You are on page 1of 10

PERCOBAAN IV

OP-AMP SEBAGAI VOLTAGE FOLLOWER

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum :
Mengamati bentuk keluaran dari Op-Amp sebagai Voltage follower.
2. Waktu Praktikum :
Jumat, 03 Juni 2014
3. Tempat Praktikum :
Laboratorium Fisika, Lantai II, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat-alat Praktikum
a. Breadboard
b. Dual Power Supllay
c. Multimeter
d. Function generator
e. Osciloscope
f. Kabel Penghubung
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Op-Amp 471

C. TINJAUAN PUSTAKA

Penguat operasional (Op Amp ) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua
macam masukan dan satu keluaran. Op Amp biasa terdapat dipasaran berupa rangkaian
terpadu ( Integrated Circuit _ IC ). Dalam bentuk paket praktis IC seperti bertipe 741 Op
Amp memiliki masukan tidak membalik ( V+ ) dan masukan membalik ( V- ) serta satu
keluaran Vo. Jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan membalik ( V- ) maka
pada daerah frekuensi tengah isyarat keluaran akan berlawanan fase dengan dengan isyarat
masukan. Sebaliknya , jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan tak membalik
(V+), maka isyarat keluaran akan sefase dengan isyarat masukan ( Sutrisno,1987 :197).

Fungsi atau aplikasi Op-Amp salah satunya sebagai pengikut tegangan (voltage
follower). Rangkaian pengikut tegangan Op-Amp digambarkan sebagai berikut :

25
Pengikut tegangan didefinisikan sebagai
rangkaian dengan penguatnya sebesar satu.
Diantara masukan dan keluaran terdapat solusi impedansi keluaran dari Op-Amp yang
terhubung pada masukan inverting dan tegangan masukan dihubungkan pada masukan non-
inverting. Rangkaian pengikut tegangan memiliki karakteristik yaitu impedansi masukan
yang sangat tinggi ( > 100 k ) dan impedansi keluaran yang rendah ( < 75 )
( Putranto,2014:64).

Bila pada penguat tak membalik (non Inverting) Ri dibuka (Ri=) dan Rf dihubung
singkat (Rf=0), maka rangkaian disebut rangkaian pengikut tegangan (voltage follower)
seperti gambar di bawahini:

Pada gambar dapat diketahui :

Av(lt)= 1+ Rf/Ri

Dimana Ri= dan Rf=0, maka diperoleh: (Wahyudi, 2014:74).

Av(lt)=( +0)/

=1

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Dirangkai alat dan bahan seperti pada gambar dibawah ini :

26
2. Signal generator dihidupkan dengan menekan tombol power diatur frekuensinya pada
100 Hz. Kemudian dihubungkan signal generator dengan output (V out ) rengkaian
menggunakan probe.
3. Dipasang probe chanel 1 dan chanel 2 pada osciloskop kemudian osciloskop
dihubungkan pada input dan output Op Amp dan ditekan tombol power pada
osciloskop untuk menghidupkan.
4. Diatur tegangan sumber 9 V catu daya dan dihubungkan dengan rangkaian.
5. Dicek kembali rangkaian dengan teliti. Jika sudah terangkai benar, kemudian catu daya
dihidupkan dengan menekan tombol ON.
6. Dicatat tegangan puncak ke puncak dari isyarat yang dihasilkan.
7. Dibandingkan fase input dan output.
D. HASIL PENGAMATAN
Frekuens Input Output
i x Volt/div Time/div(ms) x (div) Volt/div Time/div(ms)
(Hz) (div)
200 3,6 5 0,5 3,6 3,6 0,5
400 1,8 5 0,5 1,8 3,6 0,5
600 1,2 5 0,5 1,2 3,6 0,5
800 1 5 0,5 1 3,6 0,5
1000 0,8 5 0,5 0,8 3,6 0,5

E. ANALISIS DATA
1. Perhitungan
a. Input untuk f = 200 Hz
Diketahui: x =3,6 div
volt/div = 5 volt

27
Vpp
V ef ( )=
2

( x)( volt /)

2

( 3,6 ) (5 volt )
= 2

= 12,728 volt

b. Output untuk f = 200 Hz


Diketahui: x = 3,6 div
volt/div = 5 volt
Vpp
V ef ( out ) =
2

( x)( volt /)

2

( 3,6 ) (5 volt )
= 2

= 12,728 volt

a. Penguat Tegangan

Vpp
Av = Vpp out

12,728
= 12,728

= 1 kali

b. Tabel analisis data untuk berbagai frekuensi (200 Hz-1000 Hz)

Frekuensi Veff Av

28
No (Hz) Input (volt) Output (volt) (kali)
.
1. 200 12,728 12,728 1
2. 400 6,364 6,364 1
3. 600 4,243 4,243 1
4. 800 3,535 3,535 1
5. 1000 2,828 2,828 1

2. Tabel Gambar Hasil Pengamatan pada Osiloskop


No. Gambar Keterangan
1. Frekuensi = 200 Hz

a. Input:
Xin = 3,6 div
a Volt/div = 5 v
Time/div = 0,5 ms
b. Output
Xout = 3,6 div
b Volt/div = 5 v
Time/div = 0,5 ms

2. Frekuensi = 400 Hz

a. Input:
Xin = 1,8 div
Volt/div = 5 v
Time/div = 0,5 ms
a b. Output
Xout = 1,8 div
Volt/div = 5 v
Time/div = 0,5 ms
b

29
3. Frekuensi = 600 Hz

a. Input:
a Xin = 1,2 div
Volt/div = 5 v
Time/div = 0,5 ms
b b. Output
Xout = 1,2 div
Volt/div = 5 v
Time/div = 0,5 ms

4. Frekuensi = 800 Hz

a. Input:
a Xin = 1 div
Volt/div = 5 v
Time/div = 0,5 ms
b b. Output
Xout = 1 div
Volt/div = 5 v
Time/div = 0,5 ms

5. Frekuensi = 1000 Hz

a. Input:
a Xin = 0,8 div
Volt/div = 5 v
Time/div = 0,5 ms
b b. Output
Xout = 0,8 div
Volt/div = 5 v
Time/div = 0,5 ms

30
3. Grafik Hubungan antara Xin dan Xout

Grafik Perbandingan antara Xin dan Xot


4
3.5
3
2.5
2
nilai Xout
1.5
1
0.5
0
200 400 600 800 1000

nilai Xin

4. Grafik Hubungan Frekuensi dengan Input (Xin)

Grafik Perbandingan antara frekuensi dan Xin


4
3.5
3
2.5
2
frekuensi
1.5
1
0.5
0
200 400 600 800 1000

nilai Xin

31
5. Grafik Hubungan Frekuensi dengan Output (Xout)

Grafik Perbandingan antara frekuensi dan Xout


4
3.5
3
2.5
2
frekuensi
1.5
1
0.5
0
200 400 600 800 1000

nilai Xout

6. Gambar Rangkaian Voltage Follower

G. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali yaitu Op-Amp sebagai follower yang bertujuan untuk mengamati
bentuk keluaran dari Op-Amp sebagai voltage follower. Pengikut tegangan merupakan

32
rengkaian dengan menggunakan penguatnya satu dengan keluaran sama dengan
masukannya. Apabila rangkaian tersebut memiliki impedansi masukan yang sangat tinggi
dan impedansi keluaran yang sangat rendah maka berguna sebagai penyesuai impedansi
dan mengisolasi rang kaian sumber dari rangkaian beban.

Praktikum ini dilakukan dala sekali percobaan dengan bermacam-macam frekuensi


(200 Hz-1000 Hz) yang diatur pada function generator. Penggunaan frekuensi berbeda ini,
bertujuan untuk mengamati bagaimana keluaran gelombang pada osiloskop baik
gelombang masukan maupun gelombang keluarannya. Setelah diamati, ternyata frekuensi
mempengaruhi gelombang yang tampil pada osiloskop. Karena rangkaian ini merupakan
rangkaian voltage follower, maka gelombang masukan dan gelombang keluaran sefase.
Artinya nila Xin dan nilai Xout memiliki nilai yag samasehingga diperoleh penguatan
sebesar 1 kali.

Berdasarkan percobaan yang dilakukan diperoleh nilai penguat (Av) sebesar satu kali.
Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa besar penguatan pada rangkaian
pengikut tegangan yaitu satu kali. Dan pengukuran yang kami lakukan kami dapatkan
tegangan puncak gelombang keluaran dan gelombang masukan berturut-turut sebesar
12,728V; 6,364V; 4,243V; 3,535V; dan 2,828V. Sehingga dapat dikatakan bentuk
gelombang masukan dan gelombang keluarannya adalah sinusoidal dan sefase. Maka dapat
dikatakan pada praktikum ini berhasil karena nilai yang kami dapatkan daari pengukuran
cocok atau sama dengan yang dijelaskan di teori.

H. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Berdasrkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa gelombang
keluaran pada Op-Amp sebagai voltage follower memiliki gelombang yang sefase
dengan gelombang masukan. Pada perhitungan didapatkan nilai tegangan puncaknya
berturut-turut sebesar 12,728V; 6,364V; 4,243V; 3,535V; dan 2,828V, dengan penguat
yang diperkuat satu kali.

2. Saran
Praktikan harus lebih serius dan teliti lagi dalam praktikum. Rangkaian harus
dirangkai dengan benar.

33
DAFTAR PUSTAKA

Purtanto, Basuki Dwi. 2014. Aplikasi Op-Amp. Jakarta: Erlangga.

Sutrisno. 1987. Elektronika Teori dan Penerapan. Bandung : ITB.

Wahyudi. 2014. Elektronika Dasar II. Mataram: FKIP Press.

38

You might also like