You are on page 1of 29

ACARA I

KETELITIAN MENGGAMBAR

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Sigit Heru Murti, M.Sc
Ari Cahyono. M.Sc

Asisten:
Rahmanita Lestari Yuniar Riska Wardhani
Mifta Rohma Dhanin Kurnia Dwi Jayanti
Nurul Hidayah Endah Tri Setiyowati
Rahma Anisa Fitrah Insani Radhistya Ireka Santosa
Imania Jefri Pratama

Disusun oleh:
Nur Alfin Muhammad
E100160089

LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH DAN


FOTOGRAMETRI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
Pembahasan
Praktikum ini merupakan praktikum yang pertama atau disebut juga acara
1. Acara 1 ini berjudul Ketelitian Penggambaran. Dalam pelaksanaan kita
disuruh mengeblat gambar atau peta suatu wilayah yang diberikan oleh Asisten
Dosen. Dalam praktikum ini, kita juga membutuhkan alat dan bahan seperti :
a. Kertas kalkir
b. Penggaris
c. Gambar peta
d. Paperclip
e. Drawing pen ukuran (0,1), (0,2), ),3)
Dalam acara 1 ini pertama kita diberi penjelasan terlebih dahulu oleh
Asisten Dosen. Setelah itu kita diberi 4 pertanyaan mengenai peta oleh kakak
Asisten Dosen, lalu barulah kita memulai pengeblatan peta.
Dalam pengeblatan ini cukup rumit karena, ukuran peta yang kecil
sehingga kita memerlukan konsentrasi tinggi dalam pengerjaannya. Selain
konsentrasi tinggi, kita juga harus teliti dan jeli dalam negeblat peta tersebut.
Dalam pengeblatan kita juga harus meminimalisir kesalahan. Karena terlalu
banyak kesalahan, maka hasilnya kurang rapi.
Pertama kita membuat garis tepi terlebih dahulu menggunakan drawing
pen OHP ukuran 0,3. Setelah garis tepi selesai kita mulai menggambar garis-garis
yang ada di peta dengan pelan-pelan, sebaiknya jangan terlalu buru-buru dalam
proses pembuatan ini, karena bisa membuat hasil pengeblatan kurang rapi. Dalam
pengeblatan ini penggunaan spidol disesuaikan dengan tebal garis, misal garis
paling tebal menggunakan spidol (drawing pen) ukuran 0,3, garis agak tebal
menggunakan drawing pen ukuran 0,2, sedangkan garis tipis menggunakan
drawing pen ukuran 0,1. Dalam pengerjaan ini kita harus berhati-hati dan
meminimalisir kesalahan. Karena kesalahan dalam pengerjaan kita harus
mengganti dengan kertas kalkir baru karena mengingat kita menggunakan
drawing pen dan tidak bisa dihapus.
Dalam proses pengeblatan, jangan sekali-kali melepas atau memisahkan
kertas kalkir dengan HVS gambar pita karena nanti kita bisa menyebabkan
gambar tidak sinkron. Dan yang terakhir sebelum kita melepas atau memisahkan
kertas kalkir dengan HVS gambar kita, kita harus benar-benar meneliti, apakah
gambar sudah selesai dan jangan lupa tulis sumber dan judul. Setelah semua
benar-benar selesai dengan sempurna barulah lepaskan kertas kalkir dengan HVS
gambar peta.

Kesimpulan
1. Praktikum ini merupakan acara 1 dengan judul ketelitian penggambaran.
2. Dalam penggambaran ini kita menggunakan teknik mengeblat.
3. Bahan dan alat yang harus disediakan berupa kertas kalkir, penggaris,
gambar peta, paper clip, drawing pen ukuran (0,1), (0,2), ),3)
4. Dalam pengobatan kita harus teliti dan berhati-hati jangan sampai ada
kesalahan.
5. Jangan pernah sekali-kali melepaskan kertas kalkir dengan HVS gambar
peta sebelum kita benar-benar menyelesaikan pengeblatan, karena dapat
menyebabkan gambar tidak sinkron.

