Professional Documents
Culture Documents
ACARA
: D611 12 275
KETERANGAN :
1.
KUARSA
2.
ORTOKLAS
3.
HORNBLENDE
4. VEIN ZONE
saccharoid
3
4
No.Urut
: 01
No. Peraga
:-
Warna
Segar
Lapuk
Jenis Endapan
: Abu-Abu
: Kuning Kecoklatan
: Hidrothermal (Alterasi & Mineralisasi)
Jenis Batuan
Host Rock
Source Rock
Komposisi Mineral
Mineral Primer
Mineral Alterasi
Mineralisasi
: Single Vein
Zona Alterasi
: Potasik
Keterangan
Batuan ini memiliki kenampakan warna segar abu-abu dan warna lapuk
kuning kecoklatan dimana mencirikan sebagai batuan samping atau host rock dengan
jenis batuannyaialah batuan beku asam yang menjadi tempat proses alterasi dan
mineralisasi terjadi. Tipe endapan mineral pada batuan ini ialah hydrothermal yang
merupakan jenis endapan pembentuk mineral bijih yang berasal dari larutan sisa
magma yang bercampur dengan H2O. Komposisi mineral primer pada batuan ini
ialah kuarsa, ortoklas, dan biotit. Komposisi mineral alterasi ialah klorit sedangkan
komposisi mineral dari hasil mineralisasinya adalah kuarsa dan pirit. Adapun tekstur
khusus pada mineral-mineral tersebut ialah vein yang merupakan urat pada batuan.
Proses pembentukan batuan berasal dari proses kristalisasi magma bersifat
asam (viskositas tinggi) akan naik ke permukaan akibat pengaruh tekanan dan
densitas yang berbeda sehingga menerobos batuan samping/wall rock. Saat magma
menerobos masuk melalui celah-celah wall rock terjadilah asimilasi magma yaitu
proses reaksi atau pelarutan antara magma dengan batuan sekitarnya. Saat terjadi
asimilasi, magma tadi mulai mengalami penurunan suhu yang diikuti dengan
pembentukan mineralnya. Dengan adanya aktifitas vulkanisme disekitar batuan beku
tersebut, maka terjadi proses hydrothermal yang menyebabkan pembentukan mineral
baru yang disebut dengan proses alterasi dan mineralisasi. Proses alterasi merupakan
pembentukan mineral baru dengan cara mengubah mineral yang telah ada
sebelumnya dimana larutan hydrothermal yang masuk kedalam rekahan batuan akan
mengubah komposisi kimia mineral yang telah ada menjadi mineral baru seperti
klorit. Pada genesa ini mineral primer seperti hornblende (Ca2(Mg, Fe, Al)5 (Al,
Si)8O22(OH)2)
akibat
proses
alterasi
berubah
menjadi
mineral
klorit
zona yang lemah yang merupakan media tempat larutan tersebut mengalir yang
kemudian mengalami pembekuan dan pengkristalan.
Adapun kegunaan dari mineral-mineral alterasi dan mineralisasi tersebut
ialah sebagai berikut:
Referensi :
ASISTEN
(FADLIAH )
PRAKTIKAN
(MASRI MASUD)
: D611 12 275
KETERANGAN :
1.
OLIVIN
2.
SERPENTIN
3. ZONING
1
2
No.Urut
: 02
No. Peraga
:-
Warna
Segar
Lapuk
Jenis Endapan
: Hijau Kemerahan
: Kuning Kecoklatan
: Hidrothermal (Alterasi & Mineralisasi)
Jenis Batuan
Host Rock
Source Rock
Komposisi Mineral
Mineral Primer
Mineral Alterasi
Mineralisasi
: Olivin
: Serpentinit
: Magnesit
: Zoning
Zona Alterasi
: Propilitik
Keterangan
Batuan ini memiliki kenampakan warna segar abu-abu dan warna lapuk
kuning kecoklatan dimana mencirikan sebagai batuan samping atau host rock dengan
jenis batuannya batuan beku (peridotit) yang menjadi tempat proses alterasi dan
mineralisasi terjadi. Tipe endapan mineral pada batuan ini ialah magmatik yang
merupakan jenis endapan pembentuk mineral bijih yang berasal dari kristalisasi
magma. Komposisi mineral primer pada batuan ini ialah olivin. Komposisi mineral
Referensi :
ASISTEN
(FADLIAH )
PRAKTIKAN
(MASRI MASUD)
NIM
: D611 12 275
KETERANGAN :
1.
KAOLIN
2. VEIN
saccharoid
No.Urut
: 03
No. Peraga
:-
Warna
Segar
Lapuk
Jenis Endapan
: Hijau Keabuan
: Kuning Kecoklatan
: Hidrothermal (Alterasi)
Jenis Batuan
Host Rock
Source Rock
Komposisi Mineral
Mineral Primer
Mineral Alterasi
Mineralisasi
:: Kaolin, Epidot
:-
: Disseminasi, Vein
Zona Alterasi
: Argilik
Keterangan
Batuan ini memiliki warna segar putih, warna lapuk coklat, tergolong pada
jenis endapan hidrotermal. Wall rock pada batuan ini adalah batuan beku. Batuan ini
memiliki mineral primer terdiri dari plagioklas mineral alterasi terdiri dari epidot
dalam bentuk veinlets, talk, dan kaolin. Teksturnya berupa diseminasi, jenis
batuannya adalah batuan beku asam.
