Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The creative economy is the creation of added value-based ideas
that were shared through creativity, cultural heritage
and technology. There are thirteen creative economic pillar
formulated by the Government. When pillar is realized through the
local culture will produce the creative economy that can improve
the livelihood of local communities of the
area. The development measures including wood andceramics, crafts,
fashion, video streams, using public transportation, and
photography. The idea of the creative economy is a science that must
be contained in Economic material.
1 Alamat korespondensi:Ahmad Chafid Alwi adalah Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Malang
email: ahmadchafidalwi@gmail.com
Page | 2
Dapat kita ambil salah satu contoh budaya lokal yang terdapat di Jawa Timur, sebut
saja Budaya lokal Kediri. Kediri memiliki warisan budaya yang menjadi kebanggaan
masyarakatnya. Seperti Jaranan, Upacara adat Suroan, warisan kerajaan Kediri, dan lain
sebagainya. Saat ini setiap adat dilaksanakan hanya sebatas melestarikan kebudayaan.
Masyarakat Kediri belum menyadari bahwa dari kebudayaan dan segala peninggalan kerajaan
Kediri memiliki potensi ekonomi yang sangat bisa meningkatkan produktivitas masyarakat
Kediri.
Karya ilmiah ini ditulis bertujuan untuk menyampaikan sebuah gagasan yang
dihasilkan melalui studi deskriptif mengenai potensi ekonomi kreatif dari budaya lokal
seperti Kediri. Kemudian merancang bagaimana langkah pengembangan untuk
membangkitkan ekonomi kreatif Kediri.
EKONOMI KREATIF
Howkins, dalam bukunya yang berjudul creative economy, How people make money
from ideas. Howkins mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai kegiatan ekonomi dimana
input dan outpuntnya adalah gagasan. Maka dapat dibayangkan bahwa hanya dengan modal
gagasan, seseorang yang kreatif dapat memperoleh penghasilan yang relatif tinggi. Tentu saja
yang dimaksud dengan gagasan disini adalah karya orisinil yang dapat diproteksi oleh HAKI.
Hal ini diperkuat oleh Florida, yang menyatakan seluruh umat manusia adalah kreatif, apakah
ia seorang pekerja dipabrik kacamata atau seorang remaja jalanan yang tengah membuat
musik hip-hop. Namun perbedaanya adalah pada status (kelasnya), karena ada individu-
individu yang secara khusus bergelut dibidang kreatif dan mendapat faeddah ekonomi secara
langsung dari aktivitas tersebut. Maka tempat dikota-kota yang mampu menciptakan produk-
produk baru inovatif tercepat, dapat dipastikan sebagai pemenang kompetisi di era ekonomi
kreatif ini.
Ekonomi kreatif berkaitan erat dengan industri kreatif. Berdasarkan pemaparan Pangestu
(2008), Pemerintah sendiri telah mengidentifikasi lingkup industri kreatif mencakup 14
subsektor, antara lain:
1. Periklanan (advertising): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan,
yakni komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu.
2. Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain bangunan secara
menyeluruh, baik dari level makro (town planning, urban design, landscape
architecture) sampai level mikro (detail konstruksi).
3. Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-
barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni dan sejarah yang tinggi
melaluilelang, galeri, toko, pasar swalayan dan internet, meliputi barang-barang
musik, percetakan, kerajinan, automobile, dan film;
4. Kerajinan (craft): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan
distribusi produk yang dibuat atau dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari
desainawal sampai proses penyelesaian produknya. Antara lain meliputi barang
kerajinanyang terbuat dari batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan,
bambu, kayu,logam (emas, perak, tembaga, perunggu dan besi), kaca, porselen, kain,
marmer, tanahliat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi
dalam jumlah yangrelatif kecil (bukan produksi massal);
5. Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior,
desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset
pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan;
6. Fesyen (fashion): kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain
alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan
aksesorisnya, konsultasi lini produk berikut distribusi produk fesyen;
Page | 3
7. Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video,
film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di
dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi atau
festival film;
8. Permainan Interaktif (game): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi,
dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan
edukasi. Sub-sektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan
sematamata
tetapui juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi;
9. Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi atau komposisi, pertunjukkan,
reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara; Seni Pertunjukkan (showbiz): kegiatan
kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten, produksi pertunjukkan.
