You are on page 1of 5

KUMPULAN KTI SKRIPSI KEBIDANAN,

KEPERAWATAN, KESEHATAN
MASYARAKAT DAN KEDOKTERAN
Download KTI Skripsi Kebidanan, Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Kedokteran
dalam bentuk file word(.doc) dan akan terus kami tambah. Juga tersedia makalah untuk
kuliah kebidanan, keperawatan dan kedokteran.

Cara Pemesanan

Daftar KTI Skripsi

Download KTI Skripsi

KTI Skripsi Preview

Cara Membuka KTI

KTI SKRIPSI KEBIDANAN KEPERAWATAN KESMAS


KEDOKTERAN
Kumpulan KTI SKRIPSI Kebidanan Keperawatan Kesmas Kedokteran ini bertujuan untuk
membantu para mahasiswa/i kebidanan keperawatan kesehatan masyarakat dan Kedokteran
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah dan Skripsi sebagai salah satu syarat dalam tugas akhir
pendidikan. Kumpulan KTI Skripsi ini akan terus kami tambah, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan anda dalam mendapatkan contoh KTI Skripsi, jadi anda tidak perlu lagi membuang
waktu dan biaya dalam mencari KTI yang anda inginkan.

PERHATIAN:
Selamat datang di blog sederhana kami. Kapan lagi anda mendapatkan KTI Skripsi
Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Kedokteran hanya dengan donasi @ Rp.
25.000 / KTI Skripsi sistem pembayaran mudah hanya dengan transfer pulsa. Layanan ini
akan tetap eksis.
BUKTI dari layanan kami: sampai hari ini, Kamis 12 Pebruari 2015 kami sudah melayani
banyak pesanan dari seluruh Indonesia. Silahkan pesan sekarang juga..
Manfaatkan kunjungan anda karena mungkin anda tidak datang ke blog ini untuk kedua
kali.
KOTAK PENCARIAN:
kesulitan dalam mencari judul KTI Skripsi Gunakan pencarian berikut:

Hubungan Mobilisasi Dini Ibu Post Sectio Caesaria dengan Penyembuhan Luka
Operasi di Ruang Nifas RSUD

