Professional Documents
Culture Documents
Telepon
: 061-8361721
HP
: 08123212662
: el.harizah@gmail.com
Alamat Korespondensi
quality of life in
old
no
age
was
carried
General
the
factors. The
risk
Scan)
and
100
study
consist
out
in
Haji
Adam
Malik
(confirmed with
CT
respect
to age and
sex. Logistic
regression
models
hypertension
(OR=1,176),
gout
Regression
(OR=6,192),
(OR=0,736),
analysis
included
(OR=2,124),
obesity
are
contribution
that,
of different
hypertension,
it
diabetes
can
be
that can
terhadap faktor risiko stroke secara keseluruhan dengan hasil hipertensi, diabetes
melitus, dan dislipidemia sebagai faktor risiko yang bermakna dengan p<0,05 dan
hipertensi adalah faktor risiko terbesar terhadap terjadinya stroke.
Kata Kunci : faktor-faktor risiko, kasus kontrol, stroke.
*Peserta Program Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Saraf, Departemen Neurologi FK
Universitas Sumatera Utara/RSUP H.Adam Malik Medan, **Staf Pengajar Departemen
Neurologi FK Universitas Sumatera Utara/RSUP H.Adam Malik Medan.
Korespondensi: el.harizah@gmail.com
PENDAHULUAN
Stroke adalah salah satu sindrom neurologi yang merupakan masalah kesehatan
global, penyebab utama dari kecacatan, dan mortalitas di seluruh dunia. Secara global,
15 juta orang setiap tahun menderita stroke. Dimana 5 juta meninggal dan 5 juta yang
tersisa memiliki kecacatan permanen yang memberikan beban pada keluarga dan
masyarakat.1
Telah diketahui bahwa tidak ada tindakan medis khusus berperan terhadap
kualitas hidup di usia tua sebagai pencegahan penyakit serebrovaskular. Pengetahuan
tentang faktor-faktor risiko diperlukan untuk pencegahan dan menurunkan angka kejadian
stroke. Beberapa faktor risiko dibagi menjadi dua yaitu, dapat dimodifikasi termasuk
hipertensi, dislipidemia, merokok, asam urat, obesitas, dan diabetes melitus, sedangkan
yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan stroke
sebelumnya.2
Hipertensi merupakan faktor risiko yang paling berkontribusi terhadap terjadinya
kecacatan, kematian, dan merupakan penyebab utama terjadinya stroke. Dimana makin
tinggi tekanan darah makin tinggi kemungkinan terjadinya stroke.3 Penelitian pada
114.793 laki-laki Korea mendapatkan risiko relatif kejadian perdarahan intraserebral
sebesar 33,3 % dan kejadian perdarahan subaraknoid 4,98 % terhadap hipertensi derajat 3
dibandingkan pasien dengan tensi normal. 4 Selain itu, terhadap 5017 pasien dengan stroke
iskemik dijumpai 66,6% memiliki faktor risiko hipertensi dibandingkan faktor risiko
lainnya.5
Dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK)
meskipun perannya sebagai penyebab terjadinya stroke iskemik masih belum jelas.
Dilaporkan bahwa terdapat hubungan antara kadar kolesterol total, kolesterol Low
Density Lipoprotein (LDL), dan kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) terhadap
risiko terjadinya stroke iskemik. Dimana, kadar kolesterol total dan kolesterol LDL lebih
berpengaruh daripada kadar trigliserida. 6
Merokok merupakan faktor risiko yang ditemukan pada semua tipe stroke.
Bukti-bukti hubungan antara rokok dan kejadian stroke sangat kuat. Pada populasi
dengan berbagai etnis yang menunjukkan hubungan kuat antara merokok dan risiko
stroke, dimana perokok memiliki setidaknya dua sampai empat kali lipat peningkatan
risiko stroke dibandingkan dengan bukan perokok atau individu yang telah berhenti
merokok lebih dari 10 tahun sebelumnya. 7
Menurut penelitian metaanalis dari 16 studi dimana terdapat 238.449 partisipan
dengan hiperurisemia memiliki risiko dan secara statistik terdapat peningkatan secara
signifikan angka kejadian dan mortalitas stroke iskemik dan hemoragik.8 Hubungan
antara kadar asam urat serum terhadap terjadinya stroke dari lima puluh lima pasien
dengan stroke akut yang dievaluasi terdapat 25 pasien perempuan (45,5%) dan 30 pasien
laki-laki (54,5%) memiliki usia rata-rata 67 14 tahun dengan kadar rata-rata asam urat
serum 5,941,70 mg/dL dan separuh dari pasien (47,3%) dengan hiperurisemia.9
Hubungan antara obesitas dengan stroke masih kontroversial, dengan beberapa
penelitian menemukan hubungan yang positif sedangkan beberapa penelitian lainnya
menemukan hubungan yang negative. 10 Setelah dilakukan penyesuaian pada data
demografi, tingkat keparahan stroke, dan faktor-faktor risiko stroke dimana Indeks
Massa Tubuh (IMT) < 31 kg/m 2 memiliki hubungan positif dalam mencegah kematian,
sedangkan IMT > 38 kg/m2 dikaitkan dengan hubungan yang signifikan terhadap
terjadinya kematian pada pasien stroke.11
Diabetes melitus dihubungkan dengan defisit neurologis dan fungsional yang
permanen secara signifikan lebih besar dan lebih lama dalam perawatan di rumah sakit.
Penyakit serebrovaskular menyebabkan 20% kematian pada pasien diabetes melitus,
dimana lebih sering berkembang menjadi stroke iskemik dan memiliki peningkatan
proporsi kejadian stroke lakunar dengan gejala klinis yang tidak tampak.12
Penelitian pada manusia kembar telah menunjukkan bahwa riwayat stroke dalam
keluarga merupakan faktor risiko untuk terjadinya stroke. Kembar monozigot lebih
cenderung menjadi concordant daripada kembar dizigot (OddsRatio (OR) 1,65; 95%
Confidence Interval (CI) 1.2 hingga 2,3). Kebanyakan studi pada keluarga dan saudara
kembar mengemukakan pengaruh genetik lebih besar pada pasien usia lebih muda dari
70 tahun dengan subtipe stroke yang bervariasi. Studi kasus kontrol mengatakan 76%
terjadi peningkatan risiko stroke iskemik pada pasien dengan riwayat stroke dalam
keluarga, meskipun tidak semua laporan telah menunjukkan hubungan positif
dikarenakan ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti tekanan darah. 13
metode pengumpulan data secara kasus kontrol dan faktor risiko hipertensi, dislipidemia,
merokok, asam urat, obesitas, diabetes melitus, dan riwayat stroke dalam keluarga yang
sudah di matching(usia dan jenis kelamin) yang datang berobat ke poliklinik neurologi
dan masuk ke ruang rawat inap RSUP. H.Adam Malik Medan telah ditegakkan dengan
anamnesis, pemeriksaan neurologi dan pemeriksaan CT scan kepala (bagi pasien dengan
kelompok stroke) yang di ambil secara konsekutif dan yang memenuhi kriteria inklusi
dan kriteria eksklusi, diambil darah vena 5 ml setelah berpuasa selama lebih kurang 8
jam. Darah kemudian dikirim ke laboratorium Patologi Klinik RSUP.H.Adam Malik
untuk dilakukan pemeriksaan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, kolesterol
HDL, gula darah puasa, gula darah 2 jam postpandrial, HbA1c, asam urat dan dilakukan
pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) 30 kg/m2.
Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan tensimeter
sfigmomanometer, yaitu melingkarkan manset pada lengan kanan 1.5 cm (centimeter) di
atas fossa kubiti anterior, kemudian tekanan tensimeter dinaikkan sambil meraba denyut
arteri radialis sampai kira-kira 20 mmHg di atas tekanan sistolik, kemudian tekanan
diturunkan perlahan-lahan sambil meletakkan stetoskop pada fossa kubiti anterior di atas
arteri brakialis, dengan menggunakan stetoskop.
Untuk mengetahui besar risiko hipertensi, dislipidemia, merokok, asam urat,
obesitas, diabetes melitus, dan riwayat stroke dalam keluarga terhadap kejadian
strokedigunakan uji regresi logistik dan untuk karakteristik demografi subjek penelitian
dengan uji deskriptif dengan bantuan program komputer Windows Statistical Product
and Science Service (SPSS).
