You are on page 1of 19

ACARA II

REAKSI REAKSI KIMIA

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Tujuan Praktikum : a. Untuk mengenal berbagai reaksi kimia.


b. Untuk menentukan stoikiometri reaksi.
2. Waktu Praktikum : jumat, 12 Oktober 2012

3. Tempat praktikum : Laboratorium Kimia Dasar, lantai III, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,


Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI

Ilmu kima adalah kajian tentang reaksi-reaksi kimia yaitu transpormasi dari suatu zat
menjadi zat lain. Persamaan reaksi menunjukkan sebelum dan sesudah reaksi kinia yang
terjadi pada pereaksi (reaktan) dan apa yang di hasilkan produk(George,2004:175).

Reaksi kimia adalah suatu proses dimana dihasilkan zat-zat baru yaitu hasil reaksi.
Terbentuk dari beberapa zat aslinya disebut pereaksinya(Petrucci,1989:92).

Suatu pereaksi ialah zat apa saja yang mula-mula terdapat dan kemudian dirubah selama
suatu reaksi. Suatu hasil reaksi adalah zat apa saja yang dihasilkan selama reaksi kimia atau
persamaan kimia berimbang menunjukkan rumus pereaksi. Kemudian suatu anak panah dan
rumus hasil reaksi dengan banyaknya atom tiap unsure dikiri dan dikanan anak panah
sama(Kleinfelter,1980:44).

Reaksi kimia biasanya dikarakteristikan dengan perubahan kimiawi dan akan


menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki cirri-ciri yang berbeda dari
reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan
electron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia. Walaupun pada dasarnya konsep
umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transpormasi partikel-partikel elementer
seperti pada reaksi nuklir(Hiskia,2001:46).
Berdasarkan bagaimana cara atom tersusun kembali pada hasil reaksi kimia. Beberapa
jenis reaksi kimia itu adalah :

o Reaksi pembakaran yaitu reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat yang
jenisnya baru dan panas. Reaksi pembakaran juga dapat menimbulakan api, ledakkan,
atau hanya menimbulkan pendar.

o Reaksi kombinasi sering juga disebut reaksi redoks yang mana terjadi perubahan pada
bilangan oksidasi atom senyawa yang bereaksi. Reaksi ini dapat di interprestasikan
sebagai transfer electron.

o Reaksi penguraian, dalam reaksi penguraian yang terjadi adalah kebalikan dari reaksi
penggabungan. Dimana suatu zat terurai menjadi dua atau lebih zat baru.

o Reaksi penggantian

o Reaksi metatesis adalah reaksi pertukaran ion dari dua buah elektrolit pembentuk garam,
terdapat 3 jenis reaksi pembakaran yang mungkin yaitu ; garam LA dengan garam Bx
garam Bx dengan asam HA dan garam LA dengan basa BOH(Keenan,1984:222).

o Reaksi pengendapan adalah suatu proses reaksi yang membentuk endapan.contohnya :

Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) PbI2(s) + 2KNO3(aq)

o Reaksi netralisasi merupakan reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam dan
air. Sebagai contohnya :

H2SO4 + 2KOH K2SO4 + 2H2O

o Reaksi pembentukan gas adalah reaksi kimia yang pada produknya dihasilkan gas,
misalnya :

Proses fermentasi

Logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida membentuk besi(II)
klorida dab gas hydrogen (H2)(Suhendra,2006:232).
C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

1. Alat-Alat Praktikum

a. Gelas kimia 100 mL

b. Gelas kimia 250ml

c. Gelas ukur 25 mL

d. Gelas ukur 50 ml

e. Kain lap

f. Kertas label

g. Pipet tetes

h. Rak tabung reaksi

i. Spatula

j. Tabung reaksi

k. Termometer

l. Tissue

2. Bahan-Bahan Praktikum

a. Aquades

b. Larutan Al2(SO4)3 (Aluminium Sulfat) 0,1 M

c. Larutan CH3COOH (Asam Asetat) 0,05 M

d. Larutan CuSO4 (Tembaga Sulfat) 1 M

e. Larutan HCl ( Asam Klorida) 0,05 M


f. Larutan HCl ( Asam Klorida) 1 M

g. Larutan Indikator PP (fenolftalein)

h. Larutan K2CrO4 (Kalium Kromat) 0,1 M

i. Larutan K2Cr2O7 (Kalium Dikromat) 0,1M

j. Larutan NaOH (Natrium Hidroksida) 0,05 M

k. Larutan NaOH (Natrium Hidroksida) 1 M

l. Larutan NaOH (Natrium Hidroksida) 2 M

m. Larutan NH4OH (Amonium Hidroksida) 1 M

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Reaksi Kimia

a. Dimasukkan masing-masing dengan tepat 10 tetes larutan HCl 0,05 M dan larutan
CH3COOH 0,05 M Ke dalam 2 tabumg reaksi. ditambahkan masing-masing 1 tetes
larutan indicator PP. diamati warna larutan-larutan tersebut.