ACARA II
SKALA PETA
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Sigit Heru Murti, M.Sc
Ari Cahyono. M.Sc

Asisten:
Rahmanita Lestari Yuniar Riska Wardhani
Mifta Rohma Dhanin Kurnia Dwi Jayanti
Nurul Hidayah Endah Tri Setiyowati
Rahma Anisa Fitrah Insani Radhistya Ireka Santosa
Imania Jefri Pratama

Disusun oleh:
Nur Alfin Muhammad
E100160089

LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH DAN


FOTOGRAMETRI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
Pembahasan
Ini merupakan praktikum 2 atau acara 2 dari beberapa praktikum di
semester ini. Dalam acara ini berjudul Skala Peta. Praktikum ini memerlukan
alat dan bahan seperti :
1. Kertas milimeter block ( 1 meter)
2. Pensil
3. Penggaris
4. Drawing pen
5. Kertas HVS
Dalam praktikum Ini pertama kita diberi pertanyaan soal tentang skala.
Setelah itu kita di beri penjelasan oleh kakak Asisten Dosen mengenai praktikum
ini.
Praktikum skala peta ini kita diberi peta suatu wilayah Wonosobo oleh
kakak Asisten Dosen. Dalam peta itu tertulis skala 1 : 60.000. Tugas kita
menggambar ulang dengan skala sama, diperbesar (2x lipat) dan diperkecil (2x
lipat).
Dalam penggambaran ini menggunakan dua metode cara yaitu metode
Grid dan metode Union Jack. Metode Grid yaitu cara penggambaran peta dengan
cara kotak-kotak, metode ini agak lebih mudah dibandingkan metode Union Jack
yaitu cara penggambaran peta dengan cari silang.
Dalam penggambaran ini kita harus berhati-hati. Selain berhati-hati kita
juga harus cermat dan tepat, karena kalau kurang tepat jumlah kotak kita jadi
kurang teratur dan kita harus meneliti ulang peta sebelum ditebalkan memakai
drawing pen.

Kesimpulan
1. Ini merupakan praktikum 2 dengan judul Skala Peta.
2. Dalam praktikum ini, kita disuruh menggambar ulang peta Wonosobo
dengan skala 1 : 60.000.
3. Peta Wonosobo diperbesar (2x lipat), diperkecil (2x lipat) dan ukurannya
sama.
4. Teknik penggambaran dengan metode Grid dan metode Union Jack.
Setiap metode mempunyai kesulitan tersendiri.
ACARA III
PROYEKSI DAN DISTORSI PETA
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Sigit Heru Murti, M.Sc
Ari Cahyono. M.Sc

Asisten:
Rahmanita Lestari Yuniar Riska Wardhani
Mifta Rohma Dhanin Kurnia Dwi Jayanti
Nurul Hidayah Endah Tri Setiyowati
Rahma Anisa Fitrah Insani Radhistya Ireka Santosa
Imania Jefri Pratama

Disusun oleh:
Nur Alfin Muhammad
E100160089

LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH DAN


FOTOGRAMETRI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
Pembahasan
Proyeksi peta merupakan cara matematis dalam penggambaran hasil
pengukuran permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar (peta).
Proyeksi peta ada 4 yaitu
1. Proyeksi Azimut Stereografis
2. Proyeksi Azimut Gronomis
3. Proyeksi Azimut Ortografis dan
4. Proyeksi Silinder
Dalam praktikum kali ini berjudul Proyeksi Dan Distorsi Peta dimana
kita disuruh menggambar keempat proyeksi. Dalam penggambaran proyeksi kita
membutuhkan ketelitian yang tinggi, karena dalam keempat proyeksi ada hitungan
matematis yang harus dihitung terlebih dahulu sebelum menggambar. Selain teliti
kita membutuhkan ketepatan dalam menggambar, mengingat kita harus
mensingkronkan gambaran kita dengan hitungan yang telah tadi dihitung.
Keempat proyeksi cara penggambarannya hampir sama dan ketika
proyeksi azimut stereografis, azimut gnomonis dan azimut ortografis hitungannya
sama, sedangkan proyeksi silinder hitungannya sedikit berbeda dari ketiga
azimuth. Perbedaan yang lain dalam ketiga proyeksi azimut stereografis, azimut
gnomonis dan azimut ortografis tidak ada gambar peta dunia, sedangkan pada
proyeksi silinder ada.

Kesimpulan
1. Proyeksi ada empat (proyeksi silinder, azimut ortografis, azimut gnomonis
dan azimut stereografis)
2. Dalam proyeksi ini kita menggunakan hitungan matematis.
3. Dalam penggambaran, membutuhkan ketelitian dan ketepatan.
4. Keempat proyeksi hampir sama hanya saja proyek silinder sedikit berbeda.