Batuan ini terbentuk dari pembekuan magma yang bersifat asam pada
kedalaman yang sangat besar di bawah permukaan bumi. Magma yang berada pada
dapur magma pada awalnya akan mengalami defrensiasi magma yaitu proses
pemisahan magma homogen dalam fraksi-fraksi dengan komposisi yang berbedabeda akibat perpindahan gas-gas. Defrensiasi magma terjadi selama proses
pembekuan magma dimana kristal-kristal terbentuk tidak bersamaan tetapi dalam
urutan kristalisasi sesuai pada reaksi seri bowenyang menunjukkan bahwa mineralmineral berat yang bersifat basa akan mengkristal lebih dahulu seperti piroksin,
biotit, mineral-mineral plagioklas kemudian dilanjutkan oleh mineral-mineral yang
bersifat asam seperti muskovit dan kuarsa. Karena terbentuk diawal maka kristal ini
mempunyai waktu yang lama sehingga dapat mengkristal dengan sempurna. Setelah
itu ketika magma naik ke permukaan magma akan mengalami pembekuan dan
membentuk batuan beku asam. Setelah itu akibat adanya gaya tektonik dan vulkanik
yang bekerja membuat cairan hidrotermal atau cairan silikat sisa proses kristalisasi
fraksional yang kaya akan kandungan alkali, alumunium, mengandung air, dan unsur
volatil naik ke permukaan menerobos celah-celah batuan. Cairannya tidak selalu
berbentuk cair akibat konsentrasi volatil. Apabila mencukupi, tekanan volatil akan
menginjeksi cairan di sepanjang permukaan lemah pada batuan yang merupakan
bagian dari batuan beku intrusi yang sama, ataupun batuan lain yang sudah terbentuk
lebih awal, urat-urat yang mengandung sulfida, akan mengisi rekahan pada wall
rock. Juga dapat berupa suatu massa tak teratur, yang mengganti seluruh atau
sebagian batuan sehingga pada suhu antara 200o-300o C mineral yang terdapat pada
batuan beku asam teralterasi menjadi epidot. Akibat gaya endogen yang bekerja,
batuan ini terangkat keatas dekat dengan permukaan bumi atau bahkan tersingkap di
permukaan bumi. Sehingga batuan beku tadi yang banyak mengandung mineralmineral feldspar mengalami pelapukan dimana mineral potassium aluminium silikat
dan feldspar dirubah menjadi kaolin dan sebagian lagi mejadi talk. Mineral kaolin
terbentuk hasil alterasi dari mineral lain, sebagai contoh hasil alterasi felspar dengan
hadirnya air. Ortoklas berubah menjadi Kaolin : Al 2Si2O5 (OH)4 bila K (K-
hidroksida) dipindah oleh reaksi dengan air. Ortoklas + air = Kaolin + silika + K.
Kaolin memiliki struktur diseminasi yang terjadi pada magma dalam yang kemudian
akan menghasilkan batuan beku granular, dimana kristal yang terbentuk di awal
akan tersebar seluruhnya sehingga mineral yang terbentuk kemudian akan mengikuti
bentuk tekstur batuan yang telah ada. Kaolin terbentuk pada zona argilik dimana
tempat terbentuknya mineral ini berada pada zona hancuran potassium, magnesium
dan kalsium yang ditandai dengan mineral pencirinya berupa mineral lempung dan
kuarsa.
Kaolin sering dijumpai tersingkap di permukaan dekat dengan singkapan
batuan beku yang banyak mengandung mineral feldspar. Kaolin banyak dipakai
sebagai bahan pengisi (filler), pelapis (coater), barang-barang tahan api dan isolator.
Kaolin berasosiasi dengan Talk.
Referensi :
ASISTEN
(FADLIAH )
PRAKTIKAN
(MASRI MASUD)
saccharoid
: D611 12 275
KETERANGAN :
1.
KUARSA
2. VEIN
No.Urut
: 04
No. Peraga
:-
Warna
Segar
Lapuk
Jenis Endapan
: Abu-Abu Kecoklatan
: Kuning Kecoklatan
: Hidrothermal (Mineralisasi)
Jenis Batuan
Host Rock
Source Rock
: Breksi Vulkanik
:-
Komposisi Mineral
Mineral Primer
Mineral Alterasi
Mineralisasi
: Kuarsa
:: Kuarsa
: Vein Zone
Keterangan
Batuan ini memiliki kenampakan warna segar abu-abu dan warna lapuk
kuning kecoklatan dimana mencirikan sebagai batuan samping atau host rock dengan
jenis batuannya batuan volkanik yang menjadi tempat proses alterasi dan
mineralisasi terjadi. Tipe endapan mineral pada batuan ini ialah hydrothermal yang
merupakan jenis endapan pembentuk mineral bijih yang berasal dari larutan sisa
magma yang bercampur dengan H2O. Komposisi mineral primer pada batuan ini
ialah kuarsa. Komposisi mineral dari proses mineralisasinya adalah kuarsa. Adapun
tekstur khusus pada mineral-mineral tersebut ialah vein zone.
