You are on page 1of 10

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

PROGRAM EKSTENSI

UJIAN TENGAH SEMESTER


Matakuliah : Akuntansi Syariah
Hari/tanggal : Selasa 22 Maret 2011
Waktu

: 2 jam 30 menit

Sifat

: Closed book

PILIHAN GANDA (20%)


1. Denda yang dikenakan karena kelalaian debitur dalam melunasi utang, akan
disajikan dalam
a) Laporan laba rugi sebagai pendapatan usaha utama lainnya
b) Laporan laba rugi sebagai pendapatan usaha lainnya
c) Laporan laba rugi sebagai pendapatan non usaha
d) Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
2. Pilihlah jawaban yang paling tepat
a) Menurut PSAK Syariah Untuk pencatatan transaksi
dan bagi hasil
menggunakan cash basis
b) Menurut PSAK Syariah Untuk pencatatan transaksi dan bagi hasil menggunakan
accrual basis
c) Menurut PSAK Syariah Untuk pencatatan transaksi menggunakan accrual
basis dan bagi hasil menggunakan cash basis
d) Menurut PSAK Syariah Untuk pencatatan transaksi dan bagi hasil menggunakan
metode yang disepakati para pihak yang bermitra.
3. Jika terjadi penurunan nilai atas aset nonkas setelah usaha mudharabah
berjalan maka
a) Akan mengurangi nilai investasi mudharabah
b) Akan diperhitungkan ketika pembagian hasil usaha
c) Akan diperhitungkan diakhir akad
d) Semua jawaban diatas benar
4. Dana investasi terikat akan dilaporkan
a) Hanya pada Laporan Perubahan Posisi keuangan di bagian Aset
b) Hanya pada Laporan Perubahan Posisi Keuangan di bagian Dana Syirkah
Temporer
c) Hanya pada Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat

5.

6.

7.

8.

d) Pada Laporan Perubahan Posisi Keuangan di bagian Dana Syirkah Temporer


atau pada Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat
Keuntungan penilaian kembali yang disebabkan karena penyerahan aset
nonkas untuk akad musyarakah, mitra pasif akan melaporkannya sebagai
a) Selisih Penilaian Aset Musyarakah di bagian Ekuitas
b) Keuntungan Tangguhan di bagian ekuitas
c) Keuntungan Tangguhan di bagian Aset
d) Dana Styirkah Temporer
Manakah dari pernyataan dibawah ini yang tidak tepat; Aset nonkas yang
diserahkan oleh salah seorang mitra dan diakhir akad tidak dikembalikan lagi,
maka
a) Penyusutannya dihitung menggunakan estimasi masa manfaat
b) Penyusutannya dihitung menggunakan masa akad
c) Penyusutannya dihitung oleh usaha musyarakah
d) Penyusutannya dihitung menggunakan nilai buku
Perubahan sistem administrasi dilakukan secara signifikan dan istilah diwan
(tempat dimana pelaksana duduk, bekerja dan dimana akuntasi dicatat dan
disimpan) diperkenalkan terjadi pada masa pemerintahan
a) Nabi Muhammad SAW
b) Abu Bakar
c) Umar bin Khattab
d) Ali bin Abdul Muthalib
Dalam pertukaran emas dimana emas yang satu memiliki nilai yang lebih
rendah sementara emas yang lain nya memiliki nilai yang lebih tinggi dan
kuantitas yang lebih sedikit, maka pernyataan berikut yang benar adalah:
a) Pertukaran ini bukanlah riba karena adalah suatu yang wajar untuk menukarkan
emas yang nilainya lebih rendah dengan emas yang nilainya lebih tinggi asalkan
jumlahnya berbeda dengan mempertimbangkan nilai yang berbeda tersebut
b) Pertukaran ini adalah riba karena melanggar ketentuan yang ditetapkan dalam
As Sunnah
c) Pertukaran ini adalah riba karena melanggar ketentuan yang ditetapkan
dalam Al Quran
d) Pertukaran ini adalah riba karena tidak ada nilai pasar yang ditetapkan sebagai
dasar pertukaran

Pertanyaan 9-10 didasarkan pada laporan keuangan tersebut.


