Professional Documents
Culture Documents
yang ada.
Sementara itu kondisi nyata pendidikan kita dalam hal penyiapan sumber daya
manusia yang mampu bersaing secara global belum memadai.Sesuai dengan
perkembangan era globalisasi terutama dalam bidang teknologi informasi perlu
adanya penguasaan ICT, baik bagi peserta didik maupun pendidik serta tenaga
admisnistrasi dalam peningkatan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif
dan menyenangkan.
Tentunya banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut
salah satunya adalah implementasi strategi peningkatan mutu pendidikan salah
satu strategi pelayanan fokus pelanggan ini merupakan kunci keberhasilan untuk
mencapai kesuksesan dalam mengelola pendidikan, dengan manajemen yang baik
satuan pendidikan akan berhasil memenuhi tuntutan mutu atau kualitas
pendidikan yang sesuai dengan standar nasional pendidikan, sehingga melalui
manajemen yang baik diharapkan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik.
Pembahasan
Tujuan
: Perbaikan terus menerus,artinya mutu selalu diperbaiki dan
disesuaikan
dengan perubahan yang menyangkut kebutuhan
dan keinginan para pelanggan
Prinsip
total.
Elemen
Fokus pada perbaikan proses kerja untuk memproduksi secara konsisten produk
yang dapat diterima.
Fokus yang memanfaatkan bakat para karyawan.
Tiga prinsip mutu
2. Perbaikan proses
Konsep perbaikan terus menerus dibentuk berdasarkan pada premise suatu
seri(urutan) langkah-langkah kegiatan yang berkaitan dengan menghasilakn
output seperti produk berupa barang dan jasa.Perhatian secara terus menerus
bagi setiap langkah dalam proses kerja sangat penting untuk mengurangi
A. Penemuan Shewhart sangat menarik bagi Deming dan Juran, dimana kedua
sarjana ini ahli dalam bidang statistik.
3. Edward Deming
Lahir tahun 1900 dan mendapat Ph. D pada 1972 sangat menyadari bahwa ia
telah memberikan pelajaran tentang pengendalian mutu secara statistik
kepada para insinyur bukan kepada para manajer yang mempunyai
wewenang untuk memutuskan. Katanya : Quality is not determined on the
shop floor but in the executive suite. Pada 1950, beliau diundang oleh, The
Union to Japanese Scientists and Engineers (JUSE) untuk memberikan
ceramah tentang mutu.
Pendekatan Deming dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Quality is primarily the result of senior management actions and not the
results of actions taken by workers.
2. The system of work that determines how work is performed and only
managers can create system.
3. Only manager can allocate resources, provide training to workers, select
the equipment and tools that worekers use, and provide the plant and
environment necessary to achieve quality.
4.Only senior managers determine the market in which the firm will
participate and what product or service will be solved.
Konsep deming yang Kemudian lebih dikenal dengan konsep kaizen secara
luas baru diperkenalkan oleh Masaaki Imai dalam bukunya Kaizen : the key to
Japans competitive success (1986). Coba kesimpulan Europe Japan Centre
tentang Kaizen Jepang yang mengungkapkan bahwa :
Kaizen mengatakan kepada kita bahwa hanya dengn secara terus menrus
tetap sadr dn membuat bertus-ratus ribu peningkatan kecil, maka
4. Prof Juran
Mengunjungi Jepang pada tahun 1945. Di Jepang Juran membantu
pimpinan Jepang di dalam menstrukturisasi industri sehingga mampu
mengekspor produk ke pasar dunia. Ia membantu Jepang untuk
mempraktekkan konsep mutu dan alat-alat yang dirancang untuk pabrik ke
dalam suatu seri konsep yang menjadi dasar bagi suatu management
process yang terpadu. Juran mendemonstrasikan tiga proses manajerial
untuk mengelola keuangan suatu organisasi yang dikenal dengan trilogy Juran
yaitu, Finance Planning, Financial control, financial improvement. Adapun
rincian trilogy itu sebagai berikut :
Quality planning, suatu proses yang mengidentifikasi pelanggan dan
proses yang akan menyampaikan produk dan jasa dengan karakteristik yang
tepat dan kemudian mentransfer pengetahuan ini ke seluruh kaki tangan
perusahaan guna memuaskan pelanggan.
Kini sampailah pada pengertian mutu yang diambil dari America Society for
Quality Control yang mengatakan : Quality is the totality of features and
characteristics of a product or service that bear on its ability to satisty
stated of implied needs (Kotler : 1994).
Definisi di atas berkonotasi kepada pelanggan. Produk bermutu kalau dapat
memuaskan para pelanggan yang mengkonsumsi produk tersebut.
