You are on page 1of 10

Faktor Risiko Hipertensi, Dislipidemia, Merokok, Asam Urat, Obesitas, Diabetes

Melitus, dan Riwayat Stroke dalam Keluarga pada Penderita Stroke


Penulis :
1. dr. Qarina El- Harizah
2. dr. Darlan Djali Chan, Sp.S
3. dr. Iskandar Nasution, Sp.S, FINS.
Institusi

: Departemen Neurologi FK Universitas Sumatera Utara

Telepon

: 061-8361721

HP

: 08123212662

Email

: el.harizah@gmail.com

Alamat Korespondensi

: Jl. Bunga Wijaya Kusuma, Perum Mega Setiabudi

Village Blok C-15 Medan


Faktor Risiko Hipertensi, Dislipidemia, Merokok, Asam Urat, Obesitas, Diabetes
Melitus, dan Riwayat Stroke dalam Keluarga pada Penderita Stroke
Risk Factors Hypertension, Dyslipidemia, Smoking, Gout, Obesity, Diabetes Mellitus,
and Stroke In Family History of Stroke Patients Factors
Qarina El- Harizah*, Darlan Djali Chan**, Iskandar Nasution**
ABSTRACT
Introduction : Stroke is a neurological syndrome which is a global
health

problem. There are

quality of life in

old

no

special medical measures contribute to the

age

as the prevention of cerebrovascular disease.

Knowledge of etiologic factors that influence the occurrence of stroke required


for the prevention of risk factors.
Aims : The aim of this study to identify the risk factors for hypertension,
dyslipidemia, smoking, gout, obesity, diabetes mellitus, and family history of
stroke in the stroke patients.
Methods : Study

was

carried

General

Hospital North Sumatera.

the

factors. The

risk

Scan)

and

100

study

consist

out

in

Haji

Adam

Malik

case control was designed to find


of 100 strokes

(confirmed with

CT

non-strokes. The controls were matched to cases in

respect

to age and

sex. Logistic

regression

models

for stroke were

developed to explore the contributions of the various risk factors.


Results : Logistic
indentified,

hypertension

(OR=1,176),

gout

Regression
(OR=6,192),

(OR=0,736),

analysis

included

odds ratio were

diabetes mellitus (OR=2,346), smoking


dyslipidemia

(OR=2,124),

obesity

(OR=1,128), family history of stroke (OR=1,806).


Conclusions : This study quantifies the
factors to the overall risk of stroke. Finding
mellitus, and dyslipidemia

are

contribution
that,

of different

hypertension,

the biggest risk factors and

it

considered as a risk factor for stroke. These are modifiable risks,


be treated

diabetes
can

be

that can

by appropriate medication and life style changes.

Keywords : case control, risk factors, stroke.


ABSTRAK
Pendahuluan : Stroke adalah sindrom neurologis yang merupakan masalah
kesehatan global, penyebab utama kecacatan, dan penyebab utama kematian di seluruh
dunia. Dimana tidak ada tindakan medis khusus yang berkontribusi terhadap kualitas
hidup di usia tua sebagai pencegahan penyakit serebrovaskular. Pengetahuan tentang
faktor-faktor risiko diperlukan untuk pencegahan dan menurunkan angka kejadian
stroke.
Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besar risiko hipertensi,
dislipidemia, merokok, asam urat, obesitas, diabetes melitus, dan riwayat stroke dalam
keluarga terhadap kejadian stroke
Metode: Studi ini merupakan penelitian kasus kontrol dengan sumber data
primer di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, Sumatera Utara. Subjek
penelitian terdiri dari 200 subjek dengan stroke 100 orang (dikonfirmasi dengan
Computed Tomography Scan kepala) dan bukan stroke 100 orang. Data kemudian
dianalisis untuk melihat besar risiko hipertensi, dislipidemia, merokok, asam urat,
obesitas, diabetes melitus, dan riwayat stroke dalam keluarga terhadap kejadian stroke.
Hasil : Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik, didapatkan faktor
risiko hipertensi (OR=6,192), diabetes melitus (OR=2,346), merokok (OR=1,176), asam
urat (OR=0,736), dislipidemia (OR=2,124), obesitas (OR=1,128), riwayat stroke dalam
keluarga (OR=1,806).
Kesimpulan : Penelitian ini

