Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
KARLINA SELVIANA
NUR ANNA IRVANDA
NURHASANA KARUNIA
i
RESEARCH & DEVELOPMENT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Esa atas rahmat-Nya
kepada penulis sehingga berhasil menyelesaikan makalah Metode
Research & Development sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Jakarta.
i
RESEARCH & DEVELOPMENT
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR______________________________________________________________i
DAFTAR ISI_____________________________________________________________________ii
BAB I PENDAHULUAN__________________________________________________________1
A. Latar Belakang________________________________________________________________1
B. Tujuan_________________________________________________________________________1
BAB II PEMBAHASAN___________________________________________________________2
A. Pengertian Metode Penelitian & Pengembangan_______________________________2
B. Metode dan Strategi Penelitian & Pengembangan______________________________3
C. Langkah-Langkah Penelitian & Pengembangan_________________________________3
D. Laporan Penelitian & Pengembangan_________________________________________11
E. Contoh Judul Penelitian & Pengembangan____________________________________13
F. Contoh Pelaksanaan Penelitian & Pengembangan_____________________________14
BAB III PENUTUP______________________________________________________________18
Kesimpulan_____________________________________________________________________18
DAFTAR PUSTAKA
i
RESEARCH & DEVELOPMENT
i
RESEARCH & DEVELOPMENT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Page 1
RESEARCH & DEVELOPMENT
Page 2
RESEARCH & DEVELOPMENT
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Penelitian & Pengembangan
Page 3
RESEARCH & DEVELOPMENT
Page 4
RESEARCH & DEVELOPMENT
Page 5
RESEARCH & DEVELOPMENT
untuk mengatasi masalah tersebut. Model, pola, dan sistem ini akan
ditemukan dan dapat diaplikasikan secara efektif kalau dilakukan melalui
penelitian dan pengembangan. Tahap pertama adalah melakukan
penelitian untuk menghasilkan informasi tentang profil pengangguran
dan korupsi di Indonesia. Metode penelitian yang dapat digunakan
adalah metode survey atau kualitatif. Berdasarkan data yang diperoleh
selanjutnya dapat dirancang model penanganan yang efektif. Untuk
mengetahui efektifitas model tersebut, maka perlu diuji. Pengujian dapat
menggunakan metode eksperimen. Setelah model teruji, maka dapat
diaplikasikan untuk mengatasi masalah pengangguran dan korupsi di
Indonesia.
Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus
ditujukan dengan data empiric. Misalnya, potensi energy angin di pantai
harus dapat dikemukakan data berapa kekuatan dan kecepatan angin,
berapa lama dalam satu hari, darimana arah angin dan lain-lain. Data
angin tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk merancang kincir
angina tau produk lainnya yang dapat menghasilkan energy mekanik
atau listrik.
Bangsa Indonesia telah dipimpin oleh enam presiden dengan latar
belakang yang bervariasi, tetapi setiap presiden belum mampu
membawa kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia. Disini
masalahnya adalah kemajuan dan kemakmuran. Untuk itu masalah
tersebut harus ditunjukkan dengan data empiric tentang belum maju
dan makmurnya bangsa Indonesia. Data tentang kemajuan bangsa
Indonesia dari segi sumber daya manusia dapat ditunjukkan dengan
Human Development Index. Pada tahun 2003, Human Development
Index menduduki ranking 112 dari 179 negara. Dari segi teknologi,
hamper belum ada produk teknologi canggih yang ditemukan bangsa
Indonesia yang diproduksi masal. Motor, mobil, alat rumah tangga yang
Page 6
RESEARCH & DEVELOPMENT
2. Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara factual dan
up to date, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang
dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu
yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Disini, diperlukan
metode penelitian tersendiri. Metode apa yang akan digunakan untuk
penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin
dicapai.
Peneliti, misalnya akan meneliti untuk menghasilkan sistem, metode
kerja atau alat tertentu yang dapat meningkatkan produktivitas kerja
karyawan pada berbagai Unit Pelayanan di Pemerintah Provinsi Jenggala.
Dalam hal ini peneliti perlu melakukan penelitian unit-unit pelayanan
apa saja yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Misalnya ditemukan 24 unit yang melakukan pelayanan. Berdasarkan 24
unit pelayanan tersebut selanjutnya diteliti berapa produktivitas
pelayanan yang dapat diberikan setiap hari. Misalnya, produktifitas yang
dihasilkan tersebut termasuk dalam kategori rendah bila dibandingkan
dengan tempat lain, maka harus dianalisis sebab-sebabnya, apakah
karena SDM, sistem kerja, alat atau masyarakat yang dilayani tidak
disiplin.