b. Dimasukkan larutan NaOH 0,05 M masing-masing 10 tetes Ke dalam 2 tabumg


reaksi lain. Tambahkan pada keduanya 1 tetes larutan indicator phenoptalin.

c. Dicampurkan kedua asam (tabung a) dengan basa (tabung b). diamati perubahan yang
terjadi.

d. Dimasukkan kedalam 2 tabung reaksi masing-masing 10 tetes larutan kalium kromat,


K2CrO4 0,1 M. pada tabung pertama, tambahkan larutan HCl 1 M.di kocok dan di
amati. Pada tabung kedua tambahkan larutan NaOH 1 M. simpan larutan dan
bandingkan dengan tabung e.
e. Kedalam 2 tabung reaksi masing-masing 10 tetes larutan kalium dikromat, K2Cr2O7
0,1 M. perlakukan seperti percobaan d di atas kemudian dibandingkan dengan larutan
percobaan e.

f. Dimasukkan 10 tetes larutan Al2(SO4)3 0,1 M kedalam tabung reaksi. Tambahkan


tetes demi tetes larutan NaOH 1 M dan perhatikan apa yang terjadi.

g. Dimasukkan 10 tetes larutan Al2(SO4)3 0,1 M kedalam tabung reaksi. Ditambahkan 5


tetes larutan NH4OH 1 M. tambahkan lagi tetes demi tetes larutan NH4OH 1 M dan
di amati. Kemudian bandingkan dengan larutan pada percobaan f.

2. Variasi Kontinu

a. Stoikiometri system CuSO4-NaOH

Gunakan larutan CuSO4 1M dan NaOH 2M.dimasukkan 20ml NaOH kedalam


gelas kimia dan dicatat suhunya. Sementara diaduk, tambahkan 5ml larutan CuSO4
yang diketahui suhu awalnya. Diukur temperature campuran (diusahakan suhu awal
CuSO4 sama dengan NaOH didalam gelas kimia). Diulangi percobaan dengan
menggunakan 10ml NAOH dan 15ml CuSO4 . 5ml NaOH dan 20ml CuSO4. Dan
terakhir 15ml NaOH dan !) ml CuSO4.
b. Stoikiometri asam basa

Kedalam 5 buah tabung reaksi dimasukkan berturut-turut 1,2,3,4,5,6 ml larutan


NaOH 1Mdan kedalam 5 buah gelas piala yang lain dimasukkan berturut-turut
6,5,4,3,2,1 ml larutan HCl 1M. diukur suhu awal masing-masing larutan dan diambil
rata-ratanya.

E. HASIL PENGAMATAN

Table Hasil Pengamatan


No. Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan
1. Reaksi Kimia HCl (bening) + PP(phenoptalin) warnanya
tetap bening.
a. Dimasukkan masing-masing dengan CH3COOH (bening) + PP warnanya tetap
tepat 10 tetes larutan HCl 0,05 M bening setelah pencampuran.
dan larutan CH3COOH 0,05 M Ke
dalam 2 tabumg reaksi. ditambahkan
masing-masing 1 tetes larutan
indicator PP. diamati warna larutan-
NaOH (bening) + PP menghasilkan warna
larutan tersebut.
yang pink ke unguan. Dilakukan percobaan
b. Dimasukkan larutan NaOH 0,05 M 2 kali.
masing-masing 10 tetes Ke dalam 2
tabumg reaksi lain. Tambahkan pada - Larutah HCl 0,05 M + PP
keduanya 1 tetes larutan indicator dicampurkan dengan NaOH +PP
phenoptalin. menghasilkan larutan yang merah
muda keunguan dan lebih muda dari
c. Dicampurkan kedua asam (tabung a)
larutan NaOH + PP.
dengan basa (tabung b). diamati - CH3COOH + PP dicampur dengan
perubahan yang terjadi. NaOH +PP menghasilkan larutan
yang berwarna merah muda
keunguan.