menggabungkan faktor-faktor yang berbeda

terhadap faktor risiko stroke secara keseluruhan dengan hasil hipertensi, diabetes

melitus, dan dislipidemia sebagai faktor risiko yang bermakna dengan p<0,05 dan
hipertensi adalah faktor risiko terbesar terhadap terjadinya stroke.
Kata Kunci : faktor-faktor risiko, kasus kontrol, stroke.
*Peserta Program Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Saraf, Departemen Neurologi FK
Universitas Sumatera Utara/RSUP H.Adam Malik Medan, **Staf Pengajar Departemen
Neurologi FK Universitas Sumatera Utara/RSUP H.Adam Malik Medan.
Korespondensi: el.harizah@gmail.com
PENDAHULUAN
Stroke adalah salah satu sindrom neurologi yang merupakan masalah kesehatan
global, penyebab utama dari kecacatan, dan mortalitas di seluruh dunia. Secara global,
15 juta orang setiap tahun menderita stroke. Dimana 5 juta meninggal dan 5 juta yang
tersisa memiliki kecacatan permanen yang memberikan beban pada keluarga dan
masyarakat.1
Telah diketahui bahwa tidak ada tindakan medis khusus berperan terhadap
kualitas hidup di usia tua sebagai pencegahan penyakit serebrovaskular. Pengetahuan
tentang faktor-faktor risiko diperlukan untuk pencegahan dan menurunkan angka kejadian
stroke. Beberapa faktor risiko dibagi menjadi dua yaitu, dapat dimodifikasi termasuk
hipertensi, dislipidemia, merokok, asam urat, obesitas, dan diabetes melitus, sedangkan
yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan stroke
sebelumnya.2
Hipertensi merupakan faktor risiko yang paling berkontribusi terhadap terjadinya
kecacatan, kematian, dan merupakan penyebab utama terjadinya stroke. Dimana makin
tinggi tekanan darah makin tinggi kemungkinan terjadinya stroke.3 Penelitian pada
114.793 laki-laki Korea mendapatkan risiko relatif kejadian perdarahan intraserebral
sebesar 33,3 % dan kejadian perdarahan subaraknoid 4,98 % terhadap hipertensi derajat 3
dibandingkan pasien dengan tensi normal. 4 Selain itu, terhadap 5017 pasien dengan stroke
iskemik dijumpai 66,6% memiliki faktor risiko hipertensi dibandingkan faktor risiko
lainnya.5
Dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK)
meskipun perannya sebagai penyebab terjadinya stroke iskemik masih belum jelas.
Dilaporkan bahwa terdapat hubungan antara kadar kolesterol total, kolesterol Low
Density Lipoprotein (LDL), dan kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) terhadap
risiko terjadinya stroke iskemik. Dimana, kadar kolesterol total dan kolesterol LDL lebih
berpengaruh daripada kadar trigliserida. 6

