You are on page 1of 9

ACARA VI

RANGKAIAN INTEGRATOR
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Menyusun rangkaian Op-Amp sebagai rangkaian integrator dan memahami
karakteristik pengoperasiannya.
b. Mempelajari hasil proses integrasi pada keluaran dengan memberi masukan
gelombang kotak, segitiga dan sinusoidal.
2. Waktu Praktikum
Jumat, 15 April 2016
3. Tempat Praktikum
Laboratorium Fisika Dasar, Lantai II, Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Mataram.
B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat-alat Praktikum
a. Breadboard
b. Function generator
c. Kabel alligator-alligator
d. Kabel banana-alligator
e. Jumper
f. Minilab multifunction
g. Osiloskop
h. Passive probe
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Ic Op-Amp 741
b. Kapasitor 1 nF
c. Resistor 22 k
d. Resistor 2,2 M
C. LANDASAN TEORI
Pada integrator RC, jika tetapan waktu = RC<<T, kapasitor akan terisi penuh
dalam waktu T/2. Akan terjadi jika tetapan waktu = RC>>T. Maka sebelum kapasitor
terisi penuh, Vs (tegangan masukan/tegangan sumber) sudah berubah tanda, akibat
isyarat keluaran akan berupa satu tegangan yang berbentuk segitiga. Dengan
menggunakan Op-Amp dapat kita peroleh frekuensi operasi yang lebih besar
(Sutrisno, 1986:13).
Rangkaian integrator dibuat dengan cara mengganti umpan balik resistor
dengan kapasitor, seperti pada gambar dibawah ini :

Dari gambar diatas tanpak kapasitor diisi oleh arus yang diakibatkan oleh
sumber isyarat Vi dimana kuat arus masukannya adalah Ii = Vi/Ri, karena tidak ada
arus yang melewati Op-Amp. Arus ini tidak berubah walaupun tegangan pada
kapasitor C berubah. Dengan demikian perubahan tegangan di kapasitor C(dVC)
dalam waktu dt adalah dVc =

dt
c

1
Vin dt ,
sehingga
RiC

Vc(t) =

1
Vin dt . Karena Vout(t) = Va - Vb(t) = -Vo(t), maka akhirnya diperoleh
RiC 0

persamaan sebagai berikut (Wahyudi, 2014:90):


Vout(t) =

1
RinC

Vin dt
o

Integrator aktif terdiri dari dua buah kata, yakni integrator dan aktif. Integrator
adalah sebuah rangkaian dimana keluarannya sebanding dengan integral
masukkannya. Sedangkan aktif berarti beberapa komponennya mempergunakan
komponen aktif, yaitu komponen elektronik yang dapat bekerja bila ada daya. Sebagai
komponen aktif dalam hal ini adalah Op-Amp yang merupakan rangkaian kapasitor
pengganti komponen ketahanan umpan balik tegangan (Bueche, 2006:115).
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Disusun rangkaian Op-Amp integrator seperti pada gambar dibawah ini.

2. Diatur isyarat masukkan dari signal generator untuk menghasilkan isyarat kotak 1
Vpp pada frekuensi 1 kHz.

3. Digunakan chanel 1 pada osiloskop untuk gelombang masukan dan chanel 2 untuk
isyarat keluaran. Mengatur time/div dan volt/div agar seluruh layar osiloskop
hanya ditempati oleh satu gelombang saja. Kemudian tuliskan time/div dan
volt/div, serta mengambil gambar gelombangnya.
4. Diulangi langkah 2 dan 3 untuk gelombang segitiga dan sinusoidal.
5. Ditambahkan resistor 2,2 M sejajar dengan kapasitor 47 nF, kemudian ulangi
langkah 2-4.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Tanpa Resistor Tambahan
Gelombang kotak
gelombang gabungan Vin dan Vout

Ch. 1 (isyarat masukan)


Time/div = 1 ms
Volt/div = 1 mV
Y=4
X = 2,5
Vin = 12 Vpp
Ch. 2 (isyarat keluaran)
Time/div = 0,2 ms
Volt/div = 5 mV
Y=2
X = 4,2
Vin = 12 Vpp

Gelombang segitiga
gelombang gabungan Vin dan Vout

Gelombang sinusoidal

Ch. 1 (isyarat masukan)


