mikroskop dilengkapi dengan 3-4 buah lensa
objektif, yaitu berukuran 4-5x, 40-45x, 10x, 100x, kekuatan lensa
tergantung pada panjang fokus dari objektif. Semakinpendek
fokus semakin tinggi daya pembesarannya dan sebaliknya.
Mikroskop juga dilengkapi dengan lensa okuler yang berfungsi
untuk membesarkan bayangan sejati yang dihasilkan ojektif.
ini,
antara
lain
keping
analisator,
polarisator,
Pengunci tubus atas bagian tengah Berfungsi untuk mengunci tubus atas
bagian tengah.
(Graha, 1987).
PRAKTIKUM PETROGRAFI
ACARA
NIM
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
: F1G1 14 010
PRAKTIKUM PETROGRAFI
ACARA
NIM
: F1G1 14 010
:1
No. Peraga
:1
Perbesaran Objektif
: 10 x
Perbesaran Okuler
: 10 x
Perbesaran Total
: 40 x
Perbesaran Diafragma
: 0.10
Bilangan skala
: 1/40 = 0,025
: 100
: 72
Nilai pinggir
PRAKTIKUM PETROGRAFI
ACARA
NIM
:1
No. Peraga
:1
Perbesaran Objektif
: 10 x
Perbesaran Okuler
: 10 x
: F1G1 14 010
Perbesaran Total
: 40 x
Perbesaran Diafragma
: 0.10
Bilangan skala
: 1/40 = 0,025
Kedudukan Mineral
: X = 12
Y = 18
Ukuran Mineral
: 28 mm x 0,025 = 0,7
Daya Absorpsi
: Gelap Maximum
Warna
: Hitam
Belahan
:-
Nama Mineral
: Biotit
Kedudukan Mineral
: X = 12
Y = 18
Daya Absorpsi
: Terang maximum
Warna
: Cokla
Belahan
:-
Nama Mineral
PRAKTIKUM PETROGRAFI
ACARA
NIM
: F1G1 14 010
Sejajar Polalisator
PRAKTIKUM PETROGRAFI
ACARA
3.2 Pembahasan
NIM
: F1G1 14 010