ACARA IV
MEMBUAT PENAMPAKAN PROFIL DAN MENGHITUNG
KEMIRINGAN LERENG
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Sigit Heru Murti, M.Sc
Ari Cahyono. M.Sc

Asisten:
Rahmanita Lestari Yuniar Riska Wardhani
Mifta Rohma Dhanin Kurnia Dwi Jayanti
Nurul Hidayah Endah Tri Setiyowati
Rahma Anisa Fitrah Insani Radhistya Ireka Santosa
Imania Jefri Pratama

Disusun oleh:
Nur Alfin Muhammad
E100160089

LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH DAN


FOTOGRAMETRI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
Pembahasan
Representasi relief merupakan praktikum mengenai bentuk relief kontur
pada sesungguhnya. Dalam praktikum kali ini menggunakan beberapa alat dan
bahan seperti :
1. Peta kontur
2. Pensil
3. Penggaris
4. Drawing pen
5. Pensil warna
6. Kertas HVS
Dalam praktikum ini kita disuruh menghitung jarak kontur dengan interval
40 cm lalu diberi tanda titik dan titik titik tersebut dihubungkan membentuk garis
kontur. Setelah itu hasil dari representasi relief disalin ke kertas kalkir lalu
digunakan metode shading (bayangan) dan dengan metode warna dengan
ketentuan 800 - 100 warna coklat, 600 - 800 warna kuning, 200 - 600 warna hijau,
0 - 200 warna biru.
Dalam penyalinan gambar ke kertas kalkir harus berhati-hati dan
berkonsentrasi tinggi serta kita harus teliti supaya meminimalisir atau tidak
melakukan kesalahan coretan yang tidak perlu atau yang bukan merupakan garis
yang digambar karena menggunakan drawing pen tidak bisa dihapus seperti pensil
sebab kalau ada kesalahan yang lumayan fatal kita harus mengulang.

Kesimpulan
1. Merupakan konfigurasi nyata dari permukaan bumi yang memiliki
perbedaan dalam hal kemiringan.
2. Garis kontur dibuat dengan cara menghubungkan titik-titik.
3. Dalam penyalinan ke kertas kalkir membutuhkan konsentrasi yang tinggi
mengingat drawing pen tidak bisa dihapus

ACARA V
MENGHITUNG LUAS ADMINISTRASI
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Sigit Heru Murti, M.Sc
Ari Cahyono. M.Sc

Asisten:
Rahmanita Lestari Yuniar Riska Wardhani
Mifta Rohma Dhanin Kurnia Dwi Jayanti
Nurul Hidayah Endah Tri Setiyowati
Rahma Anisa Fitrah Insani Radhistya Ireka Santosa
Imania Jefri Pratama

Disusun oleh:
Nur Alfin Muhammad
E100160089

LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH DAN


FOTOGRAMETRI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
Pembahasan
Praktikum ini merupakan acara 5 yang berjudul Menghitung Luas
Adminitrasi. Dalam praktikum ini diberikan suatu peta Kabupaten Wonosobo
lalu dengan sekala 1 : 60.000.
Dalam praktikum ini menggunakan alat dan bahan seperti :
1. Kertas milimeter blok
2. Kertas kalkir
3. Kertas HVS
4. Sebuah peta
5. Alat tulis
Dalam menghitung luas adminitrasi menggunakan 3 macam cara yaitu
Metode Striped, Metode Square dan Metode Triangle. Metode Striped pertama
kita mengukur peta yang sebelumnya sudah dibatasi garis, lalu kita menghitung
luas administrasi dengan rumus (total) x (skal)2.
Sedangkan metode Square dan metode Triangle hampir sama bedanya,
metode Square menghitung kotak-kotak terlebih dahulu sedangkan metode
Triangle kita menghitung luas segitiga terlebih dahulu.
Dalam menggunakan 3 metode hasil harus sama atau selisih tidak terlalu
banyak.

Kesimpulan
1. Praktikum ini merupakan praktikum kelima menghitung luas administrasi.
2. Menghitung luas administrasi menggunakan 3 metode Striped, Square,
Triangle
3. Ketiga metode tersebut hampir sama hanya sedikit beda pada caranya.
4. Setiap metode memiliki tingkat kesulitan tersendiri.