Bank Al-Makmur melakukan kontrak mudharabah dengan Bu Lili sebagai Mudharib,
dimana dalam kontrak tersebut bank setuju untuk menyediakan modal penuh yang
diperlukan oleh usaha Ibu Lili. Namun demikian, sebagai bagian dari kontrak, bank

hanya akan memberikan 70% dari keseluruhan modal yang akan disetorkan dalam
bentuk kas. Sisanya yang sebesar 30% merupakan penghapusan atas utang Ibu Lili
pada bank yang seharusnya akan jatuh tempo dalam masa 6 bulan kedepan. Akad setoff ini dilakukan berdasarkan prinsip muqasah.
9. Apakah kontrak diatas sesuai dengan syariah Islam?
a) Ya, selama utang tersebut dinilai pada fair-value nya dan setara dengan 30% atas
modal yang akan disetorkan ke usaha Ibu Lili, dan kedua belah pihak setuju atas
adanya set-off utang-piutang tersebut
b) Tidak, karena dalam kontrak tersebut terdapat kewajiban yang bersifat resiprokal
c) Tidak, karena modal dalam bentuk utang-piutang tidak diperbolehkan dalam
akad Mudharabah
d) Tidak ada satupun diantara jawaban diatas yang benar.
10.
Manakah dari pernyataan mengenai pembagian keuntungan berikut ini
yang benar?
a) Keuntungan harus dibagi pada para pihak berdasarkan modal yang mereka
distribusikan karena keuntungan adalah return on capital.
b) Keuntungan bisa dibagi dengan proporsi yang berbeda-beda dan tidak harus sesuai
dengan proporsi modal yang disetorkan karena keuntungan adalah buah dari modal
dan kerja.
c) Kontrak diatas tidak sah oleh karenanya ketentuan pembagian keuntungan
tidak bisa diterapkan atasnya.
d) Pernyataan A dan B benar dan para pihak dapat memilih mana diantara keduanya
yang akan diaplikasikan dalam kontrak tersebut.

ESSAY (80%)
1. Jelaskan perbedaan akun Dana Syirkah Temporer dengan akun laibilitas dan
modal! Transaksi apa yang mengakibatkan penambahan dan pengurangan atas
akun Dana Syirkah Temporer! (10)
Jawab:
Investasi Terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi
terikat yang dikelola oleh bank sebagai manajer investasi berdasarkan akad
Mudharabah atau agen investasi. Bukan merupakan aktiva maupun kewajiban
bank karena bank tidak mempunyai hak untuk menggunakan atau mengeluarkan
investasi tersebut dan bank tidak memiliki kewajiban mengembalikan atau
menanggung risiko investasi
Yang mengakibatkan penambahan atau pengurangan saldo Dana Investasi
Terikat:

Dana yang diterima dan unit investasi yang diterbitkan


Penarikan atau pembelian kembali unit
Keuntungan atau kerugian dana investasi terikat
Bagian bagi hasil milik bank dari keuntungan investasi terikat (bank sebagai
mudharib) atau imbalan (bank sebagai agent)
Beban administrasi dan beban tidak langsung lainnya yang dialokasikan bank ke
investasi terikat
2. Perbedaan utama dalam kerangka konseptual akuntansi konvensional dan
akuntansi syariah terletak pada paradigma transaksi syariah; jelaskanlah
paradima transaksi syariah dalam KDPPLKS! (10)
Jawab:
Paradigma Transaksi Syariah
Transaksi syariah berlandaskan pada paradigma bahwa alam semesta
diciptakan oleh Tuhan sebagai amanah dan sarana kebahagiaan hidup bagi
seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material
maupun spiritual. Paradigma dasar ini menekankan bahwa setiap aktivitas umat
manusia memiliki akuntabilitas dan nilai ilahiah yang menempatkan perangkat
syariah dan akhlak sebagai parameter baik dan buruk, benar dan salahnya
aktivitas usaha.[4]

3. Jelaskan valuation of Assets dan Disclosure of policy menurut artikel yang ditulis
oleh Ros Hanifa dan Muhammad Hudaib! (10)
4. Apakah yang disebut dengan maqashid al-shariah, sebutkanlah pilar-pilarnya
dan berikan contoh untuk masing-masing pilar tersebut. (5%)
Jawab:
Secara umumnya Maqasid al-Syariah bermaksud tujuan atau matlamat syariat
Islam diturunkan oleh Allah. Manakala secara khususnya bermaksud tujuan atau
matlamat sesuatu hukum sama ada berbentuk suruhan atau larangan yang
diturunkan oleh Allah kepada manusia melalui ajaran yang disampaikan oleh
Nabi Muhammad SAW yang tersimpul dalam Al-Quran dan Al-Sunnah.
Al-Quran dan Al-Sunnah telah menjelaskan kepada kita bahwa Allah SWT
adalah Maha Kaya dan tidak mempunyai kepentingan apa-apa dan tidak
memerlukan apapun dari makhlukNya. Allah telah menjadikan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya untuk memikul tugas sebagai khalifah. Allah juga

