Professional Documents
Culture Documents
Dan sebagai tiap2 rakjat jang menderita, maka rakjat Indonesia ingin
melepaskan diri daripada penderitaan itu. Dan dalam usaha untuk
melepaskan diri daripada penderitaan itu, sekali lagi rakjat Indonesia
menjalankan penderitaan2. Korbanan2 jang amat pedih. Untuk
mengachiri pen-deritaan, rakjat Indonesia mendjalankan penderitaan. Ini
tampaknja adalah satu paradox, tetapi paradox sedjarah, hisrorical-
paradox. Penderitaan rakjat jang dilakukan oleh rakjat untuk melepaskan
diri daripada penderitaan, sudah dikenal oleh kita semuanja. Dikenal olah
kita semuanja dalam bentuk Pah-lawan-pahlawan jang gugur, jang
mereka itu arwahnya pada ini hari kita peringati.
Dan Pahlawan2 yang gugur ini bukan sadja jang gugur sedjak kita
memasuki taraf physical revolution didalam usaha kita untuk melepaskan
diri kita daripada penderitaan, tetapi Pahlawan jang gugur, djuga sebelum
adanja physical revolution kita itu, Pahlawan jang gugur dalam abad ke-
17, Pahlawan-pahlawan jang gugur dalam abad ke-18, Pahlawan2 jang
gugur dalam abad ke-19, Pahlawan jang jang gugur dalam apa jang kita
namakan Gerakan Nasional, dan bukan sadja Pahlawan2 jang gugur,
tetapi kita pada ini hari djuga memperingati semua Pahlawan2 daridjang
telah menunjukkan kepahlawanannja diatas padang pelaksanaan Dharma
Bhakti terhadap kepada Ibu Pratiwi.
Bukan sadja terbajang dihadapan mata chajal kita Pahlawan2 dari Sultan
Agung Hanjokrokusumo, atau Pahlawan2 dari Untung Suropati, atau
Pahlawan2 dari Trunodjojo, atau Pahlawan2 dari Sultan Hasanudin, atau
Pahlawan2 dari Trunodjojo, atau Pahlawan2 dari Sultan Hasanudin, atau
Pahlawan2 dari Pangeran Diponegoro, atau Pahlawan2 dari Teuku Tjiek
Ditiro, atau Imam Bonjol, bukan hanya Pahlawan2 itu jang gugur
dimedan pertempuran atau tidak gugur dimedan pertempuran, tetapi
djuga Pahlawan2 kita didalam Gerakan Nasional, jang mereka itu
bernama dan kita beri nama Pahlawan, oleh karena mereka telah
mempersembahkan Dharma Bhaktinja serta kobanannja jang pahit-pedih
diatas Persada Ibu Pratiwi.
Bahwa sesunggunja Kemerdekaan itu ialah hak segala Bangsa, dan oleh
sebab itu maka pendjadjahan diatas
dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan. Dan perdjoangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat jang bahagia dengan selamat-sentausa
menghantarkan Rakjat Indonseia kedepan pintu gerbang Kemerdekaan
Negara Indonesia jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.Atas
berkat Rahmat Tuhan Jang Maha Kuasa, dan didorongkan oleh keinginan
luhur supaja berkehidupan kebangsaan jang bebas maka Rakjat
Indonesia mennjatakan dengan ini Kemerdekaannja. Kemudian daripada
itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia, jang
melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh Tumpah Darah
Indonsia, dan untuk memadjukan kesejahteraan umum, mentjerdaskan
kehidupan Bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia jang
berdasarkan Kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah Kemerdekaan Indonesia itu dalam Undang2 Dasar Negara
Indonesia jang terbentuk dalam susunan negara Republik Indonesia
jang berkedaulatan Rakjat, dengan berdasarkan kepada ke-Tuhanan jang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan
Kerakjatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusjawaratan Perwakilan serta dengan mewudjudkan satu Keadilan
Sosial bagi seluruh rakjat Indonesia.
