You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR

ACARA 1
PETA GEOLOGI
Dosen Pengampu : Ferryati Masitoh, S.Si ,M.Si.

Oleh:
Nama Mahasiswa : Gading Dita Indasari
NIM

: 150722603511

Off

:G

Hari/Tanggal

: Rabu, 31 Agustus 2016

Asisten

: Achmad Adi Sucipto


Hendra Agus P

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
Agustus, 2016

ACARA 1
PETA GEOLOGI

I.

TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami definisi Peta Geologi
2. Mahasiswa mampu mengenali bagian-bagian yang tertera pada layout peta
Geologi,
3. Mahasiswa mampu mengkaji informasi yang tertera pada Peta Geologi

II.

ALAT DAN BAHAN


Alat : Alat tulis, Peta Geologi Lembar 1607-4 Turen,Jawa
Pensil Warna, Spidol OHP
Bahan : Plastik Transparansi, Kertas Kalkir, A4

III.

DASAR TEORI
Badan Standardisasi Nasional-BSN Penyusunan Peta Geologi, mengemukakan beberapa

definisi berkaitan tentang Peta Geologi, yaitu :


1.

Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu

daerah/wilayah/kawasan dengan tingkat kualitas berdasarkan skala.


2.

Peta geologi menggambarkan informasi sebaran dan jenis serta sifat batuan,
umur, stratigrafi, stuktur, tektonika,fisiografi dan sumberdaya mineral serta
energi.

3.

Peta geologi disajikan berupa gambar dengan warna, simbol dan corak atau
gabungan ketiganya. Penjelasan berisi informasi, misalnya situasi daerah, tafsiran
dan rekaan geologi, dapat diterangkan dalam bentuk keterangan pinggir.

Peta geologi sebagai peta yang menggambarkan sebaran berbagai jenis batuan dan
struktur geologi dalam suatu peta dan merupakan sumber informasi geologi dari suatu
wilayah akan bermanfaat bagi para perencana maupun pelaksana dalam bidang:
Keteknikan (Pembangunan Pondasi Bendungan, Jalan Raya, Daya Dukung Lahan,
Daerah Rawan Longsor, Daerah Rawan Banjir, dll) , Perencanaan Wilayah dan Kota
(Perencanaan Tata Ruang) , Pertambangan (Potensi Bahan Galian Ekonomis)
,Perminyakan (Potensi Sumberdaya Gas dan Minyakbumi), Industri (Potensi Sumberdaya
Air dan Mineral).
Jenis Peta Geologi
Peta Geologi terbagi atas 4 grup utaman, yaitu : Peta Geologi Rekonaisan (reconnaissance
maps), Peta Geologi Regional (Regional Geology Maps), Peta Geologi skala besar dengan

area terbatas (large-scale maps limited areas), dan Peta Geologi Khusus(maps made for
special purposes) (Barnes & Lisle,2004).
1. Peta Geologi Rekonaisan (reconnaissance maps)
Peta rekonaisan dibuat untuk mendapatkan kemungkinan yang lebih banyak mengenai
kondisi geologi secepat mungkin. Biasanya dibuat pada skala 1 : 1.250.000 atau lebih kecil,
atau bahkan lebih kecil lagi. Beberapa peta dibuat dengan menggunakan fotogeologi dengan
cara intepretasi foto udara dengan minimum pekerjaan lapangan untuk identifikasi jenis
batuan dan beberapa kenampakan struktural. Peta Rekonaisan biasanya dibuat juga dengan
cara mengeplot kenampakan geologi utama penerbangan ringan (misal airbone dan
helicopter) hanya untuk kunjungan konfirmasi.
2. Peta Geologi Regional (Regional Geology Maps)
Peta rekonisan hanya memberikan struktur umum, tetapi peta regional memiliki kajian yang
lebih detail. Umumnya memiliki skala 1:50.000 atau 1:25.000, akan tetapi umumnya
publikasi pada peta 1:100.000. peta geologi regional dapat diplot pada basis yang dapat
diandalkan, akan tetapi pada negara yang memiliki cakupan daerha dan topografi tertentu
dengan kepentingan ekonomi, survey harus dilakukan secara khusus. Sebuah peta geologi
yang akurat kadang kala kehilangan titik superimpose pada dasar topografi. Hal ini karena
pada prosesnya menggunakan fotogeologi sistemati, dan informasi harus disesuaikan dengan
kejadian yang ada dilapangan, sehingga menyebabkan terjadinya beberapa perbedaan.
Beberapa kenampakan geologi yang terlihat melalui fotogeologi tidak dapat dideteksi
dilapangan. Secara umum semua peta geologi harus menggunakan banyak teknik yang dapat
memberikan informasi yang lebih baik, misalnya secara geofisika, pengeboran, penggalian,
bahkan citra satelit.
3. Peta Geologi skala besar dengan area terbatas (large-scale maps limited areas)
Peta ini pada umumnya memiliki skala 1:10.000 atau bahkan lebih besar. Beberapa peta
dibuat untuk menginvestigasi masalah tertentu yang ditemukan pada pemetaan skala yang
lebih kecil, unutuk eksploitasi mineral, atau untuk investigasi awal proyek keteknikan (misal :
sebelum pembangunan bendungan).
4. Peta Geologi Khusus(maps made for special purposes)

