You are on page 1of 22

AWAL MASA KANAK-KANAK

A. CIRI-CIRI AWAL MASA KANAK-KANAK


Ciri awal masa kanak-kanak tercermin dalam sebutan yang biasanya diberikan
oleh para orangtua, pendidik, dan ahli psikologi.
1) Sebutan yang biasanya diberikan para orang tua
Alasan mengapa masalah perilaku lebih sering terjadi di awal masa kanakkanak ialah karena kanak-kanak muda sedang dalam proses pengembangan
kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan yang pada umumnya kurang
berhasil.
Sering kali orang tua menganggap masa awal kanak-kanak sebagai usia
mainan karena anak mudah menghabiskan sebagian besar waktu bermainnya
dengan mainnnya. Penyelidikan tentang permainan anak menunjukkan bahwa
bermain dengan mainan mencapai puncaknya pada tahun-tahun awal kanakkanak, kemudian mulai menurun saat anak mencapai usia sekolah.
Hal ini tentu saja tidak berarti bahwa minat untuk bermain dengan mainan
segera berhenti kalau anak masuk sekolah. Dengan masuknya ke kelas satu, anakanak didorong untuk melakukan berbagai permainan dan bebagai bentuk olahraga
yang disesuaikan dan tidak ada satu pun yang menggunakan mainan.
2) Sebutan yang digunakan para pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak sebagai
usia prasekolah untuk membedakan dari saat di mana anak dianggap cukup tua,
baik secara psikis dan mental, untuk menghadapi tugas-tugas pada saat mereka
mulai mengikuti pendidikan formal. Anak yang mengikuti taman kanak-kanak
juga dinamakn anak-anak prasekolah dan bukan anak-anak sekolah.
3) Sebuatan yang digunakan ahli psikologi
Para ahli menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda untuk
menguraikan ciri-ciri yang menonjol dari perkembangan psikologi anak selama
tahun-tahun awal masa kanak-kanak. Salah satu sebutan yang digunakan adalah
usia kelompok, masa di mana anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial
sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk
penyesuaian diri pada saat mereka masuk kelas satu.
Karena perkembangan yang utama terjadi selama masa kanak-kanak
berkisar penguasaan dan pengendalian lingkungan, banyak ahli psikologi
melabelkan awal masa kanak-kanak sebagai usia menjelajah, sebuah label
menyebutkan bahwa anak-anak ingin mengetahui keadaan lingkungannya,
bagaimana mekanismenya, bagaimana perasaannya dan bagaimana ia dapat

menjadi bagian dari lingkungan. Ini termasuk manusia dan juga benda mati. Salah
satu cara yang umum dalam menjelajahi lingkungan adalah dengan bertanya. Jadi
periode ini sering disebut sebagai usia bertanya.
B. PERKEMBANGAN FISIK PADA AWAL MASA KANAK-KANAK
Pertumbuhan selama awal masa kanak-kanak berlangsung lambat
dibandingkan dengan tingat pertumbuhan masa bayi. Awal masa kanak-kanak
merupakan masa pertumbuhan yang relatif seimbang.

C. KEBIASAAN FISIOLOGIS
Dalam masa kanak-kanak, kebiasaan fisiologis yang dasarnya sudah diletakan
masa bayi menjadi semakin baik. Tidak perlu lagi disediakan makanan khusus dan
anak belajar makanpada waktu-waktu tertentu. Namun nafsu makan anak-anak tidak
sebesar pada masa bayi. Hal ini disebabkan karena tingkat pertumbuahan telah
menurun dan sebagian karena sekarang ia telah mengembangkan jenis makanan yang
disukai dan tidak disukai.
Jumlah tidur yang dibutuhkan sehari-hari berbeda, tergantung pada berbagai faktor
tertentu, seperti banyaknya latihan disiang hari dan macam kegiatan yang dilakukan.

Anak-anak usia tiga tahun tidur sekitar 12 jam sehari. Tahun-tahun berikutnya jumlah
tidur berkurang setengah jam dari tahun-tahun sebelumnya.
D. KETERAMMPILAN PADA AWAL MASA KANAK-KANAK
Alasan awal masa kanak-kanak merupakan masa yang ideal untuk
mempelajari ketrampilan tertentu. Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan
karenanya dengan senang hati mau mengulang suatu aktivitas sampai mereka terampil
melakukannya. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh
rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau diejek teman-temannya sebagaimana
ditakuti anak yang lebih besar. Dan ketiga, anak mudah dan cepat belajar karena
tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit
sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang
sudah ada.
Ketrampilan umum dapat dibagi 2 yaitu keterampilan tangan dan keterampilan
kaki.

