You are on page 1of 17

COELENTERATA (HYDROZOA, SCYPHOZOA)

Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Avertebrata Air yang dibina oleh Prof. Dr. Ir. Sri Andayani, MS
Oleh
Nur Aliya Nabila Zsalzsabil

155080107111006

Karina Putri Utami

155080107111007

Luthfia Ayu Dhea

155080107111012

Adi Fauzul Azhim

155080107111014

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
MALANG
September 2016

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya-lah maka kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Coelenterata
(Hydrozoa, Scyphozoa)", yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita
guna lebih mengetahuitenteng filum dari Coelenterata.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat
kurang tepat
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga TYME memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Malang, 26 September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 Latar belakang............................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan.........................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................6
2.1 Pengertian Coelenterata...............................................................................................................6
2.2 Ciri Umum filum Coelenterata....................................................................................................6
2.3 Klasifikasi filum Coelenterata.....................................................................................................7
2.4 Manfaat filum Coelenterata.......................................................................................................14
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................16
3.2 Saran..........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kehidupan manusia tidak lepas dari unsur-unsur makhluk hidup lain yang tak kalah
pentingnya. Dunia hewan dalam ilmu biologi disebut Kingdom Animalia. Kingdom Animalia
dibagi menjadi 9 filum yang sangat prnting dan melekat erat di dunia, salah satunya iyalah
coelenterata. Coelenterata atau yang biasa disebut dengan cnidarian adakah filum hewan yang
memiliki tubuh sangat sederhana. Kata Coelenterata berasal dari kata Coelos yang berarti
rongga dan entheron yang berarti usus. Jadi, coelentera adalah hewan yang memiliki rongga
di dalam tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata
disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari 2 lapis sel yaitu
sel internal dan sel eksternal. Terdapat sekitar 10.000 spesies coelenterata yang sebagian
sebesar hidup di laut.
Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni. Tubuhnya
simetri radial. Jika dipootong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan mendapatkan
beberapa bagian yang sama. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna
makanan. Tubuhnya hanya memili satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.
Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut. Taentakel
dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit( cnidoblast). Memiliki 2
bentuk tubuh yaitu polip dan medusa hidupnya : kebanyakan di laut, beberapa di air tawar.
Coelenterata merupakan diploblastic yang mempunyai 2 lapis sel yaitu ektoderm yang
merupakan sel luar dan endoderm merupakan lapisan dalam. Coelenterata memiliki 2 bentuk
tubuh, yaitu polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung), coelentarata memiliki
mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan, pada bentuk medusa yang
berbentuk seoerti cakram, mulut coelentera terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya
dikelilingi tentakel.
Dunia hewan dibagi menjadi 2 macam, yaitu hewan vertebrata (hewan bertulang
belakang) dan hewan invertebrata (hewan tak bertulang belakang). Hewan invertebrata dibagi
menjadi 8 filum yaitu filum Protozoa, Porifera, Coelenterata, Echinodermata, Mollusca,
4

Platyhelminthes, Annelida, dan Arthopoda. Filum Coelenterata masih dibagi lagi menjadi 3
kelas, yaitu kelas Hydrozoa, Schypozoa dan Anthozoa. Sangat banyak peranan filum-filum
ini bagi kehidupan. Tak terlebih juga filum coelentereta.
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini antara lain :
1. Apa pengertian coelenterata ?
2. Apa saja ciri umum filum coelenterata ?
3. Apa yang termasuk klasifikasi dan ciri khusus dari kelas hydrozoa serta bagaimana
fisiologinya?
4. Apa yang termasuk klasifikasi dan ciri khusus dari kelas scypozoa serta bagaimana
5.

fisiologinya ?
Apa manfaat atau peranan filum coelenterata bagi kehidupan khususnya dari kelas
hydrozoa dan scypozoa ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk mengetahui pengertian coelenterata.


