You are on page 1of 5

ACARA III

TRANSFORMATOR
3.1. Dasar Teori
Transformator atau trafo adalah alat yang memindahkan, menurunkan, dan menaikan
tenaga listrik antar dua rangkaian listrik atau lebih melalui induksi elektromagnetik.Prinsip
kerja transformator adalah ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang
berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh inti besi dan dihantrakan inti besi ke
kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul gaya gerak
listrik (ggl). Peristiwa ini disebut dengan induktansi timbale-balik (mutual inductance).
Persamaan-persamaan yang digunakan untuk mengukur transformator adalah sebagai
berikut :
Np Vp Is
= +
Ns Vs Ip

Keterangan:
Np = Jumlah lilitan primer
Ns = Jumlah lilitan sekunder
Vp = Tegangan primer (Volt)
Vs = Tegangan sekunder (Volt)
Is = Kuat arus sekunder (Ampere)
Ip = Kuat arus primer (Ampere)
Perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer atau hasil bagi antara energi
sekunder dengan energi primer yang dinyatakan dengan persen disebut efisiensi trafo.
Efisiensi trafo dinyatakan dengan . Besar efisiensi trafo dapat dirumuskan sebagai berikut.

Ws Ps
= x 100 atau= x 100
Pp

Keterangan :
= efisiensi trafo

Ws = energi sekunder (Joule)

Wp = energi primer (Joule)


Vs = tegangan sekunder (Volt)

Vp = tegangan primer (Volt)

Is = arus sekunder (Ampere)

Ip = arus primer (Ampere)

Ns = lilitan sekunder

Np = lilitan primer

Transformator memiliki 7 macam-macam jenis yang digunakan adalah sebagai


berikut :
1. Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Contohnya pada
generator.
2. Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah
ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
3. Autotransformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik,
dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan
lilitan sekunder. Keuntungan adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih
rendah daripada jenis dua lilitan.
4. Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan
tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang
berubah-ubah.
5. Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan
primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Transformator
seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang.
6. Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan
keluaran gelombang pulsa.
7. Transformator tiga fase (3-phase) sebenarnya adalah tiga transformator yang
dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara
bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta ().
Sebagai akibat adanya kerugian pada transformator, maka efisiensi transformator
tidak dapat mencapai 100%. Untuk transformator daya frekuensi rendah, efisiensi bisa
mencapai 98%. Efisiensi transformator dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut.
Ada 3 komponen transformator yaitu:
1. Kumparan pertama (primer) sebagai input
2. Kumparan kedua (sekunder) sebagai output
3. Inti besi, untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan

3.2. Hasil Pengamatan

Tabel 3.1
Pengukuran Tegangan AC

Bagian Input Bagian Output


Jumlah Lilitan Tanpa Besi Dengan Besi Jumlah Lilitan Tanpa Besi Dengan Besi
U+1 U+1 U+1 U+1
500 2,4 V 3,2 V 1000 0 4,8 V
1000 2,8 V 3.4 V 500 0 1,2 V
250 1,6 V 3,2 V 1000 0 9,6 V
1000 3V 3,4 V 250 0 0,4 V
3.3. Kesimpulan

Kesimpulan dari bab tranformator yang didapatkan dalam praktikum


fisika dasar II ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk percobaan yang tanpa menggunakan besi inti (U+1) tegangan yang
terjadi hanya bagian input saja, dikarenakan nilai ouput sama dengan 0 atau
tidak mempunyai tegangan yang terjadi.
2) Untuk percobaan yang kumparan primer memiliki jumlah lilitan lebih banyak
dari jumlah lilitan yang sekunder itu adalah transformator step down
(Menurunkan tegangan).
3) Sedangkan untuk percobaan kumparan primer memilii jumlah lilitan yang
lebih sedikit daripada jumlah kumparan sekunder adalah transformator step
up.

You might also like