Keterampilan tangan, Keterampilan makan dan berpakaian sendiri dimulai


pada masa bayi disempurnakan dalam awal masa kanak-kanak. Kemajuan
terbesar dalam ketrampilan berpakaian umumnya antara usia 1,5 dan 3.5
tahun. Pada saat anak-anak mencapai usia taman kanak-kanak, mereka harus
sudah dapat mandi dan berpakaian sendiri, mengikat tali sepatu dan menyisir
rambut dengan sedikit bantuan atau tanpa bantuan sama sekali.
Antara usia lima dan enam tahun sebagian besar anak-anak sudah pandai
melempar dan menangkap bola. Mereka dapat menggunakan gunting, dan
dapat menggambar atau mengecat gambar.

Keterampilan kaki sekali anak dapat berjalan, ia mengalihkan perhatian


untuk mempelajari geraka-jerakan yang menggunakan kaki. Pada usia lima
atau enam tahun ia belajar melompat dan berlari cepat.

E. KEMAJUAN BERBICARA DALAM AWAL MASA KANAK-KANAK


Untuk meningkatkan komunikasi, anak=anak harus menguasai dua tugas
pokok yang merupakan unsur penting dalam belajar berbicara, yaitu:
Harus meningkatkan kemampuan untuk mengerti apa yang dikatakan orang
lain.
Harus meningkatkan kemampuan berbicaranya sehingga dapat dimengerti
oranglain.
Beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya anak bicara seperti dalam
tabel berikut:

F. SOSIALISASI PADA AWAL MASA KANAK-KANAK


Jenis hubungan sosial lebih penting dari pada jumlahnya. Manfaat yang
diperoleh anak dengan diberikan kesempatan untuk berhubungan sosial akan sangat
dipengaruhi oleh tingkat kesenangan hubungan sosial sebelumnya. Yang umumnya

terjadi dalam periode ini adalah bahwa anak lebih menyukai kontak sosial sejenis
daripada hubungan sosial dengan kelompok jenis kelamin berlawanan.
a. Pola sosialisasi awal
Antara usia dua atau tiga tahun, anak mwnunjukkan minat yang nyata
untuk melihat anak-anak lain dan berusaha mengadakan kontak sosial dengannya.
Ini dikenal sebagai bermain sejajar, yaitu bermain sendiri-sendri, tidak bermain
dengan anak-anak lain. Kalaupun terjadi kontak, maka kontak ini cendengerung
bersifat perkelahian, bukan kerja sam. Bermain sejajar merupakan bentuk kegiatan
pertama yang dilakukan dengan teman-teman sebaya.
Perkembangan berikutnya adalah bermain asosiatif, di mana anak terlibat
dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-anak lain. Dengan meningkatkan
kontak sosial, anak terlibat dalam bermain kooperatif, di mana ia menjadi anggota
kelompok dan saling berinteraksi.
b. Bentuk perilaku awal dalam berbagai situasi sosial
Dalam tahun-tahun pertama masa kanak-kanak bentuk penyesuaian sosial
ini sedemiian berkembang sehingga belum memungkinkan anak selalu untuk
berhasil dalam bergaul dengan teman-temannya. Namun periode ini merupakan
tahap perkembangan yang kritis karena pada masa inilah dasar sikap sosial dan
pola perilaku sosial dibentuk.
Perbedaan bentuk perilaku dalam situasi sosial selama awal masa kanakkanak diterangkan dalam kotak dibawah ini. Perhatikan bahwa kebanyakan polapola ini kelihatannya tidak sosial atau bahkan anti sosial. Namun, tiap-tiap pola
perilaku yang tampaknya tidak sosial ini penting sebagai pengalaman belajar yang
memungkinkan anak mngerti apa yang disetujui oleh kelompok sosial serta apa
yang dapat diterima dan tidak dapat diterima oleh kelompok.