Peta geologi khusus dapat beraneka ragam, dari yang mempunyai skala besar yang
mempunyai cakupan kecil untuk merekam kenampakan geologi tertentu secara detail.
Sebagian diantaranya digunakan untuk kepentingan penelititan, atau tujuan ekonomi
misalnya rencana penggalian penambangan terbuka yang memiliki skala 1:1000 1:2500,
rencana penambangan geologi permukaan tanah/underground mining pada skala 1:5000 atau
lebih besar, dan investigasi lokasi keteknikan pada skala yang sejenisnya. Selain itu, banyak
juga peta geologi yang berafiliasi dengan kenampakan tertentu, misalnya : geofisika, peta
foliasi dan retakan, dan peta sampel.
Tata Letak dan Keterangan tepi pada Peta Geologi

(Sumber : Badan Standardisasi Nasional-BSN.1998)

Simbol dan tanda litologi pada peta geologi

Simbol dan tanda litologi peta geologi memberikan informasi mengenai

jenis batuan,

kedudukan, serta struktur geologi yang ada di daerah tersebut.

IV. LENGKAH KERJA


1. Ambilah Sebuah peta geologi
2. Amati dengan seksama, lalu tentukan area yang akan dideliniasi pada plastik
transparansi (usahakan area yang dipilih memiliki kenampakan, baik patahan, lipatan
atau lainnya)
3. Deliniasi Area yang dipilih pada plastik transparansi, gambarkan secara lengkap
informasi yang tertera pada peta geologi tersebut.
4. Salin ulang gambar yang telah dideliniasi pada kertas kalkir, tambahkan pula warna
agar memudahkan pengkajian objek.
5. Setelah tahap 1-4 selesai, lakukan penyusunan laporan dengan format yang telah
ditetapkan, serta lampirkan gambar area yang telah dideliniasi dan disalin ulang.
V. HASIL PRAKTIKUM
1. Deliniasi area Peta Geologi pada plastik transparansi (terlampir)
2. Hasil salin ulang area yang telah dideliniasi pada kertas kalkir (terlampir)

VI.

PEMBAHASAN
Praktikum Geologi Struktur Acara 1 yang dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Agustus

2016 Tentang Peta Geologi mampu menambah pengetahuan praktikan mengenai definisi ,
bagian-bagian pada layout peta Geologi, serta mengkaji informasi yang tertera pada Peta
Geologi tersebut.

Praktikum diawali dengan menentukan area yang akan dideliniasi, baik menggunakan plastik
transparansi ataupun disalin ulang dengan menggunakan kertas kalkir, setelah melalui tahap
tersebut maka dilakukan identifikasi terhadap area yang telah dideliniasi, dimana pada Peta
Geologi yang dikaji dalam acara ini, yaitu Peta Geologi Lembar Turen, Jawa dengan sekala
1:100.000. Praktikan melakukan deliniasi meliputi area C-D. Pada area tersebut jenis batuan
adalah Qas, Tmwl, Tmw, Tomt, Tomm, serta Tmn.
-

Qas merupakan jenis endapan permukaan(surficial deposits), yaitu endapan rawa dan
sungai. Pada peta yang dikaji wilayah Qas hanya mencakup sebagian kecil dari
keseluruhan peta, yaitu terletak disekitar Kali petigulan, Bajul mati. Jenis endapan
yang terdapat pada Qas ini merupakan jenis material berukuran kecil, yaitu meliputi
jenis endapan kerikil, pasir, lempung, dan sisa tumbuhan. Hal tersebut dimungkinkan
terjadi karena translokasi material dari aliran sungai tertentu yang mengaliri daerah
Qas memiliki kekuatan relatif kecil, atau sebagian material besar telah terlinggal

diawal translokasi, sehingga di area Qas hanya tinggal materia-material kecil.