K2CrO4 +mula-mula kuning


Ditambah 1 tetes HCl jadi orange.
K2CrO4 + NaOH 2 tetes menjadi kuning.

d. Dimasukkan kedalam 2 tabung K2Cr2O7 mulanya orange.


reaksi masing-masing 10 tetes K2Cr2O7 + HCl menjadi orange.
larutan kalium kromat, K2CrO4 0,1 K2Cr2O7 + NaOH menjadi kuning.
M. pada tabung pertama, tambahkan
larutan HCl 1 M.di kocok dan di
amati. Pada tabung kedua tambahkan Tetes ke 1 = keruh
larutan NaOH 1 M. simpan larutan Tetes ke 2 = semakin keruh
dan bandingkan dengan tabung e. Tetes ke 3 = semakin lebih keruh
2.
Tetes ke 4 = larutan menjadi benar- benar
e. Kedalam 2 tabung reaksi masing-
masing 10 tetes larutan kalium keruh dan pekat.
dikromat, K2Cr2O7 0,1 M. perlakukan Tetes ke 5 = kembali bening hingga
seperti percobaan d di atas kemudian seterusnya.
dibandingkan dengan larutan
percobaan e. Larutan menjadi sedikit keruh. Kemudian di
tambahkan lagi Al2(SO4)3 menghasilkan
f. Dimasukkan 10 tetes larutan
larutan yang semakin lama menjadi larutan
Al2(SO4)3 0,1 M kedalam tabung
yang benar-benar keruh.
reaksi. Tambahkan tetes demi tetes
larutan NaOH 1 M dan perhatikan
apa yang terjadi.
Tawal NaOH 20ml 2M = 31C (bening)
g. Dimasukkan 10 tetes larutan Tawal NaOH 10ml 2M = 31C (bening)
Al2(SO4)3 0,1 M kedalam tabung Tawal NaOH 5ml 2M = 31C (bening)
reaksi. Ditambahkan 5 tetes larutan Tawal NaOH 15ml 2M = 31C (bening)
NH4OH 1 M. tambahkan lagi tetes
demi tetes larutan NH4OH 1 M dan Tawal CuSO4 5ml 1M=31C(biru muda)
di amati. Kemudian bandingkan TawalCuSO4 15ml 1M=31C(birumuda)
dengan larutan pada percobaan f. Tawal CuSO4 20ml 1M=31C(biru muda)
Tawal CuSO4 10ml 1M=31C(biru muda)
Variasi Kontinu
T campuran:
a. Stoikiometri system CuSO4-NaOH 1. 32 C
2. 33 C
Gunakan larutan CuSO4 1M dan NaOH 3. 32 C
4. 33 C
2M.dimasukkan 20ml NaOH kedalam gelas
kimia dan dicatat suhunya. Sementara
T awal NaOH
diaduk, tambahkan 5ml larutan CuSO4 yang
1ml= 31C, 2ml=32C, 3ml = 32C, 4 ml=
diketahui suhu awalnya. Diukur temperature
31 C, 5ml=31 C, 6ml= 31C.
campuran (diusahakan suhu awal CuSO4
T awal HCl
sama dengan NaOH didalam gelas kimia).
1ml= 31C, 2ml=32C, 3ml= 31C, 4ml=31
Diulangi percobaan dengan menggunakan
C, 5ml= 31 C, 6ml=30,5 C.
10ml NAOH dan 15ml CuSO4 . 5ml NaOH
Tcampuran
dan 20ml CuSO4. Dan terakhir 15ml NaOH
dan 10 ml CuSO4. 0ml HCL+6ml NaOH = 30,5 C
b. Stoikiometri asam basa 1ml HCL+5ml NaOH =34 C
2ml HCL+4ml NaOH =36 C
Kedalam 5 buah tabung reaksi dimasukkan
3ml HCL+3ml NaOH =35 C
berturut-turut 1,2,3,4,5,6 ml larutan NaOH
4ml HCL+2ml NaOH =34 C
1Mdan kedalam 5 buah gelas piala yang lain
5ml HCL+1ml NaOH =33,5 C
dimasukkan berturut-turut 6,5,4,3,2,1 ml
6ml HCL+0ml NaOH =31 C
larutan HCl 1M. diukur suhu awal masing-
masing larutan dan diambil rata-ratanya.