Kaoru Ishikawa
Selain Deming dan Juran, Kaoru Ishikawa seorang pribumi Jepang juga
memiliki kontribusi penting dalam ide TQM di negaranya. Ide-ide Kaoru
Isikawa antara lain:
1. Lingkaran mutu, yaitu wadah para pekerja untuk bertemu
mendiskusikan berbagai usulan perbaikan.
2. Penekanan usaha mutu terpadu kepada pelanggan.
Dalam hal ini ia juga menyarankan bahwa output dari sebuah departemen
yang diberikan kepada departemen lain seolah-olah mereka pelanggan.
Sehingga tercipta komunikasi yang lebih erat dan sikap saling melayani.
Ada beberapa hal, yang dapat kita simpulkan dari ide dan gagasan
para tokoh mutu, yaitu:
1. Pendekatan sistem
1. Kepemimpinan
Manajer senior harus mengarahkan upaya pencapaian tujuan dengan
memberikan, menggunakan alat dan bahan yang komunikatif,
menggunakan data dan menggali siapa-siapa yang berhasil menerapkan
konsep manajemen mutu terpadu. Ketika memutuskan untuk
menggunakan MMT/TQM sebagai kunci proses manajemen, peranan
manajer senior sebagai penasihat, guru dan pimpinan tidak bisa
diremehkan.
Dukungan semacam ini mungkin diperoleh dari luar melalui konsultan, akan
tetapi lebih baik kalau diperoleh dari dalam organisasi itu sendiri. Suatu staf
pendukung yang kecil dapat membantu tim manajemen senior untuk
mengartikan konsep mengenai mutu, membantu melalui network dengan
manajer mutu di bagian lain dalam organisasi dan membantu sebagai
narasumber mengenai topik-topik yang berhubungan dengan mutu bagi tim
manajer senior.
4. Komunikasi
Komunikasi dalam suatu lingkungan mutu mungkin perlu ditempuh dengan
cara berbeda-beda agar dapat berkomunimasi kepada seluruh karyawan
mengenai suatu komitmen yang sungguh-sungguh untuk melakukan
perubahan dalam usaha peningkatan mutu. Secara ideal manajer harus
bertemu pribadi dengan para karyawan untuk menyampaikan informasi,
memberikan pengarahan, dan menjawab pertanyaan dari setiap karyawan.
Di samping keenam elemen pendukung di atas, maka ada unsur yang tidak
bisa diabaikan yaitu gaya kepemimpinan dalam organisasi/perusahaan
bersangkutan. Suatu cara/gaya bagaimana seorang manajer sebagai
seorang pimpinan melakukan sesuatu sangat berpengaruh pada
pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh bawahan/karyawan.
Terdapat 13 hal yang perlu dimiliki oleh seorang pimpinan dalam
manajemen mutu terpadu yaitu :
Edward Sallis (1993) telah mencoba mengadopsi masalah mutu dalam dunia
ekonomi dan bisnis ke dalam bidang pendidikan dengan melakukan
penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan sesuai dengan karakteristik yang
dimiliki dunia pendidikan khususnya persekolahan
Insitusi yang efektif memerlukan strategi yang kuat dan maksud tertentu
untuk menghadapi suasana kompetitif dan orientasi di masa depan. Untuk
menjadi efektif di dalam masa sekarang, intitusi memerlukan proses
pengembangan strategi kualitas, antara lain20; 1) misi yang jelas dan tertentu,
2) menfokuskan kustomer secara jelas, 3) strategi untuk pencapaian missi, 4)
pelibatan semua kustomer, baik internal maupun eksternal, di dalam
pengembangan strategi, 5) penguatan staff dengan menggerakkan
penghalang dan bantuan untukmembuat konstribusi maksimal terhadap
institusi melalui pengembangan kelompok kerja yang efektif, 6) penilaian dan
evaluasi ke-efektifan insitusi menghadapi tujuan yang diharapkan oleh
kustomer.
Untuk memulai mengimplementasikan manajemen kualitas total adalah
sebuah tugas yang sulit. Terdapat sejumlah langkah yang simple dan penting
untuk mengimplementasikan TQM dalam pendidikan, yaitu sebagai berikut21:
1. Kepemimpinan dan komitmen terhadap kualitas harus datang dari atas
Hukum besi dari kualitas.
Semua model kualitas menekankan bahwa tanpa dorongan dari manajer
senior inisiatif kualitas tidak akan berlangsung lama. Pendidikan tidak
terkecuali belaku juga hukum besi. Pimpinan sekolah harus menunjukkan
komitmen yang kuat dan terus-menerus dan memimpin jalan sambil
mendorong kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan supervisor lain untuk
melakukan usaha secara serius.
