You are on page 1of 2

DASAR TEORI

Tumbuhan ganggang merupakan tumbuhan talus yang hidup di air, baik air tawar
maupun air laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab dan basah. Jenis-
jenis yang hidup bebas diam tubuhnya bersel satu, merupakan penyusun fitoplankton. Yang
melekat pada sesuatu disebut bentos. Jenis-jenis yang dapat bergerak aktif alat gerak berupa
flagel yang berjumlah satu atau lebih. Ganggang selnya selalu mempunyai inti dan plastida.
Karena mengandung zat warna klorofil berbeda-beda maka diberi nama menurut warna.
Fikosianin (berwarna biru), Fikosianin (berwana pirang), Fikoeritrin (berwarna merah).
Dengan demikian ganggang bersifat autotrof. Tetapi ada yang heterotrof yang hidup sebagai
parasit. Ganggang dibagi kedalam tujuh kelas yaitu falgellaa, diatomae, chlorophyceae,
conjugatae, charophyceae, phaeophyceae dan rhodophyceae.

Bryophyta (lumut daun) alat kelamin berupa anteredium dan arkegenium, demikian
pula sporagoniumnya, selalu terdiri dari banyak sel. Umbuhan Bryophyta terdapat kesamaan
bentuk dan susunan gametangiumnya. Tubuh umbuhan lumut berupa talus seperti lembaran-
lembaran dawn (Hepaticae) atau telah mempunyai habitus seperti pohon kecil dengan batang
dan daun-daunnya (pada musa) tetapi padanya belum terdapat akar yang sesungguhnya,
melainkan hanya rizoid-rizoid yang berbentuk benang-benag atau kadang-kadang memang
telah mempunyai akar. Pada tumbuhan lumut inilah dibentuk gametangium.

Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut. Spora yang kecil
dan haploid, berkecambah menjadi satu protalium yang pada lumut dinamakan protonema.
terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya.

Pteridophyta (tumbuhan paku) merupakan kormus artinya tubuhnya dengan nyata


dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya yaitu akar, batang, daun. Namun belum
dihasilkan biji. Alat perkembangbiakan berupa spora. Warga tumbuhan paku amat heterogen.
Ada jenis-jenis paku yang sangat kecil dengan daun-daun yang kecil pula, ada pula yang
besar mencapai 2 m atau lebih. Dari segi hidupnya ada yang hidup terestrial (paku tanah),
paku epifit dan paku air. Gametofit pada tumbuhan paku dinamakan protalium. Umumnya
protalium berbentuk jantung, berwarna hijau dan melekat pada substratnya dengan rizoid-
rizoidnya. Padanya terdapat anteredium (biasnya pada bagian yang sempit) dan
arkegonium(dekat dengan lekukan bagian yang lebar). Pembuatan hanya dapat berlangsung
jika ada air. Baik anteridium maupun arkegonium terdapat pada sisi bawah protalium di
antara rizoid-rizoidnya. Pada pteridophyta kutub akar tidak terus berkembang membentuk
akar. Akar tumbuhan paku bersifat endogen dan tumuh ke samping dari batang. Ketiga bagian
utama tubuh pteridophyta itu mempunyai titik tumbuh yang hanya terdiri dari satu sel inisial
yang terletak di ujung. Batang pteridophyta bercabang-cabang menggarpu (dikotom).
Cabang-cabang baru itu tidak pernah keluar dari ketiak daun. Pada batang terdapat banyak
daun, yang dapat tumbuh terus sampai lama. Akar mempunyai kalipta, daun yang mempunyai
sporangium disebut sporofil.
Tumbuhan berbiji terbuka berbeda dengan tumbuhan berbiji tertutup terutama karena
letak bijinya yang langsun berada pada megastrobilus dan tidak tertutup oleh buah. Jika
dilihat dari morfologi tubuhnya, tumbuhan ini termsauk kormus, contohnya adalah pohon
pinus. Pohon pinus tingginya bisa mencapai 50-70 cm, berbatang lurus dan bulat, berdiamater
rata-rata 55 cm tapi terkadang dapat

You might also like