You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK GELOMBANG MIKRO

Arisa Olivia Putri

4.31.13.0.05

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK D4 TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2016
A. NO. JOBSHEET: 01

B. JUDUL : PERAMBATAN GELOMBANG MIKRO

C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang perambatan gelombang mikro
2. Mahasiswa dapat mensimulasikan perambatan gelombang mikro dengan alat yang
disediakan.

D. TEORI SINGKAT
Microwave(gelombang mirko), merupakan pengiriman sinyal radio dengan
frekuensi sangat tinggi pada dua buah relay station(stasiun pengulang) yang terlihat(tidak
terhalang) satu sama lain. Pada gelombang mikro, kisaran frekuenssinya adalah dari
1GHz sampai 300 GHz. Propagasi/perambatan gelombang pada kisaran frekuensi ini
adalah propagasi line of sight(LOS) oleh karena itu antena microwave umumnya
dilettakkan diatas gedung, tower, atau puncak bukit/gunung/ jarak antara kedua stasiun
dapat mencapai 30 mil(tergantung lengkungan bumi), dan dapat mengirimkan data 10
kalo lebih besar dari kabel biasa tanpa perlu memikirkan cara menanam kabel atau
memasangnya dengan tiang sehingga dapat terhubung lebih cepat. Namun demikian
microwave rentan terhadap cuaca seperti hujan deras maupun badai salju.

E. ALAT DAN BAHAN


1. GUN oscilator 9 GHz, teg 9 V DC
2. PIN dioda modulator
3. Generator 1 KHz diatur teg 2 Vpp
4. Antenna Horn 2 buah
5. Chrystal detektor
6. Osciloscope
7. Multimeter

F. GAMBAR RANGKAIAN

GUN OSILATOR PIN DIODA MODULATORCRYSTAL DETEKTOR

OSILOSCOPE
GENERATOR 1KHz
Gambar 1 : Pengukuran Langsung

GUN OSILATOR PIN DIODA MODULATOR CRYSTAL DETEKTOR

ANTENA
OSILOSCOPE ANTENA
HORN
HORN
GENERATOR 1KHz

Gambar 1 : Pengukuran melewati media udara

G. LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkaian seperti blok diagram no 1 di atas.
2. Atur frekuensi gun osilator 9 GHz, tegangan 9 V DC, frekuensi generator 1 KHz
tegangan 2 Vp-p.
3. Amati dan catat hasilnya.
4. Buatlah rangakaian seperti blok diagram no 2 di atas.
5. Amati gelombang yang di tampilkan pada osiloscope dengan mengatur jarak antena
penerima dan pemancar pada jarak (0.5, 1, 1.5, 2) meter.

H. HASIL PERCOBAAN
N Keterangan Gambar
o
1. Pengukuran Langsung

2. Pengukuran melewati
media udara dengan jarak
0.5 meter

3. Pengukuran melewati
media udara dengan jarak 1
meter

4. Pengukuran melewati
media udara dengan jarak
1.5 meter
5. Pengukuran melewati
media udara dengan jarak
1,5 meter dengan
ketinggian berbeda

6. Pengukuran melewati
media udara dengan jarak
1,5 meter dengan polarisasi
horisontal to horisontal

7. Pengukuran melewati
media udara dengan jarak
1,5 meter dengan polarisasi
horisontal to vertical

8. Pengukuran melewati
media udara dengan jarak
1,5 meter dengan posisi
antenna tidak tepat

I. ANALISA
Berdasarkan hasil percobaan perambatan gelombang mikro diatas, dihasilkan
beberapa percobaan untuk membuktikan teori tentang gelombang mikro. Untuk
percobaan pertama merupakan pengukuran langsung, dimana dalam percobaan ini tidak
membutuhkan antena sebagai media pengirimannya. Pada percobaan pertama dapat
dipastikan sinyal dikirim dengan baik, karena selain media pengirimannya sudah pasti
LOS, tidak ada rugi rugi redaman yang dihasilkan juga. Ini dibuktikan dengan
munculnya sinyal pada osiloscope. Untuk percobaan kedua menggunakan antena horn
sebagai media pemancarnya. Sesuai dengan teori yang ada bahwa jika menggunakan
antena sebagai media pemancar, dan udara sebagai media transmisinya akan rentan
dengan redaman-redaman. Ini dibuktikan dengan hasil percobaan dimana hasil
pengukuran dengan osiloscope menunjukan penuruan sinyal yang diterima. Kemudian
jarak juga berpengaruh terhadap penerimaan sinyal dalam konteks pengiriman melalui
media udara, dibuktikan dengan semakin jauh jarak antena horn, semakin kecil juga
sinyal yang diterima oleh antena Rx. Ini membuktikan juga rumus
c
=
f