Merokok merupakan faktor risiko yang ditemukan pada semua tipe stroke.
Bukti-bukti hubungan antara rokok dan kejadian stroke sangat kuat. Pada populasi
dengan berbagai etnis yang menunjukkan hubungan kuat antara merokok dan risiko
stroke, dimana perokok memiliki setidaknya dua sampai empat kali lipat peningkatan
risiko stroke dibandingkan dengan bukan perokok atau individu yang telah berhenti
merokok lebih dari 10 tahun sebelumnya. 7
Menurut penelitian metaanalis dari 16 studi dimana terdapat 238.449 partisipan
dengan hiperurisemia memiliki risiko dan secara statistik terdapat peningkatan secara
signifikan angka kejadian dan mortalitas stroke iskemik dan hemoragik.8 Hubungan
antara kadar asam urat serum terhadap terjadinya stroke dari lima puluh lima pasien
dengan stroke akut yang dievaluasi terdapat 25 pasien perempuan (45,5%) dan 30 pasien
laki-laki (54,5%) memiliki usia rata-rata 67 14 tahun dengan kadar rata-rata asam urat
serum 5,941,70 mg/dL dan separuh dari pasien (47,3%) dengan hiperurisemia.9
Hubungan antara obesitas dengan stroke masih kontroversial, dengan beberapa
penelitian menemukan hubungan yang positif sedangkan beberapa penelitian lainnya
menemukan hubungan yang negative. 10 Setelah dilakukan penyesuaian pada data
demografi, tingkat keparahan stroke, dan faktor-faktor risiko stroke dimana Indeks
Massa Tubuh (IMT) < 31 kg/m 2 memiliki hubungan positif dalam mencegah kematian,
sedangkan IMT > 38 kg/m2 dikaitkan dengan hubungan yang signifikan terhadap
terjadinya kematian pada pasien stroke.11
Diabetes melitus dihubungkan dengan defisit neurologis dan fungsional yang
permanen secara signifikan lebih besar dan lebih lama dalam perawatan di rumah sakit.
Penyakit serebrovaskular menyebabkan 20% kematian pada pasien diabetes melitus,
dimana lebih sering berkembang menjadi stroke iskemik dan memiliki peningkatan
proporsi kejadian stroke lakunar dengan gejala klinis yang tidak tampak.12
Penelitian pada manusia kembar telah menunjukkan bahwa riwayat stroke dalam
keluarga merupakan faktor risiko untuk terjadinya stroke. Kembar monozigot lebih
cenderung menjadi concordant daripada kembar dizigot (OddsRatio (OR) 1,65; 95%
Confidence Interval (CI) 1.2 hingga 2,3). Kebanyakan studi pada keluarga dan saudara
kembar mengemukakan pengaruh genetik lebih besar pada pasien usia lebih muda dari
70 tahun dengan subtipe stroke yang bervariasi. Studi kasus kontrol mengatakan 76%
terjadi peningkatan risiko stroke iskemik pada pasien dengan riwayat stroke dalam
keluarga, meskipun tidak semua laporan telah menunjukkan hubungan positif
dikarenakan ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti tekanan darah. 13

Penelitian kasus kontrol didapatkan bahwa hipertensi, hiperkolesterolemia, dan


diabetes melitus merupakan faktor risiko terbesar penyebab stroke. 2 Dengan demikian
dapat dipahami bahwa penilaian faktor risiko stroke ini untuk membantu mengurangi
morbiditas dan mortalitas di masa depan.
METODE
Penelitian ini terdiri dari 200 subjek dengan stroke 100 orang (dikonfirmasi
dengan Computed Tomography Scan

kepala) dan bukan stroke 100 orang dengan

metode pengumpulan data secara kasus kontrol dan faktor risiko hipertensi, dislipidemia,
merokok, asam urat, obesitas, diabetes melitus, dan riwayat stroke dalam keluarga yang
sudah di matching(usia dan jenis kelamin) yang datang berobat ke poliklinik neurologi
dan masuk ke ruang rawat inap RSUP. H.Adam Malik Medan telah ditegakkan dengan
anamnesis, pemeriksaan neurologi dan pemeriksaan CT scan kepala (bagi pasien dengan
kelompok stroke) yang di ambil secara konsekutif dan yang memenuhi kriteria inklusi
dan kriteria eksklusi, diambil darah vena 5 ml setelah berpuasa selama lebih kurang 8
jam. Darah kemudian dikirim ke laboratorium Patologi Klinik RSUP.H.Adam Malik
untuk dilakukan pemeriksaan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, kolesterol
HDL, gula darah puasa, gula darah 2 jam postpandrial, HbA1c, asam urat dan dilakukan
pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) 30 kg/m2.
Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan tensimeter
sfigmomanometer, yaitu melingkarkan manset pada lengan kanan 1.5 cm (centimeter) di
atas fossa kubiti anterior, kemudian tekanan tensimeter dinaikkan sambil meraba denyut
arteri radialis sampai kira-kira 20 mmHg di atas tekanan sistolik, kemudian tekanan
diturunkan perlahan-lahan sambil meletakkan stetoskop pada fossa kubiti anterior di atas
arteri brakialis, dengan menggunakan stetoskop.
Untuk mengetahui besar risiko hipertensi, dislipidemia, merokok, asam urat,
obesitas, diabetes melitus, dan riwayat stroke dalam keluarga terhadap kejadian
strokedigunakan uji regresi logistik dan untuk karakteristik demografi subjek penelitian
dengan uji deskriptif dengan bantuan program komputer Windows Statistical Product
and Science Service (SPSS).
HASIL
Berdasarkan hasil penelitian dari seluruh penderita yang berobat jalan di
poliklinik neurologi dan yang dirawat di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan
didapatkan 100 pasien dengan stroke dan 100 pasien bukan stroke yang memenuhi
kriteria inklusi.