Untuk mengetahui ciri umum filum coelenterata.
Untuk mengetahui klasifikasi, ciri khusus dan fisiologinya dari kelas hydrozoa.
Untuk mengetahui klasifikasi, ciri khusus dan fisiologinya dari kelas scypozoa.
Untuk mengetahui manfaat filum coelenterata bagi kehidupan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Coelenterata


Coelenterata berasal dari bahasa yunani, yaitu coilos yang
berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Jadi coelenterata
dapat diartikan sebagai hewan invertebrata yang memiliki rongga
yang berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler) atau
mempunyai fungsi sebagai usus. Coelenterata sering juga disebut
Cnidaria (cnido:penyengat) karena sesuai cirinya yang memiliki sel
penyengat. Coelenterata (Cnidaria) adalah hewan invertebrata yang mempunyai
rongga dengan bentuk tubuh seperti tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel.
Pada saat berenang, mulut coelenterata menghadap ke dasar laut. Tubuh Coelenterata
(hewan berongga) adalah terdiri atas jaringan luar (eksoderm) dan jaringan dalam
(endoderm) serta sistem otot yang membujur dan menyilang (mesoglea). Istilah
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani dari kata Coeles yang berarti rongga dan
interon yang berarti usus. Funggsi rongga tubuh pada Coelenterata adalah sebagai alat
pencernaan (gastrovaskuler), coelenterata memiliki Sel penyengat yang terdapat pada
tentakel yang ada disekitar mulut. Contoh Coelenterata (Hewan berongga) adalah
ubur-ubur, hydra, dan anemon laut.
2.2 Ciri Umum filum Coelenterata
Coelenterata merupakan hewan multiseluler (bersel banyak)
dan memiliki struktur tubuh simetri radial dengan bentuk berupa
medusa (seperti lonceng atau payung) yang dikelilingi oleh tentekel,
atau berupa polip (tabung), bentuk ini seperti silindris dan memiliki
beberapa bentuk seperti bentuk polip gonozoid (pada pembiakan
yang menghasilkan medusa) atau bentuk polip gastrozoid untuk
makan. Pada bentuk medusa dapat bebas berenang di air,
sedangkan pada bentuk polip tidak dapat berpindah-pindah tempat.
Ukuran coelenterata beranekaragam ada yang berdiameter hanya
beberapa milimeter dan ada yang diameternya mencapai dua
meter.

(Google images, 2016)


Coelenterata merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya
memiliki dua lapisan yaitu lapisan ektoderm (epidermis) yaitu
bagian terluar yang melindungi tubuh coelenterata dan menerima
rangsang, serta lapisan endoderm (gastrodermis) yaitu bagian
dalam yang berfungsi dalam pencernaan makanan. Di antara
lapisan ektoderm dan endoderm terdapat lapisan mesoglea atau
mesolamela, dimana terdapat sistem saraf.
Pada

endoderm

(gastrodermis)

terdapat

rongga

gastrovaskuler yang berfungsi sebagai alat pencernaan serta


terdapat satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus
sebagai anus. Pada bagian ektoderm terutama bagian tentekel
terdapat sel jelatang yang disebut knidoblas yang di dalamnya
terdapat

nematokis

yang

berfungsi

sebagai

alat

penyengat,

nematokis bisa dilepaskan dan mengeluarkan zat racun hipnotoksin.


Pada coelenterata terdapat tentekel di sekitar atau mengelilingi
mulut. Kebanyakan filum coelenterata mengalami metagenesis dan
pada bentuk polip coelenterata memiliki rangka tubuh yang
mengandung zat kapur atau zat kitin.
2.3 Klasifikasi filum Coelenterata
a. Hydrozoa
Karakteristik Hydrozoa

Menurut Larasati (2015), Hydrozoa merupakan Coelenterata dengan


ukuran kecil yang tidak mencolok,dapat hidup soliter (sendiri sendiri) yang
pada umumnya berbentuk polip, dan berkoloni dengan bentuk polip dan
medusa. Contoh dari Hydrozoa yaitu Hydra, obelia, dan Physalia.
1. Hydra merupakan hydrozoa yang hidup di air tawar, memiliki bentuk
tubuh polip saja.
2. Obelia merupakan hydrozoa yang hidup berkoloni di laut, memiliki bentuk
polip dan medusa.
3. Physalia merupakan hydrozoa yang hidup berkoloni dilaut, memiliki
bentuk tubuh polip, dengan medusa yang tidak sempurna. Biasanya
melekat dengan bagian batang atau cakram atau melayang di laut yang