2. Menyenangkan kustomer
Ini dicapai dengan kerja keras secara kontinyu untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan kustomer. Kebutuhan kustomer diditentukan oleh
pencarian secara reguler pandangan mereka. Terdapat bermacam-macam
metode dari pekerjaan ini, seperti memfokuskan kelompok, kuesioner,
kelompok penasehat, hari yang terbuka dan percakapan informal dengan
orang-orang.
2. Kebijakan kualitas
Ini mempersiapkan standard untuk program-program utama dan bisa berisi
statemen dari penamaan pembelajar. Kebijakan ini adalah statemen umum
dari komitmen insitusi kepada kustomernya, baik internal maupun eksternal.
3. Tanggungjawab manajemen
Ini menyusun peran dari lembaga yang memerintah, dan tim manajemen
senior dan tanggung jawabnya. Ini mendefinisikan dimana anggota dari tim
senior memikul jabatan kualitas.
4. Pengorganisasian kualitas
Garis besar ini meliputi tanggung jawab dari kelompok pengarah kualitas,
representasi dan pertanggung jawaabannya. Badan ini diperlukan untuk
mengarahkan permulaan kualitas, mengatur transformasi budaya,
mendukung inisiatif di dalam departemen dan untuk memonitor
perkembangan inisiatif.
7. Wisuda/pelantikan
Program wisuda/pelantikan murid yang baik dan terstruktur dengan maksud
komunikasi yang jelas adalah penting untuk memperkenalkan pembelajar
pada institusi, yang meliputi etos, gaya dan metode belajarnya
8. Pelahiran kurikulum
Ini adalah tingkatan dimana sistem adalah vital. Metode belajar perlu diatur
sedemikian rupa sehingga dan diikuti untuk setip aspek program. Jenis
informasi yangperlu menjadi bagian dari ini, antaralain: silabus, kepatuhan,
skema kerja, pencatatan kerja, pencatatan penilaian, rencana tindakan, dan
1. Tujuh alat pengendali mutu (seven tools for quality control, 7T)
Dikenal juga dengan nama Ishikawa's basic tools of quality karena
dipopulerkan oleh Kaoru Ishikawa, terdiri atas:
Checksheet
Histogram
Diagram pareto
Diagram sebab dan akibat
2.
Diagram pencar
Bagan aliran
Bagan kendali
The Seven New Tools For Improvement, N7
Sementara itu alat pengendalian kualitas lainnya adalah tujuh alat baru untuk
peningkatan mutu (the seven new tools for improvement, N7), dikembangkan
oleh Japanese Society for Quality Control Technique Development,merupakan
pelengkap dari tujuh alat untuk pengendalian mutu. Ketujuh alat baru
tersebut, terdiri atas:
Metodologi Six Sigma terdiri atas lima rangkaian proses berurutan yang
dinamakan proses DMAIC, yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, dan
Control.
proses six-sigma memberikan toleransi cacat sebesar 3,4 ppm, seperti terlihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.2. Spesifikasi dan prosen kecacatan
Batas spesifikasi
Persen Cacat/ppm
1 sigma 30,23 697700
2 sigma 69,13 308700
3 sigma 93,32 66810
4 sigma 99,3790
6210
5 sigma 99,97670
233
6 sigma 99,999660
3,4
Karena keberhasilannya dalam manajemen mutu melalui pengembangan
konsep six-sigma, membuat Motorola mendapat penghargaan Malcolm
Baldrige pada tahun 1988. Konsep ini kemudian diadopsi oleh berbagai
perusahaan besar lainnya di dunia. Dengan demikian, statistik dapat
dipergunakan dalam melakukan penjaminan mutu, karena dapat memberikan
deskripsi kuantitatif tentang kualitas, misalnya berapa terjadi ketidak sesuaian
hasil dengan standar, ini berarti bahwa statistik dapat menjadi alat penting
dalam pengendalian proses. Pengendalian proses berdasarkan statistik terdiri
dari enam langkah yang terdiri dari :
Memilih proses pengendalian statistik
Mendefinisikan secara tepat proses tersebut
Memilih masalah yang akan dikendalikan berdasarkan statistik
Melatih operator
Mengumpulkan data
Menyiapkan, memelihara dan menggunakannya
Dalam menggunakannya dapat memakai bagan untuk memperjelas apa yang
perlu dikendalikan, dalam hubungan ini diagram Ishikawa (fishbone chart)
dapat digunakan. Secara umum pengendalian dengan menggunakan analisis
statistik merupakan alat yang telah banyak membantu organisasi guna
melakukan perbaikan yang terus menerus.
4. Brainstorming
Kesimpulan :
kesimpulan antara lain: Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa
untuk memenuhi