You are on page 1of 4

ACARA II

PEMBUATAN MEDIA

A. Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan medium Murashige-Skoog (MS)
2. Mengetahui cara membuat medium bustsn : MS + NAA 3 ppm + BA 1
ppm

B. Dasar teori
Media kultur jaringan merupakan faktor penting penentu keberhasilan
perbanyakan tanaman secara kultur jaringan. Media tanam harus berisi
semua zat yang diperlukan untuk menjamin kebutuhan eksplan. Bahan-
bahan yang diramu berisi campuran garam mineral sumber unsur makro
dan unsur mikro, gula, protein, vitamin, dan hormon tumbuhan.
Berhasilnya kultur jaringan banyak ditentukan selain kondisi aseptik juga
oleh media tanam. Campuran media yang satu, dapat cocok untuk jenis
tanaman tertentu, tetapi dapat kurang cocok untuk jenis tanaman yang lain.
Dalam kultur jaringan, unsur-unsur diberikan tidak dalam bentuk
unsure murni, tetapi berupa senyawa berbentuk garam. Sebelum
dicampurkan kedalam media tumbuh, garam-garam mineral itu haruslah
lebih dahulu dilarutkan dalam konsentrasi tertentu, sehingga dalam media
tumbuh nantinya jumlah tiap gram benar sesuai dengan ketentuan sebagai
pelarut dipakai akuades (Rahardja, 1995).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan kultur
jaringan yaitu bahan sterilisasinya, kandungan unsur kimia dalam media,
hormon yang digunakan, substansi organik yang ditambahkan dan terang
atau gelapnya saat inkubasi. Dari sekian banyak permasalahan yang harus
diteliti dan diperhatikan adalah komposisi media tumbuh pada kultur
jaringan karena sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan eksplan serta bibit yang dihasilkannya (Daisy, 1994).
Teknik aseptik merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam kutur
jaringan. Keseterilan harus dijaga dalam proses pengkulturan, selain itu

9
10

juga termasuk sterilisasi bahan tanaman (eksplan). Pada tahap ini


dilakukan berbagai perlakuan untuk membersihkan kotoran yang ada di
permukaan bahan tanaman (disinfestasi). Selain itu, zat pengatur tumbuh
adalah senyawa organik bukan hara yang dalam jumlah sedikit dapat
mendukung, menghambat dan dapat merubah proses fisiologi tanaman
(Prawitasari, 2005).
Komposisi media tanam kultur jaringan terdiri dari sejumlah unsur
yang diperlukan untuk pertumbuhan eksplan dalam lingkungan buatan,
unsur-unsur ini umumnya terdapat ditanah. Komponen media kultur
jaringan dapat dikelompokkan kedalam:
1. Unsur makro, terdiri dari unsur-unsur nitrogen (N), fosfor (P),kalium
(K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S).
2. Unsur mikro, terdiri dari Borro (B), cobalt (Co), tembaga (Cu), iodium
(I), besi (Fe), mangan (Mn), Molybdenum (Mo), dan seng (Zn).
3. Vitamin B1 dan mio-inositol, pada beberapa formula media
ditambahkan niasin dan piridoksin (B6).
4. Gula (sukrosa), sebagai sumber energi.
5. Zap pengatur tumbuh, untuk merangsang dan mengontrol pertumbuhan
6. Agar, sebagai media pemadat
7. Arang aktif sebagai (jika diperlukan)
8. Air (akuades), sebagai pelarut

C. Alat dan bahan


Alat:
1. Timbangan analitik
2. Beker glass
3. Gelas ukur
4. Pinset
5. Pipet
6. Autoclave
7. Botol kultur
8. Panci
9. Kompor
10. Pengaduk
11

11. Magnetic stirrer


Bahan:
1. Stok makronutiren
2. Stok mikronutrien
3. Stok vitamin
4. Stok besi
5. Mio inositol
6. Sukrosa
7. Zat pengatur tumbuh (2,4 D ; BAP)
8. Akuades
9. Agar-agar

D. Langkah kerja
1. Mengambil stok makronutrien 25 ml dan memasukan ke dalam beker
glass yang berisi akuades 250 ml
2. Menambah stok makronutrien 2,5 ml
3. Menambah stok besi 2,5 ml
4. Menambah stok vitamin 2 ml
5. Menambah stok zat pengatur tumbuh sesuai dengan perlakuan
6. Menambah 10 ml mio inositol
7. Menambah sukrosa 15 g
8. Mengukur pH antara 5,6 5,8
9. Menambahkan akuades sehingga menjadi 500ml
10. Masukan agar-agar dan memanaskan sampai mendidih
11. Menuangkan ke dalam botol kultur, dan meutup rapat, sterilisasi
dengan autoclave selama 30 menit

E. Hasil dan Analisis


Tabel 2.1: Pembuatan media
Persentase
Kelompok Jenis Media
Keberhasilan

A1 A1 100%
A2 A2 100%
A3 S1 (MS+NAA 3 ppm+)BA 1 ppm) 100%
A4 S2 100%

F. Pembahasan
Pada praktikum pembuatan media yang telah dilakukan dengan
menggunakan media buatan. Pada media buatan dengan Murashige Skooge
(MS). Pada pembuatan media buatan, yaitu dengan menambahkan
12

Murashige Skooge Sukrosa ditambah BA. Media buatan didapatkan dari


campuran larutan stok makronutrien, stok mikronutrien, stok besi, stok
vitamin, mio-inositol dan zat pengatur tumbuh. Media yang telah selesai
dibuat kemudian di sterilisasi di dalam autoclave.
Dari data pengamatan pembuatan media diperoleh data yaitu, pada
kelompok A1 sebesar 100%, A2 sebesar100%, A3 sebesar100% dan A4
sebesar100%. Pada kelompok A1, A2, A3 dan A4 di dapat persentase hidup
100% hal ini dikarenakan pada saat penuangan dan penutupan botol media
dilakukan secara tepat sehingga tidak mengalami kontaminasi

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa, percobaan pembuatan media Murashige Skoog adalah dengan
larutan stok yang berupa stok makronutrien, stok mikronutrien, stok vitamin,
stok besi, mio-inositol dan zat pengatur tumbuh.

Daftar pustaka

Anonim. 2015. Kultur Jaringan Dan Pembuatan Media http://blogspot.co.id


Diakses pada tanggal 11 November 2015 pukul 20:11 WIB

Daisy P. Sriyanti Hendrayono dan Ari Wijayani.1994. Teknik Kultur


Jaringan.Yogyakarta. Penerbit Kanisius.
https://wordpress.com Diakses pada tanggal 11 November 2015 pukul 20:41
WIB

Prawitasari, T. 2002. Perkembangan Struktur Meristem Reproduktif Pada


Proses Pembungaan Tanaman. Hayati Desember 2002: 1 19-124.

Rahardja, P.C. 1995. Kultur Jaringan Teknik Perbanyakan Tanaman.


Bandung. Swadaya

You might also like