hangat.
Sistem metabolisme Hydrozoa
Hydra bersifat holozoic, makananya berupa Cyclops, Daphina, larva
insekta, Annelida atau zooplankton lain. Zooplankton ditangkap tentakel
dan dilumpuhkan oleh nematokist, kemudian ditelan masuk kedalam
rongga gastrovaskuler. Didalam rongga gastrovaskuler makanan tadi akan
dicerna dengan bantuan enzim tripsin yang dikeluarkan oleh sel kelenjar
(pencernaan eksternal). Sel-sel nutrisi segera membentuk pseudopodia dan
menangkap zat-zat makanan yang telah diolah secara eksternal. Makanan
tadi dicerna lagi didalam vakuola makanan (pencernaan intrasel),
kemudian zat-zat makanan diedarkan keseluruh tubuh secara difusi. Sisasisa zat metabolisme dan makanan yang tidak dapat dicerna dikeluarkan
kembali lewat mulut.

(Google images,2016)

Sistem respirasi dan ekskrasi Hydrozoa


Belum mempunyai organ khusus untuk respirasi dan ekskreasi,
sehingga pada bagian basal (ujung aboral) banyak penumpukan sisasisa ekskreasi. Respirasi dan ekskreasi dilakukan secara difusi melalui

seluruh permukaan tubuhnya.


Sistem reproduksi Hydrozoa
Reproduksi dilakukan secara seksual dan aseksual.
1) Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk
testes dibagian ovarium dibagian bawah. Dalam reproduksi secara
seksual beberapa spesies ada yang bersifat dioecious dan ada pula
yang bersifat monoecious (hermaprodit). Kebanyakan Hydra
bersifat dioecious
2) Perkembangbiakan

secara

aseksual

dilakukan

dengan

pembentukan tunas dam dinding tubuhnya yang kemudian


melepaskan diri menjadi Hydra baru.
Obelia merupakan Coelentarata laut yang hidup berkoloni. Bentuk
kehidupannya dapat berupa polip dan medusa. Obelia memiliki
dua jenis polip, yaitu:
a)
Hydranth (merupakan polip yang berfungsi untuk
mengambil zat-zat makanan. Hydranth terdiri atas bagian-bagian:
tentakel, mulut, hipostom, dan hidroteka).
b) Gonangium (merupakan polip yang berfungsi untuk
melakukan reproduksi, dimana dihasilkan medusa. Gonangium
terdiri atas: gonopar, gonotheka, dan blastostil).
9

(Google images,2016)

Rangka jernih dibagian luar tersebut disebut perisark, menutupi


jaringan lunak dibagian dalam disebut keonosark. Medusa dilepaskan kedalam
air dan menjadi bentuk ubur-ubur yang dapat berenang. Kemudian akan
berkembangbiak secara seksual. Persatuan antara sel telur dengan sperma
menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi individu baru

Sistem Saraf Hydrozoa


Respon saraf dalam cnidaria dikontrol oleh jaringan difusi dari antar

penghubung sel saraf yang dinamakan net saraf. Dalam banyak cnidaria, net
saraf didistribusikan secara melalui seluruh tubuh. Mereka tidak mempunyai
otak atau struktur yang mengontrol istirahat dari net saraf.
Net saraf memudahkan cnidaria untuk menanggapi stimuli tertentu di
lingkungannya. Sebagai contoh, ketika sel di epidermis disentuh, mereka
menyampaikan sebuah sinyal untuk sel saraf. Sel saraf memancarkan sinyal
tersebut melalui net saraf menuju sel kontraktil, yang mana dapat
menyebabkan hewanmenarik kembali dari stimulus. Di cnidaria dengan net
saraf sederhana, stimulus dimanapun pada tubuh menyebabkan sinyal dikirim