Data karakteristik demografi menunjukkan, sebanyak 100 pasien stroke dengan


kelompok umur memiliki rentang usia rata-rata sebesar 55,4511,04, sedangkan 100
pasien bukan stroke sebanyak 58,210,68. Jenis kelamin perempuan pada kelompok
stroke sebanyak 51 orang (51%) dan kelompok bukan stroke sebanyak 54 orang (54%),
sedangkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 49 orang (49%) pada kelompok stroke dan 46
orang (46%) pada kelompok bukan stroke. Suku terbanyak pada kelompok bukan stroke
sebanyak 66 orang (66%) adalah suku Batak, sedangkan kelompok stroke tidak berbeda
jauh sebanyak 63 orang (63%). Pekerjaan pada kelompok stroke dan bukan stroke
terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) masing-masing sebanyak 35 orang (35%) dan
39 orang (39%).
Berdasarkan diagnosis utama pasien kelompok stroke adalah stroke iskemik
berjumlah 77 orang (38,5%) dan stroke hemoragik 23 orang (11,5%), sedangkan pada
kelompok bukan stroke terdiri dari spondilosis 39 orang (19,5%), neuropati 31 orang
(15,5%), parkinson 6 orang (3,0%), SOL (Space Occupaying Lesion) intrakranial 4 orang
(2,0%), Tension Type Headache (TTH), Carpal Tunnel Syndrome(CTS), dan trigeminal
neuralgia masing-masing 3 orang (1,5%), metastasis otak, Bells palsy, Frozen shoulder 2
orang (1,0%), vertigo, Benign Paroxismal Positional Vertigo (BPPV), Hernia Nucleus
Pulposus (HNP), miastenia gravis, dan miopati masing-masing berjumlah 1 orang (0,5%).
Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik dan 95% Confidence
Interval didapatkan faktor risiko hipertensi (OR=6,192), diabetes melitus (OR=2,346),
merokok (OR=1,176), asam urat (OR=0,736), dislipidemia (OR=2,124), obesitas
(OR=1,128), riwayat stroke dalam keluarga (OR=1,806) dengan nilai signifikan p<0,05.
PEMBAHASAN
Dari 200 subjek penelitian kelompok stroke dan bukan stroke terdiri dari 95
orang laki-laki (47,5%) dan 105 orang (52,5%) perempuan. Dengan rerata usia adalah
56,7310,92 tahun. Wanita berbeda dari laki-laki dalam berbagai faktor, termasuk
perbedaan fungsi koagulasi, faktor reproduksi hormonal, termasuk kehamilan dan
persalinan, serta faktor-faktor sosial, yang dapat mempengaruhi risiko stroke dan
outcome stroke.14
Hasil uji regresi logistik faktor risiko hipertensi menunjukkan 6 kali berisiko
terhadap kejadian stroke (OR=6,192; CI 95% 2.697-14.217), diabetes melitus sebesar
2,3 kali (OR=2,346; CI 95% 1,331-4,136), dan faktor risiko dislipidemia menunjukkan
besar risiko 2,1 kali terhadap kejadian stroke (OR=2,124; CI 95% 1,175-3,841).Sebagian
besar pasien di Pakistan dengan stroke memiliki penyakit komorbiditas seperti

