You are on page 1of 112

LAPORAN TUGAS AKHIR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA


KUCING DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

Disusun Oleh :

Nama : Amanda Wahyu Kusumaningrum

NIM : A11.2009.04769

Program Studi : Teknik Informatika

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2013
LAPORAN TUGAS AKHIR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA


KUCING DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR
Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Dian Nuswantoro

Disusun Oleh :

Nama : Amanda Wahyu Kusumaningrum

NIM : A11.2009.04769

Program Studi : Teknik Informatika

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2013
PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Nama Pelaksana : Amanda Wahyu Kusumaningrum

NIM : A11.2009.04769

Program Studi : Teknik Informatika

Fakultas : Ilmu Komputer

Judul Tugas Akhir : Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada Kucing
Dengan Metode Certainty Factor

Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui,

Semarang, 13 September 2013

Menyetujui : Mengetahui :
Pembimbing Dekan Fakultas Ilmu Komputer

Nova Rijati, Ssi, M.Kom Dr. Drs. Abdul Syukur, MM

ii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Nama Pelaksana : Amanda Wahyu Kusumaningrum

NIM : A11.2009.04769

Program Studi : Teknik Informatika

Fakultas : Ilmu Komputer

Judul Tugas Akhir : Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada Kucing
Dengan Metode Certainty Factor

Tugas akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada
Sidang tugas akhir tanggal 5 Juli 2013. Menurut pandangan kami, tugas akhir ini
memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugrahan gelar
Sarjana Komputer (S.Kom.)

Semarang, 13 September 2013

Dewan Penguji:

Slamet Sudaryanto N, ST, M.Kom Elkaf Rahmawan P, M.Kom


Anggota I Anggota II

Solichul Huda, M.Kom


Ketua Penguji

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah


ini, saya:

Nama : Amanda Wahyu Kusumaningrum

NIM : A11.2009.04769

Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul:

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA KUCING


DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing
telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti web cam dll).
Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya,
yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan
gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian
surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Semarang

Pada tanggal : September 2013

Yang menyatakan

(Amanda Wahyu Kusumaningrum)

iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah


ini, saya:
Nama : Amanda Wahyu Kusumaningrum
NIM : A11.2009.04769
demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Ekskusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

PENENTUAN KELAYAKAN KREDIT BANK MENGGUNAKAN NAVE


BAYES CLASSIFIER BERBASIS PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-
Eksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, mengcopy
ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data (database), mendistribusikannya dan menampilkan/mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak


Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Semarang
Pada tanggal : September 2013
Yang menyatakan

(Amanda Wahyu Kusumaningrum)

v
UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-
Nya sehingga laporan tugas akhir dengan judul SISTEM PAKAR DIAGNOSA
PENYAKIT KULIT PADA KUCING DENGAN METODE CERTAINTY
FACTOR dapat terselesaikan tepat waktu. Terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., selaku Rektor Universitas Dian


Nuswantoro.
2. Dr. Abdul Syukur, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Dian
Nuswantoro.
3. Heru Agus Santoso, M. Kom, selaku Ka. Progdi Teknik Informatika.
4. Nova Rijati, Ssi, M. Kom., selaku pembimbing tugas akhir yang
memberikan bimbingan yang berkaitan dengan penelitian penulis.
5. Dosen-dosen Fasilkom Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah
memberikan ilmu sehingga penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang
telah disampaikan.
6. Drh. Hendra Sitinjak, selaku dokter hewan yang telah membantu
memberikan informasi tetang penyakit kulit pada kucing.
7. Keluarga dan rekan-rekan mahasiswa Fasilkom Universitas Dian
Nuswantoro yang telah memberikan dukungan material dan moral kepada
penulis.
8. Ibu dan adik-adik saya yang selalu mendoakan saya tanpa henti.

Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar kepada
beliau-beliau, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan laporan tugas
akhir ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya.

Semarang, 13 September 2013

Penulis

vi
ABSTRAK

Penyakit kulit pada kucing merupakan penyakit yang bisa menyerang pada
kucing. Sebagian besar penyakit kulit pada kucing yang terjadi pada kucing
peliharaan sering dianggap remeh, dan apabila penyakit itu tidak segera ditangani
maka akan menjadi lebih parah dan serius penanganannya. Oleh karena itu
diperlukan suatu alat atau sistem yang memiliki kemampuan layaknya seorang
dokter dalam mendiagnosa penyakit. Sistem tersebut adalah sistem pakar yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam komputer agar dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh pakar. Penelitian ini
bertujuan untuk mengimplementasikan metode certainty factor pada sistem
diagnosa penyakit kulit pada kucing. Metode certainty factor merupakan suatu
metode untuk membuktikan apakah suatu fakta itu pasti ataukah tidak pasti.
Metode ini memberikan ruang pada pakar dalam memberikan nilai keyakinan
pada pengetahuan yang diungkapkannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
certainty factor dapat digunakan sebagai cara untuk mengatasi ketidakpastian
untuk diagnosa awal penyakit kulit pada kucing.

