Standar skrining pasien di rumah sakit mengatur prosedur skrining untuk menentukan apakah pasien dapat dirawat di rumah sakit berdasarkan kebutuhan dan kondisi pasien serta sumber daya rumah sakit. Prosedur skrining meliputi anamnesis, evaluasi visual, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang untuk menentukan prioritas perawatan yang dibutuhkan pasien. Jika rumah sakit tidak dapat memenuhi kebut
Standar skrining pasien di rumah sakit mengatur prosedur skrining untuk menentukan apakah pasien dapat dirawat di rumah sakit berdasarkan kebutuhan dan kondisi pasien serta sumber daya rumah sakit. Prosedur skrining meliputi anamnesis, evaluasi visual, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang untuk menentukan prioritas perawatan yang dibutuhkan pasien. Jika rumah sakit tidak dapat memenuhi kebut
Standar skrining pasien di rumah sakit mengatur prosedur skrining untuk menentukan apakah pasien dapat dirawat di rumah sakit berdasarkan kebutuhan dan kondisi pasien serta sumber daya rumah sakit. Prosedur skrining meliputi anamnesis, evaluasi visual, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang untuk menentukan prioritas perawatan yang dibutuhkan pasien. Jika rumah sakit tidak dapat memenuhi kebut
PROSEDUR OPERASIONAL No. Dokumen No. Revisi : Halaman HK.00.01/I.IV.1/55/2013 01 1/3 Tanggal terbit : Ditetapkan di Semarang Direktur Utama
Dr. Bambang Wibowo, SpOG (K)
NIP. 196108201988121001 PENGERTIAN Skrining pasien adalah upaya untuk mendapatkan informasi kesesuaian kebutuhan dan kondisi pasien dengan misi dan sumber daya yang ada di Rumah Sakit pada kontak pertama dengan pasien. TUJUAN 1. Memilah pasien yang dapat dipenuhi kebutuhannya di RSUP Dr. Kariadi. 2. Mencocokkan kebutuhan pasien dengan layanan yang ada di RSUP Dr. Kariadi. 3. Mengidentifikasi dan memprioritaskan layanan yang dibutuhkan oleh pasien. KEBIJAKAN 1. Proses skrining dilakukan melalui kriteria triase, evaluasi visual, pemeriksaan fisik, atau dari hasil-hasil pemeriksaan sebelumnya (pemeriksaan fisik, psikologi, dan laboratorium klinis atau evaluasi pencitraan diagnostik). 2. Skrining dapat dilakukan pada : tempat sebelum pasien dirujuk, pada saat pasien dalam perjalanan atau pada saat pasien sudah datang ke Rumah Sakit. 3. Jika proses skrining pada point 1 belum bisa diputuskan apakah pasien dirawat inap, dirujuk atau dipulangkan maka, dilakukan pemeriksaan penunjang sesuai keputusan dokter yang menangani pasien tersebut berdasar kondisi klinisnya. 4. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan dapat berupa pemeriksaan laboratorium klinik, mikrobiologi, patologi anatomi, radiologi, atau pemeriksaan penunjang lain. Hasil pemeriksaan penunjang tersebut harus disampaikan pada dokter yang menangani pasien agar dapat dibuat keputusan hasil skrining. 5. Rumah Sakit tidak memerlukan pemeriksaan khusus (spesifik) dalam proses skrining untuk dapat menerima pasien di Rumah Sakit. 6. Dari evaluasi hasil skrining, ditentukan apakah kebutuhan dan STANDAR SKRINING PASIEN DI RUMAH SAKIT PROSEDUR OPERASIONAL No. Dokumen No. Revisi : Halaman HK.00.01/I.IV.1/55/2013 01 2/3 kondisi pasien sesuai dengan misi dan sumber daya yang ada di Rumah Sakit sehingga dapat diterima sebagai pasien Rumah Sakit atau pasien harus di transfer dan dirujuk pada Rumah sakit lain. PELAKSANA PROSEDUR A. Skrining Pasien Gawat Darurat 1. Lakukan skrining cepat dengan prosedur triase sesuai PETUGAS Panduan Triase. TRIASE 2. Setelah keadaan kegawatdaruratannya teratasi, lakukan prosedur skrining sesuai Skrining Pasien Tidak Gawat Darurat sesuai point B di bawah ini. 3. Jika diperlukan, lakukan observasi selama waktu tertentu berdasarkan kondisi klinis pasien sesuai SPO Observasi Pasien di Instalasi Gawat Darurat.
B. Skrining Pasien Tidak Gawat Darurat
1. Lakukan anamnesis singkat untuk menggali kebutuhan PERAWAT / pasien. DOKTER 2. Lakukan evaluasi visual untuk menilai keadaan umum pasien. 3. Lakukan pemeriksaan fisik sesuai keluhan dan gejala penyakit. 4. Tanyakan dan cermati hasil-hasil pemeriksaan yang sudah ada, jika ada (fisik, psikologis dan pemeriksaan penunjang sebelumnya). 5. Lakukan analisis hasil point 1 s/d 4 di atas dan tentukan apakah pasien bisa diberikan pelayanan di RSUP Dr. Kariadi atau tidak.
6. Jika dari point 1 s/d 4 di atas belum bisa ditentukan apakah
pasien bisa dilayani di RSUP Dr. Kariadi atau tidak, maka rencanakan pemeriksaan penunjang sesuai kondisi klinis pasien. 7. Setelah hasil pemeriksaan penunjang tersedia, sampaikan hasil pemeriksaan penunjang tersebut kepada DPJP (sesuai SPO Komunikasi Efektif). 8. Tentukan apakah RSUP Dr. Kariadi dapat memberikan pelayanan sesuai kebutuhan pasien tersebut atau tidak. STANDAR SKRINING PASIEN DI RUMAH SAKIT PROSEDUR OPERASIONAL No. Dokumen No. Revisi : Halaman HK.00.01/I.IV.1/55/2013 01 3/3 9. Jika pasien dapat dilayanan RSUP Dr. Kariadi, tentukan prioritas kebutuhan pasien apakah berhubungan dengan layanan preventif, kuratif, rehabilitatif, ataukah paliatif, lalu arahkan perawatan pasien sesuai prioritas kebutuhan tersebut. 10. Jika RSUP Dr. Kariadi tidak bisa merawat pasien tersebut, persiapkan untuk dilakukan transfer ke Rumah sakit lain yang dapat memenuhi kebutuhan pasien tersebut sesuai SPO Merujuk Pasien. UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat Instalasi Rawat Jalan Instalasi Paviliun Garuda Instalasi Paviliun Geriatri Instalasi Jantung dan Pembuluh Darah