Misalnya, pertunjukkan wayang, balet,tarian tradisional, tarian kontemporer, drama,
musik tradisional, musik teater, opera,termasuk musik etnik, desain dan pembuatan
busana pertunjukkan, tata panggung, dantata pencahayaan;
10. Penerbitan dan Percetakan: kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan
penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan
kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko,
materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi, saham dan surat berharga
lainnya, paspor, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup
penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster,
reproduksi,percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro
film;
11. Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software): kegiatan kreatif yang terkait dengan
pengembangan teknologi informasi, termasuk layanan jasa komputer, pengolahan
data, pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain
dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan
piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya;
12. Televisi & Radio (broadcasting): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi,
produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show,
infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio,
termasuk kegiatan station relay (pemancar) siaran radio dan televisi;
13. Riset dan Pengembangan (R&D): kegiatan kreatif terkait dengan usaha inovatif yang
menawarkan penemuan ilmu dan teknologi, serta mengambil manfaat terapan dari
ilmu dan teknologi tersebut guna perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses
baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi
kebutuhan pasar. Termasuk yang berkaitan dengan humaniora, seperti penelitian dan
pengembangan bahasa, sastra, dan seni serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen.
Gambar 1. Pawai 1000 barong dan jaranan kediri didookumentasi oleh Imam Mubarok (2015)
juga ritual 1 syuro dipetilasan sri aji joyoboyo. Prosesi ini diawali dengan arakan pusaka dari
balai desa pamenang menuju Pamuksan Sria Aji Joyoboyo yang dikawal oleh Para sesepuh,
emban dan pemuda-pemuda berpakaian adat jawa. Upacara ritual diantaranya Caos Dahar
(Tabur Bunga) yang dilakukan oleh gadis- gadis untuk penghormatan kepada Sang Prabu Sri
Aji Joyoboyo dan juga dilakukan doa/permohonan di makam. (kominfo, 2012)
2. Fashion
3 Definisi ini diambil dari hasil Simposium Internasional UNESCO/ITC Craft and the International
Market Trade and Custom Codification di Manila tahun 1997
Page | 6
3. Transportasi sungai
Kediri dilalui sungai terbesar kedua di jawa timur. Sungai tersebut bersumber
pada gunung Arjuno Malang, kemudian mengalir ke arah Blitar, Tulungagung, Kediri,
jombang dan mojokerto kemudian bercabang ke Surabaya dan Sidoarjo. Panjang
sungai utama 320 km mengalir melingkari sebuah gunung berapi yang masih aktif
yaitu Gunung Kelud. Curah hujan rata-rata mencapai 2.000 mm per-tahun dan dari
jumlah tersebut sekitar 85% jatuh pada musim hujan. Potensi air permukaan pertahun
rata-rata 12 miliar m. Potensi yang termanfaatkan sebesar 2,6-3,0 miliar m per-
tahun. (wikipedia, 2015)
Dilihat dari kuantitas air yang tedapat pada sungai ini maka dapat
dimanfaatkan sebagai alat transportasi sungai. Dengan adanya transportasi tersebut
masyarakat dapat membuka peluang bisnis angkot sungai. Sehingga masyarakat tidak
perlu memutar ke jalur jembatan utama untuk sampai ketujuan di seberang sungai.
Jalur transportasi darat dari arah tulungagung ke Surabaya juga bisa dibilang selalu
padat sehingga alternatif ini bisa menjadi salah satu solusi.
Kelemahannya adalah belum adanya pengelola dari departemen yang
ddimiliki oleh pemerintah. Sehingga perlu dilakukan kerjasama lintas departemen
untuk melaksanakan alternatif ini. Peluangnya adalah memaksimalkan otoritas Perum
Jasa Tirtha untuk mengatur debit air melalui bendungan. Selain itu Perum Jasa Tirtha
juga bisa mengelola dermaga seklaigus bendungannya. Selain jasa tirtha, Dishub
dapat bertanggung jawab atas trayek yang akan dilaksanakan oleh penyedia alat
transportasinya. Sehingga segala kelemahan ini dapat diselesaikan secara bersama.
Page | 7
Ancaman yang boleh jadi dapat mengurangi kelancaran ini adalah musim yang
susah diprediksi. Ketika hujan lebat, curah hujan tidak bisa diprediksi apakah debit air
akan berlebih atau sebaliknya, saat kemarau panjang seperti terjadinya El Nino seperti
bulan ini akan sangat mengurangi debit air yang sedang difokuskan pada sektor
irigasi.
5. Jasa Fotografi
Jasa fotografi yang dimaksudkan oleh penulis adalah jasa memfoto dan
mencetak foto para konsumen dengan para pelaku budaya. Meski saat ini teknologi
sudah sedemikian canggih sehingga hampir setiap orang mempunyai alat untuk
memfoto baik berupa kamera maupun aplikasi yang terdapat dalam handphone-nya.