Time/div = 1 ms
Volt/div = 0,2 mV
Y = 4,8
X = 4,4
Vin = 12 Vpp
Ch. 2 (isyarat keluaran)
Time/div = 5 ms
Volt/div = 1 mV
Y = 1,5
X=2
Vin = 12 Vpp

gelombang gabungan Vin dan Vout

Ch. 1 (isyarat masukan)


Time/div = 0,2 ms
Volt/div = 1 mV
Y = 2,2
X = 4,2
Vin = 12 Vpp
Ch. 2 (isyarat keluaran)
Time/div = 0,2 ms
Volt/div = 2 V
Y = 2,8
X=4
Vin = 12 Vpp

2. Dengan Resistor Tambahan (resistor 2,2 M sejajar dengan kapasitor)


Gelombang kotak
gelombang gabungan Vin dan Vout

Ch. 1 (isyarat masukan)


Time/div = 0,2 ms
Volt/div = 1 V
Y = 2,4
X = 4,2
Vin = 12 Vpp
Ch. 2 (isyarat keluaran)
Time/div = 0,2 ms
Volt/div = 2 V
Y = 4,2
X = 4,8
Vin = 12 Vpp

Gelombang segitiga
gelombang gabungan Vin dan Vout

Gelombang sinusoidal

Ch. 1 (isyarat masukan)


Time/div = 0,2 ms
Volt/div = 1 V
Y = 2,3
X = 2,1
Vin = 12 Vpp
Ch. 2 (isyarat keluaran)
Time/div = 0,2 ms
Volt/div = 2 V
Y = 4,3
X = 2,4
Vin = 12 Vpp

gelombang gabungan Vin dan Vout

Ch. 1 (isyarat masukan)


Time/div = 0,2 ms
Volt/div = 1 V
Y = 2,2
X = 4,2
Vin = 12 Vpp
Ch. 2 (isyarat keluaran)
Time/div = 0,2 ms
Volt/div = 2 V
Y=3
X = 4,2
Vin = 12 Vpp

F. ANALISIS DATA
1. Tanpa Resistor Tambahan
a. Gelombang Kotak
Menghitung frekuensi gelombang kotak
T = Div horizontal x time/div
= 2,5 x 0,2 ms
= 0,5 ms
f

1
T

1
0 ,5 ms

1000
0,5

= 2000 Hz
Menghitung tegangan puncak ke puncak
Vp p
= Div.vertikal x volt/div
=4x1V
=4V
b. Gelombang Segitiga
Menghitung frrekuensi gelombang segitiga
T = Div horizontal x time/div
= 4,3 x 0,2 ms
= 0,86 ms
f

1
T

1
0,86 ms

1000
0,86

= 1162,79 Hz
Menghitung tegangan puncak ke puncak
Vpp
= Div.vertikal x volt/div
= 2,3 x 1 V
= 2,3 V
c. Gelombang Sinusoidal
Menghitung frrekuensi gelombang sinusoidal
T = Div horizontal x time/div
= 4,2 x 0,2 ms
= 0,84 ms
f

1
T

1
0,84 ms

1000
0,84

= 1190,48 Hz
Menghitung tegangan puncak ke puncak
Vpp
= Div.vertikal x volt/div
= 2,2 x 1 V
= 2,2 V
2. Dengan Resistor Tambahan
a. Gelombang Kotak
Menghitung frrekuensi gelombang kotak
T = Div horizontal x time/div
= 4,2 x 0,2 ms
= 0,84 ms
f

1
T

1
0,84 ms

1000
0,84

= 1190,48 Hz
Menghitung tegangan puncak ke puncak

Vpp

= Div.vertikal x volt/div
= 2,4 x 1 V
= 2,4 V

b. Gelombang Segitiga
Menghitung frrekuensi gelombang segitiga
T = Div horizontal x time/div
= 2,1 x 0,2 ms
= 0,42 ms
f

1
T

1
0,42ms

1000
0,42ms

= 2380,35 Hz
Menghitung tegangan puncak ke puncak
Vpp
= Div.vertikal x volt/div
= 2,3 x 1 V
= 2,3 V
c. Gelombang Sinusoidal
Menghitung frrekuensi gelombang sinusoidal
T = Div horizontal x time/div
= 4,2 x 0,2 ms
= 0,84 ms
f

1
T

1
0,84 ms

1000
0,84 ms

= 1190,48 Hz
Menghitung tegangan puncak ke puncak
Vpp
= Div.vertikal x volt/div
= 2,2 x 1 V
= 2,2 V
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai rangkaian integrator yang bertujuan
untuk menyusun rangkaian Op-Amp sebagai rangkaian integrator dan memahami
karakteristik pengoperasiannya serta mempelajari hasil proses integrasi pada keluaran
dengan memberi masukkan gelombang kotak, segitiga dan sinusoidal.