F. ANALISIS DATA

1. Reaksi-Reaksi Kimia

a. HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(s) + H20(l)

b. CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COOH(s) + H2O(l)

c. K2CrO4(aq) + 2HCl(aq) 2KCl(aq) + H2CrO4(aq)

d. K2CrO4(aq) + 2NaOH(aq) 2KOH(aq) + Na2CrO4(aq)

e. K2Cr2O7(aq) + 2NaOH(aq) 2KOH(aq) + Na2Cr2O7(aq)

f. K2Cr2O7(aq) + 2HCl(aq) 2KCl(aq) + H2Cr2O7(aq)

g. Al2(SO4)3(aq) + 6NaOH(aq) 2Al(OH)3(s) + 3Na2SO4(aq)

h. Al2(SO4)3(aq) + 6NH4OH(aq) 2Al(OH)3(s) + 3(NH4)2(aq)

2. Variasi Kontinu

a. Stoikiometri system CuSO4-NaOH


Perhitungan mol larutan CuSO4 1M

Untuk 5 mL larutan CuSO4 1 M

Mol CuSO4 = M .V
=1.5
= 5 mmol

Untuk 15 mL larutan CuSO4 1 M

Mol CuSO4 = M .V
= 1 .15
= 15 mmol

Untuk 20 mL larutan CuSO4 1 M

Mol CuSO4 = M .V
= 1 . 20
= 20 mmol
Untuk 10 mL larutan CuSO4 1 M

Mol CuSO4 = M .V
= 1 .10
= 10 mmol

Perhitungan mol larutan NaOH 2M

o Untuk 20 mL larutan NaOH 2 M.

Mol NaOH = M .V
= 2 .20
= 40 mmol

o Untuk 10 mL larutan NaOH 2 M.

Mol NaOH = M .V
= 2 . 10
= 20 mmol

o Untuk 5 mL larutan NaOH 2 M.

Mol NaOH = M .V
=2.5
= 10 mmol
o Untuk 15 mL larutan NaOH 2 M.

Mol NaOH = M .V
= 2 . 15
= 30 mmol

Mencari suhu mula-mula (TM)

T NaOH ( 1) +T CuS O (1 )
4

Tm1= 2
31+31
= 2

= 31O C
T NaOH ( 2) +T CuS O (2 )
4

Tm2= 2
31+31
= 2

= 31O C
T NaOH ( 3) +T CuS O (3 )4

Tm3= 2
31+31
= 2

= 31O C
T NaOH ( 4 )+T CuS O 4
(4 )
Tm4= 2
31+31
= 2

= 31O C
Mencari T

T = TA(suhu akhir) Tm(suhu mula-mulal)


T1 = TA1 Tm1
= 32 31
= 1o C
T2 = TA2 Tm2
= 33 31
= 2o C
T3 = TA3 Tm3
= 32 31
= 1o C
T4 = TA4 Tm4
= 33 31
= 2 oC

Tabel hasil pengamatan

mmol mmol
VNaOH V CuSO4 TNaOH TCuSO4 TM (oC) TA( oC) T oC
NaOH CuSO4
20 ml 5 ml 31 oC 31 oC 31 32 1 40 5
10 ml 15 ml 31 oC 31 oC 31 33 2 20 15
5 ml 20 ml 31 oC 31 oC 31 32 1 10 20
15 ml 10 ml 31 oC 31 oC 31 33 2 30 10

Grafik Stoikiomeetri sistem CuSO4 NaOH


Y-Values
2.5

1.5 Y-Values

0.5

0
4 6 8 10 12 14 16 18 20 22

o Reaksi antara CuSO4 NaOH

CuSO4(aq)+ NaOH(aq) Cu(OH)2(aq) + Na2SO4(aq)


o Perbandingan titik puncaknya :

1. CuSO4 : NaoH

=10 : 30

=1 : 3

2. CuSO4 : NaOH

=15 : 20

=3 : 4

b. Stoikiometri asam basa

Perhitungan mol larutan HCl 1 M


o Untuk 6 mL larutan HCl 1 M

Mol HCl = M .V
=1.6
= 6 mmol
o Untuk 5 mL larutan HCl 1 M

Mol HCl = M .V
=1.5
= 5 mmol
o Untuk 4 mL larutan HCl 1 M

Mol HCl = M .V
=1.4
= 4 mmol
o Untuk 3 mL larutan HCl 1 M

Mol HCl = M .V
= 1 .3
= 3 mmol
o Untuk 2 mL larutan HCl 1 M

Mol HCl = M .V
= 1 .2
= 2 mmol
o Untuk 1 mL larutan HCl 1 M

Mol HCl = M .V
= 1 .1
= 1 mmol

Perhitungan mol larutan NaOH 1 M

o Untuk 1 mL larutan NaOH 1 M.