Jika di kelola dengan baik ini bisa menjadi potensi ekonomi yang luar biasa. Caranya
adalah dengan melakukan kerja sama dengan para pelaku budaya. Penulis sebut orang
yang menjalankan bisnis ini dengan sebutan fotografer. Fotografer harus berbentuk
sebuah organisasi atau korporasi. Dapat terdiri dari kepala studio, fotografer utama,
asisten fotografer, desainer/editor foto, staf marketing, staf admin & keuangan, dan
sebagainya, (Sidik, 2012).
maka hanya bisa dilakukan oleh fotografer. Maka harus ada kesepakatan antara pelaku
budaya dan fotografer.
Gambar 2. Pawai 1000 barong dan jaranan
Gagasan kreatif ini memiliki kekuatan pada
modalitas yang tidak terlalu besar dan memiliki
kediri didookumentasi oleh Imam Mubarok
mobilitas yang cukup tinggi. Tidak memerlukan
(2015)
peralatan berat sehingga bisa dilaksanakan dimana saja. Selain melayani konsumen
yang ingin berfoto dengan pelaku budaya, fotografer juga harus terus berkompetisi
untuk menghasilkan karya fotografi terbaik yang dapat dijual di berbagai korporasi
majalah nasional bahkan internasional, (Sidik, 2012). Namun masih ada kelamahan
pada kreatif ini, yaitu terletak pada daya tariknya. Sebagian dari masyarakat masih
takut dekat dengan barong, karena dalam pertunjukan saat 1 syuro para pemain
barong seering kesurupan. Sehingga tidak sedikit juga dari masyarakat yang enggan
untuk dekat dengan para barong.
Gagasan ini masih memiliki peluang besar karena budaya lokal semakin
kedepan semakin meriah dan masyarakat sudah tersadar untuk terus menjaga dan
melestarikannya. Sehingga penikmat budaya ini juga semakin banyak. Mulai dari
anak-anak hingga orang tua. Ditambah lagi dengan semakin banyak event yang
menyajikan budaya maka kreattif ini juga akan terus berkembang. Selain menjadi
fotografer pada saat event budaya yang melayani konsumen (masyarakat), fotografer
dapat menjual hasil fotonya ke perusahaan majalah dan rutin mengikuti lomba
fotografi.
Ancamannya dapat datang dari diri fotografer dan dapat juga berasal dari luar
fotografer. Dari diri fotografer, fotografer dituntut memiliki kreatifitas yang sangat
tinggi dalam mengambil gambar. Sedangkan faktor dari luar adalah kompetisi yang
datang dari fotografer lain. Persaingan bisnis ada yang fairplay dan ada juga yang
selalu ingin bersaing tidak sehat.
KESIMPULAN
Terdapat potensi ekonomi dalam budaya lokal Kediri. Berpijak pada pilar-pilar
ekonomi kreatif pemerintah dapat dimunculkan beberapa ide kreatif yang dapat
meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat kediri. Ide kreatif tersebut antara lain: 1).
Kerajinan keramik dan kayu, 2). Fashion, 3). Angkot sungai (transportasi sungai), 4). Video
sebagai wahana promosi, dan 5) Jasa Fotografi. Setelah dikaji lebih mendalam, Budaya
Kediri memiliki potensi, kekuatan, dan peluang untuk memunculkan industri kreatif yang
menangkat budaya lokal. Meski terdapat beberapa kelemahan dan ancaman, dengan semangat
kebersamaan antara masyarakat, instansi pemerintah, dan lembaga keuangan; kita pasti dapat
mewujudkan perekonomian lokal yang lebih kuat.
DAFTAR RUJUKAN
Page | 9
Mubarok, I. 2015. Kemolekan Penari Cantik 1.000 Barong Nusantara Kediri. (online)
sumber : http://www.merdeka.com/foto/peristiwa/581725/20150816163636-
kemolekan-penari-cantik-1000-barong-nusantara-di-kediri-008-isn.html
Pangestu, M.E. 2014. Ekonomi Kreatif: Rencana Aksi Jangka Menengah 2015-2019. Jakarta :
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
________. 2008. Pengembangan Industri Kreatif Menuju Visi Ekonomi Kreatif Indonesia
2025. Jakarta: Departemen Perdagangan RI
________. 2014. Ekonomi Kreatif : Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025. Jakarta :
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI