You are on page 1of 11

PREPARE: Plan Your GRI Sustainability Reporting Process

Nilai potensi yang bisa diperoleh: Mengembangkan visi dan strategi


- Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan ini terutama fase internal dalam proses pelaporan
keberlanjutan GRI. Tentu saja organisasi Anda dapat mengundang ahli dari luar untuk membantu,
tetapi tujuan utama adalah untuk menyelaraskan internal dan bersiap-siap untuk memulai proses
pelaporan. Selama fase ini, Anda harus mencoba untuk memahami dan mengidentifikasi aspek
ekonomi,
lingkungan
dan
sosial
yang
paling
penting
organisasi
Anda.
PLAN YOUR REPORTING PROCESS
Bayangkan Organisasi Anda GRI Sustainability Report
Pilih tim pelaporan keberlanjutan yang akan mengoordinasikan proses pelaporan. Meskipun tim ini
mungkin saja terdiri atas satu orang (dalam kasus perusahaan mikro, misalnya), disarankan agar Anda
memiliki tim yang terdiri atas staf, lebih dikehendaki yang mewakili setiap departemen di perusahaan
Anda.
Anggota tim pelaporan keberlanjutan harus mengetahui Pedoman G4 Ini bukan berarti mereka harus
mengetahui G4 secara terperinci. Tetapi, mereka harus mengetahui bagaimana struktur G4 dan di
mana mencari informasi yang relevan ketika diperlukan. Ini memberikan gambaran sederhana tentang
fitur dan elemen utama dari Pedoman G4.
Dalam G4 terdapat prinsip-prinsip pelaporan yang harus digunakan untuk memandu membuat
keputusan. Prinsip-prinsip Pelaporan GRI adalah kriteria yang harus digunakan untuk memandu
keputusan Anda yang dibuat melalui proses pelaporan. Prinsip ini terdiri dari empat Prinsip-prinsip
untuk Menentukan Konten dan enam Prinsip-prinsip untuk Menentukan Kualitas Laporan.
Prinsip-prinsip untuk Menentukan Konten
Prinsip-prinsip ini dirancang untuk digunakan secara bersamaan guna menentukan konten laporan.
Penerapan semua prinsip-prinsip tersebut secara bersama-sama dijelaskan dalam Panduan G4-18.
1. Pelibatan Pemangku Kepentingan
Prinsip: Organisasi harus mengidentifkasi para pemangku kepentingannya, dan menjelaskan
bagaimana organisasi telah menanggapi harapan dan kepentingan wajar dari mereka.
Pemangku kepentingan dapat mencakup mereka yang berinvestasi di organisasi serta mereka yang
memiliki hubungan dalam bentuk lain dengan organisasi. Harapan dan kepentingan yang wajar dari
pemangku kepentingan merupakan acuan utama dalam banyak pengambilan keputusan dalam
menyiapkan laporan
2. Konteks Keberlanjutan
Prinsip: Laporan harus menyajikan kinerja organisasi dalam konteks keberlanjutan yang lebih luas.
Informasi mengenai kinerja harus disertakan sesuai konteks. Pertanyaan yang mendasari pelaporan
keberlanjutan adalah bagaimana sebuah organisasi berkontribusi, atau bertujuan untuk memberikan
kontribusi di masa mendatang, terhadap peningkatan atau penurunan kondisi, pengembangan, dan tren
ekonomi, lingkungan, serta sosial di tingkat lokal, regional, atau global. Hanya melaporkan tentang
kecenderungan dalam kinerja individual (atau efsiensi organisasi) tidak dapat menjawab pertanyaan
mendasar ini. Oleh karena itu, laporan harus berupaya untuk menyajikan kinerja dalam kaitannya
dengan konsep keberlanjutan yang lebih luas. Hal ini termasuk mengenai pembahasan kinerja
organisasi dalam konteks keterbatasan-keterbatasan dan permintaan yang terletak pada sumber daya
lingkungan atau sosial di tingkat sektor, lokal, regional, maupun global.
3. Materialitas
Prinsip: Laporan harus mencakup Aspek yang:
Mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifkan dari organisasi; atau
Secara substansial memengaruhi asesmen dan keputusan pemangku kepentingan
Organisasi dihadapkan dengan beragam topik yang dapat mereka laporkan. Topik-topik yang relevan
adalah yang secara wajar dapat dianggap penting untuk mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan
dan social organisasi atau memengaruhi keputusan pemangku kepentingan, dan oleh karena itu sudah
seharusnya berpotensi pantas disertakan dalam laporan. Materialitas adalah ambang batas di mana
Aspek menjadi cukup penting untuk dilaporkan.

4. Kelengkapan
Prinsip: Laporan harus berisi cakupan Aspek Material dan Boundary, cukup untuk mencerminkan
dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang signifkan, serta untuk memungkinkan pemangku
kepentingan dapat menilai kinerja organisasi dalam periode pelaporan.
Kelengkapan terutama mencakup dimensi cakupan, batasan, dan waktu. Konsep kelengkapan juga
dapat digunakan untuk merujuk pada praktik pengumpulan informasi dan apakah penyajian informasi
tersebut wajar dan sesuai
Prinsip-prinsip untuk Menentukan Kualitas Laporan
Kumpulan Prinsip ini memandu pilihan-pilihan untuk memastikan kualitas informasi dalam laporan
keberlanjutan, termasuk penyajian yang tepat. Keputusan yang berkaitan dengan proses persiapan
informasi dalam laporan harus konsisten dengan Prinsip-prinsip ini. Semua Prinsip-prinsip tersebut
merupakan hal yangmendasar untuk mencapai transparansi. Kualitas informasi adalah hal yang
penting untuk memungkinkan para pemangku kepentingan dapat membuat asesmen kinerja yang logis
dan masuk akal, serta mengambil tindakan yang tepat.
1. Keseimbangan
Prinsip: Laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif dari kinerja organisasi untuk
memungkinkan dilakukannya asesmen yang beralasan atas kinerja organisasi secara keseluruhan.
Keseluruhan penyajian konten laporan harus memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja
organisasiLaporan harus menghindari format pemilihan, penghilangan, atau penyajian yang terlalu
berlebihan atau tidak tepat dalam memengaruhi keputusan atau asesmen dari pembaca laporan.
2. Komparabilitas
Prinsip: Organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan melaporkan informasi secara konsisten.
Informasi yang dilaporkan harus disajikan dengan cara yang memungkinkan para pemangku
kepentingan menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan yang dapat
mendukung analisis relatif terhadap organisasi lain.
Komparabilitas diperlukan untuk mengevaluasi kinerja. Pemangku kepentingan yang menggunakan
laporan harus dapat membandingkan informasi yang dilaporkan mengenai kinerja ekonomi,
lingkungan, dan sosial terhadap kinerja organisasi di masa lalu, terhadap tujuan organisasi, dan pada
tingkat yang memungkinkan, terhadap kinerja organisasi lain.
3. Akurasi
Prinsip: Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para pemangku
kepentingan untuk dapat menilai kinerja organisasi.
Respon atas DMA dan Indikator ekonomi, lingkungan, dan sosial dapat disampaikan melalui berbagai
cara, mulai dari tanggapan kualitatif sampai pengukuran kuantitatif yang detail. Karakteristik yang
menentukan keakuratan bervariasi sesuai dengan sifat informasi dan pengguna informasi tersebut.
4. Ketepatan Waktu
Prinsip: Organisasi harus membuat laporan dengan jadwal yang teratur sehingga informasi tersedia
tepat waktu bagi para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat.
Manfaat informasi terkait erat dengan kapan informasi tersebut disajikan kepada para pemangku
kepentingan sehingga mereka dapat mengintegrasikannya secara efektif dalam pengambilan
keputusan. Waktu penerbitan mengacu pada keteraturan pelaporan serta kedekatannya dengan
peristiwa aktual yang dijelaskan dalam laporan.
5. Kejelasan
Prinsip: Organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat
diakses oleh pemangku kepentingan yang menggunakan laporan.
Informasi harus disajikan dengan cara yang dapat dipahami oleh para pemangku kepentingan yang
memiliki pemahaman yang wajar mengenai organisasi dan aktivitasnya.
6. Keandalan
Prinsip: Organisasi harus mengumpulkan, mencatat, menyusun, menganalisis, dan mengungkapkan
informasi serta proses yang digunakan untuk menyiapkan laporan agar dapat diuji, dan hal itu akan
menentukan kualitas serta materialitas informasi.
Para pemangku kepentingan harus memiliki keyakinan bahwa laporan dapat diuji untuk dapat
menetapkan kebenaran isinya dan sejauh mana Prinsip-prinsip Pelaporan telah diterapkan dengan
benar.

Tentukan apakah perusahaan Anda akan menyelesaikan laporan pertama yang memenuhi persyaratan
Pedoman G4 GRI atau hanya menggunakan G4 sebagai rujukan.4
Agar memenuhi persyaratan G4, laporan perusahaan Anda harus memenuhi kriteria Sesuai, baik Inti
atau Komprehensif. Pilih opsi Sesuai yang paling tepat untuk perusahaan Anda.5 Untuk UKM
pelapor pertama kali, GRI menyarankan opsi Sesuai Inti.
Tentukan apakah perusahaan Anda akan menyusun laporan keberlanjutan yang berdiri sendiri atau
apakah informasi yang terkait keberlanjutan akan dimasukkan dalam laporan lain (misalnya Laporan
Tahunan).
Tentukan apakah laporan perusahaan Anda akan juga mencantumkan standar (nasional dan/ atau
internasional), kerangka, dan peraturan lain, seperti persyaratan pelaporan tentang tenaga kerja atau
lingkungan yang harus dipatuhi perusahaan Anda.
HOLD A KICK-OFF MEETING
Adakan dan buat beberapa pertemuan awal dengan orang-orang yang langsung terlibat dalam proses
pelaporan.
Tujuan pertemuan ini adalah sebagai berikut:
Memastikan manajemen tertinggi berkomitmen terhadap proses.
Mengidentifikasi daftar awal yang berisi topik keberlanjutan yang berpotensi relevan dan
yang ingin ditindak dan dilaporkan oleh para pembuat keputusan senior di perusahaan Anda.
Pikirkan tentang tujuan bisnis perusahaan Anda dan konteks keberlanjutan yang Anda
jalankan dan tuliskan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang mungkin terpenting,
sebagai titik awal. Anda dapat menggunakan daftar ini nanti untuk menginformasikan
keputusan Anda di mana para pemangku kepentingan akan terlibat dan caranya (tahap
Hubungkan) serta membantu Anda mengidentifikasi semua topik yang mungkin relevan
(tahap Definisikan).
Capai kesepakatan tentang rencana tindakan untuk proses pelaporan: yaitu, kegiatan dan
keputusan apa yang harus diambil (oleh siapa), di setiap tahap proses pelaporan. Rencana
tersebut harus juga mencakup estimasi anggaran dan sumber daya staf jika diperlukan. GRI
merekomendasikan perusahaan Anda untuk merencanakan selama 10-12 bulan untuk seluruh
proses pelaporan.
Adakan pertemuan dengan anggota staf perusahaan Anda untuk menjelaskan apa yang akan
dilakukan, mengapa hal ini penting bagi perusahaan Anda, dan apa yang akan diharapkan dari
berbagai departemen pada berbagai tahap proses pelaporan. Ini harus menjadi awal komunikasi yang
berlanjut dengan staf untuk memastikan adanya pemahaman dan komitmen di seluruh perusahaan
selama proses pelaporan.
Tujuan pertemuan ini antara lain: menilai tujuan organisasi Anda; mencoba untuk memahami dan
mengidentifikasi dampak positif dan negatif ekonomi, sosial, dan lingkungan utama kegiatan seharihari; mengidentifikasi dampak yang organisasi Anda harus fokus untuk merencanakan, bertindak dan
melaporkan; dan akhirnya menyepakati proses pelaporan, peserta, skala waktu dan anggaran
IMPACTS OF AN ORGANIZATIONS ACTIVITIES
Ekonomis
Keprihatinan dimensi ekonomis keberlanjutan yang terjadi akibat dampak organisasi terhadap kondisi
perekonomian para pemegang kepentingan di tingkat sistem ekonomi lokal, nasional, dan global.
Indikator Kinerja Ekonomi menunjukkan:
Aliran dana di antara para pemegang kepentingan
Dampak ekonomi utama organisasi terhadap masyarakat.
Performa finansial merupakan pemahaman dasar dari sebuah organisasi dan keberlanjutannya. Akan
tetapi, informasi ini biasanya dirangkum dalam laporan finansial. Yang sangat sedikit dilaporkan
adalah kontribusi organisasi terhadap keberlanjutan sistem ekonomi yang lebih luas.
Lingkungan

Dimensi Lingkungan dari keberlanjutan yang mempengaruhi dampak organisasi terhadap sistem
alami hidup dan tidak hidup, termasuk ekosistem, tanah, air dan udara. Indikator Lingkungan meliputi
kinerja yang berhubungan dengan input (misalnya material, energi, dan air) dan output (misalnya
emisi, air limbah, dan limbah). Sebagai tambahan, indikator ini melingkupi kinerja yang berhubungan
biodiversity (keanekaragaman hayati), kepatuhan lingkungan, dan informasi relevan lainnya seperti
pengeluaran lingkungan (environmental expenditure) dan dampaknya terhadap produk dan jasa.
Sosial
Dimensi sosial dari keberlanjutan membahas sistem sosial organisasi di mana dia beroperasi.
Indikator Kinerja Sosial GRI menentukan Aspek Kinerja penting yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan, hak asasi manusia, masyarakat dan tanggung jawab produk.
Masyarakat
Indikator Kinerja Masyarakat memperhatikan dampak organisasi terhadap masyarakat di mana
mereka beroperasi, dan menjelaskan risiko dari interaksi dengan institusi sosial lainnya yang mereka
kelola. Pada khususnya, informasi yang dicari berhubungan dengan risiko yang diasosiasikan dengan
suap, korupsi, praktek monopoli dan kolusi.
Tujuan dari pembangunan berkelanjutan adalah "untuk memenuhi kebutuhan generasi
sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan
mereka." Sebagai kekuatan penting di dalam masyarakat, organisasi dalam bentuk apa pun, memiliki
sebuah peran penting dalam pencapaian tujuan ini. Sekalipun begitu, dalam era saat ini di mana
pertumbuhan ekonomi tidak dapat diperkirakan, pencapaian tujuan itu tampaknya hanya sekadar
sebuah aspirasi/harapan daripada sebuah kenyataan. Ketika terjadi globalisasi ekonomi, kesempatan
baru untuk menciptakan kemakmuran dan kualitas kehidupan meningkat melalui perdagangan,
berbagi pengetahuan, dan akses terhadap teknologi. Akan tetapi, kesempatan-kesempatan tersebut
tidak selalu tersedia untuk setiap peningkatan populasi manusia, dan biasanya disertai dengan
sejumlah risiko baru terkait dengan kestabilan kondisi lingkungan. Data statistik menunjukkan bahwa
pertumbuhan positif dari peningkatan kehidupan dari banyak orang di seluruh dunia ternyata
diimbangi dengan informasi yang mengkhawatirkan mengenai kondisi lingkungan serta beban
kemiskinan dan kelaparan yang berlanjut dari jutaan orang lainnya (bahwa pertumbuhan positif dari
peningkatan taraf kehidupan banyak orang di seluruh dunia ternyata diimbangi dengan informasi
mengenai kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan serta meningkatnya kemiskinan dan
kelaparan dari jutaan orang lainnya). Kondisi kontras ini menciptakan dilema yang paling menantang
bagi abad ke-21.
Laporan keberlanjutan adalah praktek pengukuran, pengungkapan dan upaya akuntabilitas
dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan kepada para pemangku
kepentingan baik internal maupun eksternal. 'Laporan Keberlanjutan' merupakan sebuah istilah umum
yang dianggap sinonim dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan mengenai dampak
ekonomi, lingkungan, dan sosial (misalnya triple bottom line, laporan pertanggungjawaban
perusahaan, dan lain sebagainya). Sebuah laporan keberlanjutan harus menyediakan gambaran yang
berimbang dan masuk akal dari kinerja keberlanjutan sebuah organisasi -baik kontribusi yang positif
maupun negatif.
Suatu laporan keberlanjutan mengacu pada suatu pengungkapan terkonsolidasi tunggal yang
memberikan suatu penyajian yang wajar dan seimbang mengenai kinerja selama satu periode yang
ditetapkan. Pemangku-pemangku kepentingan seyogianya dapat secara langsung mengakses seluruh
informasi laporan dari suatu lokasi tunggal, seperti indeks isi GRI. Publikasi-publikasi lain
seyogianya tidak dirujuk sebagai sumber informasi bagi suatu Butir Pengungkapan Standar GRI
(misalnya suatu Indikator Kinerja), kecuali sarana bagi seorang pemangku kepentingan untuk secara
langsung mengakses informasi yang disediakan (misalnya, suatu link pada halaman web spesifik atau
nomor halaman dari publikasi terkait). Tidak ada batasan panjang minimum bagi suatu laporan yang
menggunakan Kerangka GRI, sepanjang organisasi telah menerapkan dengan baik Pedoman dan
dokumen-dokumen Kerangka yang telah dipilih untuk dipakai.
Ketika menyiapkan suatu laporan baru, suatu organisasi dapat mengidentifikasi area-area
informasi yang tidak telah berubah sejak laporan sebelumnya (misalnya suatu kebijakan yang tidak
telah diubah). Organisasi dapat memilih untuk hanya menyelaraskan topik-topik dan indikatorindikator dengan keadaan yang sesuai untuk mempublikasikan Pengungkapan-pengungkapan yang

