You are on page 1of 9

MAKALAH

BUDIDAYA TANAMAN HIAS

Amaranthus caudatus

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Budidaya

Tanaman Hortikultura)

Disusun oleh:

Elsa Putri Mutiara

134150059

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

YOGYAKARTA

2017

PENDAHULUAN
Pada umumnya, tanaman hortikultura adalah jenis tanaman yang

dinilai baik bagi para petani untuk dibudidayakan. Selain karena sesuai

dengan lahan pertanian dan menjadi komoditas yang banyak tersebar

diberbagai wilayah, pergiliran tanaman-tanaman hortikultura dapat

dilakukan setiap tahunnya, sesuai permintaan pasar yang seringkali

berubah-ubah. Secara umum budidaya hortikultura meliputi: tanaman

sayuran (vegetable crops); tanaman buah (fruit crops); dan tanaman

hias (ornamental crops).

Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa

ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini

berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia.

Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.

Banyak dari jenis bayam yang mempunyai penampakan unik sehingga

dipergunakan juga sebagai tanaman hias. Bunga bayam yang

dimanfaatkan sebagai tanaman hias adalah dari spesies Amaranthus

caudatus. Tanaman ini biasa juga disebut love-lies-bleeding, love-lies-

a'bleeding, pendant amaranth, tassel flower, velvet flower, foxtail

amaranth, dan quilete. Tanaman ini memiliki daun agak panjang dengan

ujung runcing, berwarna hijau kemerah - merahan atau merah tua, dan

bunganya berwarna merah tersusun dalam rangkaian panjang terkumpul

pada ujung batang yang menjuntai. Warna merah dari perbungaan

adalah karena tingginya kandungan betacyanin.

Tanaman ini memiliki prospek yang bagus dalam usaha budidaya

tanaman hias. Proses budidaya yang mudah dan hasil yang

menguntungkan menjadikan tanaman ini digemari oleh petani. Tidak ada

1
kendala atau permasalahan yang serius untuk membudidayakan

Amaranthus caudatus ini baik lingkungan tumbuhnya maupun hama dan

penyakit yang menyerang. Tanaman ini hanya memerlukan perhatian

pada hama kutu daun, penyakit bercak daun oleh jamur dan penyakit

busuk akar yang menyerang pada kondisi tanah yang buruk dan

kekeringan.

BUDIDAYA

2
A. Botani
Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan

tergolong sebagai tumbuhan

C4 yang mampu mengikat gas

CO2 secara efisien sehingga

memiliki daya adaptasi yang

tinggi pada beragam

ekosistem. Bayam memiliki

siklus hidup yang relatif

singkat, umur panen tanaman

ini 3-4 minggu. Sistem

perakarannya adalah akar

tunggang dengan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang

menyebar ke semua arah. Umumnya perbanyakan tanaman bayam

dilakukan secara generatif yaitu melalui biji. Bayam ada yang

dibudidayakan, ada juga yang tidak dibudidayakan. Bayam yang liar

dan tidak dibudidayakan ada dua jenis, yaitu bayam tanah

(Amaranthus blitum L.) dan bayam berduri (Amaranthus spinosus

L.). Bayam tersebut enak dimakan walaupun agak keras dan kasap.

Warna batangnya kemerah-merahan. Sementara itu, bayam yang

biasa ditanam (diusahakan) umumnya berbiji hitam, di antaranya

bayam cabut dan bayam tahun.


Bayam tahun (Amaranthus hybridus) memiliki dua varietas, yaitu

varietas caudatus dan varietas paniculatus. Varietas caudatus

berdaun agak panjang, berujung runcing, dan berwarna hijau atau

merah tua. Bunganya merangkai panjang di ujungujung batang.

3
Selanjutnya, tanaman bunga bayam secara sistematika di

klasifikasikan sebagai berikut :

B. Lingkungan Tumbuh
Amaranthus caudatus dapat tumbuh pada ketinggian tempat

500-1200 mdpl. Tanaman ini memerlukan intensitas cahaya

matahari penuh. Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah yang

lembab, subur, dan kaya humus dengan tingkat kelembaban udara

70-90%. Suhu optimal yang dibutuhkan tanaman ini untuk tumbuh

berkisar antara 15-25C. Tanaman A. caudatus sebaiknya ditanam

pada tanah yang gembur dan cukup subur. Tanah netral ber-pH

antara 6-7 paling disukai bayam untuk pertumbuhan optimalnya.