G. PERKEMBANGAN MORAL PADA AWAL MASA KANAK-KANAK


Perkembangan moral pada awal masa kanak-kanak masih dalam tingkat yang
rendah. Hal ini disebabkan karena perkembangan intelektual anak-anak belum
mencapai titik dimana ia dapat mempelajari atau menerapkan prinsip-prinsip abstrak
tentang benar dan salah. Ia juga tidak mempunyai dorongan untuk mengikuti
peraturan-peraturan karena tidak mengerti manfaatnya sebagai anggota kelompok
sosial.
a. Disiplin dalam awal masa kanak-kanak
Disiplin merupakan cara masyarakat mengajarkan kepada anakanak perilaku moral yang diterima kelomppk. Tujuannya adalah
memberitahukan kepada anak-anak perilaku mana yang baik dan mana
yang buruk dan mendorong untuk berperilaku sesuai dengan standarstandar ini.
Ada tiga unsur penting dalam disiplin:
Peraturan dan hukum yang berfungsi sebagai pedoman bagi
penilaian yang baik
Hukuman bagi pelanggaran peraturan dan hukum
Hadiah untuk perilaku yang baik atau usaha untuk berperilaku
sosial yang baik
Jenis disiplin yang digunakan pada awal masa kanak-kanak
a) Disiplin otoriter
Dalam disiplin otoriter, Orangtua menetapkan peraturanperaturan dan memberitahukan anak untuk menaati peraturanperaturan tersebut. Kalau anak tidak mengikuti peraturan, ia akan
dihukum yang sering kali kejam dan kerasdan dianggap sebagai
cara mencegah pelanggaran peraturan di masa mendatang. Alasan
mengapa pelanggaran peraturan oleh anak tidak pernah
dipertimbangkan adalah bahwa ia mengetahui peraturan itu dan
sengaja melanggarnya, juga tidak perlu diberikan hadiah karena
telah mematuhi peraturan. Hal ini dianggap sebagai kewajibannya
dan tiap pemberian hadiah dipandang dapat mendorong anak untuk
mengharapkan sogokan agar melakukan sesuatu yang diwajibkan
masyarakat.
b) Disiplin yang lemah
Disiplin yang lemah berkembang sebagai proses terhadap
disiplin otoriter yang dialami oleh banyak orang dewasa dalam
masa kanak-kanaknya. Filsafat yang mendasari teknik disiplin ini

adalah bahwa melaui akibat dari perbuatannya sendiri anak akan


belajar bagaimana berperilaku secara sosial. Dengan demikian anak
tidak diajarkan peraturan-peraturan, ia tidak dihukum karena
sengaja melanggar peraturan, juga tidak ada hadiah bagi anak yang
berperilaku sosial baik. Banyak orang dewasa saat ini yang
cenderung meninggalkan bentuk disiplin. Itu karena tidak berhasil
memenuhi tiga unsur penting dari disiplin.
c) Disiplin demokratis
Kecenderungan untuk menyenangi disiplin yang
berdasarkan prinsip-prinsip demokratis sekarang meningkat.
Prinsip demikian menekankan hak anak untuk mengetahui
mengapa peraturan-peraturan dibuat dan memperoleh kesempatan
mengemukakan pendapatnya sendiri bila ia menganggap bahwa
peraturan itu tidak adil.
b. Pelanggaran
Pelanggaran yaitu bentuk-bentuk ringan dari menyalahi peraturan
atau perbuatan yang keliru, sangat sering terjadi selama bertahun-tahun
prasekolah.
Pelanggaran selama awal masa kanak-kanak disebabkan oleh tiga
hal :
1. Ketidaktahuan anak bahwa perilakunya tidak dibenarkan oleh
kelompok sosial.
2. Banyak anak belajar bahwa sengaja tidak patuh dalam hal yang
kecil-kecil umumnya akan mendapatkan perhatian lebih besar
daripada yang baik.
3. Pelanggaran dapat disebabkan oleh kebosanan
H. HUBUNGAN KELUARGA PADA AWAL MASA KANAK-KANAK
a) Hubungan dengan orang tua
Perubahan-perubahan dalam hubungan orang tua anak yang dimulai sejak
tahun kedua masa bayi berlangsung terus sejak awal masa kanak-kanak dan
biasanya dalam tingkat yang lebih cepat. Perubahan ini disebabkan banyak hal,
yang paling sering adan paling penting diuraikan dibawah ini.

b) Hubungan dengan saudara


Tidak semua hubungan dengan saudara bersifat bertentangan dan kalaupun
terjadi pergesekan hanya sekali-kali. Hubungan dengan saudara sering kali
merupakan faktor pembantuyang penting dalam perkembangan pribadi dan
perkembangan sosial anak.
Misalnya, dari saudara-saudaranya anak belajar menilai perilakunya
sendiri sebagaimana orang-orang lain menilainya, dan memandang dirinya sendiri
seperti orang-orang lain.
c) Hubungan dengan sanak keluarga
Ada dua kondisi dalam hubungan dengan sanak keluarga sehingga dapat
mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Pertama, frekuensi
hubungan. Kalau keluarga tinggal dalammasyarakat yang berbeda atau di kota
atau negara yang berlainan maka hubungan antara anak dengan sanak saudara
akan jarang.kedua, peran sanak keluarga dalam kehidupan anak.