tidak berubah. Sebagai contoh, suatu organisasi dapat memilih untuk memproduksi ulang informasi
mengenai kebijakan-kebijakan yang tidak telah berubah dan hanya menyelaraskan Indikator-indikator
dengan kekinian. Fleksibilitas untuk mengambil suatu pendekatan seperti itu akan tergantung pada
bagian besar pada pilihan organisasi mengenai medium pelaporan, sedangkan topik-topik lain seperti
profil atau tata kelola organisasi dapat berubah pada suatu langkah yang lebih lambat. Terlepas dari
strategi yang dipergunakan, rangkaian penuh informasi yang berlaku bagi periode pelaporan
seyogianya dapat diakses dalam suatu lokasi tunggal (baik dokumen berbasis kertas atau dokumen
berbasis web).
Proses pelaporan keberlanjutan GRI akan membantu perusahaan Anda melaksanakan
langkah-langkah untuk membuat laporan keberlanjutan GRI. Termasuk juga usulan tindakan yang
dapat dilaksanakan oleh perusahaan Anda untuk mengatasi dampak keberlanjutan dan rencana yang
diperlukan untuk mendukung tindakan ini. GRI membagi proses pelaporan ke dalam lima tahap:

Adapun tujuan utama dalam tahap pelaporan adalah untuk menyelesaikan laporan
keberlanjutan, yang kemudian diluncurkan kepada publik. Berikut ini adalah daftar centang kegiatan
dan keputusan utama untuk perusahaan Anda pada tahap ini:
Kumpulkan informasi yang diperlukan untuk setiap titik data yang dibutuhkan untuk menanggapi
Pengungkapan Standar G4.
Pastikan laporan Anda memberikan gambaran lengkap tapi juga menggunakan teks yang ringkas.
Pastikan bahwa ada tenggat yang jelas dan disepakati untuk umpan balik dan penandatanganan
akhir.Selesaikan Indeks Konten dengan menggunakan alat Indeks Konten GRI yang diberikan di
situs web GRI. Setiap opsi 'Sesuai' memiliki Indeks Konten masing-masing. Hal tersebut
dijelaskan dalam Prinsip-prinsip Pelaporan dan Pengungkapan Standar G4.
Apakah perusahaan Anda sudah memutuskan untuk menjamin laporan oleh assurance eksternal?
Jika demikian, pastikan laporan tersebut menyebutkan dengan jelas Pengungkapan Standar yang
telah dijamin oleh pihak luar (dan mana yang belum) pada kolom assurance eksternal dalam
indeks konteks. Dan, pastikan Anda memiliki seluruh informasi yang diperlukan untuk
menanggapi Pengungkapan Standar untuk Assurance. Organisasi-organisasi menggunakan
berbagai pendekatan untuk memperbesar kredibilitas laporan-laporan mereka. Organisasiorganisasi dapat memiliki sistem-sistem kendali internal yang berlaku, termasuk fungsi-fungsi
audit internal, sebagai bagian dari proses-proses mereka untuk mengelola dan melaporkan
informasi. Sistem-sistem internal ini penting bagi integritas dan kredibilitas menyeluruh suatu
laporan. Namun demikian, GRI merekomendasikan penggunaan assurance eksternal, termasuk
penggunaan penyedia-penyedia assurance profesional, panel-panel pemangku kepentingan, dan
kelompok-kelompok atau individu-individu eksternal lainnya.
Tentukan cara penyajian laporan. Ini mencakup bagaimana menyajikan laporan lengkap dan juga
informasi spesifik dari laporan yang dibutuhkan oleh kelompok pemangku kepentingan tertentu.
Hal ini melibatkan adanya ide yang jelas tentang pembaca laporan Anda, informasi yang akan
membuat setiap pembaca sangat tertarik, dan apakah laporan (atau bagian-bagiannya) akan
diterjemahkan untuk kelompok pemangku kepentingan tertentu.
Saat Anda memiliki laporan versi akhir, Anda dapat meminta GRI untuk mengecek laporan
tersebut. Saat ini, GRI memberikan layanan pemeriksaan laporan G4 yang disebut Materiality
Matters. Pemeriksaan berfokus pada Pengungkapan Standar Umum G4-17 sampai G4-27 dan
mengecek apakah pengungkapan tersebut ditempatkan dengan jelas dalam laporan akhir.