Mol NaOH = M .V
=1 .1
= 1 mmol
o Untuk 2 mL larutan NaOH 1 M.
Mol NaOH = M .V
=1.2
= 2 mmol
o Untuk 3 mL larutan NaOH 1 M.

Mol NaOH = M .V
= 1 .3
= 3 mmol
o Untuk 4 mL larutan NaOH 1 M.

Mol NaOH = M .V
=1.4
= 4 mmol
o Untuk 5 mL larutan NaOH 1 M.

Mol NaOH = M .V
=1.5
= 5 mmol
o Untuk 6 mL larutan NaOH 1 M.

Mol NaOH = M .V
=1.6
= 6 mmol
Mencari suhu mula-mula (TM)

o Untuk 6 mL HCl 1M dan 0 ml NaOH

Tm1 = 0 + 30,5 oC
= 30,5oC
o Untuk 1 mL NaOH 1M dan 5 mL HCl 1M

Tm NaOH 2+Tm HCl 2


Tm2 = 2
31+31
= 2
62
= 2

= 31oC
o Untuk 2 mL NaOH 1M dan 4 mL HCl 1M

Tm NaOH 3+Tm HCl 3


Tm3 = 2

32+31
= 2
63
= 2

= 31,5oC
o Untuk 3 mL NaOH 1M dan 3 mL HCl 1M

Tm NaOH 4 +Tm HCl4


Tm4 = 2
32+31
= 2
63
= 2

= 31,5oC
o Untuk 4 mL NaOH 1M dan 2 mL HCl 1M

Tm NaOH 5+Tm HCl 5


Tm5 = 2
31+32
= 2
63
= 2

= 31,5oC
o Untuk 5 mL NaOH 1M dan 1 mL HCl 1M

Tm NaOH 6+ Tm HCl6
Tm6 = 2
31+31
= 2
62
= 2

= 31oC
o Untuk 6 mL NaOH 1M

Tm7 = 31 +0
= 31oC

Mencari T

T = TA(suhu akhir) Tm(suhu mula-mulal)


T1 = TA1 Tm1
= 30,5 30,5
= 0o C
T2 = TA2 Tm2
= 34 31
=3C
T3 = TA3 Tm3
= 36- 31,5
= 4,5o C
T4 = TA4 Tm4
= 35 31,5
= 3,5o C
T5 = TA5 Tm5
= 34 31,5
= 2,5oC
T6 = TA6 Tm6
= 33,5 31
= 2,5o C
T7 = TA7 Tm7
= 31 31
= 0o C

Tabel hasil pengamatan

V NaOH V HCl T NaOH T HCl TM TA T Mmol Mmo


NaOH l HCl
0 6 0 oC 30,5 oC 30,5 oC 30,5 oC 0 oC 0 6
1 5 31 oC 31 oC 31 oC 34 oC 3 oC 1 5
2 4 32 oC 31 oC 31,5 oC 36 oC 4,5 oC 2 4
3 3 32 oC 31 oC 31,5 oC 35 oC 3,5 oC 3 3
4 2 31 oC 32 oC 31,5 oC 34 oC 2,5 oC 4 2
5 1 31 oC 31 oC 31 oC 33,5 oC 2,5 oC 5 1
6 0 31 oC 0 oC 31 oC 31 oC 0 oC 6 0

Grafik hubungan T dengan jumlah mol pereaksi

T
5

3
Y-Values
2

0
0 1 2 3 4 5 6 7

6 5 4 3 2 1 0

o Reaksi antara HCL NaOH :