ACARA VI
MEMBUAT PENAMPAN PROFIL DAN MENGHITUNG
KEMIRINGAN LERENG
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Sigit Heru Murti, M.Sc
Ari Cahyono. M.Sc

Asisten:
Rahmanita Lestari Yuniar Riska Wardhani
Mifta Rohma Dhanin Kurnia Dwi Jayanti
Nurul Hidayah Endah Tri Setiyowati
Rahma Anisa Fitrah Insani Radhistya Ireka Santosa
Imania Jefri Pratama

Disusun oleh:
Nur Alfin Muhammad
E100160089

LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH DAN


FOTOGRAMETRI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
Pembahasan
Pada praktikum kali ini membuat penampang profil dan menghitung
kemiringan lereng, dengan alat dan bahan seperti :
1. Fotocopy garis kontur.
2. Alat tulis
3. Kertas HVS
Kegunaan garis kontur adalah untuk mengetahui bentuk lereng, besarnya
kemiringan lereng dan menunjukkan bentuk relief. Hasil penampang lereng peta
kontur dapat dipakai sebagai panduan keadaan pada peta sebenarnya. Peta kontur
berfungsi sebagai penunjuk suatu penggambaran lereng pada suatu daerah.
Dalam pembuatan penampang profil kita harus menjadikan gambar kontur
ke 3D, lalu diukur interval, vertikal dan horizontal. Setelah itu dicari dengan skala
pada praktikum ini menggunakan skala 1 : 17.000.
Kesulitan dalam pembuatan penampang profil pada saat merubah ke
gambar 3 dimensi, karena salah sedikit gambar tidak sesuai ke yang asli.

Kesimpulan
1. Dapat mengukur kemiringan lereng.
2. Dapat mengetahui ketinggian lereng.
3. Dapat menentukan daerah yang tampak atau tidak tampak.

ACARA VII
LATERING DAN TATA LETAK PETA
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Sigit Heru Murti, M.Sc
Ari Cahyono. M.Sc

Asisten:
Rahmanita Lestari Yuniar Riska Wardhani
Mifta Rohma Dhanin Kurnia Dwi Jayanti
Nurul Hidayah Endah Tri Setiyowati
Rahma Anisa Fitrah Insani Radhistya Ireka Santosa
Imania Jefri Pratama

Disusun oleh:
Nur Alfin Muhammad
E100160089

LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH DAN


FOTOGRAMETRI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
Pembahasan
Pada praktikum ancara 7 ini adalah Lettering Dan Tata Letak peta yaitu
penggambaran peta atau atlas untuk menyusun mengatur informasi (posisi)
supaya nampak jelas dan rapi.
Dalam praktikum kali ini menggunakan beberapa alat dan bahan seperti :
1. Fotokopi peta atau atlas
2. Kertas kalkir
3. Drawing pen
4. Spidol OHP dan
5. Alat tulis lainnya
Penggambaran praktikum kali ini dengan cara mengeblat peta atau atlas di
kertas kalkir, setelah di blat, lalu tulis elemen-elemen yang ada di peta dengan
jelas dan perhatikan gradasi warna.
Dalam menggambar sebuah peta perlu memperhatikan beberapa hal yang
penting yaitu judul, legenda, garis lintang dan bujur, sumber dan lain-lain.
Kesulitan dalam penggambaran peta atau atlas ini pada saat menggambar
kota-kota kecil yang penulisannya kurang jelas.

Kesimpulan
1. Praktikum ini merupakan acara ketujuh.
2. Pada penggambaran peta menggunakan teknik pengeblatan.
3. Dalam penggambaran peta harus memperhatikan elemen-elemen peta.
4. Kesulitan penggambaran terdapat pada saat menggambar kota-kota kecil.

ACARA VIII
MEMBACA PETA
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Sigit Heru Murti, M.Sc
Ari Cahyono. M.Sc

Asisten:
Rahmanita Lestari Yuniar Riska Wardhani
Mifta Rohma Dhanin Kurnia Dwi Jayanti
Nurul Hidayah Endah Tri Setiyowati
Rahma Anisa Fitrah Insani Radhistya Ireka Santosa
Imania Jefri Pratama

Disusun oleh:
Nur Alfin Muhammad
E100160089

LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH DAN


FOTOGRAMETRI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
Pembahasan
Praktikum ini merupakan praktikum terakhir atau acara 8 dengan judul
Membaca Peta yaitu mempelajari kenampakan-kenampakan peta melalui
simbol-simbol dan juga legenda yang ada pada peta.
Dalam membaca peta hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi : judul,
nama pencetak, penyusun, skala peta, seri peta, keterangan delinasi, dll.
Simbol yang mudah dibaca dapat mempermudah dalam membaca peta.
Dalam membaca peta memerlukan ketajaman analisis setiap kenampakan-
kenampakan pada peta

Kesimpulan
1. Membaca peta harus teliti.
2. Simbol yang mudah dibaca memudahkan dalam membaca peta.
3. Dalam membaca peta diperlukan ketajaman analisis kenampakan-
kenampakan pada peta.

ACARA III
MENGHITUNG RELIEF
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Sigit Heru Murti, M.Sc
Ari Cahyono. M.Sc

Asisten:
Rahmanita Lestari Yuniar Riska Wardhani
Mifta Rohma Dhanin Kurnia Dwi Jayanti
Nurul Hidayah Endah Tri Setiyowati
Rahma Anisa Fitrah Insani Radhistya Ireka Santosa
Imania Jefri Pratama

Disusun oleh:
Nur Alfin Muhammad
E100160089

LABORATORIUM PENGINDERAAN JAUH DAN


FOTOGRAMETRI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
x 960880 x 760720
= =
= 2 120 = 2,5 160
x 80 x 40
= =
= 2 120 = 2 , 5 160