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sectio Caesaria adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding
abdomen dan uterus. Akan tetapi, persalinan melalui Sectio Caesaria bukanlah alternatif yang
lebih aman karena di perlukan pengawasan khusus terhadap indikasi di lakukannya Sectio
Caesaria maupun perawatan ibu setelah tindakan Sectio Caesaria, karena tanpa pengawasan yang
baik dan cermat akan berdampak pada kematian ibu. Oleh karena itu pemeriksaan dan
monitoring dilakukan beberapa kali sampai tubuh ibu dinyatakan dalam keadaan sehat (1). Salah
satu upaya untuk mencegah kejadian ini dapat dilakukan mobilisasi dini (Early Ambulation).
Mobilisasi dini ialah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari
tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin untuk berjalan. Mobilisasi dini
merupakan faktor yang menonjol dalam mempercepat pemulihan pasca bedah dan dapat
mencegah komplikasi pasca bedah. Dengan mobilisasi dini diharapkan ibu nifas dapat menjadi
lebih sehat dan lebih kuat, selain juga dapat melancarkan pengeluaran lochea, membantu proses
penyembuhan luka akibat proses persalinan, mempercepat involusi alat kandungan, melancarkan
fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan serta meningkatkan kelancaran peredaran darah,
sehingga mempercepat fungsi air susu ibu (ASI) dan pengeluaran sisa metabolisme (2).
Persalinan yang dilakukan dengan operasi membutuhkan rawat inap yang lebih lama di rumah
sakit. Hal ini tergantung dari cepat lambatnya kesembuhan ibu akibat proses pembedahan.
Biasanya, hal ini membutuhkan waktu sekitar 3 - 5 hari setelah operasi. Ibu yang baru menjalani
seksio sesaria lebih aman bila diperbolehkan pulang pada hari keempat atau kelima post partum
dengan syarat tidak terdapat komplikasi selama masa nifas. Komplikasi setelah tindakan
pembedahan dapat memperpanjang lama perawatan dan memperlama masa pemulihan di rumah
sakit (3).
Pada Sectio Caesaria terjadi perlukaan baik pada dinding abdomen (kulit dan otot perut) dan
dinding uterus. Adanya luka post Sectio Caesaria merupakan salah satu faktor yang
memperpanjang lama perawatan ibu post Sectio Caesaria di rumah sakit. Banyak faktor yang
mempengaruhi penyembuhan dari luka post Sectio Caesaria antara lain adalah suplay darah,
infeksi dan iritasi. Dengan adanya mobilisasi dini diharapkan akan menyebabkan perbaikan
supply darah sehingga berpengaruh terhadap kecepatan proses penyembuhan luka post Sectio
Caesaria (4).
Menurut Kasdu (3) mobilisasi dini post Seksio Cesarea dapat dilakukan secara bertahap sebagai
berikut : Setelah operasi, pada 6 jam pertama ibu pasca operasi Seksio Caesarea harus tirah
baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan, tangan,
menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan
otot betis serta menekuk dan menggeser kaki; Setelah 6 - 10 jam, ibu diharuskan untuk dapat
miring kekiri dan kekanan untuk mencegah trombosis dan trombo emboli; Setelah 24 jam ibu
dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk; Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu
belajar berjalan.
Di RSUD selama tahun 2009, jumlah ibu yang melahirkan secara keseluruhan sebanyak 1.019
orang, 308 orang ibu (30,2%) diantaranya dengan persalinan Sectio Caesaria. Persalinan Sectio
Caesaria di RSUD dilakukan dengan berbagai indikasi baik dari faktor ibu maupun faktor janin.
Faktor ibu diantaranya karena penyakit preeklampsia berat (11,04%), ketuban pecah dini
(9,74%) dan kelainan kontraksi rahim (8,77%). Faktor janin sebagian besar disebabkan karena
kelainan letak janin sebanyak 33 kasus (10,72%), kelainan plasenta baik plasenta previa maupun
solusio plasenta sebanyak 31 (10,06%) dan 4,54% karena gawat janin (fetal distress) (5).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti selama mengikuti kegiatan praktek klinik
kebidanan pada periode bulan November 2009 di Ruang Nifas RSUD yaitu dengan melakukan
wawancara kepada 10 ibu post Sectio Caesaria didapatkan kenyataan bahwa terdapat enam
(60%) ibu yang tidak mau melakukan mobilisasi dini yang disebabkan oleh beberapa alasan,
diantaranya ibu merasakan nyeri pada luka post Sectio Caesaria. Rasa nyeri masih dirasakan ibu
2 - 3 hari setelah operasi dan umumnya membuat ibu malas untuk melakukan mobilisasi atau
menggerakkan badan dengan alasan takut jahitan lepas. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Emelia (2009) yang menyatakan bahwa ada hubungan tingkat nyeri post Sectio Caesaria dengan
motivasi ibu untuk melakukan kontak dini.
Berdasarkan fenomena tersebut dan mengingat pentingnya mobilisasi dini untuk penyembuhan
luka post Sectio Caesaria dan pemulihan kesehatan ibu maka peneliti tertarik untuk mengetahui
lebih jauh tentang hubungan mobilisasi dini ibu post Sectio Caesaria dengan penyembuhan luka
operasi di Ruang Nifas RSUD Tahun .

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu
sebagai berikut: Apakah ada hubungan mobilisasi dini ibu post Sectio Caesaria dengan
penyembuhan luka operasi di Ruang Nifas RSUD Tahun ?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui hubungan mobilisasi dini ibu post Sectio Caesaria dengan penyembuhan luka
operasi di Ruang Nifas RSUD Tahun 2010.
1.3.2 Tujuan khusus
1). Mengidentifikasi mobilisasi dini ibu post Sectio Caesaria di Ruang Nifas RSUD Tahun .
2). Mengidentifikasi penyembuhan luka operasi ibu post Sectio Caesaria di Ruang Nifas RSUD
Tahun
3). Menganalisis hubungan mobilisasi dini ibu post Sectio Caesaria dengan penyembuhan luka
operasi di Ruang Nifas RSUD Tahun