Kata kunci : Penyakit Kulit pada Kucing, Diagnosis, Sistem Pakar Certainty
Factor
xv + 96 halaman; 31 gambar; 18 tabel; 2 lampiran
Daftar acuan : 14 (1997-2013)

vii
ABSTRACT

Skin disease in cats is a disease that can strike at cats. Most of the skin diseases in
cats that occurs in cats is often taken for granted, and if the disease is not treated
immediately it will become more severe and serious handling. Therefore we need
a tool or system that has the ability like a physician in diagnosing the disease. The
system is an expert system that seeks to adopt human knowledge into a computer
in order to solve the problem as it is commonly done by experts. This study aimed
to implement the methods certainty factor in system diagnosis of skin diseases in
cats. Certainty factor method is a method to prove whether it is a fact for sure or
not for sure. This method gives the space an expert in providing confidence in the
value of the knowledge expressed. The results showed that the certainty factor can
be used as a way to cope with uncertainty for the early diagnosis of skin disease in
cats.

Keywords : Skin Disease in Cats, Diagnosis, Expert Systems Certainty Factor


xv + 96 page; 31 picture; 18 table; 2 attachment
Reference list : 14 (1997-2013)

viii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Sampul Dalam ..............................................................................................i
Halaman Persetujuan ................................................................................................. ii
Halaman Pengesahan ................................................................................................ iii
Halaman Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ..............................................................iv
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi ................................................................ v
Halaman Ucapan Terimakasih ...................................................................................vi
Halaman Abstrak .................................................................................................... vii
Halaman Daftar Isi .....................................................................................................ix
Halaman Daftar Tabel ................................................................................... xii
Halaman Daftar Gambar ............................................................................... xiii
Halaman Daftar Lampiran ............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .............................................................................. 3
1.3 Batasan masalah ................................................................................. 3
1.4 Tujuan penelitian ................................................................................ 4
1.5 Manfaat penelitian .............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5
2.1 Penelitian Terkait ............................................................................... 5
2.2 Landasan Teori ................................................................................... 7
2.2.1 Kecerdasaan Buatan (Artificial Intelligence) ............................ 7
2.2.2 Sistem Pakar ............................................................................. 9
2.2.2.1 Pengertian Sistem Pakar .....................................9

2.2.2.2 Konsep Dasar Sistem Pakar ...............................10

2.2.2.3 Struktur Sistem Pakar ........................................10

2.3 Certainty Factor ............................................................................... 14


2.4 Kucing .............................................................................................. 15
2.5 Karakteristik Kucing ......................................................................... 16

ix
2.6 Jenis Kucing Peliharaan ................................................................... 17
2.7 Penyakit Kulit Kucing ...................................................................... 18
2.8 Cara Menjaga Kucing Tetap Sehat ................................................... 22
2.9 Biaya Pemeliharaan .......................................................................... 24
2.10 Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0 .......................................... 26
2.10.1 Integrated Development Enviroment (IDE) .......................... 27
2.10.1 Bagian-bagian Visual Basic 6.0 ............................................ 27
2.11 Microsoft Access 2007 ................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 30
3.1 Objek Penelitian ............................................................................... 30
3.2 Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 30
3.2.1 Data Primer ............................................................................ 30
3.2.2 Data Sekunder ........................................................................ 30
3.3 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 31
3.3.1 Studi Lapangan ....................................................................... 31
3.3.2 Studi Pustaka ........................................................................... 31
3.4 Identifikasi Masalah ......................................................................... 32
3.5 Akuisisi Pengetahuan ....................................................................... 32
3.6 Representasi Pengetahuan ................................................................ 32
3.6.1 Mekanisme Inferensi .............................................................. 32
3.6.2 Kaidah Produksi ...................................................................... 35
3.7 Struktur Menu Program ................................................................... 36
3.8 Flowchart Program ........................................................................... 37
3.9 Diagram Menu Sistem ..................................................................... 39
3.10 Peracancangan Basis Data ............................................................ 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 43
4.1 Bahan dan Alat Penelitian ................................................................ 43
4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras .................................................... 43
4.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak .................................................. 43
4.2 Implementasi Metode Certainty Factor (CF) .................................... 44
4.3 Implementasi Sistem ......................................................................... 51
4.3.1 Form Login.............................................................................. 52
4.3.2 Form Login Pengguna ............................................................ 52

