You are on page 1of 6

HATI HATI DENGAN AVIAN ENCEPHALOMYELITIS

PADA ANAK AYAM

Wilda Azizah Fithri


Nama Ilmiah : Avian encephalomyelitis
Keluarga : Galline
Program Studi Pendidikan Dokter Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Brawijaya
Email :wildaazizah5@gmail.com

ABSTRAK

Avian Encephalomyelitis (AE) merupakan penyakit viral akut pada anak ayam
yang terutama ditandai dengan antaksia, tremor pada otot kepala dan leher serta
kelumpuhan. Avian Encephalomyelitis (AE) merupakan penyakit infeksi yang
menular yang disebabkan virus. Avian Encephalomyelitis disebabkan oleh virus RNA
dari family Picornaviridae. Dengan mikroskop elektron terlihat virion-virion yang
berbentuk heksagonal dan mempunyai enveloped serta mempunyai diameter 24-32
nm. Virus AE tahan terhadap kloroform, tripsin, asam dan pepsin serta DN ase.
Pada anak ayam umumnya umur 1-2 minggu ditemukan gejala antara lain ayam
awalnya tampak sayu, diikuti ataksia karena adanya inkoordinasi dari otot-otot kaki,
sehingga ayam dapat jatuh ke samping dengan kedua kaki terjulur ke satu sisi, tremor
pada kepala dan leher terutama bila dipacu, keadaan akan berlanjut dengan
kelumpuhan dan diakhiri dengan kematian.

Kata kunci : Avian Encephalomyelitis, Picornaviridae.

Pendahuluan Penyakit AE umumnya


menyerang anak ayam umur 1-4
Avian Encephalomyelitis (AE) minggu, sedang pada ayam petelur
merupakan penyakit viral akut pada hanya mengakibatkan penurunan
anak ayam yang terutama ditandai produksi telur antara 5-20%, yang
dengan antaksia, tremor pada otot mempengaruhi daya tetas telur yang
kepala dan leher serta kelumpuhan. diproduksinya. Bila diingat bahwa
Avian Encephalomyelitis (AE) penyakit AE ini ditularkan melalui telur
merupakan penyakit infeksi yang
menular yang disebabkan virus.
maka Breeder yang paling dirugikan elektron terlihat virion-virion yang
akibat penyakit ini. 1 berbentuk heksagonal dan mempunyai
SEJARAH enveloped serta mempunyai diameter
24-32 nm. Virus AE tahan terhadap
Menurut Luginbuhi dan kloroform, tripsin, asam dan pepsin
Helmboldt (1978), John pada tahun serta DN ase.
1930 yang pertama kali menemukan Webster menyatakan
penyakit pada anak ayam di Rhode bahwa virus AE akan panas dan dingin,
Island darri suatu flock ayam dengan dapat bertahan selama 20 tahun dalam
tanda tanda tremor tanpa ataxis, keadaan beku. Schwartz menyatakan
mempublikasikannya tahun 1932 bahwa virus akan tetap aktif dalam
sebagai penyakit Tremor Epidemik. feses sekurang-kurangnya empat
John pulalah pada tahun 1934 yang minggu.
pertama kali membiakkan agens
penyebab penyakit melalui inokulasi
intraserebral. Anak ayam yang rentan EPIDEMIOLOGI
diinokulasi dengan material otak dari
kasus yang timbul, menghasilkan Sifat Alami Agen
tanda-tanda penyakit 6-44 hari setelah
inokulasi intraserebral. Terdapat beberapa strain
virus AE, tetapi tidak ada perbedaan
Van Roekel et al pada tahun
antigenik antara berbagai strain yang
1936 mengusulkan nama Infectious
ada. Tidak ada hubungan antigenik
Avian Encephalomyelitis yaitu suatu
antara virus AE dengan virus
infeksi viral terutama pada anak ayam
encephalomyelitis pada mamalia. Virus
berciri ciri cirikan antaxia, tremor
AE dapat ditumbuhkan pada kultur
pada leher dan kepala. Di Inggris
jaringan dari fibroblast embrio ayam
dilaporkan penyakit yang sama pada
dan ginjal ayam. Virus juga dapat
tahun 1955 oleh Markson.
dibiakkan pada telur ayam berembrio
Kanada, Skotlandia, Swedia, (TAB) pada bagian kuning telur, cairan
Belanda, Afrika Selatan, Korea, dan amnion dan cairan alanto. Strain van
Australia juga melaporkan penyakit Rockel bersifat sangat neurotropik
Avian Encephalomyelitis. Beberapa karena diadaptasikan pada embrio
kasus tersebut memberikan petunjuk ayam dan dapat menginfeksi ayam dari
bahwa penyakit ini telah tersebar ke semua umur, setelah diinokulasikan
seluruh dunia.2 secara intraparenteral.

