You are on page 1of 15

KELOMPOK 2

ADEL
LUTFI
AULIA
F.VIA
ILHAM
ZAKY

PENGERTIAN AMANDEMEN

Pengertian Amandemen adalah perubahan konstitusi


yang mana perubahannya tidak banyak, bersifat teknis
prosedural yang tidak mempengaruhi paradigma
pemikiran Undang-Undang Dasar.

Menurut Budiardjo, ada beberapa macam prosedur dalam perubahan UUD baik
dalam renewal maupun amandemen, yaitu:
Sidang legislatif dengan ditambah syarat, misal dapat ditetapkan kuoroum untuk
membicarakan usul perubahan undang-undang dasar dan jumlah minimum
anggota badan legislatif atau menerimanya;
Referendum, pengambilan keputusan dengan cara menerima atau menolak
usulan undang-undang;
Perubahan yang dilakukan dalam suatu konvensi atau dilakukan oleh suatu
lembaga khusus yang dibentuk hanya untuk keperluan perubahan.

TATA CARA AMANDEMEN UUD 1945


(PASAL 37 UUD 1945)
(1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis
Permu-syawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
(2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan
jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
(3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan
sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota Majelis Permu-syawaratan
Rakyat.
(5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.

ALASAN AMANDEMEN
Secara filosofis, pertama karena UUD 1945 adalah moment opname dari berbagai
kekuatan politik dan ekonomi yang dominan pada saat dirumuskanya konstitusi
ini. Setelah beberapa tahun kemudian pasti terdapat berbagai perubahan baik di
tingkat nasional maupun internasional. Hal tersebut tentu belum terdapat didalam
UUD 1945 karena pada saat itu perubahan belum mampak. Kedua sesuai dengan
kodrat manusia bahwa manusia tidak ada yang sempurna jadi, semua yang
dikerjakannya pasti ada kesalahan dan kekurangannya.

ALASAN AMANDEMEN
Secara historis, karena awalnya pembuatan UUD 1945 bersifat sementara, sebagaimana
yang dinyatakan oleh ir.Soekarno, dalam rapat pertama tanggal 18 agustus 1945, yang
menyatakan. tuan-tuan semuanya tentu mengerti bahwa undang-undang dasar yang
kita buat sekarang ini adalah undang-undang dasar sementara. Kalau boleh saya
memakai perkataan ini adalah undang-undang dasar kilat, nanti kalau kita telah
bernegara dalan suasana yang lebih tentram, kita tentu akan mengumpulkan kembali
MPR yang dapat membuat undang-undang dasar yang lebih lengkap dan sempurna .
Dari ungkapan Soekarno tersebut dapat disimpulkan bahwa UUD 1945 dibuat dengan
tergesa-gesa karena untuk melengkapi kebutuhan berdirinya Negara baru yaitu Indonesia.

ALASAN AMANDEMEN
Secara subtansif, UUD 1945 banyak sekali mengandung kelemahan. Hal ini dapat diketahui antara lain;
1.

kekuasaan eksekutif terlalu besar tanpa disertai checks and balances, sehingga UUD 1945 biasa
disebut executive heavy dimana presiden memjadi pusat kekuasaan dengan berbagai hak prerogatif.

2.

rumusan ketentuan UUD 1945 sebagian besar bersifat sederhana, umum, bahkan tidak jelas sehigga
menimbulkan multitafsir.

3.

UUD 1945 terlalu menekankan pada semangat atau iktikad baik orang yang menjadi penyelenggara
Negara. Ini dapat dilihat dari bunyi penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa yang sangat penting
dalam pemerentahan dan dalam hal hidupnya Negara ialah semangat, semangat para penyelenggara
Negara .

4.

4.UUD 1945 terlalu banyak memberi atribut kewenangan kepada leslatif masalah-masalah penting
dalam UU seperti tentang lembaga-lembaga Negara, HAM, kekuasaan kehakiman, pemerintahan
daerah, dan sebagainya.

ALASAN AMANDEMEN
Secara yudiris, para perumus UUD 1945 sudah menunjukkan kearifan
bahwa apa yang mereka lalukan ketika UUD 1945 tentu akan berbeda
kondisinya di masa yang akan datang dan mungkin suatu saat akan
mengalami perubahan. Hal tersebut dapat ditinjau bahwa mereka
(perumus UUD 1945) membuat pasal tentang perubahan didalam UUD
1945, yaitu pasal 37.

PASAL 37 UUD 1945


Dalam UUD 1945 pasal 37 menjelaskan tentang tata cara
perubahan yang secara garis besar adalah perubahan UUD
1945 bisa dilakukan jika sedikitnya dihadiri 1/3 anggota
MPR. Sedang untuk keputusan diambil jika disetujui
sedikitnya 2/3 anggota MPR

AMANDEMEN KE-1
Perubahan pertama terhadap UUD 1945 terjadi pada tanggal 19 Oktober 1999
dalam sidang umum MPR yang berlangsung tanggal 14-21 Oktober 1999.
perubahan itu meliputi pasal-pasal 5, 7, 8, 9, 13, 14, 15, 17, 20,dan 21.
Karena pasal-pasal tersebut yang berkaitan dengan kekuasaan presiden yang
sangat besar. Untuk itu, prioritas pertama adalah mengurai dan membatasi
kekuasaan presiden.

AMANDEMEN KE-2
Perubahan kedua ini dilakukan pada tanggal 7-18 Agustus 2000.
Pasal yang diamandemen yaitu :18 A-B, pasal 19, pasal 20, pasal 22, pasal 25,
pasal 26, pasal 27, pasal 28 A-J, pasal 30 dan pasal 36 A-C.
Perubahan kedua UUD 1945 antara lain diarahkan untuk memperteguh otonomi
daerah, melengkapi pemberdayaan DPR, menyempurnakan rumusan HAM,
menyempurnakan pertahanan dan keamanan Negara, dan melengkapi atibut
Negara.

AMANDEMEN KE-3
Sidang tahunan MPR yang berlangsung 1-9 November 2001 telah menghasilkan perubahan
ketiga UUD 1945.
Ditetapkan pada 9 november 2001. Secara garis besar amandemen meliputi:
1. Kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan menurut UUD (pasal 1 ayat 2)
2. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3)
3. Tugas MPR mengubah dan menetapkan undang-undang (pasal 2 ayat 1)
4. MPR melantik presiden dan wakil presiden (pasal 3 ayat 2)

AMANDEMEN KE-4
Sidang tahunan MPR 2002 yang berlangsung 1-11 Agustus 2002 menghasilkan perunbahaan
keempat UUD 1945.
Secara garis besar amandemen meliputi hal-hal berikut:
1. Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung (pasal6; pasal8)
2. Pengangkatan DPD (pasal 22)
3. Pendidikan nasional (pasal 31)
4. Kebudayaan nasional (pasal 32)
5. Perekonomian nasioanl (pasal 33)
6. Kesejahteraan sosial (pasal 34)

TUJUAN AMANDEMEN
Menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan Negara, kedaulata rakyat,
HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi Negara demokrasi dan Negara
hokum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan
kebutuhan bangsa.
Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak menhubah
pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan kesatuan
atau selanjutnya dikenal dengan NKRI, serta mempertegas sistem
pemerintahan presidensiil.

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA


SEMOGA PRESENTASI INI BERMANFAAT
AMIN

You might also like