Professional Documents
Culture Documents
Oleh: Teguh
Sihono
(Staf Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Yogyakarta)
Abstrac
t
C. Pembelajaran dalam
Kurikulum
Tujuannya adalah membantu seperangkat
belajar, atau memanipulasi
lingkungan sehingga memberi
kemudahan bagi orang yang belajar.
Gagne R.M. dan Briggs (1979)
mendefinisikan pembelajaran
sebagai suatu rangkaian events
(kejadian, peristiwa, kondisi, dsb.)
yang secara sengaja dirancang
untuk mempengaruhi pembelajar,
sehingga proses belajarnya dapat
berlangsung dengan mudah.
Pembelajaran bukan hanya terbatas
pada kejadian yang dilakukan guru
saja, melainkan mencakup semua
kejadian kegiatan yang mungkin
mempunyai pengaruh langsung
pada proses belajar manusia.
Pembelajaran mencakup pula
kejadian-kejadian yang diturunkan
oleh bahan-bahan cetak, gambar,
program radio, televisi, film, slide,
maupun kombinasi dari bahan-
bahan tersebut. Bahkan saat ini
pemanfaatan berbagai program
komputer untuk pembelajaran, atau
dikenal dengan nama E-Learning
(Electronic-Learning) berupa CAI
(Computer Assisted Instruction) atau
CAL (Computer Assisted Learning),
belajar lewat internet, SIG (Sistem
Information Geography) pendidikan,
web-side sekolah, dan lain
sebagainya, yang sudah secara luas
digunakan dalam pembelajaran.
2. Pendidikan dan
Pembelajaran
Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi
adalah suatu desain kurikulum yang
dikembangkan berdasarkan
kompetensi tertentu. Kompetensi oleh hal-hal sebagai berikut :
adalah suatu kemampuan a. orientasi pencapaian hasil
melakukan sesuatu (the ability to dan
do something) yang berbeda dampaknya (outcome oriented)
dengan kemampuan mengetahui b. berbasis pada standar
sesuatu. Pendapat lain kompetensi dan kompetensi
Competence as the knowledge, dasar
skills, and abilities or capabilities
that a person achieves, which
become of his or her being to the
exent he or she can satisfactoriry
perform particular cognitive,
affective, and psychomotor
behaviors (Mc Ashan. 1979 :45)
Ciri-ciri Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
:
a. menekankan pada
ketercapaian kompetensi secara
individual maupun klasikal.
b. berorientasi pada hasil
dan
keberagaman.
c. penyampaian
pembelajaran menggunakan
pendekatan
dan metode yang variatif.
d. sumber belajar bukan hanya
guru
tetapi juga sumber belajar lain
yang memenuhi unsur edukatif.
e. penilaian menekankan pada
proses
dan hasil belajar
(penguasaan kompetensi).
Pendekatan dalam
pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) harus dicirikan
c. bertolak dari a. Kompetensi yang akan dicapai
kompetensi tamatan/lulusan siswa diidentifikasi berdasarkan
d. pengembangan apa yang
kurikulum berdiferensiasi
e. utuh dan menyeluruh
(holistik)
f. menerapkan prinsip
ketuntasan belajar (mastery
learning)
Pendidikan Berbasis Kompetensi
adalah bentuk pendidikan yang
diselenggarakan untuk
menyiapkan lulusannya menguasai
seperangkat kompetensi yang dapat
bermanfaat bagi kehidupannya
kelak. Secara lebih singkat dapat
dikatakan bahwa pendidikan
berbasis kompetensi adalah
pendidikan yang mengacu pada
kompetensi yang akan dicapai dan
diperlukan oleh siswa. Sehingga
(KBK) merupakan bagian dari
Pendidikan Berbasis Kompetensi.
Pendidikan Berbasis Kompetensi
sebagai suatu sistem tersusun dari
rangkaian unsur-unsur yang saling
terkait, yaitu ; standar kompetensi,
kurikulum yang dikembangkan
berdasarkan kompetensi,
penyelenggaraan proses belajar
mengajar, evaluasi berdasarkan
kompetensi, sertifikasi
Standar Kompetensi adalah
kebulatan
pengetahuan, ketrampilan, sikap,
dan tingkat penguasaan yang
diharapkan dicapai dalam
mempelajari suatu mata pelajaran.
Pendidikan Berbasis
Kompetensi
memiliki beberapa
karakteristik .
siswa harus memahami dan e. Memperbaharui sistem evaluasi
mampu melakukan dan pelaporan hasil belajar
b. Kriteria digunakan untuk siswa.
menilai setiap kompetensi yang f. Memperjelas komunikasi
telah dikemukakan dengan siswa tentang tugas,
c. Bahan ajar kegiatan, atau pengalaman
dikembangkan belajar yang harus dilakukan
berdasarkan standar dan cara yang digunakan
kompetensi yang ditetapkan
d. Penilaian berdasarkan
standar
kompetensi
e. Kemajuan pembelajaran
didasarkan atas pencapaian
kompetensi. Pembelajaran
Berbasis Kompetensi
adalah program pembelajaran di
mana
hasil belajar atau kompetensi yang
diharapkan dicapai oleh siswa,
sistem pencapaian, dan indikator
pencapaian hasil belajar dirumuskan
secara tertulis sejak perencanaan
dimulai. Manfaat yang diperoleh jika
melaksanakan
pembelajaran berbasis kompetensi.
a. Menghindari duplikasi dalam
pemberian materi pembelajaran.
b. Mengupayakan
konsistensi kompetensi yang
ingin dicapai dalam mengajarkan
suatu mata pelajaran.
c. Meningkatkan pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan,
kecepatan, dan kesempatan
siswa.
d. Membantu
mempermudah pelaksanaan
akreditasi.
untuk menentukan yang mendasari
keberhasilan belajarnya.
g. Meningkatkan akuntabilitas
publik h. Memperbaiki sistem
sertifikasi
menghubungkan antara
yang baru dan yang
menerapkan ide mereka komponen utama pembelajaran
sendiri, dan menyadarkan efektif, yakni : konstruktivisme
siswa untuk menerapkan (Constructivism), bertanya
strategi mereka sendiri. (Questioning), menemukan
4) Pentingnya Lingkungan
Belajar
a) Belajar efektif itu dimulai dari
lingkungan belajar yang
berpusat pada siswa. Dari
guru akting di depan kelas,
siswa menonton, ke siswa
akting bekerja dan berkarya,
guru mengarahkan.
b) Pengajaran harus berpusat
pada
bagaimana cara siswa
menggunakan pengetahuan
barunya. Strategi belajar
lebih dipentingkan dibanding
hasilnya
c) Umpan balik amat penting
bagi siswa, yang berasal dari
proses penilaian
(assessment)
yang benar.
d) Pentingnya
menumbuhkan komunitas
belajar dalam bentuk kerja
kelompok.
d. Hakikat Pembelajaran
Kontekstual
Pembelajaran kontekstual
(Contextual Teaching and
Learning) adalah konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-
hari, dengan melibatkan tujuh
(Inquiry), masyarakat belajar f. Lima Elemen Belajar
(Learning Community), permodelan yang
(Modeling), refleksi (Reflection), Konstruktivistik
dan penilaian sebenarnya 1) Activating
(Authentic Assessment). knowledge (pengaktifan
Ada suatu motto : Students pengetahuan yang sudah
learn best by actively ada)
constructing their own 2) Acquiring
understanding (CTL Academy knowledge
Fellow. (pemerolehan pengetahuan
1999). Artinya Cara belajar baru) dengan cara
terbaik adalah siswa mempelajari secara
mengkonstruksikan sendiri secara keseluruhan dulu, kemudian
aktif pemahamannya. memperhatikan detailnya.
e. Kata-Kata Kunci 3) Understanding
Pembelajaran knowledge
1) Real world learning (Pemahaman pengetahuan) :
2) Mengutamakan dengan cara menyusun (1)
pengalaman nyata konsep sementara/hipotesis,
3) Berpikir tingkat tinggi (2) melakukan sharing
4) Berpusat pada siswa kepada orang lain agar
5) Siswa aktif, kritis dan kreatif mendapat
6) Pengetahuan bermakna tanggapan/validasi, (3)
dalam kehidupan konsep tersebut direvisi dan
7) Dekat dengan kehidupan dikembangkan.
nyata 4) Applying
8) Siswa proaktif, bukan knowledge
menghafal (mempraktikkan
9) Learning bukan teaching pengetahuan dan
10) Education bukan instruction pengalaman tersebut)
11) Pembentukan manusia 5) Reflecting knowledge
12) Memecahkan masalah (melakukan refleksi
13) Siswa akting, guru terhadap strategi
mengarahkan
pengembangan
14) Perubahan perilaku
pengetahuan tersebut
15) Hasil belajar diukur
(Zahorik.
dengan berbagai cara
1995 : 14 -
bukan hanya 22)
dengan tes
g. Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Pendekatan
Tradisional
E. Penerapan
Pendekatan
Kontekstual di Kelas
Pendekatan kontekstual
memiliki tujuh komponen utama,
yaitu konstruktivisme
F. Kesimpulan
yaitu model ekspositori (expository penerapannya dalam kehidupan
method) dan model inkuiri (inquiry mereka sebagai anggota keluarga
teaching method). Berbagai model dan masyarakat. Sehingga
pembelajaran yang jumlahnya cukup pembelajaran ini bermakna bagi
banyak terletak di antara dua model siswa.
tersebut. Inkuiri merupakan model Penerapan Pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada kontekstual di dalam kelas
siswa. Yaitu model pembelajaran melibatkan tujuh komponen utama
yang menempatkan siswa dalam pembelajaran efektif, yakni
situasi di mana mereka harus konstruktivisme, bertanya, inkuiri,
berpartisipasi aktif untuk masyarakat belajar, permodelan,
menemukan sesuatu untuk mereka refleksi, dan penilaian otentik. Suatu
sendiri kelas dikatakan menggunakan
Pembelajaran kontekstual pembelajaran kontekstual, jika
(Contextual melaksanakan ke tujuh komponen
Teaching and Learning) yang tersebut.
biasa disingkat CTL, merupakan Dalam penyusunan
salah satu model yang dekat ke Rencana
arah model inkuiri. Dalam tulisan Pembelajaran (RP) ditekankan pada
ini model pembelajaran CTL strategi belajar. Bukan yang banyak
menjadi pilihan untuk tapi dangkal, melainkan sedikit
melaksanakan pembelajaran tapi mendalam. Konteks ini, program
ekonomi dalam kurikulum berbasis yang dirancang guru benar-benar
kompetensi. rencana pribadi tentang apa yang
Pendekatan kontekstual akan dikerjakan bersama siswanya.
merupakan konsep belajar yang Semoga sentuhan tulisan ini ada
membantu guru mengaitkan antara manfaatnya bagi para pembaca,
materi dengan situasi dunia nyata terutama yang mencintai dan
siswa, dan mendorong siswa menggeluti dunia pendidikan.
membuat hubungan antara
pengetahuan
yang dimiliki dengan
dalam
Daftar Pustaka