telah mengutus seorang rasul sebagai pembawa petunjuk dalam perjalanan


hidup manusia berupa syariat Islam. Syariat ini diturunkan untuk kebaikan dan
kesejahteraan manusia. Tanpa syariat Islam kehidupan manusia tidak akan
stabil dan aman.
Syariat Islam menjaga dan menjamin kepentingan (maslahah) manusia
sedangkan kepentingan manusia berbeda-beda. Oleh sebab itu, maqasid juga
mempunyai peringkat yang berbeda selaras dengan bentuk-bentuk kepentingan
manusia. Tahap maqasid yang paling utama disebut sebagai Dharuriyyat
kemudian diikuti Hajiyyat dan kemudian Tahsiniyyat.
1. Maqasid Dharuriyyat
Maqasid ini menjadi tiang bagi kehidupan manusia di dunia dan di akhirat.
Tanpa maqasid dharuriyyat ini kehidupan manusia akan terhenti dan
langsung tidak dapat berjalan dengan normal, kehidupan manusia akan cacat
dan di akhirat pula akan menerima azab. Fuqaha telah membagi maqasid
dharuriyyat ini pada lima hal yaitu: agama (Islam), nyawa(diri), akal,
keturunan dan harta.
a. Menjaga agama
Agama Islam dijadikan asas pertama karena merupakan suatu agama
yang mengatur sistem hidup manusia secara lengkap mulai dari aqidah
atau peraturan hidup seperti muamalah, politik dan sebagainya. Demi
menjamin wujud dan tegaknya agama, maka Allah mensyariatkan
rangkaian rukun yang terdiri dari iman, dua kalimat syahadat, sholat, zakat
dan haji.
b. Menjaga nyawa
Allah telah mengangkat derajat manusia dibandingkan dengan makhluk
lain dengan menyerahkan urusan pemerintahan dan pemeliharaan bumi
kepada manusia. Allah mensyariatkan pernikahan dan juga menyediakan
perkara yang membantu kehidupan manusia seperti makanan, minuman
dan lain-lain. Demi menjaga keselamatan nyawa, Allah mengharamkan
semua tindakan yang membahayakan nyawa dan diri manusia seperti
pembunuhan dan semacamnya.
c. Menjaga akal
Akal merupakan neraca taklif. Tanpa akal gugurlah semua taklif,
kemuliaan akal seseorang ialah apabila ia telah memilih iman sebagai
pegangan. Demi menjaga akal, Allah mengharamkan perkara-perkara
yang dapat merusak akal dan melemahkan daya pikir seperti arak atau
minuman-minuman keras.

d. Menjaga keturunan
Demi menjaga keturunan, Islam menyediakan peraturan yang menjamin
keturunan mengikuti ketentuan syariat yaitu pernikahan.
e. Menjaga harta
Untuk menentukan manusia dapat memiliki harta benda mengikuti cara
yang benar, Islam mensyariatkan kontrak kepemilikan seperti jual beli
dan kaidah kepemilikan lain sperti hibah dan lain-lain. Demi mencegah
kecerobohan atas pemilikan harta, Islam mengharamkab kepemilikan
yang tidak benar seperti mencuri, menipu dan lain-lain.
2. Maqasid Hajiyyat
Yaitu sesuatu (maqasid) yang diperlukan untuk mendapatkan kelapangan
hidup dan menghilangkan kesempitan yang membawa kesusahan. Sekiranya
maqasid ini tidak diperhatikan, akan banyak kesukaran yang dihadapi meski
tidak sampai kepada menghancurkan sistem kehidupan manusia atau
maslahat hidup mereka. Contoh maqasid ini di dalam muamalat seperti jual
beli salam, qirad, musaqat dan lain-lain.
3. Maqasid Tahsiniyyat
Yaitu melakukan suatu amalan atau adat baik dan terpuji serta menjauhi
perkara-perkara yang dianggap tidak baik oleh akal yang sempurna. Pada
umumnya ia berkaitan dengan perkara sunat dan akhlak mulia. Contoh
maqasid ini dalam muamalat seperti mengharamkan penipuan,
menyembunyikan kecacatan barang dan lain-lain.
Begitulah peranan yang dimainkan oleh maqasid al-syariah dalam mengatur
kehidupan manusia. Azas syariat Islam ialah setiap orang bebas untuk
melakukan kebaikan yang dihalalkan Allah SWT, tetapi kebebasan itu
dibatasi oleh beberapa peraturan untuk memastikan agar ia tidak
mendatangkan kerugian pada maslahah umum. Sayyidina Umar Al-Khattab
pada masa pemerintahannya pernah melarang orang ramai-ramai memakan
daging selama dua hari berturut-turut dalam satu minggu karena perbekalan
daging sangat berkekurangan ketika itu dan tidak cukup untuk semua
penduduk Madinah dan beliau melarang masyarakat menyembelih binatang
untuk sementara waktu.
Ini menunjukkan bahwa dalam usaha menegakkan maslahah umum
menuntut campur tangan dan menuntut campur tangan pemerintah untuk
memastikan kegiatan ekonomi tidak mendatangkan mudharat kepada
masyarakat melalui penindasan, monopli, dan sebagainya.