Dimana merupakan panjang gelombang, c merupakan konstanta cepat rambat

gelombang, dan f merupakan frekuensi. Untuk percobaan dimana antena dihadapkan

pada sudut dan ketinggian yang berbeda, ternyata masih mampu mentransmisikan sinyal,
tetapi tidak maksimal. Pada percobaan disini dibuktikan adanya multipath, atau terjadi
banyak jalur akibat pantulan dan antena yang tidak LOS. Terbukti bahwa pada osiloscope
menunjukkan penerimaan sinyal yang sangat rendah nilainya dibanding percobaan lain
yang LOS. Dan percobaan yang terakhir adalah membuktikan adanya polarisasi pada
antena, untuk percobaan kedua sampai terakhir masih menggunakan polarisasi yang
sama yaitu polarisasi horizontal to horizontal. Polarisasi ini mengikuti arah rambat
gelombang elektrik. Konfigurasi antena ini harus sama antara Tx dan Rx, jika berbeda ini
ditunjukkan pada gambar 7 dimana tidak adanya penerimaan sinyal yang ditunjukan oleh
osiloscope.

J. JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah yang dimaksud dengan rugi-rugi lintasan, jelaskan
Jawaban : merupakan penurunan energi yang terjadi ketika mengirimkan data dari
stasiun pemancar ke stasiun penerima akibat redaman-redaman yang dihasilkan
sepanjang lintasan seperti redaman saluran transmisi, free space loss, redaman
atmosfer dan redaman hujan.
2. Bagaimanakah hasilnya jika letak antena tidak tepat(bergeser kekiri atau kekanan,
lebih tinggi dari yang satu)
Jawaban: jika posisi antena horn tidak tepat saling line of sight, sinyal masih mampu
untuk diterima karena sinyal akan memantul jika terkena bidang yang sukar ditembus
seperti tembok atau ubin, namun sinyal yang ditangkap tidak maksimal karena terlalu
banyak multipath yang dihasilkan.
3. Bagaimanakah hasilnya jika letak antena pemancar horisontal dan antena penerima
vertikal
Jawaban:jika 2 konfigurasi polarisasi antena berbeda, berdasarkan hasil percobaan
yang ada maka kedua antena tidak akan mampu saling berkomunikasi, ini
ditunjukkan pada hasil percobaan, dimana tidak ada sinyal yang muncul di
osiloscope ketika dilakukan pengiriman dari Tx ke Rx.

K. Kesimpulan
1. Semakin besar frekuensi yang digunakan semakin kecil jarak yang dapat ditempuh
untuk mentransmisikan data dengan gelombang mikro, begitu juga sebaliknya,
semakin kecil frekuensi semakin jauh jarak yang mampu ditempuh.
2. Mentransmisikan data melalui media udara memiliki redaman lebih besar dibanding
mentransmisikan data melalui media kabel.
3. Jika polarisasi antena tidak sama maka tidak akan mampu berkomunikasi antara Tx
dan Rx.
4. Multipath pada komunikasi gelombang mikro dihasilkan karena antena tidak line of
sight sehingga sinyal memantul ke permukaan yang sukar ditembus.
5. Meski masih bisa mentransmisikan sinyal, pada multipath jaringan menunjukkan
kualitas jaringan yang sangat jelek, karena Rx signal sangat rendah dan jika
diaplikasikan ke lingkup yang besar akan menimbulkan delay dalam komunikasi dan
mungkin penerimaan data tidak maksimal.

You might also like