Oleh karena itu saja minta kesadaran tentang hal ini kepada Saudara2
sekalian, garis besar sadja Saudara tentukan, dan pekerdjaan Saudara2
dipermudahdengan sudah adanja Manipol dan USDEK. Garis2 besar
pembangunan Saudara tentukan, sudah ada Pola Depernas,mungkin
sekali malahan saja beri tambahan bahan pertimbangan,tentukan
sekedar garis2 besar sadja didalam garis besar ini. Ada memang soal2
jang prinsipiil, misalnja dalam hal Pembangunan bagaimanakah sikap
kita, terhadap kepada persoalan dan loan dari luar negeri, ini satu haljang
prinsipiil, apakah kita membenarkan investement luar negeri dibumi
Indonesia, atau kita sebagai sudah saja katakan prefeer loan diatas
investement apakah pendirian M.P.R.S, tentang Joint-Enterprise
ataukah tidak apakah M.P.R.S. akan mengatakan garis besar
pembangunan harus dilaksanakan tanpa atau djikalau perlu met joint-
enterprise dengan modal asing, bagaimana pendirian MPRS terhadap
kepada persoalan production sharing . Production sharing
bolehkah kita didalam usaha pembangunan kita mendjalankan politik
production sharing, ini adalah hal garis besar dan pokok, konsertir
Saudara punja pikiran sekadar atas hal2 jang demikian itu, dan tidak
memasuki soal2 jang demikian jang djlimet, apalagi soal angka2 Saudara.
Ja, perlu Saudara menarik besar angka2, tetapi djangan sampai djlimet2.
Sebab angka2 itupun datangnja dari siapa, dari mana dari manusia pula.
Dari pada orang2 jang bekerdja disesuatu Biro, ia berkata bahwa
angkanja buat itu sekian, angkanja buat itu sekian.
Ini Saudara2 pekerdjaan jang mulia, oleh karena memang tidak ada satu
Bangsa baik menjelesaikan Revolusi tanpa konsepsi. Revolusi adalah
realisasi daripada konsepsi. Dan tidakkah kita telah berulang2 berkata
bahwa Revolusi kita belum selesai! Konsepsi masih diperlukan.
Tiap2 orang dikalangan Rakjat akan berkata, Revolusi kita belum selesai.
Sebab apa jang diamanatkan oleh Rakjat didalam ia punja penderitaan
jang sepedih-pedihnja, berabad-abad, berpuluh-puluh tahun jalah belum
terpenuhi.
Oleh karena Amanat Penderitaan Rakjat ini belum terpenuhi, maka oleh
karena itulah Rakjat berkata, Revolusi belum selesai.
Barangkali Saudara2 ada orang jang berkata, kena apa ini, Presiden selalu
mengajak Pemimpin2 ber-Revolusi, ber-Revolusi, ber-Revolusi,
tidakkah sudah tjukup penderitaan dalam Revolusi itu? Tidakkah tjukup
penderitaan, kena apa Presiden selalu mengandjurkan teruskan Revolusi,
teuskan Revolusi, teruskan Revolusi, padahal tiap2 manusia mengetahui
bahwa Revolusi adalah penderitaan, adalah korban mana perlu, adalah
pemereasan tenaga, dengan belum tentu saat itu telah tertebusnja djandji
daripada Revolusi itu?
Dan dalam hal itu saja ulangi lagi kepada Saudara2, Revolusi kita belum
selesai. Saudara2 adalah alat Revolusi, bekerdjalah sebagai alat Revolusi,
tjekatan, gesit, tjepat, oleh karena Rakjat me-nunggu2, Rakjat menunggu-
nunggu akan salah satu hasil daripada perlembagaan Negara ini, jaitu
M.P.R.S.
Dengan demikian Saudara2, maka Amanat jang saja berikan ini, saja
anggap sebagai peresmian, pembukaan, Sidang Pertama M.P.R.S.
Terima kasih.