Bila hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menyebabkan
produktivitas kerja unit pelayanan tersebut karena factor sistem kerja,
Page 7
RESEARCH & DEVELOPMENT
maka peneliti akan membuat sistem kerja baru yang diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas kerja. Sistem kerja baru tersebut, adalah
produk yang dihasilkan oleh peneliti. Bila yang menjadi masalah adalah
sumber daya manusianya, maka peneliti akan meneliti untuk
menghasilkan model diklat karyawan pelayanan yang efektif.
3. Desain produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian R&D bermacam-macam.
Dalam bidang Teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat
dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas,
hemat energy, menarik, harga murah, bobot ringan, ergonomis, dan
bermanfaat ganda (contoh, komputer yang canggih bisa berfungsi untuk
pengetikan, gambar, analisis, berfungsi sebagai TV, Tape, dll).
Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui
penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan
relevan dengan kebutuhan. Produk-produk pendidikan misalnya
kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode
mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga
kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, dan lain-lain.
Sesuai dengan contoh diatas, misalnya peneliti akan menghasilkan
metode mengajar baru maka peneliti harus membuat rancangan metode
mengajar baru. Rancangan metode mengajar baru ini dibuat
berdasarkan penilaian terhadap metode mengajar lama, sehingga dapat
ditemukan kelemahan-kelemahan terhadap metode tersebut. Selain itu,
peneliti juga harus melakukan penelitian kepada sekolah-sekolah lain
yang dipandang metode mengajarnya bagus. Selain itu juga harus
mengkaji referensi mutakhir yang terkait dengan metode mengajar yang
modern, berikut indicator pelaksanaan dan hasil kerjanya.
Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah
berupa desain produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya.
Page 8
RESEARCH & DEVELOPMENT
4. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional
akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional,
karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran
rasional, belum fakta lapangan.
Page 9
RESEARCH & DEVELOPMENT
5. Revisi desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan
para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan
tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki
desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau
menghasilkan produk tersebut.
6. Ujicoba produk
Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti metode mengajar
baru dapat langsung diuji coba, setelah divalidasi dan revisi. Uji coba
tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan metode mengajar
tersebut. Setelah disimulasikan, maka dapat diujicobakan pada
kelompok yang terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi apakah metode mengajar baru tersebut lebih
efektif dan efisien dibandingkan metode mengajar yang lama atau yang
lain.
Untuk itu pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu
membandingkan efektivitas metode mengajar lama dengan yang baru.
Indikatornya efektivitas metode mengajar baru adalah kecepatan
pemahaman murid pada pelajaran lebih tinggi, murid bertambah kreatif
dan hasil belajar meningkat.
Page 10
RESEARCH & DEVELOPMENT
7. Revisi produk
Pengujian efektivitas metode mengajar baru pada sampel yang
terbatas menunjukkan bahwa metode pengajaran baru yang lebih kreatif
dan inovatif lebih efektif dari metode lama. Perbedaan sangat signifikan,
sehingga metode mengajar baru dapat diberlakukan pada kelas yang
lebih luas dimana sampel tersebut diambil. Namun dari hasil pengujian
terlihat bahwa kreatifitas murid baru mendapatkan nilai meningkat
sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu maka desain metode
mengajar perlu direvisi agar kreatifitas murida dalam belajar dapat
meningkat pada gradasi yang tinggi. Setelah direvisi, maka perlu
diujicobakan lagi kelas yang lebih luas. Cara pengujian dengan
mengambil dua contoh sampel kelas lalu dilihat perbandingannya antara
yang menggunakan metode lama dengan yang menerapkan metode
baru. Setelah metode mengajar baru diterapkan selama setengah tahun
atau satu tahun maka perlu dicek kembali, mungkin ada kelemahannya
kalau ada perlu segera diperbaiki lagi. Setelah diperbaiki maka dapat
diproduksi masal, atau digunakan pada lembaga pendidikan yang lebih
luas.
Pengujian metode mengajar dengan pengumpulan data melalui
kuisioner ini dipandang kurang akurat, maka dalam kenyataan pengujian
kecepatan pemahaman terhadap pelajaran diukur dengan waktu yang
sesungguhnya (satuan menit) dan hasil belajar tidak diukur dengan
menggunakan kuisioner, tetapi melalui test dengan instrument yang
valid dan reliable.
Page 11
RESEARCH & DEVELOPMENT
8. Ujicoba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, da mungkin ada revisi
yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa
metode mengajar baru tersebut diterapkan dalam lingkup lembaga
pendidikan yang luas. Dalam operasinya, metode baru tersebut, tetap
harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk
perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian dalam lembaga
pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam
uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi
bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah metode mengajar.