hipertensi, diabetes melitus, merokok, dislipidemia, dan obesitas. Tekanan darah tinggi
adalah faktor risiko untuk stroke iskemik yang lebih sering dari stroke hemoragik.
Namun hipertensi lebih sering terlihat dalam penanganan pasien yang mengalami
iskemik.1
Hipertensi, hiperkolesterolemia, dan diabetes melitus lebih erat kaitannya
dengan stroke. Hipertensi dan hiperkolesterolemia apabila terjadi bersama-sama
menyebabkan perkembangan aterosklerosis sedangkan pasien dengan kadar glukosa
meningkat juga merubah kadar lipid yang mempengaruhi aterosklerosis.2
Selain itu, faktor risiko merokok menunjukkan besar risiko 1,2 kali terhadap
kejadian stroke (OR=1,176; CI 95% 0,673-2,053), asam urat 0,7 kali (OR=0,736, 95%
CI 0,412-1,316), obesitas 1,2 kali (OR=1,128; CI 95% 0,648-1,963) dan riwayat stroke
dalam keluarga menunjukkan besar risiko 1,8 kali (OR=1,806; CI 95% 0,512-6,376).
Variabel faktor risiko berupa merokok, asam urat, obesitas, dan riwayat stroke
dalam keluarga tidak signifikan sebagai faktor risko karena variabel tersebut dinilai
dengan menggunakan skala ukur kategori nominal tanpa mempertimbangkan jumlah,
lama paparan, jenis kelamin, dan tidak secara langsung menyebabkan stroke karena
masih ada faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap stroke.
KETERBATASAN PENELITIAN
1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel minimal sehingga masih diperlukan
penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar sehingga hasil
pemeriksaan lebih representatif.
2. Penelitian ini hanya menggunakan beberapa faktor risiko, sehingga perlu
dipertimbangkan untuk menganalisis variabel berdasarkan faktor risiko lain secara
lebih terperinci untuk memperkecil bias penelitian, sehingga hasil yang didapatkan
menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
1.

Lahano AK, Chandio MA, Bhatti M.I. Frequency of Common Modifible Risk Factors for
Stroke. Gomal Journal of Medical Sciences. 2014;12(4): 222-226.

2.

Sorganvi V, Kulkarni MS, Kadeli D, Atharga S. Risk Factors For Stroke : A Case Control
Study. International Journal of Current Research and Review. 2014;6(3): 46-52.

3.

Onysko J, Maxwell C, Eliasziw M, Zhang JX, Johansen H, Campbell, N.R. Large Increases in
Hypertension Diagnosis and Treatment in Canada After a Healthcare Professional. Stroke.
2006;43: 853-860.

4.

Suh II, Jee HS, Kim HC, Nam CM, Kim S, Appel LJ. Low Serum Cholesterol and
Hemorrhagic Stroke in Men: Korea Medical Insurance Corporation Study. The LANCET.
2001;357: 922-925.

5.

Grau AJ, Weimar C, Buggle F, Heinrich A, Goertler M, Neumier S, Glahn J, Brandt T, Hacke
W, Dieber HC. Risk Factors, Outcome, and Treatment in Subtypes of Ischemic Stroke. Stroke.
2001;32: 2559-2566.

6.

Tian X, Tao ZT, Mei Y, Huan Z, Qing LW, Yan K, et.al. Dyslipidemia and Outcome in
Patients with Acute Ischemic Stroke. Biomedical and Environmental Sciences Journal. 2014;
27(2): 106-110.

7.

Shah RS and Cole JW. Smoking and Stroke: The More You Smoke the More You Stroke.
Expert Review of Cardiovascular Therapy. 2010;8(7): 917-932.

8.

Kim SY, Guevara JP, Kim KM, Choi HK, Heitjan DF, Albert DA. Hyperuricemia and Risk of
Stroke: A Systematic Review and Meta-analysis. Arthritis Rheumatology. 2009;61(7): 885892.