Sepanjang hubungan dengan sanak saudara bersifat sebagai teman


bermain, hubungan cenderung menyenangkan meskipun adakalanya terjadi
pertengkaran sebagaimana halnya dalam hubungan dengan saudara-saudara
sekandung.
Hubungan yang kurang baik antara anak dengan sanak kluarganya
menimbulkan dua akibat yaitu:

Anak ingin menghindari hubungan dengan sanak keluarganya.


Kalau anak mempunyai pengalaman yang kurang menyenangkan dengan salah
satu keluarga, ia juga cenderung menghindari semua sanak keluarga yang
tingkat usianya sama.

AKHIR MASA KANAK-KANAK


A. CIRI-CIRI AKHIR MASA KANAK-KANAK
Orangtua, pendidik, dan ahli psikologi memberikan berbagai leabel kepada
periode ini dan label-label itu mencerminkan ciri-ciri penting dari periode akhir masa
kanak-kanak ini.
1. Label yang digunakan oleh orang tua
Bagi banyak oarang tuan akhir masa kanak-kanak merupakan usia
yang menyulitkan, suatu masa dimana anak tidak mau lagi menurut perintah
dan di mana ia lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada
oleh orang tua dan anggota keluarga lain.
2. Label yang digunakan oleh pendidik
Para pendidik melabelkan akhir masa kanak-kanak dengan usia
sekolah dasar. Pada usia tersebut anak diharapkan memperoleh dasar-dasar
pengetahuan yag dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada
kehidupan dewasa, dan mempelajari berbagai ketrampilan penting tertentu,
baik ketrampilan kurikuler ataupun ekstra kurikuler.
Para pendidik juga memandang periode ini sebagai periode kritis dalam
dorongan berprestasi.suatu masa di mana anak membentuk kebiasaan untuk
mencapai sukses,tidak sukses atau sangat sukses.
3. Label yang digunakan ahli psikologi
Bagi para ahli psikologi, akhir masa kanak-kanak adalah usia
berkelompok. Suatu masa di mana perhatian utama anak tertuju pada
keinginan diterima oleh teman-teman sebaya sebagai anggota kelompok,
terutama kelompok yang bergengsi dalam pandangan teman-temannya.

B. PERKEMBANGAN FISIK PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK


PERKEMBANGAN FISIK PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK

C. KETERAMPILAN AKHIR MASA KANAK-KANAK


Pada permulaan akhir masa kanak-kanak, anak-anak mempunyai sejumlah
besar keterampilan yang mereka pelajari selama tahun-tahun prasekolah.
Keterampilan yang dipelajari oleh anak-anak yang lebih besar sebagian bergantung
pada lingkungan, sebagian pada kesempatan untu belajar, sebagian pada bentuk tubuh
dan sebagian lagi bergantung pada apa yang sedang digemari oleh teman-teman
sebaya.
Kategori keterampilan akhir masa kanak-kanak
Keterampilan akhir masa kanak-kanak dapat dibagi menjadi 4 kategori :

Keterampilan menolong diri sendiri


Anak yang lebih besar harus dapat makan, berpakaian, mandi dan
berdandan sendiri secepat dan semahir orang dewasa dan ketrampilan tidak
memerlukan perhatian sadar yang penting pada awal kanak-kanak.

Keterampilan menolong orang lain

Keterampilan sekolah
Keterampilan bermain

D. KEMAJUAN BERBICARA
Bidang-bidang yang mengalami kemajuan yaitu:
1. Penambahan kosa kata
Sepanjang akhir masa kanak-kanak penambahan kosa taka umum terjadi
secara tidak teratur. Dari berbaga pelajaran di sekolah, bacaan, pembicaraan
dengan anak-anak lain dan usahanya melalui radio dan televisi, anak menambah
kosa kata yang ia pergunakan dalam pembicaraan dan tulisan. Rata-rata anak kelas
satu mengetahui sekitar 20.000 sampai 24.000 kata-kata, atau 5 sampai 6 persen
dari kat-kat dalam kamus standar.
2. Pengucapan
3. Pembentukan kalimat
Anak usia enam tahun harus sudah menguasai hampir semua jenis
struktur kalimat. Dari 6 sampai 9 tahun, panjang kalimat akan bertambah.
Kalimat panjang biasanya tidak teratur dan terpotong-potong. Berangsurangsur setelah usia sembilan anak mulai menggunakan kalimat yang lebih
singkat dan lebih padat.
4. Banyak bicara