5. Al Quran sebagai sumber hukum pertama yang digunakan sebagai pedoman


hidup diturunkan sekitar 14 abad yang lalu dikatakan bersifat global dan
universal. Jelaskan! (5%)
Jawab:
Al-Quran adalah tali Ilahi yang menjadi dasar kebahagiaan dan keselamatan
bagi seluruh manusia.Oleh karena itu niscaya bahwa seluruh hukum memiliki
ruang untuk memberikan hidayah bagi manusia.
Sekarang jika diasumsikan bahwa segala hal, rincian dan obyek, ditulis dalam alQuran secara detil dan terperinci, baik yang telah terdahulu maupun yang akan
datang, maka perlu kiranya bahwa di setiap saat kehidupan seorang muslim
diturunkan sebuah kitab yang sangat kompleks. Tentu saja hal sedemikian
merupakan sebuah hal yang mustahil dan tidak masuk akal. Dalam kondisi
seperti ini apa yang harus kita lakukan dan jalan mana yang harus dipilih?
Allah Swt menurunkan al-quran sebagai resep sempurna yang membebaskan
dalam bentuknya yang paling baik sebagai hidayah bagai manusia. Allah Swt
menjelaskan hukum-hukum universal dalam al-Quran dengan tegas, terkadang
dengan pemisalan dan hukum, dan terkadang juga dengan menceritakan kisahkisah kaum terdahulu. Dengan hukum tersebut masyarakat bisa menentukan
jalan yang terbaik dan tertolong dari kecelakaan dan malapetaka.
Inilah yang dijelaskan oleh Imam Shadiq As kepada sahabat-sahabatnya: Bagi
kami adalah menjelaskan prinsip-prinsip umum dan bersifat universal dan bagi
kalian mencabangkannya.
Akan tetapi dalam persoalan ini, terkadang mengembalikan prinsip partikular
kepada prinsip universal sangat sulit dan terkadang juga diabaikan. Berkenaan
dengan hal ini perlu kiranya kepada penegak hukum menjelaskan sebagian dari
rincian hukum tersebut serta mengajarkan bagaimana menentukan obyeknya
(mishdaq). Sebagai contoh Allah Swt menjelaskan dalam al-Quran-Nya maka
jauhilah berhala-berhala yang najis itu.Jika kita amati pada masa itu budaya
arab menganggap biasa minuman keras dan judi bahkan mereka tidak
memperhatikan efek keburukan dari perbuatan tersebut. Setelah berselang
beberapa waktu ayat sebelumnya turun maka Allah Swt menjelaskan pada ayat
lainnya dengan tegas bahwa: judi dan minuman keras dan ... termasuk hal-hal
yang najis....
Oleh karena itu menjelaskan sebagian perkara secara rinci bukan saja tidak
merusak prinsip universal itu sendiri bahkan sebagai media yang ideal untuk
memahami kondisi-kondisi tertentu dan sebagai perantara untuk menghasilkan
metode yang benar dalam memecahkan persoalan-persoalan baru dengan
merujuk kepada prinsip-prinsip universal yang disampaikan al-Quran. Tentunya

hal demikian akan mencegah kita untuk melakukan penyelewengan dan


penakwilan yang tidak benar. Oleh karena itu terkadang al-Quran berbeda
dengan pelbagai macam buku ilmiah, dimana didalam buku ilmiah dalam
menjelaskan hakekat sesuatu tidak menyertakan obyek-obyeknya, dalam
masalah ilmiah disibukkan dengan hal-hal partikular dan tanpa menjelaskan
kaidah-kaidah universalnya.

