Yang dimaksudkan dengan autoregulasi serebral ialah kemampuan otak
mempertahankan Cerebral Blood flow (CBF)-aliran darah serebral- dalam batas-batas normal dalam mengahadapi tekanan perfusi serebral (CPP) yang berubah, tekanan perfusi serebral adalah selisih tekanan arteri rata-rata (saat masuk) an tekanan vena rata-rata (saat keluar) pada sinus sagitalis lymph/cerebral venous junction, secara praktis. CPP adalah selisih tekanan arteri rata-rata (mean arterial pressure [MAP]) dan tekanan intracranial rata-rata (intracranial pressure [ICP]) CBF = CPP / CVR CPP = MAP - ICP CBF = MAP - ICP CVR
CBF : Cerebral Blood Flow
CPP : Cerebral Perfussion Pressure MAP : Mean Arterial Preassure ICP : Intra Cranial Pressure CVR : Cerebro Vaskular Resistance Karena CPP = MAP - ICP maka CPP akan menurun bila MAP turun atau ICP naik. CPP normal antara 80-90 mmHg. Bila CPP turun 50 mmHg terlihat EEG (Electroencephalogram) melambat, bila CPP < 40 mmHg maka EEG mendatar terjadi iskemia yang reversibel atau irreversibel tetapi bila CPP< 20 mmHg akan timbul iskemia cerebral yang irreversibel. Biasanya autoregulasi akan dapat mempertahankan CBF selama MAP antara 50-150 mmHg. Artinya bila MAP turun oleh kontraksi otot-otot polos dinding serebrovaskular sebagai respons adanya perubahan tekanan intra mural akan terjadi vaso serebral dilatasi sebaliknya bila MAP naik akan terjadi vasocerebral konstriksi selama MAP antara 50-150 mmHg. Bila MAP turun dibawah 50 mmHg walau dilatasi maksimal CBF akan mengikuti CPP secara pasif sehingga terjadi iskemia otak. Dan sebaliknya bila MAP diatas 150 mmHg maka biarpun kontriksi maksimal akan dirusak sehingga CBF akan naik dengan tiba-tiba dapat merusak blood brain barrier (BBB) dan terjadi edema otak bahkan perdarahan otak. Beberapa keadaan yang dapat merubah autoregulasi ini misalnya hipertensi kronis dapat merubah batas atas autoregulasi bergeser kekanan sehingga sudah terjadi iskemia pada tekanan darah yang dianggap normal pada orang normal.