NaOH + HCL NaCl + H2O

o Perbandingan koordinat titik puncak

= NaOH : HCl

=2 : 4

=1 : 2
G. PEMBAHASAN
Pada percobaan reaksi-reaksi kimia ini kita dapat mengenal berbagai macam reaksi
kimia diantaranya reaksi pembakaran, reaksi kombinasi, reaksi penguraian, reaksi
pergantian, dan reaksi metatesis. Larutan Al2(SO4)3 dengan 2NH4OH yang menghasilkan
endapan 2Al(OH)2 , reaksi metatesis penetralan yaitu reaks antara HCL dengan NaOH yang
menghasilkan NaCl dan H2O sebagai produk. Kemudian pada reaksi antara CH3COOH
dengan NaOH yang menghasilkan CH3COONa dan H2O sebagai produk. Reaksi-reaksi
kimia tersebut termasuk metatesis karena reaksi metatesis merupakan reaksi pertukaran ion
dan dua buah elektrolit garam.
Pada percobaan pertama, HCl ditambahkan dengan satu tetes indicator menghasilkan
warna bening. Begitupula dengan CH3COOH. Seharusnya jika larutan asam tersebut ditetesi
dengan phenoptalin warna akan berubah menjadi keruh.karena phenoptalin berfungsi untuk
merubah warna suatu larutan berdasarkan PH.
Pada percobaan kedua larutan NaOH dicampurkan dengan phenoptalin menghasilkan
warna yang berwarna pink keunguan. Perubahan warna ini menunjukkan bahwa larutan
bersifat basa.
Pada percobaan ketiga, pencampuran basa NaOH denga asam HCl dan CH3COOH hal
ini menghasilkan perubahan warna yang disebabkan oleh perubahan PH larutan. Reaksi
pencampuran ini disebut reaksi penetralan asam oleh basa.
Pada percobaan keempat K2CrO4 yang mula-mula berwarna kuning setelah di
tambahkan HCl menjadi warna orange. Dan di campur dengan NaOH menjadi kuning yang
lebih terang.
Pada percobaan kelima, K2CrO7 yang mula-mula berwarna orange, setelah di
tambahkan HCl tetap berwarna orange. Tetapi dengan NaOH terjadi perubahan warna yang
cepat menjadi kuning.
Pada percobaan keenam, larutan Al2(SO4 ) 3 dicampurkan dengan NaOH tetes demi
tetes. Tetesan pertama larutan menjadi keruh, tetesan kedua dan ketiga larutan semakin
keruh. Tetesan keempat larutan menjadi benar-benar keruh dan pekat. Pada saat tetesan
kelima dan seterusnya larutan kembali bening.
Pada percobaan ke tujuh, Al2(SO4 ) 3 dicampurkan dengan setetes NH4OH
menghasilkan larutan sedikit keruh. Kemudian ditambahkan lagi Al2(SO4 ) 3 tetes demi tetes
hingga menhasilkan larutan yang semakin lama semakin keruh hingga larutan menjadi
benar-benar keruh.
Pada percobaan variasi kontinu pada stoikiometri CuSO4 dengan NaOH suhu
campurannya menurut data naik turun. Hal ini tidah sesuai dengan teori, yang seharusnya
suhu campuran semakin lama semakin kecil akibat pengurangan volume CuSO4 dan
bertambahnya volume NaOH. Sebab, NaOH merupakan basa kuat yang menyebakan suhu
campuran turun. Pada percobaan stoikiometri asam-basa, percobaan ini membahas tentang
reaksi penetralan asam basa. Reaksi penetralan asam basa yang menghasilkan produk berupa
garam dan H2O sehingga reaksi ini sering disebut reaksi penggaraman.
Pada reaksi ini didapatkan perbandingan titik puncak 1: 2. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan konsentrasi larutan.

H. KESIMPULAN
1. Pada percobaan reaksi-reaksi kimia ini kita dapat mengenal berbagai reaksi kimia
diantaranya reaksi pembakaran, reaksi kombinasi, reaksi penguraian, reaksi penggantian,
dan reaksi metatesis. Reaksi kimia ditandai dengan adanya perubahan warna, bau , suhu,
wujud zat dan lain-lain.
2. Stoikiometri adalah hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terkait. Dalam suatu reaksi
kimia (reaksinya habis bereaksi). Dari percobaan ini sendiri ditentukan titik puncak suatu
system.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. 2001. Stoikiometri Energetika Kimia. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.
Keenan, Charles W.1984.Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.
Kleinfelter, dkk. 1980. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.
L. Clark, George. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer. Jakarta : Widyadana.
Petrucci. 1989. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.
Suhendra, dkk. 2006. Kimia Fisika. Jakarta : Erlangga.

You might also like