E. PENGELOMPOKAN SOSIAL DAN PERILAKU SOSIAL PADA MASA


AKHIR KANAK-KANAK
Akhir masa kanak-kanak sering disebut sebagai usia berkelompok karena
ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatjannya
keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota suatu kelompok dan merasa tidak
puas bila tidak bermain sendiri di rumah atau dengan saudara-saudara kandung atau
melakukan kegiatan bersama anggotaanggota keluarga.
Ciri geng anak-anak
Geng anak-anak berbeda dengan geng remaja dalam banyak hal, diantaranya:

Tujuan utama geng anak-anak adalah memperoleh kesenangan, sedangkan


geng remaja bertujuan untuk menimbulkan kesulitan bagi orang lain sebagai
pembalasan terhadap kelalaian kelompok sosial yang benar-benar ada atau
yang dikhayalkan.

Geng anak-anak terdiri dari anak-anak yang populer dengan teman-eman


sebaya sedangkan geng remaja terdiri dari remaja yang tidak berhasil
memperoleh dukungan teman-teman sehingga mereka bersatu dengan
keinginan untuk balas dendam kepada setiap orang yang tidak menerima
mereka.
Geng anak-anak jarang beranggotakan laki-laki dan perempuan ( campur)
tetapi geng remaja lebih banyak anggota yang terdiri dari lai-laki dan
perempuan.
Geng anak-anak terdiri dari anak-anak yang usia dan tingkat
perkembangannya sama dan yang mempunyai minat serta kemampuannya
sama, sedangkan geng ramaja terdiri dari individu-individu yang berbeda
tingkat usia dan kemampuan seta minatnya.

Ciri-ciri geng anak dapat dilihat dibawah ini:

Efek dari keanggotaan kelompok


Keanggotaan kelompok dapat menimbulkan akibat yang kurang baik pada
anak-anak, empat diantaranya yang sering terjadi dan cukup gawat sehingga dapat
mengganggu proses sosialisasi. Pertama, menjadi anggota geng sering kali
menimbulkan pertentangan dengan orang tua dan penolakan terhadap standar
penolakan orang tua. Dengan demikian pengaruhnya anggota geng dari pada orang
tua, anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan anggota gengnya dari pada
dengan anggota keluarga, sehingga anak tidak melakukan tugas-tugas di rumah atau
tanggung jawab keluarga. Kalau orang tua menentangnya maka pertentangan orang
tua-anak semakin luas dan dengan demikian memperlemah ikatan emosional antara
kedua belah pihak.
Akibat kedua adalah antara anak laki-laki dan perempuan semakin meluas.
Meskipun geng anak-anak biasanya terdiri dari anak-anak sejenis, beberapa anak lebih
menyukai seorang lawan jenis sebagai teman dan mungkin menganggap beberapa
permainan dari lawan jenis lebih menyenangkan daripada kegiatan bermain yang
dianggap sesuai dengan peran seks dirinya.
Akibat ketiga adalah kecenderungan anak yang lebih tua untuk
mengembangkan prasangka terhadap anak yang berbeda. Pada mulanya, prasangka
tidak berbentuk diskriminasi dan penolakan untuk berhubungan dengan anak yang
berbeda, tetapi cenderung lebih menyukai anak-anak yang sama dengan dirinya. Juga,
diskriminasi berdasarkan pada perbedaan rasial dan selanjutnya pada saat anak
menjelang masa puber berdasarkan pada perbedaan agama dan sosial ekonomi.
Keempat, dalam banyak hal merupakan akibat yang paling merusak, adalah
cara anak memperlakukan anak-anak yang bukan anggota gengnya. Sekali anak-anak
telah membentuk geng, mereka seringkali nersikap kejam kepada anak-anak yang
tidak dianggap sebagai anggota geng. Banyaknya eahasia di ssekitar geng yang
dimaksudkan untuk menjauhkan anak yang tidak disenangi. Kecenderungan untuk
bersikap kejam dan tidak berperasaaan kepada semua orang yang bukan anggota
kelompok bisanya mencapai puncaknya sekitar sebelas tahun.
Teman pada masa akhirkanak-kanak
Berbeda dengan masa anak-anak yang lebih muda, anak-anak yang lebih besar
jarang puas dengan rekannya. Untuk memenuhi kebutuhan sosialnya, teman harus
berperan sebagai teman bermain atau teman baik. Meskipun anak mempunyai
hubungan yang erat dengan beberapa anggota kelompok tertentu, namun ia
menganggap semua anggota kelompok sebagai teman. Walaupun ia juga berperan
sebagai teman bermain.
Anak laki-laki cenderung mempunyai hubungan teman sebaya yang lebih luas
daripada anak perempuan. Ia lebih suka bermain berkelompok dari pada hanya satu