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
1.4.1 Bagi Ibu
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu
tentang tentang pentingnya melakukan mobilisasi dini setelah menjalani persalinan yang
bermanfaat pemulihan kesehatan fisiknya seperti keadaan semula .
1.4.2 Bagi Ilmu dan Profesi Kebidanan
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu kebidanan serta
merupakan masukan informasi yang berharga bagi profesi bidan dalam menyusun program
pemberian pendidikan kesehatan tentang pentingnya melakukan mobilisasi dini setelah
menjalani persalinan.
1.4.3 Bagi RSUD
Penelitian ini dapat digunakan sebagai penilaian dan pemikiran terhadap pelayanan yang telah
diberikan terutama dalam pemberian asuhan kebidanan kepada ibu post Sectio Caesaria selama
perawatan masa nifas.
1.4.4 Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan perbandingan serta dapat dijadikan referensi bagi
mahasiswa lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan.
1.4.5 Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai sarana dalam mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan
yang didapat selama pendidikan dengan kenyataan yang ada di lapangan dan pengalaman yang
sangat berguna dalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu serta untuk menambah
wawasan dalam pembuatan karya tulis ilmiah.

1.5 Keaslian Penelitian


Penelitian mengenai hubungan mobilisasi dini ibu post Sectio Caesaria dengan penyembuhan
luka operasi di Ruang Nifas RSUD Tahun belum pernah dilakukan di Akademi Kebidanan ,
tetapi ada penelitian-penelitian sebelumnya yang mendukung dan berkaitan dengan penelitian ini
yaitu yang berjudul :
1. Hubungan penilaian afterpain dengan motivasi ibu untuk mobilisasi dini pasca persalinan
spontan di BPS wilayah kerja Puskesmas (6). Penelitian ini bersifat survey analitik dengan
pendekatan secara cross sectional. Pengambilan sampel secara Accidental Sampling dengan
tehnik pengumpulan data kuesioner. Analisis data menggunakan Korelasi Spearmans. Secara
statistik penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara penilaian afterpain
pasca salin dengan motivasi ibu untuk melakukan mobilisasi dini pasca persalinan spontan (p =
0,000). Perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah pada tujuan penelitian,
variabel penelitian, metode pengumpulan data yaitu observasi, serta teknik analisis data dengan
Chi-Square Test.
2. Hubungan tingkat nyeri post Sectio Caesaria dengan motivasi ibu untuk melakukan kontak
dini di Ruang Nifas RSUD Tahun 2009 (7). Penelitian ini bersifat survey analitik dengan
pendekatan secara cross sectional. Pengambilan sampel secara Total Sampling dengan tehnik
pengumpulan data menggunakan Visual Analog Scale (VAS) dan kuesioner. Analisis data
menggunakan Korelasi Spearmans. Secara statistik penelitian ini menunjukkan ada hubungan
tingkat nyeri post Sectio Caesaria dengan motivasi ibu untuk melakukan kontak dini (p value =
0,000). Perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah pada tujuan penelitian,
variabel penelitian, metode pengumpulan data yaitu observasi, serta teknik analisis data dengan
Chi-Square Test.
3. Gambaran tentang mobilisasi dini pada ibu post partum dengan tindakan operasi Sectio
Caesaria terhadap percepatan penyembuhan luka operasi di Ruang Nifas RSUD Banjarbaru
Tahun 2008 (8). Penelitian ini bersifat deskriftif. Pengambilan sampel secara Purposive
Sampling dengan metode pengumpulan data observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar mobilisasi ibu post partum Sectio Caesaria kurang baik. Sedangkan percepatan
penyembuhan luka operasi sebagian besar < 5 hari. Perbedaan dengan penelitian yang peneliti
lakukan adalah pada rancangan penelitian survey analitik, tujuan penelitian, variabel penelitian
(bebas dan terikat), tempat dan waktu penelitian serta teknik analisis data dengan Chi-Square
Test.

Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran


No.298

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI


==========
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

BELUM KETEMU JUGA, CARI LAGI YANG TELITI:

You might also like