10

melalui net saraf dalam sebuah petunjuk. Sinyal ini memberikan kontraksi dari
seluruh tubuh.
B. Scypozoa
Scypozoa atau ubur-ubur merupakan coelenterate yang hidup di laut
baik dalam bentuk polip yang melekat didasar ataupunn yang berenang bebas
dalam bentu medusa. Tubuhnya lunak seperti gelatin, transparan dan
mengandung banyak air. Ubur ubur dapat ditemukan di seluruh lautan dunia.
Hal ini disebabkan karena kemampuan ubur ubur yang dapat bertahan dalam
berbagai macam suhu dan salinitas. Kebanyakan ubur ubur hidup di daerah
pantai terutama perairan tropis dan subtropis seperti Australia, China, Filipina,
Malaysia, dan Indonesia karena di perairan tersebut banyak terdapat
zooplankton yang merupakan makanan ubur ubur (Whitaker et al., 2005
dalamLarasati, 2015 ). Ubur ubur yang beracun ini sebagian besar hidup di
Lautan Australiadan Indo Pasifik, sehingga sebagian besar korban sengatan
ubur ubur ini berasal dari daerah lautan sekitarnya seperti Australia, China,
Filipina, Malaysia, dan Indonesia.

Karakteristik Scypozoa
Menurut Larasati (2015), Scypozoa merupakan hewan yang memiliki

bentuk tubuh seperti mangkuk, soliter, memiliki bentuk dominan berupa


medusa, hidup menempel pada dasar perairan laut. Medusa scypozoa dikenal
sebagai ubur ubur. Contoh scypozoa adalah Aurelia aurita, Chrysaora
colorata, dan Cyanea.
Ciri-ciri scyphozoa adalah sebagai berikut:

Memiliki ukuran yang besar dan terdapat banyak di pantai seperti uburubur dan hidup di laut

Memiliki saluran bercabang sebagai alat pencernaan

Pada bagian tepi dikelilingi oleh tentakel

11

Pada sekitar mulut, terdapat empat lengan dengan terdapat nematokist


yang berfungsi melemahkan mangsa.

Sistem saraf yang terbentuk anyaman

(Google images,2016)

Sistem metabolisme Scypozoa


Sistem saluran gastrovaskular pada Scypomedusa terdiri dari mulut,
manubrium, perut pusat yang bercabang membentuk empat kantung perut,
masing-masing dibatasi 6 sekatan yang disebut septum. Pada ujung septa
terdapat filamen yang berisi nematocyst dan sel pelekat, serta pada sisi
septa terdapat gonad.

12

(Google images,2016)
Sistem respirasi dan ekskrasi Scypozoa
Ubur-ubur tidak memiliki sistem pernafasan karena kulit mereka cukup
tipis dan bahwa tubuh mereka telah berisi oksigen oksigen melalui
difusi.Ubur-ubur terdiri dari lebih dari 90% air. Sebagian besar massa
bagian payung mereka adalah bahan agar-agar (jeli) yang disebut
mesoglea, yang dikelilingi oleh dua lapisan sel yang membentuk payung

(permukaan atas).
Sistem reproduksi Scypozoa
Scypozoa bereproduksi secara seksual dan aseksual. Organ reproduksi
terletak dalam gastrodermis. Dalam proses reproduksinya, ubur ubur
jantan mengeluarkan sperma ke air, sperma masuk ke dalam mulut betina
dan terjadi fertilisasi. Pembelahan menghasilkan blastula berlekuk,
kemudian menjadi larva planula. Planula keluar dari tubuh betina ke air.
Setelah berenang bebas, planula menempelkan tubunya pada karang di
dasar laut dan tumbuh menjadi larva polip yang disebut scypistoma.
Scypistoma dapat memperbanyak diri dengan reproduksi aseksual atau
budding. Medusa terbentuk dari pembelahan transversal ujung oral
scypistoma, disebut strobilisasi, kemudian terbentuk setumpuk medusa
muda yang disebut epifera. Kemudian medusa muda melepaskan diri dan
berenang bebas.

Setelah strobilisai selesai, scypistoma

akan tumbuh

menjadi polip lagi untuk kemudian membetuk epifera, pada tahun


berikutnya.

