You are on page 1of 9

LAPORAN

PRAKTIK FIBER OPTIC

PENGUKURAN REDAMAN KABEL FIBER OPTIK MENGGUNAKAN


OPTICAL LIGHT SOUCE DAN OPTICAL POWER METER

Disusun oleh :

Arisa Olivia Putri

TE-4A / 05

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2017
1. NO. JOBSHEET: 08

2. JUDUL :PENGUKURAN REDAMAN KABEL FIBER OPTIC MENGGUNAKAN


OPTICAL LIGHT SOURCE DAN OPTICAL POWER METER

3. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik kabel fiber optic.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tata cara pengecekan keadaan kabel fiber optik
menggunakan optical light source dan optical power meter.
3. Mahasiswa dapat mengamati nilai yang ditampilkan optical power meter.
4. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh attenuator dan kelengkungan fiber optic
terhadap nilai keluaran yang ditampilkan optical power meter.

4. ALAT DAN BAHAN


1. Router Alcatel Lucent : 2 buah
2. Kabel Fiber optic Multimode LC-FC : 125 meter
3. Optical Ligth Source : 1 buah
4. Optical Power Meter : 1 buah
5. Attenuator 15dB : 1 buah
6. Attenuator 10 dB : 1 buah

5. Dasar Teori
Kabel Fiber optic sangat bervariasi, mulai dari jenis fiber, konstruksinya dan material
pembungkusnya sampai dengan jumlah fiber core yang terkadang didalamny. Serat Optic
adalah bahan yang sangat tipis dengan tingkat kemurnian yang sangat tinggi seperti kaca
yang mana dapat menghantarkan cahaya dari suatu asal sampai dengan tujuan tertentu
dengan tingkat pembiasan yang sangat kecil.
Tipe dari Fiber terdiri dari dua jenis tipe kabel fiber optic yaitu Multimode dan
Singlemode
Multimode fiber dapat membawa beberapa sinar cahaya sekaligus dalam jarak yang
tidak terlalu panjang. Oleh karena bataan kemampuan penggunaan kurang dari satu
kilometer panjang, maka lebih banyak di manfaatkan untuk backbone jaringan,
umumnya memiliki dua jenis ukuran core yaitu 62,5 dan 50 microns.
Singlemode fiber mimiliki core yang jauh lebih kecil dengan hanya 9 microns dan
hanya memiliki satu jalur yang dapat membawa satu cahaya dengan kemampuan
jarak tempuh lebih dari 100 kilometer.
Bending Fiber optic adalah pelengkungan yang terjadi akibat instalasi kabel, kelebihan panjang
kabel dan hal lain yang mungkin terjadi. Kelengkungan pada fiber optic mengakibatkan
meningkatnya redaman kabel. Fiber optic redaman akibat bending, konektor, dan jarak kabel
itu sendiri.
Tabel 1.1 Parameter Pengujian Redaman per Kilometer
No Jenis Redaman
1 850 nm 3 dB per km
2 1300 nm 1 dB per km
TIA-568
Jadi 3,5 dan 1,5 dB/km max per EIA/TIA 568 ini secara kasar diterjemahkan menjadi
a. Loss 0,1 dB per 100 kaki(30 m) untuk 850 nm.
b. Loss 0,1 dB per 300 kaki(100 m) untuk 1300 nm.

Pengukuran Kabel Fiber Optik


Optical light Source merupakan alat ukur yang dipakai untuk mengukur total loss dalam sebuah
link optik baik saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan dan juga untuk kelurusan core optik.
Optical light Source merupakan alat ukur berukuran kecil yang paling sering digunakan pada
industri-industri tertentu. Optical Light Source tersebut terintegrasi ukuran super kecil dan
fungsi yang kuat dalam satu unit. Dengan 3 buah baterai alkaline 1.5V, dapat bekerja terus
menerus selama lebih dari 40 jam. Alat Optical Power Meter melakukan pengukuran daya
menggunakan satuan dBm dan mW, anda bisa mengetahui dBm yang artinya : adalah satuan
level daya dengan referensi daya 1 mW = 10-3 watt.
Pengukuran dengan optical power meter digunakan untuk menentukan loss (rugi) daya cahaya
pada saluran serat optik, Optical Power meter listrik (OPM) adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kekuatan dalam sinyal optik. Istilah ini biasanya mengacu pada perangkat untuk
menguji daya rata-rata dalam sistem serat optik. Perangkat tujuan umum kekuatan cahaya
measuring biasanya disebut radiometers, fotometer, daya laser meter, meter ringan atau lux
meter
6. Gambar Rangkaian