HASIL
Berdasarkan hasil penelitian dari seluruh penderita yang berobat jalan di
poliklinik neurologi dan yang dirawat di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan
didapatkan 100 pasien dengan stroke dan 100 pasien bukan stroke yang memenuhi
kriteria inklusi.
hipertensi, diabetes melitus, merokok, dislipidemia, dan obesitas. Tekanan darah tinggi
adalah faktor risiko untuk stroke iskemik yang lebih sering dari stroke hemoragik.
Namun hipertensi lebih sering terlihat dalam penanganan pasien yang mengalami
iskemik.1
Hipertensi, hiperkolesterolemia, dan diabetes melitus lebih erat kaitannya
dengan stroke. Hipertensi dan hiperkolesterolemia apabila terjadi bersama-sama
menyebabkan perkembangan aterosklerosis sedangkan pasien dengan kadar glukosa
meningkat juga merubah kadar lipid yang mempengaruhi aterosklerosis.2
Selain itu, faktor risiko merokok menunjukkan besar risiko 1,2 kali terhadap
kejadian stroke (OR=1,176; CI 95% 0,673-2,053), asam urat 0,7 kali (OR=0,736, 95%
CI 0,412-1,316), obesitas 1,2 kali (OR=1,128; CI 95% 0,648-1,963) dan riwayat stroke
dalam keluarga menunjukkan besar risiko 1,8 kali (OR=1,806; CI 95% 0,512-6,376).
Variabel faktor risiko berupa merokok, asam urat, obesitas, dan riwayat stroke
dalam keluarga tidak signifikan sebagai faktor risko karena variabel tersebut dinilai
dengan menggunakan skala ukur kategori nominal tanpa mempertimbangkan jumlah,
lama paparan, jenis kelamin, dan tidak secara langsung menyebabkan stroke karena
masih ada faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap stroke.
KETERBATASAN PENELITIAN
1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel minimal sehingga masih diperlukan
penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar sehingga hasil
pemeriksaan lebih representatif.
2. Penelitian ini hanya menggunakan beberapa faktor risiko, sehingga perlu
dipertimbangkan untuk menganalisis variabel berdasarkan faktor risiko lain secara
lebih terperinci untuk memperkecil bias penelitian, sehingga hasil yang didapatkan
menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Lahano AK, Chandio MA, Bhatti M.I. Frequency of Common Modifible Risk Factors for
Stroke. Gomal Journal of Medical Sciences. 2014;12(4): 222-226.
2.
Sorganvi V, Kulkarni MS, Kadeli D, Atharga S. Risk Factors For Stroke : A Case Control
Study. International Journal of Current Research and Review. 2014;6(3): 46-52.
3.
Onysko J, Maxwell C, Eliasziw M, Zhang JX, Johansen H, Campbell, N.R. Large Increases in
Hypertension Diagnosis and Treatment in Canada After a Healthcare Professional. Stroke.
2006;43: 853-860.
4.
Suh II, Jee HS, Kim HC, Nam CM, Kim S, Appel LJ. Low Serum Cholesterol and
Hemorrhagic Stroke in Men: Korea Medical Insurance Corporation Study. The LANCET.
2001;357: 922-925.
5.
Grau AJ, Weimar C, Buggle F, Heinrich A, Goertler M, Neumier S, Glahn J, Brandt T, Hacke
W, Dieber HC. Risk Factors, Outcome, and Treatment in Subtypes of Ischemic Stroke. Stroke.
2001;32: 2559-2566.
6.
Tian X, Tao ZT, Mei Y, Huan Z, Qing LW, Yan K, et.al. Dyslipidemia and Outcome in
Patients with Acute Ischemic Stroke. Biomedical and Environmental Sciences Journal. 2014;
27(2): 106-110.
7.
Shah RS and Cole JW. Smoking and Stroke: The More You Smoke the More You Stroke.
Expert Review of Cardiovascular Therapy. 2010;8(7): 917-932.
8.
