You are on page 1of 8

A.

Tujuan

Mahasiswa dapat meliniasi daerah ataupun lahan yang ada dalam peta
Mahasiswa Dapat membedakan karateristik tiap- tiap bentukan yang ada
dalam peta
Mahasiswa dapat membedakan tiap- tiap bentukan yang ada dalm peta
didasarkan pada karateristik warnanya

B. Alat dan bahan


Adapun alat dan bahan yang di perlukan dalam proses meliniasi adalah
Spidol OHP ukuran F
Selotip
Clipboard
Mistar 30 cm
Kertas jilid transparan 5 lembar dan
Gunting

C. Dasar teori

Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau


akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak
secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau
akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh,
(misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain.
Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit
cuaca, memonitor janin dengan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang
memantau planet dari orbit. Inderaja berasal dari bahasa Inggris remote
sensing, bahasa Perancis tldtection, bahasa Jerman fernerkundung, bahasa
Portugis sensoriamento remota, bahasa Spanyol percepcion remote dan bahasa
Rusia distangtionaya. Di masa modern, istilah penginderaan jauh mengacu
kepada teknik yang melibatkan instrumen di pesawat atau pesawat luar
angkasa dan dibedakan dengan penginderaan lainnya seperti penginderaan
medis atau fotogrametri. Walaupun semua hal yang berhubungan dengan
astronomi sebenarnya adalah penerapan dari penginderaan jauh (faktanya
merupakan penginderaan jauh yang intensif), istilah penginderaan jauh
umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan teresterial dan pengamatan
cuaca.

Data penginderaan jauh diperoleh dari suatu satelit, pesawat udara


balon udara atau wahana lainnya. Data-data tersebut berasal dari rekaman
sensor yang memiliki karakteristik berbeda-beda pada masing-masing tingkat
ketinggian yang akhirnya menentukan perbedaan dari data penginderaan jauh
yang di hasilkan. Menurut (Purwadhi, 2001), pengumpulan data penginderaan
jauh dapat dilakukan dalam berbagai bentuk sesuai dengan tenaga yang
digunakan, diantaranya :

variasi distribusi daya,


distribusi gelombang bunyi atau
distribusi energi elektromagnetik

Sedangkan analisa data penginderaan jauh memerlukan data rujukan


seperti peta tematik, data statistik, data lapangan. Hasil analisa dapat berupa
informasi mengenai : bentang lahan, jenis penutup lahan, kondisi lokasi,
kondisi sumberdaya lokasi, dll Informasi tersebut bagi para pengguna
dimanfaatkan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan dalam
mengembangkan daerah tersebut. Keseluruhan proses mulai dari
pengambilan data, analisis data hingga penggunaan data tersebut disebut
Sistem Penginderaan Jauh
Menurut Kerle, et al., 2004 : Penginderaan jauh sangat tergantung dari
energi gelombang elektro magnetik. Gelombang elektro magnetik dapat
berasal dari banyak hal, yang terpenting pada penginderaan jauh adalah sinar
matahari. Banyak sensor menggunakan energi pantulan sinar matahari
sebagai sumber gelombang elektro magnetik. Beberapa sensor penginderaan
jauh yang menggunakan energi yang dipancarkan oleh bumi dan yang
dipancarkan oleh sensor itu sendiri.

SPOT 5 merupakan satelit observasi bumi yang dijalankan oleh


perusahaan SPOT Image yang berbasis di Toulouse, Prancis. Satelit ini
diluncurkan pada tanggal 4 Mei 2002 di Guiana Space Centre, Kourou,
French Guyana, menggunakan kendaraan peluncur Ariane 4. Satelit ini
menghasilkan citra satelit dalam dua moda yaitu moda pankromatik dan moda
multispektral. Citra satelit dalam moda pankromatik mempunyai resolusi
spasial 2.5 meter 5 meter, dan 10 meter, sedangkan dalam moda multispektral
mempunyai resolusi spasial 2.5 meter, 5 meter, 10 meter, dan 20 meter.

Dibandingkan dengan satelit obeservasi lainya, SPOT 5 memberikan


perubahan kemajuan yang besar yang memberikan solusi citra dengan biaya
yang efektif. Resolusi pada sistem satelit obeservasi ini meningkat hingga 5
meter dan 2,5 meter dan sudut pandang yang lebar (wide imagin swath),
dimana mencakup 60 x 60 km atau 60 x 120 km dalam insturmen mode
kembar. SPOT -5 memberikan perpaduan yang ideal antara resolusi yang
tinggi dan juga jarak pandang yang luas.

SPOT 5 dilengkapi dengan 2 buah instrumen geometrikal yang


berosolusi tinggi, High Resolution Geometric (HRG) yang menawarkan citra
beresolusi tinggi pada 2 mode, yaitu resolusi hingga kisaran 2,5 5 meter
pada mode panchromatic, dan resolusi hingga kisaran 10 meter pada
multispectral mode.
SPOT 5 juga memiliki instrumen pencitraan HRS (High Resolution
Stereoscopic), yaitu kemampuan untuk menangkap citra stereopair secara
serentak untuk keperluan citra relief peta. Instrumen ini dioperasikan dalam
mode panchromatic, sehingga beresolusi tinggi dengan 2 kamera yang
ditempatkan pada bagian depan dan belakang satelit. Kemampuan instrumen
HRS ini sangat menguntungkan karena dapat mencitra area yang luas hanya
dalam satu pencitraan. Pasangan stereo yang didapat dapat digunakan dalam
berbagai aplikasi 3D terrain modeling dan Computer Environments seperti
Flight Simulator Databases, Pipeline Corridors, dan Mobile Phone Network
Planning.

