Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
1. Mohammad Roy Wardana
2. Ferdian Okky Saputra Sirait
3. Fatar Agape Lumban Tobing
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul DIGRAPTING SOLUSI
PINTAR
DALAM
INOVASI
PENGELOLAHAN
LIMBAH
DOMESTIK
DI
Bapak Ir. Waluyo nuswantoro, M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Palangka Raya.
2.
Bapak Dr. Sutan Parasian Silitonga, S.T.P., S.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangkaraya.
3.
Bapak Dr. Ir. I Made Kamiana, M.T. selaku dosen pembimbing Lomba Karya Tulis
Ilmiah.
4.
Bapak Dwi Anung Nindito, S.T., M.T. selaku dosen KBK air Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya.
5.
6.
Semua pihak yang namanya tidak sempat kami sebutkan satu per satu
yang
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Latar Belakang................................................................................................ 1
II.2
II.3
II.4
II.5
II.6
Biogas............................................................................................................. 9
II.7
iii
Kesimpulan ................................................................................................. 28
V.2
Saran ........................................................................................................... 29
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Bahan kayu ulin yang telah dibentuk dari pohon ulin ............................... 17
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Gambar 4.9
Gambar 4.14 Tampak samping hasil pemasangan digester pada lantai terapung
(DIGRAPTING) yang dimodifikasi .......................................................... 22
Gambar 4.15 Skema instalasi DIGRAPTING ................................................................ 23
Gambar 4.16 Instalasi gas ketempat kantong plastik penampung gas ............................ 24
Gambar 4.17 Instalasi pipa gas yang akan disalurkan dan Instalasi pipa gas yang akan
dibuat menjadi listrik ke permukiman bantaran Sungai Kahayan ............. 24
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Perbandingan nilai panas pada biogas dan sumber energi lainnya ............. 10
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Table 4.1
Tabel 4.2
vii
BAB I
PENDAHULUAN
terapung
yang
dapat
dikelola
oleh
masyarakat
secara
Sungai Kahayan.
2. Membuat desain konstruksi pengolahan limbah domestik dengan sistem
digester
terapung
yang
dapat
dikelola
oleh
masyarakat
secara
I.4. Manfaat
1. Mengurangi pencemaran di bantaran Sungai Kahayan terhadap limbah
domestik
2. Memberikan energi tambahan yang ramah lingkungan khususnya bagi
warga yang bermukim dibantaran Sungai Kahayan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Limbah sisa makanan sering kali tidak terolah dengan baik, padahal limbah
tersebut apabila diolah dengan baik akan menghasilkan biogas. Salah satumya
adalah limbah sayur. Limbah sayuran mempunyai rasio C : N yang tinggi
dibanding limbah kotoran ternak sehingga perlu ditambahkan sumber nitrogen.
Limbah sayuran menghasilkan biogas 8 (delapan) kali lebih banyak dibandingkan
limbah kotoran ternak (Haryati,2006). Untuk gambar limbah makanan dan
sayuran biasa dilihat pada (Gambar 2.1).
Kehidupan Sungai Kahayan sendiri seakan tak dapat dipisahkan dari budaya
masyarakat kalimantan, membuat banyaknya masyarakat Kota Palangka Raya
yang menetap dan tinggal di sekitar bantaran Sungai Kahayan ini.
Fenomena ini menjadi suatu permasalahan yang tak bisa lepas dari pencemaran
Sungai Kahayan itu sendiri, karena sebagian besar masyarakat di sekitar bantaran
memanfaatkan aliran Sungai Kahayan mulai dari mata pencarian, pembuangan
sanitasi dan pembuangan limbah domestik semua berada di Sungai Kahayan. Hal
tersebut apabila tidak dikelolah dengan baik maka akan mengganggu kestabilan
fungsi daripada Sungai Kahayan itu sendiri.