Perusahaan kendaraan bermotor, pesawat terbang dan teknologi yang
lain selalu mengevaluasi kinerja produknya di lapangan, untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada sehingga dapat digunakan
untuk penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi.
Page 12
RESEARCH & DEVELOPMENT
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB IILANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis (Produk yang akan dihasilkan)
Page 13
RESEARCH & DEVELOPMENT
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
Page 14
RESEARCH & DEVELOPMENT
2. Rumusan Masalah
Bagaimana merancang modul agar valid, praktis dan efektif sehingga
layak digunakan sebagai salah satu perangkat pembelajaran dalam
pembelajaran Fisika di kelas XI di SMA/MA.
Page 15
RESEARCH & DEVELOPMENT
3. Tujuan Penelitian
a. Bahan ajar dalam bentuk modul pembelajaran fisika pada konsep
Kinematika yang valid.
b. Bahan ajar dalam bentuk modul yang praktis sehingga mudah
digunakan dan dipahami dalam pembelajaran fisika pada konsep
Kinematika.
c. Bahan ajar dalam bentuk modul yang efektif sehingga tepat
digunakan dalam pembelajaran fisika pada konsep Kinematika.
4. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian dan
Pengembangan (Research and Development/R&D).
b. Tahap Penelitian
1. Tahap studi pendahuluan dengan melakukan pemilihan jenis
produk yang akan dikembangkan
2. Tahap pengembangan desai model dengan
membuatprototype produk
3. Tahap validasi sesuai dengan prosedur penelitian
c. Validator
a. Dosen
Dosen sebagai salah satu pihak yang bertindak sebagai validator adalah
dosen jurusan Fisika FMIPA UNP yang bersedia untuk menilai kelayakan
bahan ajar yang telah dirancang. Tiga orang dosen ini bertindak sebagai
pakar dari pengembangan bahan ajar ini. Tiga Dosen ini terdiri atas
pakar materi dan pakar pembelajaran.
b. Guru mata pelajaran fisika
Guru mata pelajaran fisika yang bertindak sebagai validator pada
penelitian ini adalah guru mata pelajaran fisika di SMA/MA.
d. Siswa
Siswa yang bertidak sebagai validator pada penelitian ini adalah siswa
kelas XI semester 1 SMA Negeri 1 X Koto Singkarak yang terdaftar pada
tahun ajaran 2009/2010
5. Prosedur Penelitian
6. Instrumen Penelitian
Page 16
RESEARCH & DEVELOPMENT
Penilaian Nilai
8. Hasil Penelitian
Modul Cetak Pembelajaran Fisika
Hasil dari penelitian ini adalah bahan ajar berupa bentuk modul cetak
pembelajaran Fisika untuk satu kompetensi. Modul ini terdiri dari
halaman depan (Cover), kata pengantar, daftar isi, pembatas modul,
serta bagian-bagian modul. Adapun bagian-bagian modul tersebut
adalah, uraian pencapaian kompetensi, materi, rangkuman, latihan,
kunci jawaban latihan, penilaian latihan mandiri, lembar kegiatan siswa,
serta sumber & bahan bacaan.
Page 17
RESEARCH & DEVELOPMENT
10.Kesimpulan
Pada penelitian pengembangan bahan ajar cetak ini kesimpulan bahwa :
a. Hasil penelitian yang diperoleh yakni nilai validitas bahan ajar yang
meliputi validitas isi, validitas konstruk dan validitas teknis bernilai 3,72
pada tahap uji pakar dengan kriteria valid.
11. Hasil penelitian mengenai kepraktisan bahan ajar berupa modul dari
penilaian rancangan prototype bahan ajar yang di uji kepada pakar
dapat digunakan dengan revisi kecil atau dengan sedikit revisi,
membuktikan bahan ajar telah praktis. Selain itu data mengenai
kepraktisan memiliki nilai 4,33 dengan kriteria sangat praktis.
12. Hasil penelitian mengenai keefektifan bahan ajar ditunjukkan dari
respon positif yang diperoleh dari guru dan siswa sebagai pengguna
produk. Setelah dilakukan revisi bahan ajar, nilai efektifitas bahan ajar
pada tahap uji kepada Guru 4,25 dan kepada siswa 4,39 dengan kriteria
sangat efektif. Rata-rata keefektifan modul adalah 4,32 dengan kriteria
sangat efektif. Guru dan siswa menyimpulkan bahwa modul sangat
efektif digunakan dalam pembelajaran.
Page 18
RESEARCH & DEVELOPMENT
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Page 19
RESEARCH & DEVELOPMENT
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku: Prof. Dr. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan,
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Jakarta: CV. ALFABETA.
Page 20