You are on page 1of 5

VALUASI SAHAM

MAKALAH TUGAS MENEJEMEN KEUANGAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Dosen : Adri Putra Nugraha, SE., MPA.

Disusun oleh:
Meriatul Qibtiyah
Oktavian Garda Prawira

(125020302111004)
(125020300111066)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2013/2014

VALUASI SAHAM BIASA


Selembar saham biasa pada praktiknya lebih sulit untuk dinilai dibandingkan obligasi
disebabkan oleh paling sedikit tiga alasan. Alasan pertama,dalam saham biasa,arus kas yang
dijanjikan tidak dapat diketahui di awal. Alasan kedua,umur investasi ini sebenarnya adalah
selama-lamanya karena saham biasa tidak memiliki jatuh tempo.Ketiga,tidak ada cara untuk
dapat secara mudah mengamati tingkat pengambilan yang diminta oleh pasar.Namun terdapat
kasus kasus dimana kita dapat memperoleh nilai sekarang dari arus kas masa depan untuk
selembar saham sehingga akibatnya akan dapat menentukan nilainya.
Arus Kas
Ketika kita mempertimbangkan untuk membeli selembar saham.kita berencana menjual
saham tersebut pada periode tertentu dan meramalkan nilai dalam satu tahun dengan tingkat
dividen tertentu.kita akan menghitung berapakah jumalah nilai tertinggi yang dapat kita
bayarkan untuk saham tersebut.Dengan kata lain berapa nilai selembar saham untuk hari ini.
P0=( D 1+ P 1) /(1 + R)
P0 sebagai harga saham saat ini,dan kita nyatakan P1 sebagai harga dalam satu
periode.Jika D1 adalah deviden tunai yang dibayarkan pada akhir periode.Di mana R
adalah tingkat yang diminta pasar atas investasi ini.
P2 . Jika deviden yang diramalkan dalam dua periode dinyatakan sebagai D 2, maka
harga daham dalam eriode akan menjadi :
Kita dapat melanjutkan permasalahan mendapatkan harga saham di masa depan ini untuk
selama lamanya. Perlu dicatat bahwa berapapun harga saham tersebut,nilai sekarang pada
intinya adalah nol jika kita mendorong harga saham cukup jauh ke depan.Hasil yang pada
akhirnya kita dapatkan adalah harga saham saat ini dapat dinyatakan sebagai nilai sekarang
dari deviden yang dimulai dalam satu periode dan diteruskan untuk selama lamanya.
Beberapa Kasus Khusus
Dalam kondisi khusus,kita dapat memperoleh nilai untuk saham. Tiga kasus yaitu (1)deviden
memiliki tingkat pertumbuhan nol,(2)deviden tumbuh engan tingkat yang konstan,(3)deviden
tumbuh dengan tingkat yang konstan setelah beberapa waktu.
Pertumbuhan Nol
Kasus pertumbuhan nol adalah salah satu kasus dimana deviden konstan.Untuk pertumbuhan
nol,ini artinya:
SAHAM BIASA
Saham biasa yaitu saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap
pembagian dividen dibandingkan dengan saham preferen. Demikian juga terhadap hak atas
harta kekayaan perusahaan setelah dilikuidasi.
Karakteristik Saham Biasa
1. Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
2. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
3. Tanggungjawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
Perlu diketahui pemegang saham biasa (common stock) dari suatu PT dapat disebut
sebagai pemilik sesungguhnya perusahaan tersebut. Kalau kinerja perusahaan buruk, maka
pemegang saham inilah yang akan mengalami dampak langsungnya, yaitu mereka sebagai

investor akan kehilangan sebagian atau seluruh investasinya karena sebelum mereka
mendapatkan deviden harus didahulukan menyelesaikan kewajiban terhadap pihak lain
(seperti kreditur, karyawan, pemerintah, pemegang saham preferen), jika semua itu telah
terpenuhi barulah pemegang saham biasa bisa mendapatkan pembagian kasnya. Coba
bayangkan apabila kinerja perusahaan baik, maka pemegang saham biasa dapat memperoleh
keuntungan karena mereka memiliki seluruh aktiva perusahaan tentunya setelah dipotong
seluruh kewajiban yang harus dipenuhi.
Pemegang saham biasa tentunya memiliki resiko yang lebih besar, namun mereka juga dapat
memperoleh pengembalian yang lebih tinggi pula dari investasi mereka. Diluar batasan yang
ada dalam anggaran dasar perusahaan, ada hak-hak dasar tertentu yang dimiliki setiap
pemegang saham biasa. Hak-hak tersebut adalah sebagai berikut :
1. Memberikan suara dalam pemilihan direksi dan menentukan kebijakan tertentu suatu
perusahaan
2. Memelihara proporsi kepemilikan saham dalam perusahaan melalui pembelian saham
tambahan jika dan ketika saham tambahan tersebut diterbitkan. Hak tersebut adalah
hak memesan terlebih dahulu (preemptive right).
Jenis-jenis Pemberian Suara :
1. Suara kumulatif (cummulative voting) adalah sebuah metode pemungutan suara bagi
direksi perusahaan yang memungkinkan pemegang saham untuk mengalikan jumlah
saham mereka dengan jumlah jabatan direktur yang terpilih dan untuk memberikan
total suara kesatu direktur atau sekelompok direktur yang dipilih.
2. Suara Langsung adalah suatu prosedur dimana seorang pemegang saham dapat
memberikan seluruh suaranya untuk setiap anggota dewan direksi
3. Suara Mandar (proxy voting) adalah pemberian wewenang oleh seorang pemegang
saham yang memungkinkan orang lain memberikan suara atas saham yang
dimilikinya
Dividen
Pembagian laba kepada pemegangsaham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki.
Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tapi
distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu bisnis.
Jenis-jenisDividen :
1. Dividen tunai; metode paling umum untuk pembagian keuntungan. Dibayarkan dalam
bentuk tunai dan dikenai pajak pada tahun pengeluarannya.
2. Dividen saham; cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk saham
tambahan, biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham yang
dimiliki. Contohnya, setiap 100 saham yang dimiliki, dibagikan 5 saham tambahan.
Metode ini mirip dengan stock split karena dilakukan dengan cara menambah jumlah
saham sambil mengurangi nilai tiap saham sehingga tidak mengubah kapitalisasi
pasar.
3. Dividen properti; dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen dengan cara ini
jarang dilakukan.
4. Dividen interim; dibagikan sebelum tahun buku Perseroan berakhir
Ciri Penting Dividen:

1. Kecuali jika dividen diumumkan oleh dewan direksi dari sebuah perseroan, maka
dividen tersebut bukanlah merupakan kewajiban bagi perseroan. Perseroan tidak dapat
mengalami gagal bayar atas dividen yang belum dideklarasikan.
2. Pembayaran dividen oleh perseroan bukanlah suatu beban bisnis. Dividen tidak dapat
dikurangkan untuk tujuan perpajakan. Singkatnya, dividen dibayar dari laba setelah
pajak perseroan.
3. Dividen yang diterima oleh pemegang saham individual sebagian besar akan dianggap
penghasilan biasa oleh badan perpajakan dan sepenuhnya akan dikenakan pajak.
SAHAM PREFEREN
Karakteristik Saham Preferen
Saham preferen adalah saham yang dalam pembagian devidennya diutamakan/
dibagikan terlebih dahulu dari total deviden yang akan dibagikan sesuai dengan
kesepakatan. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dibandingkan
dengan saham biasa.
Nilai Ditetapkan. Saham preferen memiliki nilai likuiditas yang ditetapkan, biasanya
$100 perlembar. Deviden tunai akan dinyatakan dalam dolar per lembar. Sebagai
contoh, General Motors $5 preferan dapat dengan mudah diartikan menjadi
imbal hasil dividen sebesar 5 persen dari nilai ditetapkan.
Dividen Kumulatif dan nonkumulatif. Dividen yang tidak dibayar dalam suatu tahun harus
dibayar dalam tahun berikutnya sebelum laba dapat dibagikan kepada pemegang saham
biasa. Jika direktur tidak mengumumkan dividen pada tanggal pembagian dividen yang
biasa, maka dividen itu disebut sebagai passed (terlewat). Setiap dividen yang terlewat
atas saham preferen kumulatif merupakan dividen tertunggak (dividen in arrears). Karena
tidak ada kewajiban yang terjadi sampai dewan direksi mengumumkan dividen, maka
dividen tertunggak tidak dicatat sebagai kewajiban tetapi diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.

4. Saham Preferen yang Dapat Ditarik. Perusahaan penerbit saham dapat menarik atau
menebus, pada opsinya, saham preferen yang beredar pada tanggal tertentu di masa depan
dan pada harga yang ditentukan. Banyak penerbit saham preferen bersifat dapat ditarik.
Harga penarikan atau penebusan biasanya ditetapkan sedikit di atas harga penerbitan awal
dan biasanya ditentukan pada satuan yang berkaitan dengan nilai pari. Karakteristik dapat
ditarik memungkinkan perusahaan menggunakan modal yang diperoleh melalui
penerbitan saham semacam itu, sampai kebutuhan telah terpenuhi atau saham tidak

menguntungkan lagi. Keberadaan harga penarikan ini cenderung menetapkan plafon nilai
pasar saham preferen kecuali jika hal itu bersifat konvertibel untuk saham biasa. Jika
saham preferen ditarik untuk ditebus, maka setiap dividen yang tertunggak harus dibayar.

You might also like