Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN AGRIBISNIS
Asisten :
1. Rijal Syam Faishal F.
2. Nesya Tantri R.N.
3. Julita Hasanah
4. Fakhruddin Yulistiono
5. Fariz Irzat Arifin
6. Nurul Laili
7. Nur Ida Suryandari
Oleh:
Golongan H
LAB O R AT O R I U M M AN AJ E M E N AG R I B I S N I S
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
M A N A J E M E N AG R I BI S N I S D A N K O N S E P
A G R I BI S N I S BERKELANJUTAN KOMODITAS LELE DI UPT
RAMBIGUNDAM KABUPATEN JEMBER
AsistenPembimbing
Nur Ida Suryandari
Oleh
Golongan H/Kelompok 5
LAB O R AT O R I U M M AN AJ E M E N AG R I B I S N I S
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
: Ahmad Armaja
(151510601173)
Anggota
(151510601026)
Fibri Alifia R.
(151510601018)
Herlina Efendi
(151510601107)
(151510601071)
(151510601050)
Adinda Riza AF
(151510601164)
Annisa Triya P.
(151510601187)
Monika Wardiyanti
(151510601013)
Eko Wahyudi
(151510601087)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunianya-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Laporan Praktek Lapang Manajemen Agribisnisini tepat pada
waktunya yang berjudul Manajemen Agribisnis dan Konsep Agribisnis
Berkelanjutan Komoditas Lele di Upt Rambigundam Kabupaten Jember.
Laporan Praktek Lapang ini berisikan tentang manajemen on farm / off farm
komoditas Lele di UPT Rambigundam yang ada pada Kabupaten Jember. Atas
kelancaran dan keberhasilan laporan praktek lapang ini, kami sampaikan terima
kasih atas dukungan dari berbagai pihak, khususnya kepada:
1. Dr. Ir. Jani Januar, MT., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember
2. Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M.Rur.M, selaku Ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Jember
3. Dr. Triana Dewi Hapsari, SP., MP., selaku Ketua Laboratorium Manajemen
Agribisnis
4. Tim Dosen Pengampu Manajemen Agribisnis
5. Tim Asisten Laboratorium Manajemen Agribisnis
6. Anggota kelompok H 5
Demikian laporan praktek lapang ini kami buat. Semoga dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak. Kami menyadari bahwa laporan praktek lapang ini
belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan praktek lapang ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK ..
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ...
BAB 1. PENDAHULUAN .
1.1 LatarBelakang ..................
1.2 PerumusanMasalah ..........
1.3 TujuandanManfaat .......
1.3.1 Tujuan ............................
1.3.2 Manfaat ...............
i
ii
iii
iv
1
1
4
5
5
5
BAB. 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani. Jumlah penduduk Indonesia yang bekerja
menjadi petani sebanyak 31,17 juta jiwa. Pertanian merupakan sumber mata
pencaharian utama bagi sebagian masyarakat Indonesia. Sumber daya alam dan
keanekaragaman hayati yang dimiliki sangat beragam sehingga sangat
mendukung kegiatan penduduk Indonesia untuk melakukan kegiatan pertanian.
Ketersedian lahan yang memadai merupakan salah satu faktor penentu bagi
keberlangsungan kegiatan pertanian. Lahan yang luas dapat dimanfaatkan untuk
berbagai kegiatan pertanian. Luas lahan pertanian di Indonesia saat ini mencapai
41,5 juta ha, dengan pembagian lahan hortikultura sebesar 567 ribu ha, tanaman
pangan sebesar 19 juta ha, dan tanaman perkebunan sebesar 22 juta ha.
Ketersediaan lahan yang sangat besar seperti saat ini harus terus terjaga
keberadaannya demi keberlangsungan kegiatan pertanian di Indonesia. Hasil dari
kegiatan pertanian merupakan penyumbang devisa negara terbesar di Indonesia
(Manik et al, 2014).