ETIOLOGI Spesies Rentan

Avian Encephalomyelitis Hewan yang paling rentan


disebabkan oleh virus RNA dari family terhadap AE adalah anak ayam umur 2-
Picornaviridae. Dengan mikroskop 3 minggu. Ayam dewasa dapat ditulari
walaupun secara subklinis. Burung dimana telur dierami oleh induk yang
kuau, puyuh dan kalkun secara alami terinfeksi secara sub klinis sehingga
dapat tertular walaupun tidak serentan menjadi media pembawa virus, setelah
pada ayam. Anak itik, anak merpati dan telur menetas maka anak ayam akan
burung mutiara dapat tertular secara terinfeksi secara klinis virus tersebut.
eksperimental. Secara horizontal anak ayam yang
terinfeksi tersebut akan menyebarkan
virus pada ayam lainnya dalam satu
Pengaruh Lingkungan kelompok melalui feses yang
mengandung virus. Masa inkubasi
Virus dapat tahan hidup dalam penyakit AE melalui kontak langsung
feses dalam waktu yang cukup lama, paling lama 11 hari dan bila melalui
karena sangat tahan terhadap kondisi telur (embrio telur) selama 7 hari.
lingkungan. Periode lamanya virus
dikeluarkan melalui feses tergantung PENGENALAN PENYAKIT
dari umur ayam yang terinfeksi, apabila
anak ayam cukup muda maka dapat Gejala Klinis
dikeluarkan bersama feses lebih dari 2
minggu dan apabila umur ayam lebih Pada anak ayam umumnya umur
dari 3 minggu maka virus hanya dapat 1-2 minggu ditemukan gejala antara
dikeluarkan bersama-sama feses lain ayam awalnya tampak sayu, diikuti
selama 5 hari. ataksia karena adanya inkoordinasi dari
otot-otot kaki, sehingga ayam dapat
Sifat Penyakit jatuh ke samping dengan kedua kaki
terjulur ke satu sisi, tremor pada kepala
Sesuai dengan namanya maka dan leher terutama bila dipacu, keadaan
penyakit ini bersifat epidemik, akan berlanjut dengan kelumpuhan dan
terutama pada anak ayam. Pada diakhiri dengan kematian.
umumnya angka kesakitan antara 40- Pada ayam petelur gejala yang
60% bila anak ayam berasal dari flok terlihat hanyalah penurunan produksi
yang infeksi, angka kematian berkisar telur antara 5-10% dan tidak diikuti
25% dan dapat pula mencapai 50%. gejala gangguan syaraf. Pada ayam
Kejadian tersebut diatas prosentasenya pembibitan ditemukan adanya daya
mungkin rendah apabila kelompok tetas telur yang menurun dan anak
anak ayam tersebut berasal dari breeder ayam yang ditetaskan akan banyak
flok yang mempunyai kekebalan. tertular penyakit AE.

Gambar 1. Kelumpuhan dengan kedua


Cara Penularan
kaki terjulur ke samping

Virus AE ditularkan melalui dua


cara yaitu secara vertikal dan
horizontal, secara vertikal melalui telur,
pankreas, proventrikulus dan
ventrikulus terdapat hyperplasia folikel
limfoid. Pada jantung, paru, limpa, hati
dan ginjal jarang ditemukan adanya
perubahan.

Diagnosa
(Sumber : http://keep-hens-raise-
chickens.com/health/avian- Diagnosa dapat dilakukan
encephalomyelitis-ae) dengan melakukan isolasi dan
identifikasi virus AE dan dengan
melihat gambaran histopatologis otak.
Untuk isolasi virus, suspensi otak
disuntikkan pada TAB umur 5 hari
melalui kuning telur. Anak ayam yang
menetas kemudian diamati pada 10
hari pertama, bila positif akan terlihat
gejala penyakit AE pada anak ayam.
Selain itu dapat pula dilakukan
inokulasi sampel otak pada anak ayam
umur 1 hari secara intra cerebral, yang
Gambar 2. A. Katarak ekstensif local
dapat diamati selama 2 bulan serta
pada lensa mata, B. Mata normal
diamati ada tidaknya gejala AE. Dapat
(Sumber :
pula dilakukan diagnosa dengan cara
http://partnersah.vet.cornell.edu/avian
membuat biakan jaringan dari otak
-atlas/search/lesion/465)
embrio ayam terinfeksi dan dilakukan
Patologi uji indirect FAT dan ternyata cara ini
lebih sensitif daripada cara inokulasi.
Perubahan patoolgi biasanya Selain itu dapat pula dilakukan metode
tidak tampak dengan jelas. Lesi enzyme linked immunosorbent assay
biasanya tidak terlalu mencolok, (ELISA), Immuno Diffusion (ID) atau
terdapat nodul-nodul keputihan pada Embryo Susceptibility Test dan Virus
empedu, pada beberapa unggas terlihat Netralisasi (VN) Test.
mengalami katarak seminggu setelah
terinfeksi. Diagnosa Banding
Secara mikroskopik
perubahan dapat dilihat pada otak, di Penyakit AE perlu dibedakan
mana terdapat focal mikrogliosis, dengan penyakit lain seperti ND,
akumulasi limfosit. avianencepahlomalacia (defisiensi
perivaskular dan degenerasi sel vitamin E), defisiensi riboflavin dan
neuronal. Di semua bagian otak dapat penyakit Marek.
ditemukan perivascular cuffing. Pada
PENGENDALIAN Untuk mencegah penyakit ini
dapat dilakukan vaksinasi AE. Ayam
Pengobatan yang masih dara yang akan digunakan
untuk pembibitan perlu divaksinasi
Cara pengobatan belum ada. pada umur 10 dan 15 minggu. Vaksin
Pada ayam yang masih hidup dapat dapat diberikan melalui air minum atau
diberikan ransum pakan yang baik suatu produk kombinasi dengan vaksin
disertai vitamin dan elektrolit. cacar (avian pox) yang diberikan
secara intra dermal atau penusukan
Pelaporan, Pencegahan, (penggoresan) pada selaput sayap.
Pengendalian dan Pemberantasan Vaksinasi cukup dilakukan satu kali
dan biasanya dapat melindungi sampai
Pelaporan ayam diafkir. Pencegahan pada daerah
1. Bila ditemukan penyakit AE yang tertular dapat diberikan vaksinasi
dilaporkan kepada Dinas yang terhadap ayam dewasa. Bagi
membidangi fungsi peternakan peternakan yang tertular maka agar
dan kesehatan hewan setempat diterapkan biosekuriti yang ketat.
dan selanjutnya diteruskan Barang maupun orang yang keluar dari
kepada Direktorat Jenderal peternakan yang bersangkutan harus
Peternakan dan Kesehatan disuci hama dan ayam dari lokasi
Hewan. tersebut tidak boleh dikeluarkan
2. Peneguhan diagnosa dilakukan
selama penyakit tersebut.
oleh Laboratorium Veteriner
Karena penyakit ini dapat
terakreditasi.
diturunkan melalui telur, maka harus
Pencegahan diupayakan bibit yang berasal dari
induk yang bebas AE. Anak ayam yang

menderita AE, sebaiknya dimusnahkan mencegah penyebaran penyakit lebih


dengan cara membakarnya atau luas lagi. Kandang dan peralatan yang
menguburnya. Hal ini dilakukan untuk

tercemar harus segera disucihamakan sebagai telur konsumsi. Ayam yang


dengan desinfektan. Sedangkan ayam terserang AE dapat sembuh, namun
dewasa yang dikhawatirkan sebagai sangat sedikit yang dapat mencapai
pembawa penyakit (carrier) dapat kesembuhan dan biasanya sudah tidak
dipotong dan dagingnya dapat efisien lagi untuk dipelihara. 1
dikonsumsi dan telurnya dapat dijual
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Hewan Direktorat
1
Kesehatan Hewan. Jakarta.
Pujiatmoko.2014.Manual Penyakit 2
Purnomo.1985.Diagnosa dan
Unggas.Kementrian Pertanian Penganggulangan Penyakit Avian
Direktorat Jendral Peternakan dan Encephalomyelitis.Bogor-Indonesia.

You might also like