Limbah yang dibuang oleh masyarakat yang berada disekitar bantaran Sungai
Kahayan salah satunya adalah limbah domestik. Limbah domestik ini berupa sisa
makanan berupa sayur, buah dan lain-lain. Yang mana limbah tersebut sering kali
tidak digunakan dengan baik, dan terlebih-lebih pembuangannya dibuang
langsung di Sungai Kahayan. (lihat pada Gambar 2.2).
jenis 1,04. Kayu ulin juga tahan akan serangan rayap dan serangga penggerek
batang, tahan akan perubahan suhu dan kelembaban serta tahan pula terhadap air
permukaan (sungai) dan air bawah permukaan (air tanah).
Di bagian bawah pohon ulin terdapat bagian yang berlobang,itu sebabnya kayu ini
banyak digunakan sebagi bahan bangunan khususnya untuk konstruksi yang
letaknya diatas tanah rawa ataupun yang langsung bersentuhan dengan air.
Dengan melihat potensi kekuatan dan ketahanan ulin terhadap air, maka muncul
ide untuk menerapkan kayu ulin dan mengembangkannya sebagai tempat
penampungan limbah domestik yang menggunakan sitem digester terapung yang
nantinya akan dimanfaatkan menjadi biogas. Untuk gambar kayu ulin bisa dilihat
pada( Gambar 2.3).
II.6 Biogas
Biogas adalah campuran gas-gas dari biomassa (bahan-bahan organik), termasuk
diantaranya kotoran hewan, manusia, limbah makanan rumah tangga, limbah
sayuran atau buah-buahan busuk, dan sampah biodegradable yang mudah
terbakar. Dimana dengan mendayagunakan bakteri melelui proses fermentasi
bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen atau kedap udara (anaerob) (Harahap,
1980).
Komponen biogas yang dihasilkan dari hasil fermentasi adalah gas metana (CH4).
sebesar 60%-70%, karbondioksida 38%,dan sisanya N2, O2, H2, dan H2S. Juga
dapat dibakar seperti gas elpiji, dan dalam skala besar biogas dapat digunakan
sebagai pembangkit energi listrik sehingga dapat digunakan sebagai sumber
energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan (Said, 2006).
Komponen biogas yang banyak dihasilkan dari hasil fementasi adalah gas metana
(CH4). Dimana gas metana bersifat tidak berbau, tidak berwarna dan sangat
mudah terbakar (Dewanto, 2008) serta dalam pengapian berwarna biru
(Simamora, 2004). Proses terbentuknya biogas didalam digester bisa dilihat pada
(Gambar 2.5).
10
2004). Berikut merupakan perbandingan nilai panas pada biogas dan sumber
energi lainnya (lihat pada Tabel 2.1).
Tabel 2.1. Perbandingan nilai panas pada biogas dan sumber energi lainnya.
Sumber
energi
Jenis pembakar
Efisiensi
pembakar (%)
Panas efektif
(kkal)
60
70
2830
600
Panas efektif
setara dengan
(1 m3 biogas)
1 m3
4,70 kWh
50
4560
0,52 liter
28
1940
1,46 kg
17
810
3,74 kg
60
6530
0,43 kg
Biogas
Listrik
Kompor gas
Kompor listrik
Kompor
Minyak tanah
minyak
Pembakaran
Batu bara
terbuka
Pembakaran
Kayu bakar
terbuka
LPG
Kompor gas
(Sumber: Simamora, 2004)
II.7 Konversi Biogas Menjadi Listrik
Biogas merupakan gas campur metana (CH4), karbondioksida (CO2) dan gas
lainnya yang didapat dari hasil penguraian bahan organik (seperti kotoran hewan,
kotoran manusia dan tumbuhan ) oleh bakteri metanogen. Untuk menghasilkan
biogas, bahan organik yang dibutuhkan ditampung dalam biodigister.
Proses penguraian bahan organik terjadi secara anaerob atau tanpa oksigen.
Biogas terbentuk pada hari ke 4-5 sesudah digester itu terisi penuh dan mencapai
puncak pada hari ke 20-25. Biogas yang dihasilkan terdiri dari 50-70% metana
(CH4), 30-40%, karbondioksida (CO2) dan gas lainnya dalam jumlah kecil ( Fitria,
B;2009).