Epifera yang terbentuk pada musim dingin akan menjadi

medusa dewasayang bereproduksi secara seksual pada musim semi atau


musim panas berikutnya (Whitaker et al., 2005 dalam Larasati 2015)

13

(Google image, 2016

Sistem Saraf Scyphozoa


Respon saraf dalam cnidaria dikontrol oleh jaringan difusi dari antar
penghubung sel saraf yang dinamakan net saraf. Dalam banyak cnidaria,
net saraf didistribusikan secara melalui seluruh tubuh. Mereka tidak
mempunyai otak atau struktur yang mengontrol istirahat dari net saraf.
Net saraf memudahkan cnidaria untuk menanggapi stimuli tertentu di
lingkungannya. Sebagai contoh, ketika sel di epidermis disentuh, mereka
menyampaikan sebuah sinyal untuk sel saraf. Sel saraf memancarkan
sinyal tersebut melalui net saraf menuju sel kontraktil, yang mana dapat
menyebabkan hewanmenarik kembali dari stimulus. Di cnidaria dengan
net saraf sederhana, stimulus dimanapun pada tubuh menyebabkan sinyal
dikirim melalui net saraf dalam sebuah petunjuk. Sinyal ini memberikan
kontraksi dari seluruh tubuh

2.4 Manfaat filum Coelenterata


Terdapat beberapa peranan coelentara (cnidaria) baik yang bermanfaat
atau yang mengutungkan maupun yang merugikan bagi kehidupan manusia
antara lain:

Sebagai bahan makanan. contohnya pada ubur-ubur, anemon laut/mawar


laut
14

Sebagai hiasan di bawah laut atau akuarium air laut

Dapat menarik wisatawan dan pengunjang pada wisata laut menyelem jika
memiliki terumbu karang yang bagus dan eksotik. Contohnya taman laut
bunaken.

Terumbu karang berfungsi sebagai tempat perkembangbiakan ikan-ikan


laut dan tempat berlindung satwa laut lainnya

Sebagai pelindung pantai dari hantaman gelombang laut

Dapat digunakan sebagai perhiasan seperti akar bahar dan koral

Sebagai bahan dapur seperti batu karang

Sebagai taman laut untuk rekreasi

15

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Colenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk
hewan

diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari

ektoderm dan endoderm.Antara ekstoderm dan endoderm terdapat


mesoglea.Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi
tentakel.Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat /
nematosis).Hidup di air tawar maupun air laut.Tubuhnya dapat melekat
pada dasar perairan. Coelenterata memiliki dua bentuk, yaitu :
a) Polip, hidup soliter (menyendiri) tetapi ada yang berkoloni, tidak dapat
bergerak bebas,melekat pada dasar perairan.
b) Medusa, dapat menghasilkan dua macam gamet yaitu gamet jantan
dan betina.Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang
bebas didalam air.Bentuk seperti payung dengan tentakel yang
melambai lambai.
Coelenterata dibedakan menjadi 4 Kelas, yaitu :
a.

Hydrozoa

b.

Scyphozoa

c.

Ctenophora

d.

Anthozoa

16

3.2 Saran
Dalam kehidupan sehari hari, secara tidak langsung kita sudah sering menjumpai dan
mempelajari hewan coelenterata ini.Misalnya saja pada cumi-cumi, banyak orang yang membuat
tumis dari cumi-cumi untuk di jadikan lauk dan selain itu juga untuk menambah nutrisi.
Jadi besar harapan kami untuk anda memahami dan mempelajari isi dari makalah ini, semoga
makalah ini bermanfaat dan bisa menjadi refrensi baru bagi pembaca serta dapat menambah
pengetahuan yg lebih mngenai hewan coelenterata.
Kami sadar bahwa makalah kami ini jauh dari ksempurnaan dan memiliki banyak
kekurangan, maka dari itu kelompok kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

DAFTAR PUSTAKA
Larasati, D.M. 2015. Pengaruh Induksi Racun Ubur-ubur (Physalia ultriculus)
terhadap Perubahan
Gambaran Morfologi Eritrosit Tikus wistar (in vivo) dan Eritrosit
Manusia (in vitro).
Google Image. 2016. www.googleimage.com Diakses pada tanggal 25 September
2016 pukul 12.00

17

You might also like