Akhirnya, perusahaan Anda siap untuk memublikasikan laporan. Hal ini dapat dilakukan pada
situs web perusahaan Anda melalui publikasi cetak dan/atau komunikasi kepada seluruh
pemangku kepentingan yang telah terlibat dalam proses tersebut.
GRI mendorong perusahaan Anda untuk mendaftarkan laporan Anda ke GRI tanpa biaya
sehingga laporan Anda akan tampil dalam Database Pengungkapan Keberlanjutan GRI. Ini akan
membantu memetakan pelaporan GRI di seluruh dunia dan juga memberikan visibilitas pada
laporan Anda. Hal ini dapat dilakukan melalui situs web GRI.
Adakan peluncuran dan perayaan resmi untuk menghargai kerja keras semua yang terlibat dalam
proses pelaporan. Kumpulkan umpan balik eksternal dan internal tentang pelajaran yang
diperoleh selama proses tersebut. Ini adalah langkah pertama dalam bersiap untuk periode
pelaporan berikutnya. Ini adalah saat yang tepat untuk kembali ke Langkah 4: Reviu dari
langkah-langkah untuk mendefinisikan Aspek material dan Boundary.
Tips untuk mengompilasi informasi dan menulis laporan Anda:
Panduan yang diberikan dalam Panduan Penerapan G4 akan membantu Anda memeriksa bahwa
Anda telah mencantumkan informasi yang diperlukan untuk menanggapi persyaratan setiap
Pengungkapan Standar. Hal ini muncul untuk Pengungkapan Standar Umum dan Pengungkapan
Standar Khusus.
Pastikan bahwa Anda menerapkan Prinsip-prinsip Pelaporan G4 untuk menentukan kualitas
dengan menggunakan uji dalam setiap Prinsip. Prinsip-prinsip Pelaporan tentang Kejelasan,
Ketepatan Waktu, dan Keseimbangan terutama relevan digunakan saat menulis laporan Anda.
Jika Anda ingin melihat bagaimana organisasi lain telah melaporkan Pengungkapan Standar
tertentu di mana Anda membutuhkan bantuan, Database Pengungkapan Keberlanjutan GRI
memberikan kumpulan laporan yang dapat Anda periksa.
Jika Anda memiliki pertanyaan teknis tentang pelaporan dengan G4, Anda dapat menemukan
jawabannya dalam Pertanyaan yang sering diajukan G4 yang tersedia pada situs web GRI.
Sangat penting agar tim pelaporan keberlanjutan menginvestasikan waktu untuk membahas tata
letak dan penyajian konten laporan, ilustrasi yang akan dicantumkan, tema utama dan gaya
penulisan. Mungkin akan ada berbagai ide tentang hal ini, sehinggapenting bahwa kesepakatan
dapat dicapai pada awal proses penulisan laporan.
Periksa untuk memastikan Anda telah mencantumkan hal-hal berikut ini dalam laporan G4
Anda:
Informasi tentang opsi 'Sesuai' yang dipilih yang tepat untuk perusahaan Anda dan
memenuhi persyaratan.
Penjelasan tentang bagaimana Anda mengetahui aspek-aspek material organisasi,
berdasarkan dampak dan harapan para pemangku kepentingan.
Indikasi di mana dampak terjadi (Boundary).
Uraian pendekatan perusahaan Anda untuk mengelola setiap Aspek materialnya (DMA).
Indikator untuk setiap Aspek material menurut opsi 'Sesuai' yang dipilih.
Indeks Konten GRI membantu pemangku kepentingan Anda menemukan konten yang relevan.
Organisasi-organisasi seyogianya mendefinisikan suatu siklus yang konsisten dan berkala
untuk mengeluarkan suatu laporan. Bagi banyak organisasi, hal ini adalah siklus tahunan, walaupun
beberapa organisasi memilih melaporkan setiap dua tahun sekali. Suatu organisasi dapat memilih
untuk menyelaraskan informasi dengan kekinian secara teratur di antara penerbitan laporan-laporan
kinerja terkonsolidasi. Hal ini memiliki keuntungan-keuntungan dalam hal memberikan bagi para
pemangku kepentingan akses lebih cepat pada informasi, akan tetapi kekurangannya dalam hal
kemampuan membandingkan informasi. Namun demikian, organisasi-organisasi seyogianya masih
menjaga suatu siklus yang dapat diprediksi di mana seluruh informasi yang dilaporkan mencakup
jangka waktu spesifik. Pelaporan atas kinerja ekonomi, lingkungan hidup dan sosial dapat bersamaan
atau diintegrasikan dengan pelaporan organisasional lainnya, seperti misalnya laporan-laporan
keuangan tahunan. Pengaturan waktu yang terkoordinasi akan memperkuat hubungan-hubungan
antara kinerja ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial.
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL

GRI REPORTING PROCESS PHASE III: DEFINE FOCUS EFFORTS


Fokus Dan Kelengkapan Dalam Standar GRI
Kelengkapan mencakup dimensi ruang lingkup, batasan dan waktu. Konsep kelengkapan bisa
juga merujuk kepada praktek-praktek dalam mengumpulkan informasi (sebagai contoh, menjamin
data yang dikumpulkan sudah memasukkan hasil darisemua lokasi dalam koridor batasan laporan)
serta apakah penyajian informasi sudah tepat dan masuk akal. Topik ini berhubungan dengan kualitas,
sebagaimana diungkapkan secara lebih detail dalam Prinsip Ketepatan.
Batasan merujuk pada jangkauan entitas (misalnya perusahaan anak, usaha patungan,
subkontraktor dan lain sebagainya) yang kinerjanya disajikan di dalam laporan.Dalam menetapkan
batasan laporannya, sebuah organisasi harus mempertimbangkan jangkauan entitas dimana organisasi
memiliki kendali (biasa dirujuk sebagai batasan organisasi dan terkait dengan deifinisi yang
digunakan dalam laporan keuangan) serta jangkauan entitas di mana organisasi memiliki pengaruh
(biasa disebut batasan operasi).
Waktu merujuk pada kebutuhan untuk memilih informasi yang harus dilengkapi dalam
periode waktu yang dilaporkan. Sepanjang dapat dipraktekkan, aktivitas, kejadian, dan dampak harus
disajikan dalam periode laporan di mana kegiatan tersebut dilaksanakan. Di dalamnya termasuk
melaporkan aktivitas yang menghasilkan dampak minimal jangka pendek tetapi diduga dalam jangka
pendek itu akan memiliki efek kumulatif yang signifikan dan masuk akal serta tidak dapat dihindari
atau diubah (misalnya bioakumulasi atau polusi yang terus-menerus). Meskipun estimasi tersebut
tidak pasti, namun dapat memberikan informasi yang berguna dalam membuat kebijakan sepanjang
dasar dan keterbatasan estimasinya diungkapkan dan dinyatakan secara jelas. Pengungkapan sifat dan
kemungkinan dari dampak tersebut bahkan jika hanya menjadi material di masa depan harus konsisten
dengan tujuan penyajian laporan yang seimbang dan masuk akal mengenai kinerja ekonomi,
lingkungan, dan sosial dari organisasi.
Alat Penguji:
1. Laporan dikembangkan dengan memperhitungkan seluruh rantai entitas di hulu dan hilir serta
mencakup dan memprioritaskan semua informasi yang harus dipertimbangkan atas dasar
prinsip materialitas,konteks keberlanjutan, dan pelibatan pemangku kepentingan.
2. Laporan memasukkan semua entitas yang memenuhi kriteria dapat dikendalikan atau
dipengaruhi secara signifikan oleh organisasi, kecuali apabila dinyatakan berbeda.
3. Informasi dalam laporan memasukkan semua tindakan atau peristiwa signifikan dalam
periode laporan, serta estimasi yang masuk akal terhadap estimasi dampak di masa depan atau
kejadian di masalalu apabila dampak tersebut dapat diduga secara masuk akal serta tidak
dapat dihindari atau tidak dapat diubah.
4. Laporan tidak mengabaikan informasi relevan yang dapat mempengaruhi kebijakan atau
penilaian pemangku kepentingan, atau yang dapat menggambarkan dampak siginifikan
terhadap ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Sebuah laporan keberlanjutan harus memasukkan dalam batasannya semua entitas yang
menghasilkan dampak signifikan bagi keberlanjutan (baik aktual atau potensial) dan atau semua
entitas di mana organisasi memiliki kendali atau pengaruh signifikan terkait praktek dan kebijakan
operasi dan keuangannya. Entitas ini dapat dimasukkan dengan menggunakan baik indikator kinerja
operasi, indikator kinerja manajemen, ataupun dengan deskripsi naratif.
Pada tingkatan minimal, organisasi harus memasukkan entitas berikut dalam laporannya
melalui pendekatan berikut:
Entitas di mana organisasi memiliki kendali harus tercakup oleh Indikator Kinerja Operasi
Entitas di mana organisasi memiliki pengaruh signifikan harus tercakup dalam Pengungkapan
Pendekatan Manajemen.

Pohon Kebijakan
Untuk Menetapkan
Batasan

Batasan pengungkapan narasi harus


memasukkan entitas di mana organisasi
tidak memiliki kendali/pengaruh signifikan,
akan tetapi memiliki keterkaitan dengan
tantangan utama yang dihadapi organisasi
karena dampak yang ditimbulkannya
signifikan. Laporan harus mencakup semua
entitas dalam batasan laporannya. Dalam
proses penyiapan laporan, organisasi dapat
memilih untuk tidak mengumpulkan data
terkait entitas atau kelompok entitas
tertentu atas dasar efisiensi, dalam artian
kebijakan tersebut tidakakan memberikan
perubahan hasil akhir dari sebuah
Pengungkapan atau Indikator.
Parameter Laporan dalam hal fokus dan
kelengkapan:
Proses dalam menetapkan isi laporan, termasuk didalamnya:
- Menetapkan materialitas;
- Topik prioritas dalam laporan; dan
- Identifikasi pemangku kepentingan yang diharapkan organisasi untuk menggunakan
laporan. Termasuk di dalamnya sebuah penjelasan mengenai bagaimana organisasi telah
menerapkan Panduan dalam Menetapkan Isi Laporan dan prinsip yang terkait.
Batasan laporan (misalnya negara, divisi, perusahaan anak, fasilitas yang disewakan, usaha
patungan,pemasok). Lihat Protokol Batasan GRI untuk panduan lebih lanjut.
Nyatakan setiap keterbatasan ruang lingkup atau batasan laporan. Jika batasan dan ruang lingkup
tidak ditujukan untuk menjangkau semua dampak material organisasi terhadap ekonomi,
lingkungan dan sosial, maka nyatakan strategi dan batas waktu yang ditetapkan dalam mencakup
ruang lingkup secara keseluruhan.
Dasar untuk melaporkan usaha patungan, perusahaan anak, fasilitas yang disewakan, operasi
yang dioutsource serta entitas lainnya yang mempengaruhi secara signifikan, sehingga dapat
diperbandingkan informasinya dari waktu ke waktu dan atau antara organisasi.
Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya, termasuk di dalamnya asumsi dan teknik
yang mendasari estimasi yang diterapkan dalam mengkompilasi Indikator dan informasi lainnya
dalam laporan.Jelaskan setiap kebijakan yang tidak diterapkan, atau berbeda secara substansi
dengan Protokol Indikator GRI.
Penjelasan dampak dari pernyataan ulang terhadap informasi yang disediakan dalam laporan
sebelumnya,serta alasan untuk pembuatan pernyataan ulang tersebut (misalnya karena
merger/akuisisi, perubahan dasar tahun/periode yang digunakan, sifat usaha,metode pengukuran).
Perubahan signifikan dari laporan periode sebelumnya terkait ruang lingkup, batasan, atau
metode pengukuran yang digunakan dalam laporan.
Panduan untuk Pengungkapan Pendekatan Manajemen (DMA)
DMA dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi organisasi untuk menerangkan
bagaimana pengelolaan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang berkaitan dengan Aspek
Material. Aspek Material ditetapkan oleh organisasi menggunakan Prinsip-Prinsip Pelaporan untuk
Menentukan Konten Laporan (lihat Panduan untuk G4-18 dalam Panduan Penerapan hlm. 31-40).
Aspek Material adalah aspek yang mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial organisasi
yang signifikan; atau yang secara substantif memengaruhi asesmen dan pengambilan keputusan para
pemangku kepentingan. DMA merupakan informasi naratif tentang bagaimana organisasi
mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon dampak aktual maupun potensial dari material

ekonomi, lingkungan, dan sosial. DMA juga memberikan konteks untuk kinerja yang dilaporkan oleh
Indikator.
Menata Informasi
DMA disediakan untuk Aspek GRI, untuk melaporkan praktik manajemen spesifik. Jika
pendekatan manajemen yang dilakukan organisasi atau komponen-komponennya (seperti kebijakan
atau tindakan khusus) berlaku secara umum bagi lebih dari satu Aspek GRI, DMA tersebut boleh
dibuat satu kali saja dalam laporan, kemudian tidak perlu diulang sepanjang laporan untuk setiap
Kategori, Aspek, atau Indikator GRI. Bila DMA digabungkan untuk sekelompok Aspek, laporan
menyatakan dengan jelas Aspek mana yang tercakup dalam setiap pengungkapan.
Macam Pengungkapan terkait Pendekatan Manajemen
Panduan untuk DMA dibagi menjadi dua jenis: Panduan Generik dan Spesifik-Aspek. Panduan
DMA Generik dirancang untuk digunakan dengan Aspek mana pun. Panduan DMA spesifik-Aspek
dirancang untuk memberikan rincian tambahan tentang informasi yang akan dilaporkan untuk Aspek
tersebut. Saat melaporkan pendekatan manajemen, organisasi memulai dengan membahas Panduan
DMA Generik. Jika Panduan spesifik-Aspek tersedia, organisasi akan menggunakannya untuk
melaporkan pendekatan manajemen mereka untuk Aspek tersebut secara lebih rinci. Panduan DMA
spesifik-Aspek belum dikembangkan untuk setiap Aspek dalam Pedoman ini. Panduan DMA spesifikAspek tersedia untuk Aspek berikut:
1. Dampak Ekonomi Tidak Langsung
2. Praktik Pengadaan
3. Energi
4. Keanekaragaman Hayati
5. Emisi
6. Asesmen Pemasok atas Lingkungan
7. Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan
8. Kepegawaian
9. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
10. Kesetaraan Remunerasi Perempuan dan Laki-laki
11. Asesmen Pemasok atas Praktik Ketenagakerjaan
12. Mekanisme Pengaduan Masalah Ketenagakerjaan
13. Investasi
14. Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama
15. Asesmen Pemasok atas Hak Asasi Manusia
16. Mekanisme Pengaduan Masalah Hak Asasi Manusia
17. Masyarakat Lokal
18. Anti-korupsi
19. Kebijakan Publik
20. Asesmen Pemasok atas Dampak pada Masyarakat
21. Mekanisme Pengaduan Dampak terhadap Masyarakat
22. Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan
23. Pelabelan Produk dan Jasa
Untuk panduan tentang DMA Generik, yang dapat diterapkan untuk setiap Aspek Material, dan
untuk DMA spesifik-Aspek, yang dirancang untuk memberikan detail tambahan ke laporan tentang
Aspek khusus, lihat hlm. 64 dan hlm. 66 di Panduan Penerapan.
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Generik
DMA harus berisi informasi yang memadai untuk menjelaskan tanggapan organisasi terhadap
aspek material. Proses pemilihan aspek material diuraikan di Panduan untuk G4-18, Panduan
Penerapan hlm. 31-40. Organisasi harus melapor jika informasi yang diberikan untuk DMA tidak
mencakup Boundary yang teridentifikasi untuk Aspek Material dalam Pengungkapan Standar Umum
G4-20 dan G4-21 DMA meliputi Pengungkapan Standar sebagai berikut:
a. Laporkan mengapa Aspek tersebut material. Laporkan dampak yang membuat Aspek ini
material.
b. Laporkan cara organisasi mengelola Aspek Material atau dampak dari Aspek tersebut.
c. Laporkan evaluasi pendekatan manajemen, termasuk:

Mekanisme untuk mengevaluasi keefektifan pendekatan manajemen yang dilakukan


Hasil evaluasi pendekatan manajemen
Perubahan-perubahan yang dilakukan terkait dengan pendekatan manajemen

Berikan informasi yang memadai untuk pengguna laporan untuk dapat memahami pendekatan
organisasi untuk mengelola aspek material dan dampaknya. Jelaskan apakah pendekatan manajemen
ditujukan untuk menghindari, mengurangi, atau memulihkan dampak negatif, atau meningkatkan
dampak positif. Jika ada aspek material yang pendekatan manajemennya tidak dimiliki organisasi,
identifikasikan rencana apa pun untuk menerapkan pendekatan manajemen, atau alasan untuk belum
memilikinya. Jelaskan komponen pendekatan manajemen. Walaupun pedoman berikut ini tidak
sepenuhnya lengkap, komponen pendekatan manajemen dapat mencakup (tanpa urutan tertentu):
Kebijakan
Berikan informasi tentang kebijakan yang digunakan untuk memandu pendekatan organisasi
untuk mengelola Aspek Material. Termasuk di dalamnya abstrak, ringkasan, atau tautan ke
kebijakan yang tersedia untuk publik yang membahas Aspek Material. Berikan informasi
kebijakan tersebut:
1. Rentang enititas yang dicakup dalam kebijakan dan lokasinya
2. Identifikasi orang atau komite yang bertanggung jawab untuk menyetujui kebijakan
3. Referensi tentang standar internasional dan inisiatif yang dikenal secara luas
4. Tanggal penerbitan dan tanggal reviu terakhir
Komitmen
Berikan pernyataan yang diujukan untuk mengelola dampak dari aspek material. Bila tidak
terdapat pernyataan semacam itu yang tersedia, jelaskan:
1. Posisi organisasi terhadap Aspek Material
2. Apakah komitmen untuk mengelola Aspek Material didasarkan pada kepatuhan terhadap
peraturan atau melebihi hal itu
3. Kepatuhan terhadap standar internasional dan inisiatif yang dikenal secara luas terkait
dengan Aspek ini
Tujuan dan target
Jelaskan:
1. Garis dasar dan konteks untuk sasaran dan target
2. Rentang entitas yang dicakup dalam tujuan dan target beserta lokasinya
3. Hasil yang diharapkan (kuantitatif atau kualitatif )
4. Tata waktu yang diharapkan untuk mencapai setiap tujuan dan target
5. Apakah tujuan dan target merupakan kewajiban (berdasarkan perundang-undangan) atau
sukarela, dan jika memang kewajiban, cantumkan perundang-undangan yang relevan
Tanggung jawab
Identifikasi:
1. Siapa yang diberikan tanggung jawab untuk mengelola Aspek Material
2. Apakah tanggung jawab dihubungkan pada asesmen kinerja atau mekanisme insentif
Untuk Panduan tentang pengungkapan tanggung jawab badan tata kelola tertinggi, lihat
bagian Tata Kelola pada 4.1 Pengungkapan Standar Umum di Panduan Penerapan (hlm. 5259).
Sumber daya
Identifikasi sumber daya yang dialokasikan untuk mengelola Aspek Material, seperti
keuangan, manusia, atau teknologi, dan jelaskan dasar pemikiran untuk pengalokasian tersebut.
Tindakan khusus
Identifikasi tindakan khusus yang terkait dengan Aspek Material dan jelaskan tindakan yang
diambil untuk mencapai tujuan dan target. Tindakan khusus mungkin mencakup:
1. Proses
2. Proyek
3. Program
4. Inisiatif

Untuk setiap tindakan khusus yang diidentifikasi, organisasi dapat mencoba menjelaskan:
1. Rentang entitas yang dicakup berdasarkan tindakan dan lokasinya
2. .Apakah tindakan tersebut merupakan ad hoc atau sistemik
3. Apakah tindakan tersebut berjangka pendek, menengah atau panjang
4. Bagaimana tindakan diprioritaskan
5. Apakah tindakan khusus merupakan bagian dari proses uji tuntas dan ditujukan untuk
menghindari, mengurangi atau memulihkan dampak negatif Aspek Material
6. Apakah tindakan diinformasikan melalui norma atau standar internasional (seperti
Pedoman OECD untuk Perusahaan Multinasional, Melindungi, Menghormati, dan
Memulihkan: Kerangka Kerja untuk Bisnis dan Hak Asasi Manusia PBB dan Prinsipprinsip Panduan untuk Bisnis dan Hak Asasi Manusia PBB).

You might also like