C. Teknik Perbanyakan
Tanaman A. caudatus dapat tumbuh secara alami dan dapat juga

diperbanyak secara generatif dengan biji. Biji-biji Amaranthus

4
sangat rapuh sehingga memerlukan perlakuan khusus, yaitu melalui

persemaian.
D. Teknik Penanaman
1. Persiapan Tanah
Olah tanah dengan baik dan campurkan dengan pupuk

kandang atau pupuk kompos sebanyak 1 ember per m 2. Hal ini

penting untuk media persemaian. Benih harus ditanam dengan

kedalaman tidak lebih dari 1,25 cm tergantung tekstur tanah

dan kelembapam permukaan tanah.


2. Penanaman
Penanaman dilakukan ketika suhu tanah minimal 18 C dan

setelah pertumbuhan gulma di

awal telah dikendalikan saat

persiapan lahan atau herbisida

kontak. Media tanam yang bagus

adalah media yang kaya akan

humus dan agak berpasir. Ada 3

(tiga) cara untuk menanam

Amaranthus :
a. Benih disebar langsung ke

tanah. Setelah disebar benih

ditutup tipis dengan tanah.


b. Benih disebar di barisan dangkal
c. Benih disebar di baki/nampan. Setelah 4 mst harus dipindah

tanam.
E. Teknik Pemeliharaan
1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan sampai media lembab, namun tidak

sampai membuat air tergenang.

5
2. Pemupukan
Pupuk dasar diberikan pada saat pengolahan tanah dengan

menggunakan pupuk kandang atau kompos, pupuk selanjutnya

dapat menggunakan NPK dengan dosis dan waktu sesuai anjuran.


3. Pengendalian OPT
Hama kutu, aphids, ulat, nematoda dan belalang

dikendalikan dengan cara melakukan sistem budidaya yang baik

dan dengan menggunakan insektisida atau nematoda sesuai

dengan anjuran. Penyakit yang umumnya menyerang adalah

Phytium dan Fusarium, yang dikendalikan dengan menjaga

kebersihan tanaman dan jika serangan sudah parah dapat

digunakan fungisida.

4. Panen
Panen dapat dilakukan pada umur 3 3,5 bulan.

6
KESIMPULAN

Tanaman hortikultura salah satunya adalah budidaya tanaman

hias. Dalam hal ini tanaman hias yang dibudidayakan adalah bunga

bayam (Amaranthus caudatus). Budidaya tanaman ini bisa dibilang

cukup mudah karena tanaman ini tidak memelukan perlakuan khusus.

Tanaman ini dapat diperbanyak secara generatif menggunakan biji.

Dalam penanaman dan pemeliharaannya juga tidak terlalu rumit.

Penanaman bisa langsung di lahan dan bisa juga melalui persemaian

terlebih dahulu. Pemeliharaannya sama seperti tanaman pada umumnya,

yaitu memerlukan penyiraman/pengairan yang cukup dan pengendalian

OPT yang sesuai.

7
DAFTAR PUSTAKA

Department of Agriculture, Forestry and Fisheries, Republic of South


Africa. 2010. Amaranthus : Production Guideline.
http://www.nda.agric.za/docs/Brochures/Amaranthus.pdf. Diakses
pada tanggal 2 Maret 2017.

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat. 2014.


Pengembangan Tanaman Hias Sumatera Barat.
diperta.sumbarprov.go.id/downlot.php?file=Tanaman%20Hias.pdf.
Diakses pada tanggal 15 Februari 2017.

NSCA, United States Departement of Agriculture. Classification of


Amaranthus caudatus L. https://plants.usda.gov/core/profile?
symbol=AMCA3. Diakses pada tanggal 1 Maret 2017.

Royal Horticultural Society. Amaranthus caudatus.


https://www.rhs.org.uk/plants/details?plantid=113 . Diakses pada
tanggal 1 Maret 2017.

You might also like