Proses pembentukan batuan volkanik ini dapat dibedakan menjadi tiga
macam endapan yaitu endapan jatuhan piroklastik, endapan aliran piroklastik dan
endapan surge piroklastik dimana endapan jatuhan yang menjadi penciri
pembentukan batuan ini. Setelah membentuk endapan jatuhan tersebut, maka proses
yang berlang selanjutnya ialah kompaksi untuk membentuk batuan volkanik. Dengan
adanya aktifitas vulkanisme disekitar batuan volkanik tersebut, maka terjadi proses
hydrothermal yang menyebabkan pembentukan mineral baru yang disebut dengan
proses alterasi dan mineralisasi. Proses mineralisasi merupakan proses pembentukan
mineral baru tanpa mengganti atau mengubah mineral yang telah ada
sebelumnyadimana dalam hal ini larutan hidrotermal yang masuk kedalam rekahan
batuan samping dan membentuk mineral seperti kuarsa (SiO2) dari unsur Si+4 + 2O-2
menghasilkan SiO2.
Tekstur Vein pada batuan ini terbentuk disebabkan pengisian rekahan oleh
larutan sisa magma yang melewati batuan tersebut, dimana rekahannya merupakan
zona yang lemah yang merupakan media tempat larutan tersebut mengalir yang
kemudian mengalami pembekuan dan pengkristalan.
Adapun kegunaan dari mineral-mineral alterasi dan mineralisasi tersebut
ialah sebagai berikut:
Referensi :
ASISTEN
(FADLIAH )
PRAKTIKAN
(MASRI MASUD)
saccharoid
: D611 12 275
KETERANGAN :
1.
KUARSA
2. VEIN
No.Urut
: 05
No. Peraga
:-
Warna
Segar
Lapuk
Jenis Endapan
: Abu-Abu Kehitaman
: Kuning Kecoklatan
: Hidrothermal (Mineralisasi)
Jenis Batuan
Host Rock
Source Rock
: Batuan Volkanik
:-
Komposisi Mineral
Mineral Primer
Mineral Alterasi
Mineralisasi
: Disseminasi, Vein
Keterangan
Batuan ini memiliki kenampakan warna segar abu-abu kehitaman dan warna
lapuk kuning kecoklatan dimana mencirikan sebagai batuan samping atau host rock
dengan jenis batuannya batuan volkanik yang menjadi tempat proses alterasi dan
mineralisasi terjadi. Tipe endapan mineral pada batuan ini ialah hydrothermal yang
merupakan jenis endapan pembentuk mineral bijih yang berasal dari larutan sisa
magma yang bercampur dengan H2O. Komposisi mineral dari proses mineralisasinya
adalah kuarsa dan molybdenit. Adapun tekstur khusus pada mineral-mineral tersebut
ialah vein dan disseminasi.
Proses pembentukan batuan volkanik ini dapat dibedakan menjadi tiga
macam endapan yaitu endapan jatuhan piroklastik, endapan aliran piroklastik dan
endapan surge piroklastik dimana endapan jatuhan yang menjadi penciri
pembentukan batuan ini. Setelah membentuk endapan jatuhan tersebut, maka proses
yang berlang selanjutnya ialah kompaksi untuk membentuk batuan volkanik. Dengan
adanya aktifitas vulkanisme disekitar batuan volkanik tersebut, maka terjadi proses
hydrothermal yang menyebabkan pembentukan mineral baru yang disebut dengan
proses alterasi dan mineralisasi. Proses mineralisasi merupakan proses pembentukan
mineral baru tanpa mengganti atau mengubah mineral yang telah ada
sebelumnyadimana dalam hal ini larutan hidrotermal yang masuk kedalam rekahan
batuan samping dan membentuk mineral seperti kuarsa dan mineral logam
molybedint. Kuarsa (SiO2) dari unsur Si+4 + 2O-2 menghasilkan SiO2.
Tekstur Vein pada batuan ini terbentuk disebabkan pengisian rekahan oleh
larutan sisa magma yang melewati batuan tersebut, dimana rekahannya merupakan
zona yang lemah yang merupakan media tempat larutan tersebut mengalir yang
kemudian mengalami pembekuan dan pengkristalan.
Adapun kegunaan dari mineral-mineral alterasi dan mineralisasi tersebut
ialah sebagai berikut:
industry logam
Mineral kuarsa digunakan dalam bahan pembuatan kaca
Referensi :
ASISTEN
(FADLIAH )
PRAKTIKAN
(MASRI MASUD)
KETERANGAN :