Energi biogas sangat potensial untuk dikembangkan menjadi energi terbarukan
yang ramah lingkungan, karena bisa dihasilkan dari limbah domestik (limbah
rumah tangga), kotoran hewan, dan limbah organik lainnya. Komponen biogas
yang dihasilkan dalam fermentasi tersebut sebagian besar adalah gas methana
(CH4).
Gas metana (CH4) yang merupakan komponen utama biogas merupakan
komponen utama biogas bisa menjadi bahan bakar yang berguna karena
11
mempunyai niai kalor yang tinggi. Karena nilai kalor yang cukup tinggi inilah
sehingga metana dapat dijadikan sumber energi.
Konversi energi biogas untuk pembangkit tenaga listrik dapat dilakukan
menggunakan gas turbines, microturbines, dan otto cycle engine. Teknologi ini
sangat dipengaruhi potensi biogas yang ada seperti konsentrasi gas metana
maupun tekanan biogas kebutuhan beban dan ketersediaan dana yang ada
(Saragih, 2010).
Sebagai pembangkit tenaga listrik, energi yang dihasilkan biogas setara dengan
60-100 watt lampu selama 6 jam penerangan. Kesetaraan biogas dibandingkan
bahan bakar lain dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 nilai kesetaraan biogas dan energi yang dihasilkan
Aplikasi
1 m3
(Sumber: Wahyuni,2008)
Dalam buku Renewable Energi Conversion, Transmision dan Storage, Bent
Sorensen, bahwa 1 kg gas metana setara dengan 6,13 x 107 J, sedangkan 1 kWh
setara dengan 3,6 x 107 J. Massa jenis gas metana 0,656 kg/m3.
1 m3 gas metan menghasilkan energi listrik sebesar 11,17 kWh. Dimana gas
metan merupakan komponen yang dihasilkan dari biogas. Konversi energi gas
metana menjadi energi listrik bisa dilihat pada Tabel 2.3
Tabel 2.3 konversi energi gas metana menjadi energi listrik.
Jenis energi
Setara energi
Referensi
7
1 kg gas metan
6,13 x 10 J
1 kWh
3,6 x 107 J
Renewable Energy
3
Conversion, Transmision
1 m gas metan massa
and storage, Bent
jenis gas metan adalah
4,0213 x 107 J
3
Sorensen.
0,656 kg/m
1 m3 gas metan
11,17 kWh
(Sumber: Renewable Energy Conversion, Transmision and Storage, Bent
Sorensen).
12
BAB III
METODE PENULISAN
14
data yang telah dipersiapkan secara logis dan sistematis. Teknik analisis data
bersifat deskriptif dan argumentatif.
III.4 Penarikan kesimpulan.
Kesimpulan yang didapat harus merujuk pada masalah, tujuan, dan pembahasan
yang ada dalam karya. Kesimpulan yang ditarik juga mempresentasikan inti dari
topik bahasan, dan sedikit saran yang membangun kesempurnaan karya tulis
ilmiah.
BAB IV
PEMBAHASAN
16
17
Kalimantan. Selain itu, kayu ulin adalah kayu yang tahan terhadap air (awet), baik
akibat sentuhan air permukaan (sungai) maupun air bawah permukaan (air tanah),
serta awet pula terhadap perubahan kelembaban dan suhu.
Dengan melihat potensi kekuatan dan ketahanan kayu ulin terhadap air, maka
muncul ide untuk membuat digester dengan material kayu ulin yang akan
diletakkan terapung di Sungai Kahayan.
Berikut beberapa tahapan pembuatan teknologi DIGRAPTING
1. Penyiapan bahan kayu ulin (Gambar 4.3)
2. Contoh bak kayu ulin (Gambar 4.4) yang ukurannya dimodifikasi menjadi
lebih besar sesuai kebutuhan (Gambar 4.5).
18
Gambar 4.5 Tampak samping bak penampungan limbah domestik yang terbuat
dari papan ulin dan sudah dimodifikasi
3. Tahap penggunaan papan ulin sebagai material DIGRAPTING dan
penempatannya dibantaran Sungai Kahayan :
3.1 Tahap Pra Konstruksi DIGRAPTING
a)
19
DIGRAPTING
20
21
Drum plastik
Tempat pemasangan
digester terapung
22
Drum plastik
Papan kayu ulin(lanting)
Gambar 4.14 Tampak samping hasil pemasangan digester pada lanting yang
dimodifikasi
d) Pengerjaan instalasi DIGRAPTING (lihat Gambar 4.15)
1) Pemasangan instalasi pipa gas dan selang gas pada DIGRAPTING untuk
disalurkan menuju ke kantong plastik penampungan gas. (lihat Gambar
4.16).
2) Pemasangan instalasi pipa gas ke permukiman bantaran Sungai Kahayan,
yang akan digunakan untuk keperluan memasak, dan pemasangan instalasi
pipa gas untuk disalurkan ke generator biogas yang akan diubah menjadi
23
24
Gambar 4.17 Instalasi pipa gas yang akan disalurkan dan Instalasi pipa
gas yang akan dibuat menjadi listrik ke permukiman bantaran Sungai
Kahayan
25
Untuk
mengetahui
berapa
kebutuhan
yang diperlukan
=3m
Jari-jari
= 2 = 1,5
Tinggi
= 1,5 m
Volume digester
= x r2 x t
26
Aplikasi
1 m3
Tabel 4.2 Tabel nilai biogas yang dihasilkan dalam desain volume DIGRAPTING
Aplikasi
10,59575 m3
27
63,63408 kWh
6,1 kWh
= 10,43182 m3
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
1.
2.
3.
Keunggulan DIGRAPTING antara lain: (a) terbuat dari bahan lokal yang
awet terhadap air, (b) dapat diterapkan pada permukiman di bantaran sungai,
(c) bentuknya selaras dengan budaya lokal sehingga dapat diterima oleh
masyarakat. Kelemahannya, disamping memerlukan pemeliharaan, juga
memerlukan pengelolaan instalasi agar DIGRAPTING tetap dalam kondisi
29
aman akibat perubahan kedalaman atau perubahan muka air sungai (karena
air sungai naik turun bergantung musim).
V.2 Saran
1. Masyarakat yang tinggal di permukiman bantaran Sungai Kahayan Kota
Palangka Raya perlu secara kontinyu membuang limbah domestik ke
DIGRAPTING.
2. Masyarakat di permukiman bantaran Sungai Kahayan Kota Palangka Raya
yang menggunakan DIGRAPTING sebagai teknologi yang dirancang untuk
pengelolahan limbah domestik, perlu disiplin dalam pemeliharaan agar umur
teknis DIGRAPTING dapat bertahan lama.
3. Oleh karena kapasitas atau volume DIGRAPTING yang dirancang hanya untuk
keperluan 10 rumah, maka masyarakat di permukiman bantaran Sungai
Kahayan Kota Palangka Raya dapat mengembangkan DIGRAPTING dengan
cara memperbesar volume atau memperbanyak jumlah DIGRAPTING..
DAFTAR PUSTAKA
Banks, Charles. 2009. Optimizing Anaerobic Digestion. School of Civil Engineering and
the Environment, University of Southampton.
Chotimah, SitiNur. 2010. Pembuatan biogas dari limbah makanan dengan variasi dan
suhu substrata dalam biodigester anaerob. Skripsi. FMIPA, Biologi,
Universitas Negeri Sebelas Maret. Surakarta
Fitria, B. 2009. Biogas.http://biobakteri.wordpress.com/2009/06/07/8-biogas. Online.9
oktober 2016.
Sorensen, Bent. (2007). Renewable energy conversion, transmission and storage. AP.
Harahap FM., Apandi dan Ginting. 1978. Teknologi Gasbio. Pusat Teknologi
Pengembangan Insitut Teknologi Bandung. Bandung.
Haryati, T. 2006.Biogas: Limbah Peternakan yang Menjadi Sumber Energi Alternatif.
Balai Penelitian Ternak: Yogyakarta. Jurnal Wartazoa. Vol. 16., No. 3.
Latiefah, Shifatul dan Ramdhan Dwi Nugroho. 2014. Konversi Energy Biogas Menjadi
Energi Listrik Sebagai Alternatif Energi Terbarukan Dan Ramah Lingkungan
Di Desa Pangpajung Madura. KTI. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Martopo, S. 1987. Dampak Limbah Terhadap Lingkungan. Bahan Diskusi Kursus
Singkat Penanganan Limbah Secara Hayati. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada
Nugroho, A., Djoko M R.P., dan Danny S. 2007. Cara Mengatasi Limbah Rumah Makan.
Teknik Kimia Universitas Diponegoro : Semarang.
Said, D. dkk. 2006. Biogas Skala Rumah Tangga. Program Bio Energi Pedesaan (BEP).
Ditjen PPHP Deptan. Jakarta.
Sugiharto. 1987.Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah, UI-PRESS, Jakarta.
Simamora, S. 2004. Makalah Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Yang Berkualitas
dalam Rangka Pengembangan Pertanian Terpadu yang Berwawasan
Lingkungan, Kerjasama IPB dan Earth University. IPB Press. Bogor.
Seputarpertanian. 2016. Mengenal pohon ulin sipoho nkayu besi dari kaltim,
(online).Artikel Kehutanan.http://tipspetani.blogspot.co.id/2016/05/mengenalpohon-ulin-kaltim-yang-semakin.html. 25 september 2016.
Wijayanti, E danAndrianto, G. 2008.Pembuatan Biogas dari Limbah Cair Industri Tahu
dan Limbah Kotoran Sapi. Tugas Akhir. Teknik Kimia, Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
LAMPIRAN
: Pembangunan DIGRAPTING
Lokasi
Tahun Anggaran
: 2016
Bangunan
: DIGRAPTING
No.
URAIAN PEKERJAAN
KODE ANALISA
KUANTITAS
SATUAN
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
A.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Sterilisasi Sungai
Ls
30
m2
Rp. 15.0000
Jumlah
Rp.450.000
Rp.
450.000
B.
1
2
PEKERJAAN KAYU
Pembuatan dan pemasangan bak penampungan, kayu kelas I
Pembuatan dan pemasangan lanting, kay kelas I
Ls
Ls
65,734
23,040
m2
m2
Rp. 250.0000
Rp. 250.0000
Jumlah
Rp.16.433.500
Rp. 5.760.000
Rp.
22.193.500
C.
1
PEKERJAAN BESI
Pembuatan plat strip 3mm x 30mm x 6m
Ls
Rp. 41.0000
Jumlah
Rp.
Rp.
328.000
328.000
D.
1
2
3
8,75
83,74
2
m
m
bh
Rp. 15.700
Rp. 10.425
Rp. 7.000
Jumlah
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
137.375
872.990
14.000
137.375
E.
1
2
3
4
5
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pemasangan kantong plastik penampungan gas
Pemasangan generator biogas
Pemasangan alat panel listrik
Pemasangan drum plastik
Pemasangan terpal plastik bulat dia 3 m
Ls
Ls
Ls
Ls
Ls
3
1
1
9
1
bh
bh
bh
bh
bh
Rp. 80.000
Rp. 13.500.000
Rp.
9.500.000
Rp.
70.000
Rp.
200.000
Jumlah
Rp. 240.000
Rp. 13.500.000
Rp. 9.500.000
Rp. 630.000
Rp.200.000
Rp.
24.070.000
TERBILANG
Rp.
Rp.
EMPAT PULUH TUJUH JUTA SERATUS TUJUH PULUH SEMBILAN RIBU RUPIAH
47.178.875
47.179.000
Biodata peserta :
Nama
NIM
Alamat Universitas/Himpunan
: 089674425910/roygazze@gmail.com
Nama
NIM
Alamat Universitas/Himpunan
: 082360193388/tobing_fatar@yahoo.co.id
Prestasi/Penghargaan yang
pernah diraih selama menjadi
mahasiswa
Nama
NIM
Alamat Universitas/Himpunan
: 082151993499/ ferdiansirait8@gmail.com
Prestasi/Penghargaan yang
pernah diraih selama menjadi
mahasiswa
: 081251572952
Alamat rumah