Kabel Fiber Optic

Optical Light Source Optical Power Meter

Gambar 6.1 Topologi Jaringan

7. Gambar Percobaan
Fine Cable
l = 1310 nm
F Daya
(Hz) (dBm) Gambar

270 -25.82

1000 -25.91

2000 -25.12
Fine Cable
l = 1550 nm
F Daya
(Hz) (dBm) Gambar

270 -25.82

1000 -25.9

2000 -25.11

Fine Cable, Att = 10 dB


l = 1310 nm
F Daya
(Hz) (dBm) Gambar

270 -30.47
1000 -30.77

2000 -29.95

Fine Cable, Att = 10 dB


l = 1550 nm
F Daya
(Hz) (dBm) Gambar

270 -34.21

1000 -34.34

2000 -33.59
Fine Cable, Att = 15 dB
l = 1310 nm
F Daya
(Hz) (dBm) Gambar

270 -40.33

1000 -40.5

2000 -39.69

Fine Cable, Att = 15 dB


l = 1550 nm
F Daya
(Hz) (dBm) Gambar

270 -35.34

1000 -35.48
2000 -34.68

8. Analisis Data
Pada percobaan fiber optic ini membahas tentang penggunaan optical light source dan
optical power meter untuk mengecek keadaan fisik dari kabel fiber optic. Apakah kabel
fiber optic dalam keadaan baik(tidak putus) sambungannya atau malah sebaliknya
sambungan dari kabel fiber optic tersebut dalam keadaan tidak terkoneksi. Untuk itu
pembacaan yang benar pada optical power meter dan inputan yang sesuai pada optical
light source perlu diperhatikan.
Untuk topologi pengujian yang dilakukan sama seperti yang sudah tergambar pada gambar
6.1. optical light source akan mengirimkan sinyal dalam bentuk cahaya melalui kabel fiber
optic yang diuji. Kemudian optical power meter akan mendapat nilai tertentu yang juga
mampu dibandingkan oleh data data pada tempat atau object lain.
Dari percobaan yang sudah dilakukan tentang penggunaan OLS dan OPM pada
pengukuran fiber optic. Hasilnya dapat dilihat pada grafik serderhana seperti dibawah ini:
Grafik 1. Redaman Fine Cable Terhadap nilai dan Frekuensi

Grafik Redaman Fine Cable Terhadap nilai dan


Frekuensi dalam (-dBm)
26,00
25,80
25,60
25,40
25,20
25,00
24,80
24,60
270 1000 2000

l = 1310 nm l = 1550 nm

Dari grafik 1 yang didapat untuk pengujian fine cable dengan beberapa frekuensi dan
yang berbeda didapatkan hasil semakin tinggi frekuensi maka redaman semakin rendah.
Untuk nilai panjang gelombang tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai redaman yang
ditampilkan. Sedikit sekali perbedaan nilai yang dihasilkan antara = 1310 dan =
1550,jika dalam angka perbedaannya hanya 0,X saja.
Untuk redaman sebesar 10dB dapat dihasilkan grafiknya seperti pada grafik 2 dibawah ini:
Grafik 2

Grafik Redaman Cable dengan atenuator 10


dB Terhadap nilai dan Frekuensi dalam (-
dBm)
36
34
32
30
28
26
270 1000 2000

l = 1310 nm l = 1550 nm

Dari grafik redaman kabel dengan attenuator 10 dB dihasilkan analisa yang hampir sama
dengan grafik fine cable hanya saja nilai keluarannya yang semakin tinggi (-dB)nya. Ini
membuat komunikasi akan semakin terganggu karena hasil pemantau menggunakan OLS
dan OPM nilai redamannya cukup tinggi.
Untuk grafik redaman dengan attenuator 15 dB dapat disajikan seperti pada grafik 3:
Grafik 3 :

Grafik Redaman Cable dengan atenuator 15 dB


Terhadap nilai dan Frekuensi dalam (-dBm)
35
34
33
32
31
30
29
28
27
270 1000 2000

l = 1310 nm l = 1550 nm

Hasilnya juga tidak jauh berbeda dengan percobaan menggunakan attenuator sebelumnya,
untuk percobaan berdasarkan grafik 3 nilainya semakin bertambah cukup signifikan
karena nilai attenuator yang cukup besar.

You might also like