6. Jelaskan transaksi transaksi yang dilarang secara syariah dan berikan contoh
(10%).
Jawab:
Transaksi Yang Diharamkan:
Kehalalan transaksi-transaksi di atas untuk selanjutnya akan menjadi haram
dilakukan jika hal lain yang menyertainya, seperti mekanisme dan cara
memperolehnya dilarang syariah. Ada beberapa illat yang menyebabkan
dilarangnya kegiatan jual beli (tentunya termasuk juga investasi). Berdasarkan
Al-Quran, Hadist dan pendapat para ahli fiqh (ajaran Islam), illat pelarangan
tersebut adalah (Badan Pengawas Pasar Modal, 2004:12) :
1) Haram karena bendanya (zatnya)
Pelarangan kegiatan muamalah ini disebabkan karena benda atau zat yang
menjadi objek dari kegiatan tersebut berdasarkan ketentuan Al-Quran dan AlHadist telah dilarang atau diharamkan. Benda-benda tersebut, antara lain babi,
khamr bangkai binatang dan darah.
2) Haram selain karena bendanya (zatnya)
Pengertian dari pelarangan atas kegiatan ini adalah suatu kegiatan yang objek
dari kegiatan tersebut bukan merupakan benda-benda yang diharamkan karena
zatnya. Artinya benda-benda tersebut adalah benda-benda yang dibolehkan
(dihalalkan), tetapi menjadi haram disebabkan adanya unsur:
1.
Tadlis; tindakan sengaja mencampur barang yang berkualitas baik dengan
barang yang sama berkualitas buruk demi untuk mendapatkan keuntungan yang
lebih banyak. Dalam konteks pasar modal, ini bisa berarti pengaburan informasi.
2.
Taghrir/ Gharar; situasi di mana terjadi incomplete information karena adanya
ketidakpastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi. Taghrir terjadi bila
pihak yang bertransaksi merubah sesuatu yang seharusnya bersifat pasti
menjadi tidak pasti. Dalam hal ini ada beberapa hal yang bersifat tidak pasti,
yaitu kuantitas (quantity), kualitas (quality), harga (price), ataupun waktu
penyerahan (time of delivery) atas objek yang ditransaksikan.
3.
Riba; tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis, baik transaksi
hutang piutang maupun jual beli.

4.

Bay Najash; situasi di mana konsumen/pembeli menciptakan demand


(permintaan) palsu untuk menciptakan harga jual yang tinggi.
5.
Ihtikar; situasi di mana produsen/penjual mengambil keuntungan di atas
keuntungan normal dengan cara mengurangi supply (penawaran) agar harga
produk yang dijualnya naik.
6.
Ghaban; situasi dimana si penjual memberikan tawaran harga diatas rata-rata
harga pasar (market price) tanpa disadari oleh pihak pembeli.
3) Tidak sahnya akad
Seperti halnya dengan pengharaman disebabkan karena selain zatnya, maka
pada kegiatan ini benda yang dijadikan objeknya adalah benda yang
berdasarkan zatnya dikategorikan halal (dibolehkan) tetapi benda tersebut
menjadi haram disebabkan akad atau penjanjian yang menjadikan dasar atas
transaksi tersebut cacat dan dilarang oleh ajaran Islam
7. Bank Berkah Syariah menyerahkan dana pada Pak Muki sebesar Rp 100 juta
dengan akad mudharabah. Nisbah bagi hasil yang disepakati untuk Bank dan
Pak Muki sebesar 30 : 70. Masa akad 3 tahun. Bagi hasil akan diperhitungkan
setiap tahun. Di tahun pertama Pendapatan usaha Rp 300 juta, pendapatan dari
denda keterlambatan pelunasan utang 10 juta dan Total Beban Rp 200 juta.
Pada tahun kedua Pak Muki ikut serta menambahkan dana pada usaha yang
bersangkutan sebesar Rp 50 juta. Sedangkan pada tahun kedua perusahaan
rugi sebesar Rp 10 juta diakibatkan kelalaian Pak Muki. Dan Pada tahun ketiga
usaha ini untung sebesar Rp 100 juta.
Diminta:
a)
Buat jurnal untuk masing masing pihak dan penyajiannya di laporan keuangan
setiap tahun! (15%)
b)
Berapa bagi hasil yang didapat untuk masing masing pihak pada tahun
pertama (6%), kedua (3%) dan ketiga (6%) ?

Selamat Bekerja dengan jujur dan jangan lupa berdoa

You might also like