3x = 4 4x = 2,5
3x = 1,3 cm 4x = 0,625 cm

x 960880 x 600520
= =
= 2 120 = 1 120

x 40 x 80
= =
= 2 120 = 1 160

3x = 2 3x = 2
3x = 0,6 cm 4x = 0,6 cm

x 840800 x 600560
= =
= 0,5 80 = 1 120

x 80 x 40
= =
= 2 120 = 1 120

3x = 4 4x = 1
3x = 1,3 cm 4x = 0,25 cm

x 760640 x 480360
= =
= 2,5 160 = 3 160

x 120 x 120
= =
= 2 , 5 160 = 3 160

4x = 7,5 4x = 9
3x = 1,875 cm 4x = 2,25 cm

x 760640 x 480400
= =
= 2,5 160 = 3 160
x 80 x 80
= =
= 2 , 5 160 = 4 160

3x = 2,5 3x = 3
3x = 1,25 cm 4 x = 1,5 cm

x 480440 x 970930
= =
= 3 160 = 5 430

x 40 x 40
= =
= 3 160 = 5 430

3x = 4 4x = 50
3x = 0,75 cm 4x = 1,1 cm

x 320280 x 970930
= =
= 1 120 = 5 430

x 40 x 80
= =
= 2 120 = 5 430

3x = 1 4x = 40
3x = 0,3 cm 4x = 0,9 cm

x 320240 x 970850
= =
= 1 120 = 5 430

x 80 x 40
= =
= 1 120 = 2 , 5 160

3x = 2 43x = 60
3x = 0,6 cm 4ex = 1,3 cm
x 320240 x 970810
= =
= 3,5 120 = 5 430

x 80 x 160
= =
= 3,5 120 = 5 430

3x = 7 43x = 80
3x = 2,3 cm 4x = 1,8 cm

x 320240 x 970770
= =
= 3,5 120 = 5 430

x 40 x 200
= =
= 3,5 120 = 5 430

3x = 3,5 43x = 100


3x = 1,1 cm 4x = 2,3 cm

x 970690 x 970490
= =
= 6 680 = 6 680

x 280 x 480
= =
= 6 680 = 6 680

3x = 42 17x = 72
3x = 2,4 cm 4x = 4,2 cm

x 970650 x 970450
= =
= 6 680 = 6 680

x 280 x 520
= =
= 6 680 = 6 680

17x = 42 17x = 78
3x = 2,4 cm 4x = 4,5 cm
x 970610 x 970410
= =
= 6 680 = 6 680

x 360 x 560
= =
= 6 680 = 6 680

17x = 54 17x = 84
3x = 3,5 cm 4x = 4,9 cm

x 970570 x 970370
= =
= 6 680 = 6 680

x 400 x 600
= =
= 6 680 = 6 680

17x = 3,5 cm 4x = 5,2 cm

x 970530 x 970330
= =
= 6 680 = 6 680

x 440 x 640
= =
= 6 680 = 6 680

17x = 66 17x = 102


3x = 3,8 4x = 6

x 970730 x 970890
= =
= 5 430 = 6 680

x 240 x 80
= =
= 5 430 = 6 680
43x = 120 6x = 8,5
3x = 2,7 cm 4x = 0,7 cm

x 970690 x 970850
= =
= 5 430 = 6 680

x 280 x 120
= =
= 5 430 = 6 680

43x = 140 17x = 18


3x = 3,2 cm 4x = 1,05 cm

x 970650 x 970810
= =
= 5 430 = 6 680

x 320 x 160
= =
= 5 430 = 6 680

43x = 160 17x = 24


3x = 3,7 cm 4x = 1,4 cm

x 970610 x 970770
= =
= 5 430 = 6 680

x 360 x 200
= =
= 5 430 = 6 680

43x = 180 17x = 30


3x = 4,1 cm 4x = 1,7 cm

x 970570 x 970730
= =
= 5 430 = 6 680

x 400 x 240
= =
= 5 430 = 6 680

43x = 200 17x = 36


3x = 4,6 cm 4x = 2,1 cm

x 290250 x 540380
= =
= 3,5 120 = 8 370

x 40 x 160
= =
= 3,5 120 = 8 370

3x = 35 37x = 128
3x = 1,1 cm 4x = 3,4 cm

x 290210 x 540340
= =
= 3,5 120 = 8 370

x 80 x 200
= =
= 3,5 120 = 8 370

3x = 3,5 37x = 160


3x = 1,75 cm 4x = 4,3 cm

x 540500 x 540300
= =
= 8 370 = 8 370

x 40 x 240
= =
= 8 370 = 8 370

37x = 32 37x = 192


3x = 0,8 cm 4x = 5,1 cm

x 540460 x 540260
= =
= 8 370 = 8 370
x 80 x 280
= =
= 8 370 = 8 370

37x = 64 37x = 224


3x = 1,7 cm 4x = 6,05 cm

x 540420 x 540220
= =
= 8 370 = 8 370

x 120 x 280
= =
= 8 370 = 8 370

37x = 96 37x = 256


3x = 2,8 cm 4x = 6,9 cm

x 320280 x 320200
= =
= 3,5 200 = 2,5 200

x 40 x 120
= =
= 2,5 200 = 2,5 200

5x = 3,2 5x = 7,5
3x = 0,5 cm 4x = 1,5 cm

x 320240 x 320160
= =
= 2,5 200 = 2,5 200

x 80 x 160
= =
= 3,5 200 = 2,5 200

5x = 5 5x = 10
3x = 1 cm 4x = 2 cm
Hasil Praktikum
Diketahui
Skala : 1 : 17.000
Jarak vertikal : 50 m
1. Kontur 800 850 (kiri)
IU

Tg IH x skala Presentase

50
x 100
= 1,1 m x 17.000 45
0

50 1,53
=26,73
= 0,011 m x 170 m 45
0 x 100 %

= 11,53 3,4 %
= 103148

2. Kontur 750 800 (kiri)


IU

Tg IH x skala Presentase

50
x 100
= 0,8 m x 17.000 450
50 1,54
=36,76
= 0,008 m x 170 m 45
0 x 100 %

= 1,54 3,42 %
= 103224

3. Kontur 850 900 (kiri)


IU

Tg IH x skala Presentase

50
x 100
= 1 cm x 17.000 450
50 1,53
=29,41
= 0,001m x 170 m 450 x 100 %

= 1,53 3,4 %
= 103148

4. Kontur 700 750 (kanan)


IU

Tg IH x skala Presentase

50
x 100
= 0,5 m x 17.000 450
50 1,40
=5,88
= 0,05m x 170 m 450 x 100 %

= 1,40 3,1 %
= 10240

5. Kontur 700 750 (kanan)


IU

Tg IH x skala Presentase

50
x 100
= 1 cm x 17.000 450
50 1,53
=5,88
= 0,01m x 170 m 450 x 100 %

= 1,53 3,4 %
= 103148

6. Kontur 700 650 (kanan)


IU

Tg IH x skala Presentase

50
x 100
= 0,5 cm x 17.000 450
50 1,40
=5,88
= 0,05m x 170 m 450 x 100 %

= 1,40 3,1 %
= 10240

You might also like