9.

Mehrpour M, Khuzan M, Najmi N, Motamed MR, Fereshtehnejad SM. Serum Uric Acid
Level in Acute Stroke Patients. Medical Journal of Islamic Republic of Iran. 2012;26(2): 6672.

10. Song YM, Sung J, Smith GD, Ebrahim S. Body Mass Index and Ischemic and Hemorrhagic
Stroke: A Prospective Study in Korean Man. Stroke. 2004;35: 831-836.
11. Skolarus LE, Sanchez BN, Levine DA, Baek J, Kerber KA, Morgenstern LB. et.al.
Association of Body Mass Index and Mortality After Acute Ischemic Stroke. Circulation
Cardiovascular Quality and Outcomes Journal. 2014;7: 64-69.
12. Sander D, Sander K, Poppert H. Stroke in Type 2 Diabetes. British Journal of Diabetes and
Vascular Disease. 2008;8: 222-229.
13. Flossmann E, Schulz U, Rothwell P. Systematic Review of Methods and Results of Studies of
The Genetic Epidemiology of Ischemic Stroke. Stroke. 2004;35: 212-227.
14. Bushnell C, Mc Cullough LD, Awad IA, Chireau MV, Fedder WN, Furie KL, dkk. Guidelines
for the Prevention of Stroke in Women A Statement for Healthcare Professionals From the
American Heart Association/American Stroke Association. Stroke Journal of The American
Heart Association. 2014; pp 1-45.

LAMPIRAN
Tabel 1. Karakteristik Demografi Subjek Kelompok Stroke Dan Bukan Stroke.
KarakteristikSubyek
Kelompok Stroken=
Kelompok Bukan Stroken=
100
100
Usia tahun, MeanSD
55,4511,04
58,210,68
30-40 tahun
9(9,0)
3(3,0)
41-50tahun
27(27,0)
21(21,0)

51-60tahun
61-70tahun
71-80 tahun
>80 tahun
JenisKelamin
Laki-laki
Perempuan
Suku
Batak
Jawa
Aceh
Melayu
Cina
Pekerjaan, n (%)
PNS
Wiraswasta
IRT
Pensiunan
Petani
TNI
Kelompok Stroke
Stroke Iskemik
Stroke Hemoragik
Kelompok Bukan Stroke
SOL Intrakranial
BrainMetastase
Vertigo
BPPV
TTH
Spondilosis
HNP
Neuropati
BellsPalsy
MiasteniaGravis
Miopati
CTS
Trigeminal Neuralgia
FrozenShoulder
Parkinson

32(32,0)
21(21,0)
10(10,0)
1(1,0)

37(37,0)
26(26,0)
12(12,0)
1(1,0)

49(49,0)
51(51,0)

46(46,0)
54(54,0)

63(63,0)
22(22,0)
8(8,0)
5(5,0)
2(2,0)

66(66,0)
19(19,0)
3(3,0)
12(12,0)

17(17,0)
26(26,0)
35(35,0)
6(6,0)
15(15,0)
1(1,0)

32(32,0)
20(20,0)
39(39,0)
2(2,0)
7(7,0)

77
23

38,5
11,5

4
2
1
1
3
39
1
31
2
1
1
3
3
2
6

2,0
1,0
0,5
0,5
1,5
19,5
0,5
15,5
1,0
0,5
0,5
1,5
1,5
1,0
3,0

Tabel 2. Besar risiko dislipidemia, merokok, asam urat, obesitas, diabetes melitus,
danriwayat stroke dalamkeluargahipertensi terhadap kejadian stroke
FaktorRisiko
Hipertensi
Dislipidemia
Merokok
Asam urat
Obesitas

Nilai p
0,0001
0,013
0,570
0,302
0,671

OR (95% CI)
6,192 (2,697-14,217)
2,124 (1,175-3,841)
1,176 (0,673-2,053)
0,736 (0,412-1,316)
1,128 (0,648-1,963)

Uji regresi logistikp<0,05

10

You might also like