atau dua anak. Sebaliknya, hubungan sosial anak perempuan lebih intensif dalam arti
bahwa ia lebih sering bermain dengan satu atau dua daripada dengan seluruh
kelompok.
F. SIKAP DAN PERILAKU MORAL
Apabila masa kanak-kanak akan berakhir, konsep moral anak tidak lagi sempit
dan sekhusus sebelumnya. Anak yang lebih besar lambat lambat laun memperluas
konsep sosial sehingga mencakup situasi apa saja, lebih darpada hanya situasi khusus.
Di samping itu, anak yang lebih besar menemukan kelompok sosialterlibat dalam
berbagai tingkat kesungguhan pada berbagai macam perbuatan. Pengetahuan ini
kemudian digabungkan dalam konsep moral.
Menurut Piaget, antara usia lima dan dua belas tahun konsep anak mengenai
keadilan sudah berubah. Pengertian yang kaku dan keras tentang benar dan salah,
yang dipelajari dari orang taua, menjadi berubah dan anak mulai memperhitungkan
keadaan khusus di sekitar pelanggaran moral. Jadi, memurut Piaget, relativisme moral
menggantikan moral yang kaku. Misalnya, bagi anak lima tahun, berbohong selalu
buruk, sedangkan anak yang lebih besar sadar bahwa dalam beberapa situasi,
berbohong dibenarkan, dan oleh karena itu, berbohong tidak selalu buruk.
Perkembangan kode moral
Kode moral berkembang dari konsep-konsep moral yang umum. Pada akhir
masa kanak-kanak seperti halnya awal masa remaja, kode moral sangat dipengaruhi
oleh standar moral dari kelompok di mana anak mengidentifikasi diri. Ini tidak berarti
bahwa anak meninggalkan kode moral keluarga untuk mengikuti kode kelompok
tempat ia bergabung. Hal ini berarti, jika anak harus memilih, anak akan mengikuti
standar-standar geng selama mereka bersama dengan geng sebagai sarana untuk
mempertahankan statusnya dalam geng.
Ketika anak mencapai masa akhir masa kanak-kanak, kode moral berangsurangsur mendekati kode moral dewasa, yang dengannya anak berhubungan dan
perilakunya semakin sesuai dengan standar-standar yang ditetapkan oleh orang
dewasa.
Peranan disipin dalam perkembangan moral
Disiplin berperan penting dalam perkembangan kode moral. Meskipun anak
memerlukan disiplin, disiplin merupakan masalah yang serius bagi anak yang lebih
besar. Penggunaan secara kontinu teknik-teknik disiplin yang ternyata efektif ketika
anak masih kecil, cenderung menyebabkan kebencian pada anak yang lebih besar.
Kalau disiplin dibutuhkan dalam perkembangan, haruslah disesuaikan dengan tingkat
perkembangan anak.

Perkembangan suara hati


Jenis disiplin biasanya juga memainkan peran yang penting dalam
perkembangan suara hati merupakan salah satu tugas perkembangan yang penting
pada akhir kanak-kanak. Istilah suara hati bararti suatu reaksi khawatir yang
terkondisi terhadap situasi dan tindakan tertentu yang telah dilakukan dengan jalan
menghubungkan perbuatan tertentu dengan hukuman. Suara hati merupaka polisi
yang diinternalisasikan, yang mendorong anak untuk melakukan yang benar dan
menghindari hukuman.
Pelanggaran hukum pada akhir masa kanak-kanak
Seperti halnya dengan anak yang lebih kecil, beberapa pelanggaran ringan
oleh anak yang lebih besar disebabkan oleh ketidahuan akan apa yang diharapkan dari
padanya atau karena salah mengerti peraturan.
Dengan bertambahnya usia anak, ia cenderung lebih banyak melanggar
peraturan-peraturan di rumah maupun di sekolah ketimbang perilakunya pada waktu
ia lebih muda. Pelanggaran di rumah sebagian karena anak ingin menegakkan
kemandiriannya dan sebagian lagi karena anak sering menganggap peraturan tidak
adil, terutama apabila berbeda dengan peraturan-peraturan rumah yang diharapkan
dipatuhi oleh semua teman dalam geng dan hukuman yang diterima dianggap tidak
adil.
Pelanggran yang umum dilakukan pada akhir masa kanak-kanak
Di rumah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Berkelahi dengan saudara-saudara


Merusak barang milik saudaranya
Bersikap kasar kepada saudara yang dewasa
Malas melakukan kegiatan rutin
Melalaikan tanggung jawab
Berbohong
Tidak terus terang
Mencuri milik saudaranya

Di Sekolah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Mencuri
Menipu
Berbohong
Menggunakan kata-kata yang kasar dan kotor
Merusak milik sekolah
Membolos
Mengganggu anak lain dengan mengejek, menggertak dan
menciptakan gangguan

8) Berkelahi dengan teman sekelas


9) Berbisik-bisik, melucu, atau berbuat gaduh di kelas

G. PERUBAHAN-PERUBAHAN DALAM HUBUNGAN KELUARGA PADA


AKHIR MASA KANAK-KANAK
Banyak kondisi yang menyebabkan merosotnya hubungan keluarga menjelang
berakhirnya masa kanak-kanak. Beberapa diantaranya merupakan kelanjutan dari
kondisi sebelumnya dan beberapa lagi merupakan kondisi baru yang timbul dari
berbagai situasi yang khas dari periode rentang kehidupan ini. Kondisi baru yang
timbul antara lain di kotak bawah ini.

Efek dari Hubungan Keluarga


Pengaruh yang mendalam bagi hubungan anak dengan keluarga jelas terlihat
dalam berbagai bidang kehidupan. Yang terpenting diantaranya adalah sebagai
berikut.
Pertama, pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat
dipengaruhi oleh hubungannya dengan anggota. Hubungan keluarga yang sehat dan
bahagia menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan hubungan yang tidak
sehat dan tidak bahagia menimbulkan ketegangan emosional yang biasanya memeberi
efek buruk pada kemampuan berkonsentrasi dan kemampuan untuk belajar.
Kedua, hubungan keluarga mempengaruhi penyesuaian diri secara sosial di
luar rumah. Bila hubungan keluarga menyenangkan, penyesuaian sosial anak di luar
rumah lebih baik daripada hubungan keluarga yang tegang.
Ketiga, peran yang dimainkan di rumah menentukan pola peran di luar rumah,
karena peran yang harus dilakukan di rumah dan jenis hubungan dengan kakak-adik
membentuk dasar bagi hubungannya dengan teman-teman di luar rumah. Selanjutnya
ini mempengaruhi pola perilaku anak terhadap teman-teman mereka.
Keempat, jenis metode pelatihan anak yang digunakan di rumah
mempengaruhi peran anak. Kalau digunakan metode otoriter, anak belajar menjadi
pengikut,sering kali menjadi pengikut yang tidak puas seperti hubungannya dengan
orang tua. Pelatihan anak demokratis mendorong berkembang kemampuan
memimpin.
Kelima, pelatihan di rumah mempengaruhi penggolangan peran seks. Stereotip
pean seks yanmg dipelajari dan bagaimana anak belajar melakukan di luar rumah
sangat dipengaruhi oleh pelatihan rumah yang diperoleh.
Keenam, cita-cita dan prestasi anak di berbagai bidang sangat dipengaruhi
oleh sikap orang tua.
Ketujuh, apakah anak akan menjadi kreatif atau bersikap konformitis dalam
perilaku sangat dipengaruhi oleh pelatihan di rumah. Metode pelatihan anak yang
demokratis mendorong kreativitas anak sedangkan metode otoriter cenderung
mendorong sikap konformitas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
Banyak faktor yang mempengaruhi konsep-konsep diri. Pada awal
masa kanak-kanak masih tetap mempengaruhi meskipun anak berkembang
menjadi lebih besar.

