You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Diare merupakan salah satu penyakit menular yang hingga kini masih menjadi
masalah kesehatan di Indonesia, karena tingginya angka kesakitan dan angka
kematian yang disebabkan oleh bakteri, virus atau infeksi parasit, malabsorbsi, alergi,
keracunan, dan sebab-sebab lainya. Riskesdas 2013 melaporkan angka insidens diare
di Indonesia sebesar 3,5% dan angka insidens diare balita sebesar 6,7%. Angka
insidens diare di Kalimantan Barat sebesar 1,9% dan angka insidens diare balita
sebesar 4,4%. Di wilayah kerja Puskesmas Samalantan tahun 2015, diare (950 kasus)
menempati peringkat kedua penyakit 10 besar pada usia dibawah 5 tahun.
Kelompok umur balita merupakan kelompok yang paling tinggi menderita diare
dengan angka kejadian tertinggi pada kelompok umur 12-23 bulan. Dampak dari
diare pada balita lebih berbahaya dari pada orang dewasa, karena komposisi tubuh
balita yang lebih banyak mengandung air dibanding orang dewasa, jika terjadi diare
balita lebih rentan mengalami dehidrasi dan komplikasi lainya yang dapat merujuk
pada malnutrisi ataupun kematian, dampak lain yaitu kegagalan dalam pertumbuhan.
Diare dapat menyebabkan dehidrasi sedang dan berat. Sementara itu dehidrasi berat
dapat menyebabkan kematian padahal berbagai upaya telah dilakukan untuk
menurunkan kejadian diare.
Program pemerintah untuk mengatasi diare salah satunya yaitu Lima Langkah
Tuntas (LINTAS) Diare, yang terdiri dari pemberian oralit osmolaritas rendah untuk
mencegah terjadinya dehidrasi, pemberian zinc untuk mengurangi lama dan tingkat
keparahan diare, pemberian ASI yang bertujuan untuk memberikan makanan yang
kaya nutrisi pada anak dengan diare cair agar mendapatkan kembali nafsu makan
anak setelah dehidrasi diperbaiki, pemberian

antibiotika hanya atas indikasi,

pemberian nasihat kepada ibu atau keluarga sangat diperlukan.


Ibu sangat berperan penting dalam penangananan diare pada balita, oleh karena
itu pengetahuan ibu yang benar dalam memberikan rehidrasi oral dan mencegah
dehidrasi sangat penting agar balita mendapatkan penanganan dini yang adekuat dan
tidak mengalami dehidrasi.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1

Bagaimana tingkat pengetahuan ibu terhadap penanganan diare akut pada


balita yang datang ke unit rawat jalan Puskesmas Samalantan?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1.
Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan ibu mengenai penanganan
1.3.2.

diare secara umum


Tujuan khusus
Mengetahui gambaran pengetahuan ibu mengenai penanganan

diare pada balita


Mengetahui gambaran karakteristik usia, pekerjaan dan tingkat
pendidikan ibu yang memiliki balita yang datang ke unit rawat
jalan Puskesmas Samalantan

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1.
Bagi Puskesmas
Memberikan
1.4.2.

1.4.3.

masukan

dan

evaluasi

penanggulangan penyakit diare


Bagi Penelitian
Sebagai referensi untuk penelitian

dalam

selanjutnya

program

terkait

pengetahuan ibu sebagai tatalaksana diare pada balita


Bidang Masyarakat
Hasil penelitian dapat bermanfaat untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang penanganan diare akut pada
balita

You might also like