Pada percobaan pertama yaitu menyusun rangkaian Op-Amp sebagai


rangkaian integrator dan memahami karakteristik pengoperasiannya dengan
menggunakan resistor 22 k. Op-Amp adalah penguat DC yang berpenguatan sangat
tinggi yang mepergunakan rangkaian umpan balik luar untuk mengatur responnya.
Sementara rangkaian integrator adalah sebuah rangkaian dimana keluarannya
sebanding dengan integral masukkannya, dan mempergunakan komponen aktif yaitu
Op-Amp. Rangkaian integrator disusun secara mengganti rangkaian umpan balik
resistor dengan kapasitor. Karakteristik pengoperasiaanya adalah rangkaian dasar
sebuah integrator adalah rangkaian Op-Amp inverting akan tetapi rangkaian umpan
baliknya bukan resistor melainkan kapasitor. Kemudian (Iin + Iout) sama dengan nol.
Tegangan keluaran pada integrator merupakan fungsi integral dari tegangan input.
Dari percobaan ini juga didapatkan frekuensi untuk gelombang kotak, segitiga dan
sinusoidal secara berturut-turut adalah 2000 Hz; 1162,79 Hz dan 1190,48 Hz
sedangkan untuk Vpp secara berturut adalah 4 V; 2,3 V dan 2,2 V.
Pada percobaan kedua yaitu mempelajari hasil proses integrasi pada keluaran
dengan memberi masukkan gelombang kotak, segitiga dan sinusoidal. Dalam
praktikum ini, secara teori jika signal input berbentuk kotak akan menghasilkan signal
output berbentuk segitiga, apabila signal input berbentuk segitiga akan menghasilkan
signal output berbentuk sinusoidal serta jika signal input berbentuk sinusoidal akan
menghasilkan signal output berbentuk gelombang sinusoidal yang lain yang berbalik
fase 1800. Akan tetapi antara hasil gambar gelombang saat praktikum tidak sesuai
dengan teori yang ada. Sebab gelombang yang dihasilkan seharusnya lebih halus saat
penambahan hambatan Rf. Dan dari praktikum didapatkan juga frekuensi gelombang
kotak, segitiga dan sinusoidal secara berturut-turut adalah 1190,48 Hz; 2380,95 Hz
dan 1190,48 Hz dengan Vpp secara berturut-turut adalah 2,4 V; 2,3 V dan 2,2 V.
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat di simpulkan bahwa:
a. Rangkaian Op-Amp sebagai rangkaian integrator disusun dengan cara
mengganti umpan balik resistor menjadi umpan balik kapasitor
dimanakeluarannya sebanding dengan integral masukkannya. Karakteristik
pengoperasiaannya adalah rangkaian dasar sebuah integrator adalah rangkaian
Op-Amp inverting akan tetapi rangkaian umpan baliknya bukan resistor
melainkan kapasitor.
b. Pada proses integrasi ketika signal input berbentuk kotak, signal output
berbentuk kotak juga. jika signal input berbentuk kotak akan menghasilkan
signal output berbentuk segitiga, apabila signal input berbentuk segitiga akan
menghasilkan signal output berbentuk sinusoidal serta jika signal input
berbentuk sinusoidal akan menghasilkan signal output berbentuk gelombang
sinusoidal yang lain yang berbalik fase 1800.
2. Saran

Semoga lebih baik lagi untuk praktikum selanjutnya dan lebih teliti dalam
membaca alat-alat praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Bueche, 2006. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga.


Sutrisno, 1986. Aproksimasi Rangkaian Semikunduktor. Jakarta: Erlangga.
Wahyudi, 2014. Elektronika Dasar 2. Mataram: FKIP UNRAM.

You might also like