Walaupun lingkungan anak semakin meluas, namun hubungan


keluarga masih tetap sangat mempengaruhi perkembangan kepribadiannya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi diri pada akhir masa kanak-kanak
yaitu:
1. Kondisi fisik
Kesehatan yang buruk dan cacat-cacat fisik menghalangi anak
untuk bermain dengan teman-teman dan menyebabkan anak
merasa rendah diri dan terbelakang.
2. Bentuk tubuh
Anak yang terlalu gemuk atau terlalu kecil menurut usianya tidak
mampu mengikuti teman-temannya sehingga mengakibatkan
perasaan rendah diri.
3. Nama dan Julan
Nama yang mengakibatkan cemoohan atau menggambarkan suatu
kelompok minoritas, dapat mengakibatkan perasaan rendah diri.
Julukan yang diambil dari kelucuan fisik atau sifat kepribadian
dapat menimbulkan rendah diri dan dendam.
4. Lingkungan sekolah
5. Dukungan Sosial

H. BAHAYA PSIKOLOGI PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK


Bahaya psikologi pada masa kanak-kanak terutama mempengaruhi
penyesuaian soaial, yaitu tugas perkembangan utama dalam periode ini. Bahaya itu
sangat besar pengaruhnya pada penyesuaian pribadi dan pada perkembangan
kepribadian anak. Bahaya psikologi yang paling penting yaitu:
1) Bahaya dalam Berbicara
Ada empat bahaya berbicara yaitu kosa kata yang kurang dari ratarata menghambat tugas-tugas di sekolah, kesalahan dalam berbicara, anak
yang mempunyai kesulitan berbicara dalam bahasa yang digunakan di
lingkungan sekolah akan terhalang dalam usaha untuk berkomunikasi,
pembicaraan yang bersifat egosentris.

2) Bahaya Emosi

Anak akan dianggap tidak matang baik oleh teman-teman sebaya


maupun orang dewasa, kalau ia masih menunjukkan pola-pola ekspresi
emosi yang kurang menyenangkan,seperti amarah yang meledak-ledak,
dan juga bila emosi yang buruk seperti marah dan cemburu masih sangat
kuat sehingga kurang disenangi oleh orang lain.
3) Bahaya Sosial
Terdapat 5 jenis anak yang penyesuainnya dipengaruhi bahaya sosial:

Anak yang ditolak ayau diabaikan oleh kelompok teman-teman


akan kurang mempunyai kesempatan untuk belajar bersifat sosial.
Anak yang terkucil
Anak yang mobilitas sosial dan grafisnya tinggi mengalami
kesulitan untuk diterima dalam kelompok yang sudah terbentuk.
Anak yang berasal dari kelompok ras atau kelompok agama yang
terkena prasangka.
Para pengikut yang ingin menjadi pemimpin kemudian menjadi
anak yang penuh dengki dan tidak puas.
4) Bahaya Bermain
Anak yang kurang memiliki dukungan sosial akan terasa kekurangan
kesempatan untuk mempelajari permainan dan olahraga yang penting
untuk menjadi anggota kelompok.
5) Bahaya dalam Hubungan Keluarga
Pertentangandengan anggota-anggota keluarga mengakibatkan 2
hal : Melemahnya ikatan keluarga dan menimbulkan kebiasaan pola
penyesuaian yang buruk, serta masalah-masalah yang dibawa ke luar
rumah.
6) Bahaya dalam Kosep Diri
Anak yang mempunyai konsep diri yang ideal biasanya merasa
tidak puas pada diri sendiri dan tidak puas pada perlakuan orang lain.
Kalau konsep sosialnya didasarkan pada berbagai streotip, ia cenderung
berprasangka dan bersikap diskriminatif dalam memperlakukan orang lain.
7) Bahaya Moral
Ada 6 bahaya yang umumnya berkaitan dengan perkembangan
sikap moral dan perilaku anak-anak : (1) Perkembangan kode moral
berdasarkan kosep teman-teman atau berdasarkan konsep media massa
tentang benar dan salah yang tidak serupa dengan kode orang dewasa; (2)
Tidak berhasil mengembangkan suara hati sebagai pengawas terhadap
perilaku; (3) Displin yang tidak konsisten membuat anak tidak yakin akan

apa yang sebaiknya tidak dilakukan; (4) Hukuman fisik merupakan contoh
agresivitas anak; (5) menganggap dukungan teman-teman terhadap
perilaku yang salah begitu memuaskan sehingga perilaku itu menjadi
kebiasaan; (6) Tidak sabar terhadap perbuatan orang lain yang salah.
8) Bahaya dalam Perkembangan Kepribadian
Ada 2 bahaya yang serius dalam perkembangan kepribadian
periode ini. Pertama, perkembangan konsep diri yang buruk yang
mengakibatkan penolakan diri. Kedua, egosentrisme yang merupakan
lanjutan dari awal masa kanak-kanak. Egosentris merupakan rasa penting
diri yang palsu.

You might also like