Kim SY, Guevara JP, Kim KM, Choi HK, Heitjan DF, Albert DA. Hyperuricemia and Risk of
Stroke: A Systematic Review and Meta-analysis. Arthritis Rheumatology. 2009;61(7): 885892.
9.
Mehrpour M, Khuzan M, Najmi N, Motamed MR, Fereshtehnejad SM. Serum Uric Acid
Level in Acute Stroke Patients. Medical Journal of Islamic Republic of Iran. 2012;26(2): 6672.
10. Song YM, Sung J, Smith GD, Ebrahim S. Body Mass Index and Ischemic and Hemorrhagic
Stroke: A Prospective Study in Korean Man. Stroke. 2004;35: 831-836.
11. Skolarus LE, Sanchez BN, Levine DA, Baek J, Kerber KA, Morgenstern LB. et.al.
Association of Body Mass Index and Mortality After Acute Ischemic Stroke. Circulation
Cardiovascular Quality and Outcomes Journal. 2014;7: 64-69.
12. Sander D, Sander K, Poppert H. Stroke in Type 2 Diabetes. British Journal of Diabetes and
Vascular Disease. 2008;8: 222-229.
13. Flossmann E, Schulz U, Rothwell P. Systematic Review of Methods and Results of Studies of
The Genetic Epidemiology of Ischemic Stroke. Stroke. 2004;35: 212-227.
14. Bushnell C, Mc Cullough LD, Awad IA, Chireau MV, Fedder WN, Furie KL, dkk. Guidelines
for the Prevention of Stroke in Women A Statement for Healthcare Professionals From the
American Heart Association/American Stroke Association. Stroke Journal of The American
Heart Association. 2014; pp 1-45.
LAMPIRAN
Tabel 1. Karakteristik Demografi Subjek Kelompok Stroke Dan Bukan Stroke.
KarakteristikSubyek
Kelompok Stroken=
Kelompok Bukan Stroken=
100
100
Usia tahun, MeanSD
55,4511,04
58,210,68
30-40 tahun
9(9,0)
3(3,0)
41-50tahun
27(27,0)
21(21,0)
51-60tahun
61-70tahun
71-80 tahun
>80 tahun
JenisKelamin
Laki-laki
Perempuan
Suku
Batak
Jawa
Aceh
Melayu
Cina
Pekerjaan, n (%)
PNS
Wiraswasta
IRT
Pensiunan
Petani
TNI
Kelompok Stroke
Stroke Iskemik
Stroke Hemoragik
Kelompok Bukan Stroke
SOL Intrakranial
BrainMetastase
Vertigo
BPPV
TTH
Spondilosis
HNP
Neuropati
BellsPalsy
MiasteniaGravis
Miopati
CTS
Trigeminal Neuralgia
FrozenShoulder
Parkinson
32(32,0)
21(21,0)
10(10,0)
1(1,0)
37(37,0)
26(26,0)
12(12,0)
1(1,0)
49(49,0)
51(51,0)
46(46,0)
54(54,0)
63(63,0)
22(22,0)
8(8,0)
5(5,0)
2(2,0)
66(66,0)
19(19,0)
3(3,0)
12(12,0)
17(17,0)
26(26,0)
35(35,0)
6(6,0)
15(15,0)
1(1,0)
32(32,0)
20(20,0)
39(39,0)
2(2,0)
7(7,0)
77
23
38,5
11,5
4
2
1
1
3
39
1
31
2
1
1
3
3
2
6
2,0
1,0
0,5
0,5
1,5
19,5
0,5
15,5
1,0
0,5
0,5
1,5
1,5
1,0
3,0
Tabel 2. Besar risiko dislipidemia, merokok, asam urat, obesitas, diabetes melitus,
danriwayat stroke dalamkeluargahipertensi terhadap kejadian stroke
FaktorRisiko
Hipertensi
Dislipidemia
Merokok
Asam urat
Obesitas
Nilai p
0,0001
0,013
0,570
0,302
0,671
OR (95% CI)
6,192 (2,697-14,217)
2,124 (1,175-3,841)
1,176 (0,673-2,053)
0,736 (0,412-1,316)
1,128 (0,648-1,963)
10