Citra satelit SPOT 5 baik digunakan baik dalam keperluan


pembuatan peta berksala sedang (1:25 000 dan 1: 10 000) , perencanaan desa
dan kota, eksplorasi minyak dan gas, dan manajemen bencana alam.

SPOT 5 tetap menggunakan beberapa karakteristik yang digunakan


oleh pendahulunya, yaitu :

Memiliki orbit circular , polar, sun synchronous, dan berfase.


Instrumen medan pandang (FOV) dengan lebar petak 60 x 2 km
sepanjang lintasan satelit.
Memiliki kemampuan pandang lateral (bercabang) dan oblique (miring),
dengan sudut 27oterhadap bidang vertikal.
D. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang di lakukan dalam proses interpretasi
dengan cara meliniasi bentukan atau objek yang ada dalam peta hasil
penginderaan jauh adalah

Mempersiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan dalam proses


interpretasi peta
Mengenali setiap objek yang akan di liniasi baik itu dengan melihat
karateristi warnanya atupun bentuknya
Membuat garis pinggir pada kertas transparan sesuaia dengan yang ada
peta spidol berwarna hitam
Mulai meliniasi dengan mengguanakan spidol OHP dengan warna yang
berbeda tiap kenampakan objek pada peta
Membatasi tiap kenampakan objek pada peta
Memberi simbol pada tiap objek yang di liniasi
Tiap tiap simbol yang ada di tulis pada legenda peta
Menulis keterangan seperti Nama., Nim, dan Sumber.

E. Pembahasan
Pembahasan kali ini adalah mencoba meliniasi peta yang bersumber
dari citra spot 5 perekaman di lakukan pada tanggal 07-11-2005 dan 12-12-
2007, daerah yang di petakan adalah kecamatan Anggrek provinsi Gorontalo
dan termasuk dalam zona utara 51. Berbagai objek pada citra satelit tampak
dengan berbagai karateristik seperti warna dan bentuk. Objek yang ada pada
peta citra terdiri dari vegetasi, persawahan, jalan, pelabuhan, laut, dan
tambak
Kenampakan objek pertama yang akan di jelaskan adalah vegetasi,
vegetasi merupakan salah satu objek yang tampak pada peta yang terletak di
antara lahan persawahan dan laut dengan karateristik yang dapat di kenali
yaitu pada warnanya yang mana vegetasi menunjukan warna kehijauan
dengan tekstur yang agak kasar. keberadaan vegetasi terletak pula di
seberang lautan yang terekam oleh citra satelit, kemudian objek berikutnya
yang tampak pada citra satelit adalah persawahan yang mana di ketahui
dengan karateristik bentuknya yang teratur dan terletak di bagian barat pada
peta.
Objek lainya yaitu jalan, jalan merupakan salah satu objek yang
tampak pada citra satelit di kenali dengan adanya jalur menuju ke pelabuhan
dan pada proses liniasi di tandai dengan garis merah. Objek selanjutnya yaitu
pelabuhan, yang mana pelabuhan di ketahui karena letaknya yang berada di
dekat laut dan juga telah di identifikasi melalui google earth. Dalam proses
liniasi pelabuhan di tandai dengan garis hitam mengikuti bentuknya, adapun
objek lain yang tampak pada peta adalah laut, yang mana laut dapat di ketahui
dengan karateristiknya warnanya yang kebiruan dan adanya jalur yang
mengarah ke bagian timur pada peta. Objek selanjutnya yaitu tambak, tambak
merupakan salah satu objek yang dapat di ketahui karena letaknya yang dekat
dengan laut. Kenampakan tambak pada peta di tandai dengan bentuknya
cukup teratur, warnanya kecoklatan dan teksturnya yang cukup halus . dan
pola atu objek terakhir yang tampak pada peta citrayaitu tanah terbuka yang
mana dapat di ketahui dengan adanya lahan tanpa pepohonan melainkan
hanya rerumputan pada permukaan tanah.
F. Kesimpulan
Dari hasil interpretasi pada citra sateli spot 5 dapat di simpulkan
bahwa keberadaan objek seperti vegetasi, tambak, persawahan,pelabuhan dan
tanah terbuka merupakan jalur laut yang memisahkan antar pulau yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Estes J.E., Imaging with Photographic and Nonphotographic Sensor


System, In : Remote Sensing Tehciques for Environtmental Analysis,
California: Hamilton Publishing Compagny, 1974.
Lillesand, Kiefer, Penginderaan jauh dan Interpretasi Citra, Gajah
Mada University Press, 1988.

Lindgren, D.T., Land use Planning and Remote Sensing, Doldrecht:


Martinus Nijhoff Publisher, 1985.

http://www.asalasah.com/2014/01/macam-macam-citra-satelit-dan-
keterangannya

https://sellquickbird.wordpress.com/spot/

You might also like