Tmwl merupakan jenis batuan sedimen (sedimentary rocks) yaitu Formasi Wonosari
dengan jenis batuan meliputi batu gamping, napal pasiran, serta sisipan batu lempung.
Jenis batuan Tmwl mendominasi area yang dideliniasi. Batuan jenis ini terbentuk
lewat pengendapan secara fisik maupun kimiawi dari batuan di tempat tinggi, yang

kemudian terangkut dan diendapkan diarea ini.


Tmw merupakan jenis Batuan gunung api (vulcano rocks) yaitu Formasi wuni dengan
jenis batuan meliputi Breaksi dan lava andesit-basalt,breaksi tuf, breaksi lahar dan tuf
pasiran. Jenis batuan ini terdapat di Gunung buntung, meskipun jenis batuan gunung
api, tetapi batuan jenis ini tidak begitu mendominasi area yang dideliniasi, hal tersebut
karena tidak setiap gunung api memiliki tipe letusan yang memicu terbentuknya

batuan, seperti diatas.


Tomt merupakan jenis batuan Gunung api (vulcano rocks) yaitu Anggota tuf formasi
Mandalika dengan jenis batuan meliputi tuf andesit riolit basalt, breaksi tuf batu
apung. Batuan tersebut berasal dari pembekuan magma, baik magma yang magma
yang membeku didalam ataupun diluar permukaan bumi. Area batuan Tomt meliputi

Gunung roman, serta gunung keri.


Tomm merupakan jenis batuan gunung api, yaitu formasi mandalika dengan jenis

batuan lava andesit, basalt, trakit, dasit, dan andesit terpopilitan.


Tmn jenis Batuan sedimen, yaitu Formasi Nampol dengan jenis batuan meliputi batu
pasir tufan/gampingan, batu lempung hitam, napal pasiran, dan batu gamping pasir.

Selain mengkaji mengenai jenis batuan, pada Peta Geologi tersebut juga terdapat
informasi mengenai jenis kenampakan, yang meliputi : sesar, sinklinal, jurus dan kemiringan
lapisan, lokasi fosil, serta titik ketinggian.
-

Kenampakan sesar terdapat diantara formasi Mandalika dengan panjang sekitar 7 km


Pada area terdapat 2 kenampakan sinklinal dengan panjang rata-rata 1,5km dan
memanjang disekitar area tuf andesit riolit basalt. Terbentuknya sinklin ini salah
satunya disebabkan oleh jenis batuan yang cenderung elastis, serta adanya tenaga
endogen yang menyebabkan batuan terlipat dengan arah tunjaman kebawah

(membentuk cekungan).
Kenampakan yang mendominasi pada area ini adalah jurus dan kemiringan lapisan,
dengan kisaran panjang kurang dari 1km. Jurus dan kemiringan adalah besaran untuk
menerangkan kedudukan perlapisan suatu batuan sedimen. Pada suatu singkapan
batuan berlapis, jurus dinyatakan sebagai garis arah dan kemiringan sebagai besaran
sudut.

VII.

VIII.

KESIMPULAN
Melalui praktikum ini, mahasiswa mampu :
1. Memahami definisi Peta Geologi
2. Mengenali bagian-bagian yang tertera pada layout peta Geologi, serta
3. Mengkaji informasi yang tertera pada Peta Geologi
DAFTAR PUSTAKA

Asikin, Sukendar.1978.Dasar-dasar Geologi Struktur.Departemen Teknik Geologi;ITB


Badan Standardisasi Nasional-BSN.1998. Penyusunan Peta Geologi
Noor,Djauhari.2002. Pengantar Geologi; Bogor

You might also like