Pertanian merupakan salah satu bidang yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup manusia. Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumber
daya hayati yang dilakukan oleh manusia untuk menghasilkan bahan pangan,
bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan
hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam
pertanian disebut sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanaman. Pertanian
juga mencakup pertanian rakyat, perkebunan, termasuk di dalamnya perkebunan
rakyat dan perkebunan besar, kehutanan, peternakan dan perikanan. Pertanian
dapat dilihat sebagai suatu sektor yang sangat potensial dalam kontribusinya
terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional. Pertanian berperan
sebagai sumber penting bagi pertumbuhan permintaan domestik terhadap produkproduk dari sektor-sektor lainnya. Pemenuhan kebutuhan hidup orang banyak
bergantung pada sektor pertanian
memiliki
beberapa
tantangan
seperti
perubahan
iklim
yang
Perikanan merupakan salah satu sub sektor yang memiliki peluang besar
untuk dikembangkan, baik perikanan laut maupun perikanan darat. Perikanan
merupakan sub sektor yang mengembangkan sentra usaha ikan dengan
pengembangan subsistem agribisnis yang dimulai dari pra produksi, budidaya atau
usahatani, agroindustri, pemasaran, pembinaan dan sarana prasarana. Potensi
sektor perikanan tidak hanya berada di sektor kelautan, tetapi juga perikanan
darat. Ikan lele merupakan salah satu
dikembangkan karena memiliki potensi dan permintaan akan kebutuhan lele yang
sangat besar dari masyarakat. Ikan lele adalah jenis yang paling banyak
dibudidayakan di Indonesia. Ikan lele juga termasuk jenis ikan yang mudah dalam
proses budidayanya dan memiliki harga jual yang terjangkau oleh masyarakat
sehingga menjadikan iken lele sebagai salah satu konsumsi favorit masyarakat
Indonesia (Harahap, 2014).
Pembudidayaan ikan lele memiliki banyak keunggulan dibandingkan
budidaya ikan air tawar lainnya, diantaranya lele lebih cepat besar dibandingkan
ikan air tawar lainnya. Tiga bulan adalah waktu yang dibutuhkan dalam satu kali
produksi ikan lele dan sudah dapat langsung dipasarkan. Keunggulan lain dari
budidaya ikan lele adalah pemeliharaan dan pemberian pakannya lebih mudah.
Pendapatan dari hasil budidaya ikan lele juga sangat menjanjikan, karena
perputaran uang yang lebih cepat dan penjualan produk yang cepat habis karena
banyaknya permintaan. Permintaan dari komoditas lele yang semakin meningkat
dari konsumen membuat para petani budidaya lele meningkatkan jumlah produksi
yang dihasilkan. Pemeliharaan yang baik dengan diiringi kegiatan penyuluhan
guna memberikan informasi dalam menciptakan inovasi budidaya lele yang
inovatif sehingga kualitas lele yang dihasilkan juga bermutu dan memiliki nilai
ekonomis yang tinggi. Komoditas lele juga dapat mendukung ketahanan pangan
dan gizi nasional, dikarenakan lele merupakan sumber protein yang sangat mudah
didapatkan dan dapat diolah dalam berbagai bentuk jenis makanan yang mudah
dikonsumsi (Riska et al., 2015).
Tabel 1. Produksi dan Nilai Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar Menurut
Jenis Produksi Tahun 2013
Jenis
Budidaya
Produksi (ton )
62,10
188,50
1182,40
3.285,30
15,30
1,60
Ikan Mas
Ikan Nila
Ikan Gurami
Ikan Lele
Ikan Tawes
Ikan Mujair
Ikan Wader
Ikan LainLain
Tahun 2015
5.460,10
Sumber : Jember Dalam Angka 2014
Menurut BPS (2013), produksi dan nilai produksi budidaya perikanan air
tawar berdasarkan jenis produksi di Kabupaten Jember adalah jumlah produksi
ikan lele yang dihasilkan melalui proses budidaya yang dilakukan petani sebanyak
3.285,30 ton, sedangkan nilai produksi yang didapatkan sebesar Rp. 45.668.750.
