You are on page 1of 3

1.

Differences Between Accounting Profits and Taxable Income


Pada umumnya bentuk dan isi yang terdapat dalam Surat pemberitahuan untuk
kepentingan perpajakan hampir tidak berbeda jauh dengan bentuk dan isi yang terdapat
dalam Laporan Keuangan untuk kepentingan komersial. Penghasilan Kena Pajak (PKPTaxable Income) dihitung berdasarkan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
Perpajakan (KPPP) sedangkan Penghasilan Sebelum Pajak (PSP- Accounting Income
atau Pretax Accounting Income atau Pretax Book Income) dihitung berdasarkan standar
yang disusun oleh profesi yang dikenal sebagai Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Oleh karena basis pengenaan penghasilan untuk keperluan perhitungan pajak
penghasilan berbeda dengan basis perhitungan penghasilan untuk keperluan komersial,
atau dengan perkataan lain akibat dari perbedaan rekognisi penghasilan dan biaya maka
akan terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kedua basis tersebut. Pajak
penghasilan yang dihitung berbasis pada Penghasilan Kena Pajak yang sesungguhnya
dibayar kepada pemerintah disebut sebagai PPh terutang- Income Tax Payable atau
Income Tax Liability, sedangkan Pajak Penghasilan yang dihitung berbasis Penghasilan
Sebelum Pajak disebut sebagai Beban Pajak Penghasilan- Income Tax Expense atau
Provision for Income Taxes.
Sebagian perbedaan yang terjadi akibat perbedaan antara PPh Terutang dengan
Beban Pajak yang dimaksud sepanjang menyangkut perbedaan temporer hendaknya
dilakukan pencatatan dan tercermin dalam laporan keuangan komersial dalam akun pajak
tangguhan (deferred tax) baik aktiva pajak tangguhan maupun kewajiban pajak
tangguhannya.
Standar Akuntansi Keuangan mengatur masalah pajak tangguhan tersebut di
PSAK 46-Akuntansi Pajak Penghasilan, yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan
perhitungan Pajak Penghasilan terutang, seperti yang diungkapkan oleh Kieso Donald E,
Weygandt Jerry J. dan Warfield Terry D, bahwa akibat perbedaan antara Standar
Akuntansi Keuangan dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan pada
umumnya terdapat pula perbedaan antara Penghasilan Sebelum Pajak menurut
Pembukuan (Pretax Accounting Income) dengan Penghasilan Kena Pajak (Taxable
Income). Dengan demikian akan terdapat pula perbedaan antara beban pajak (tax
expense) dengan pajak terutang (income tax payable).

Berdasarkan annual report PT. Astra Agro Lestari Tbk dan Entitas Anak
Perusahaan Per 31 Desember 2015, menunjukkan Beban pajak penghasilan kini
Perusahaan dihitung sebagai berikut (dalam jutaan rupiah):
2015
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan

2014

(1.467.038)

3.681.837
(3.384.968
)

Eliminasi transaksi dengan entitas anak

1.861.238

2.157.862

Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan

1.569.713

2.454.731

1.917.930
(296.62
4)
(885.01
8)

15.43
6
(2.088.573
)
4.22
9
18.36
0
(14.113
)
(9.084
)

7.43
0
565.66
5
4.36
3
(18.24
8)
3.49
9
2.35
1
124.89
5
(195.06
3)
(48.76
6)
(439.40
9)
(498.17
5)

Dikurangi: laba sebelum pajak penghasilan entitas anak

1.175.513

Difference
(2.506.324
)

Koreksi (negatif)/positif:
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Penghasilan bukan obyek pajak
Penyisihan imbalan kerja
Beban ditangguhkan
Penghasilan kena pajak final
Selisih penyusutan aset tetap fiskal dan akuntansi

22.866
(1.522.908)
8.59
2
11
2
(10.614
)
(6.733
)

Kompensasi rugi pajak


Taksiran penghasilan kena pajak/(kerugian fiskal)
Perusahaan

61.028

Beban pajak penghasilan kini - Perusahaan

15.257

Beban pajak penghasilan kini - entitas anak

550.756

(124.895
)
256.09
1
64.02
3
990.16
5

Jumlah beban pajakpenghasilan - kini

556.013

1.054.188

Berdasarkan perhitungan di atas menunjukkan bahwa, laba perusahaan sebelum


pajak (accounting income) mengalami penurunan senilai IDR 885.018 dari tahun 2014
sebesar IDR 2.454.731 menjadi IDR 1.569.713 pada tahun 2015. Adapun laba fiscal
perusahaan (taxable income) mengalami kenaikan IDR 3.499 dari tahun 2014 sebesar
IDR -14,113 menjadi IDR -10.614 pada tahun 2015. Pada perhitungan diata
menunjukkan accounting income mengalami koreksi negative yang cukup besar, karena

accounting income yang dibukukan oleh perusahaan bukan merupakan penghasilan


obyek pajak.

2. Determining the Tax Base


Berdasarkan catatan atas laopran keuangan annual report PT. Astra Agro Lestari
Tbk dan Entitas Anak Perusahaan Per 31 Desember 2015, beban pajak penghasilan terdiri
dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Semua perbedaan temporer
antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai
pajak tangguhan dengan menggunakan balance sheet liability method. Tarif pajak yang
berlaku atau yang secara substantif berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak
tangguhan.
Pengakuan pajak tangguhan atas perbedaan temporer yang dapat berupa aset atau
liabilitas dan pengakuan aset pajak tangguhan dari akumulasi rugi pajak disajikan dalam
jumlah bersih untuk masing-masing entitas. Aset pajak tangguhan diakui apabila besar
kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk
dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi pajak
yang masih dapat dimanfaatkan.

You might also like