Professional Documents
Culture Documents
transpirasi
berpengaruh
terhadap
menyebabkan
hilangnya
kesegaran/kerenyahan
air
dari
komoditas,
komoditas.
Sedangkan
pengepakan
tidak
sempurna,
perlakuan
yang
kasar, dan
B. Tinjauan Pustaka
Tomat sebagai salah satu komoditas pertanian sangat bermanfaat bagi
tubuh, karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat juga mengandung zat pembangun
jaringan tubuh manusia dan zat yang dapat meningkatkan energi untuk
mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit, seperti sariawan karana
kekurangan vitamin C, xeropthalmia pada mata karena kekurangan vitamin A,
beri-beri, radang saraf, lemah otot, dermatitis, bibir merah dan radang lidah
karena kekurangan vitamin B (Cahyono 2008).
Buah memilki tingkat kematangan yang berbeda-beda sehingga tingkat
kematangan buah pada saat panen mempengaruhi mutu buah. Mutu yang baik
diperoleh jika buah dipanen pada tingkat kematangan yang tepat. Tingkat
kematangan tomat dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase masak hijau, fase pecah
warna dan fase matang. Fase masak hijau ditandai dengan ujung buah tomat
yang sudah mulai berwarna kuning gading. Fase pecah warna, ujung buah
tomat menjadi berwarna merah jambu atau kemerah-merahan. Fase matang,
sebagian besar permukaan buah sudah berwarna merah jambu atau merah
(Seminar et al 2006).
Waktu panen juga penting untuk diperhatikan. Sebaiknya panen
dilakukan pagi hari atau sore hari untuk mengurangi respirasi buah tomat. Juga
letakkan buah tomat yang dipanen di bawah bayang-bayang pohon jangan
sampai terkena sinar matahari secara langsung. Jika mulai dari panen sampai
penyimpanan bagus, buah tomat bisa bertahan selama 7-8 hari di rantai
pemasaran. Jika penanganan panen dan pascapanen tidak bagus, dalam waktu
beberapa hari saja buah tomat akan kehilangan vigornya, terlihat mengkerut
atau berair membusuk. Hindari menutup buah tomat menggunakan plastik saat
dikumpulkan di wadah, karena respirasi tomat cukup tinggi bisa menyebabkan
cepat tumbuh jamur dan membusuk (Jiaravanon 2007).
Buah tomat yang telah dipanen akan tetap melangsungkan respirasi.
Proses respirasi yang menyebabkan pembusukan ini terjadi karena perubahanperubahan kimia dalam buah tomat dari pro-vitamin A menjadi vitamin A, pro-
C. Metodeologi Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum acara Pengaruh Tingkat Kematangan Saat Panen dan Suhu
Penyimpanan dilaksanakan pada hari Rabu 5 Oktober 2016 pukul 10.0012.00 WIB bertempat di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Kemasan plastik
2) Nampan
b. Bahan
1) Buah tomat (Solanum lycopersicum.) dengan stadia kemasakan : hijau,
pecah warna, dan merah
3. Cara Kerja
a. Menyiapkan buah tomat dengan tingkat kematangan yang berbeda yaitu
hijau, pecah warna, dan merah.
b. Melakukan penyimpanan buah tomat dalam kondisi dalam kemasan
plastik dan tanpa plastik dalam suhu rendah.
c. Melakukan 3 kali ulangan untuk tiap-tiap perlakuan,
d. Melakukan pengamatan setiap hari untuk perlakuan yang meliputi tekstur,
warna, umur simpan, berat susut dan rasa (pada akhir pengamatan).
4. Pengamatan yang dilakukan
a. Tekstur (tingkat kekerasan buah) dengan scoring:
1 = lunak sekali
2 = lunak
3 = agak lunak
4 = keras
b. Warna dengan scoring:
1 = hijau
2 = hijau kekuningan
3 = kuning
4 = kuning kemerahan
5 = merah
c. Rasa (dilakukan diakhir pengamatan), dengan scoring:
1 = asam sekali
2 = asam
3 = agak manis
4 = manis
d. Umur Simpan
Umur simpan diamati dengan menghitung hari lamanya buah bertahan
dari awal penyimpanan sampai 50 % buah rusak. Buah dikatakan rusak
apabila dalam 1 buah telah rusak 25 %.
e. Berat Susut
Berat susut diamati dengan menimbang buah tomat tiap harinnya.
DAFTAR PUSTAKA
Babalola D A Makinde Y O, Omonona B T dan Oyekanmi M O 2010.
Determinants of post harvest losses in tomato production: a case
study of Imeko-Afon local government area of Ogun state. acta
SATECH Journals of life and physical science 3(2): 14 18.
Cahyono Bambang 2008. Tomat : Usaha tani dan penanganan pascapanen.
Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Erlyna P S 2009. Proses penyimpanan untuk mencegah respirasi dan transpirasi.
Jurnal agronomi 2(4): 13-16.
Jiaravanon 2007. Masa depan agribisnis Indonesia : Perspektif Seorang Praktisi.
Bogor: IPB Press.
Karana Nahda 2009. Pengemasan dan penyimpanan buah tomat. Jurnal teknologi
1(3):56-59.
Riva 2009. Agroekosistem tanaman hortikultura. Yogyakarta: UGMPress.
Satuhu S 2005. Penanganan dan pengolahan buah. Jakarta : Penebar Swadaya.
Seminar 2006. Uji dan aplikasi komputasi paralel pada jaringan syaraf
probabilistik (pnn) untuk proses klasifikasi mutu tomat. Jurnal
Teknologi 1 (20) : 34-35.
Widianarko B, AR Pratiwi dan C Retnaningsih 2000. Memilih dan menyimpan
buah tomat. http://www.ristek.go.id. diakses 8 Oktober 2016
Wiranto A P 2008. Pasca panen tanaman hortikultura. Jakarta: Erlangga.