Jumlah hasil produksi budidaya ikan mas yang dihasilkan sebanyak 62,10 ton,
sedangkan nilai produksi yang didapatkan sebesar Rp. 1.045.950. Jumlah hasil
produksi ikan nila sebanyak 188,50 ton, sedangkan nilai produksi yang didapatkan
sebesar Rp. 2.668.500. Jumlah hasil produksi ikan gurami sebanyak 1182,40 ton,
sedangkan nilai produksi yang didapatkan sebesar Rp. 31.301.150. Jumlah hasil
produksi ikan tawes sebanyak 15,30 ton, sedangkan nilai produksi yang
didapatkan sebesar Rp. 199.600. Ikan mujair dan ikan wader merupakan jenis ikan
yang tidak dibudiyakan oleh para petani di Kecamatan Rambipuji sehingga
jumlah produksi dan nilai produksi yang didapatkan sebesar 0 (nol). Jumlah hasil
produksi ikan lain-lain yang dibudidayakan petani sebanyak 1,60 ton, sedangkan
nilai produksi yang didapatkan sebesar Rp. 64.000. Total hasil produksi ikan di
Kecamatan Rambipuji dari berbagai jenis ikan sebesar 5.460,10 ton dengan nilai
produksi yang didapatkan sebesar Rp. 127.757.50. Ikan lele adalah jenis ikan
yang paling banyak diproduksi di Kecamatan Rambipuji, disusul oleh jenis ikan
gurami, ikan nila, ikan mas, ikan tawes, dan lain lain.
Tabel 2. Produksi Perikanan Air Tawar Desa di Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember
Tahun 2015
Desa
Curahmalang
Nogosari
Rowoamu
Pecoro
Rambipuji
Kaliwining
Rambigundam
Gugut
Tahun 2015
Sumber : BPS, 2016
Tombro
Jenis perikanan
Lele
6
4
0
0
4
0
0
0
81
27
21
17
16
35
40
12
27
96
34
35
9
5
22
10
14
246
234
Gurami
dalam melakukan suatu usaha seperti budidaya agar hasil yang diinginkan dapat
tercapai dengan maksimal. Manajemen agribisnis terdiri dari enam aspek yaitu
manajemen on-farm dan manajemen off-farm. Manajemen on-farm adalah seluruh
proses kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses budidaya pertanian
seperti pembenihan, memberi pakan, mengendalikan hama penyakit dan panen
sedangkan manajemen off-farm adalah kegiatan usaha yang berkaitan dengan
produksi, distribusi dan pemenuhan sarana produksi pertanian serta kegiatan pasca
panen yang dapat memberikan nilai tambah pada produk pertanian yang
diusahakan.(Lambogia et al., 2015).
Unit Pelaksanaan Terpadu (UPT) Rambigundam, Kecamatan Rambipuji,
Kabupaten Jember termasuk balai yang membudidayakan benih ikan yang
dikelola
oleh
pemerintah
Kabupaten
Jember.
Balai
ini
tidak
hanya
membudidayakan ikan lele, namun juga membudidayakan ikan yang lain, seperti
ikan nila, bawal, patin, mas, dan gurameh. Balai benih ikan Rambigundam lebih
mengutamakan budidaya ikan lele karena memiliki beberapa kelebihan
diantaranya lele dapat dipijahkan sepanjang tahun, pertumbuhan lele relatif cepat,
dan dapat hidup pada lingkungan yang kotor. Manajemen on-farm yang
diterapkan di UPT Rambigundam meliputi pemeliharaan dan pembenihan,
sedangkan pada mananejem off-farm meliputi pengemasan benih yang akan
langsung
dipasarkan.
Pelaksanaan
kegiatan
yang
dilakukan
di
UPT
Kabupaten Jember ?
Kabupaten Jember ?
3. Bagaimana konsep agribisnis berkelanjutan komoditas lele di Kabupaten
Jember ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui manajemen on farm komoditas lele di Desa Rambigundam
2.
Kabupaten Jember.
Untuk mengetahui
3.
manajemen
off
farm
komoditas
lele
di
Desa
Kabupaten Jember.
1.3.2 Manfaat
1. Bagi petani dapat dijadikan acuan untuk pengembangan usaha tani dan
2.
peningkatan produksi
Bagi pengusaha dapat djadikan acuan untuk evaluasi usaha dan
3.
DAFTAR PUSTAKA