x
4.3.3 Form Login Pakar.................................................................... 53
4.3.4 Form Login Admin ................................................................. 53
4.3.5 Form Pengguna ....................................................................... 54
4.3.6 Form Pertanyaan ..................................................................... 55
4.3.7 Form Hasil Diagnosa .............................................................. 55
4.3.8 Form Pakar .............................................................................. 56
4.3.9 Form Jenis Penyakit ............................................................... 57
4.3.10 Form Gejala Penyakit ............................................................ 57
4.3.11 Form Halaman Admin ........................................................... 58
4.3.12 Form About .......................................................................... 59
4.4 Pengujian Sistem ............................................................................... 59
4.4.1 Pengujian Login ...................................................................... 60
4.4.2 Pengujian Pakar ...................................................................... 60
4.4.3 Pengujian Diagnosa ................................................................. 64
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 66
5.1 Simpulan .......................................................................................... 66
5.2 Saran ................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68
LAMPIRAN ................................................................................................... 70

xi
DAFTAR TABEL

Table 2.1 Daftar Harga Perawatan Kucing ............................................................ 24


Table 2.2 Gromming biasa atau sehat .................................................................... 25
Table 2.3 Gromming kutu atau jamur .................................................................... 25
Table 2.4 Gromming komplit ................................................................................. 25
Table 2.5 Potong bulu ............................................................................................ 25
Table 3.1 Tabel Keputusan Penyakit Kulit Pada Kucing Berdasarkan Gejala ...... 34
Table 3.2 Rancangan Tabel Jenis ........................................................................... 44
Table 3.3 Rancangan Tabel Gejala......................................................................... 44
Table 3.4 Rancangan Tabel Solusi ......................................................................... 44
Table 3.5 Rancangan Tabel Pertanyaan ................................................................. 44
Table 3.6 Rancangan Tabel User ........................................................................... 45
Table 4.1 Spesifikasi Hardware (Perangkat Keras)................................................ 46
Table 4.2 Spesifikasi Software (Perangkat Lunak) ................................................ 47
Table 4.3 Bobot Gejala Penyakit Kulit Pada Kucing ............................................. 47
Table 4.4 Pengujian Form Login Menggunakan Black-box .................................. 66
Table 4.5 Pengujian Form Pakar Pada Jenis Penyakit Menggunakan Black-box .. 66
Table 4.6 Pengujian Form Diagnosa Menggunakan Black-box.............................. 68
Table 4.7 Pengujian Form Pakar Pada Gejala Menggunakan Black-box ............... 70

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Sistem Pakar ................................................................... 11


Gambar 2.2 Diagram Pelacakan ke Depan ............................................................ 12
Gambar 2.3 Diagram Pelacakan ke Belakang ....................................................... 12
Gambar 2.4 Jerawat di dagu .................................................................................. 18
Gambar 2.5 Gejala Ringworm............................................................................... 19
Gambar 2.6 Kerontokan bulu seperti berbentuk lingkaran ................................... 20
Gambar 2.7 Perut kemerahan di bagian bawah perut ............................................ 21
Gambar 2.8 Bagian Visual Basic 6.0 .................................................................... 27
Gambar 2.9 Tampilan Microsoft Access ............................................................... 28
Gambar 2.10 Tampilan Blank Database.................................................................. 29
Gambar 2.11 Tampilan Menu Tabel ....................................................................... 29
Gambar 2.12 Tampilan Menu Field ........................................................................ 29
Gambar 3.1 Struktur Menu Program Pengguna .................................................... 37
Gambar 3.2 Struktur Menu Program Pakar ........................................................... 37
Gambar 3.3 Struktur Menu Program Admin ......................................................... 38
Gambar 3.4 Diagram Alir Sistem Diagnosa Penyakit Kulit Pada Kucing ............ 39
Gambar 3.5 Diagram Alir Sistem Tambah Jenis Penyakit Kulit Pada Kucing ..... 40
Gambar 3.6 Diagram Alir Sistem Tambah Gejala Penyakit Kulit Pada Kucing .. 41
Gambar 3.7 Diagram Sistem Menu Pengguna ...................................................... 42
Gambar 3.8 Diagram Sistem Menu Pakar ............................................................. 43
Gambar 3.9 Diagram Sistem Menu Admin ........................................................... 43
Gambar 4.1 Tampilan Form Login........................................................................ 58
Gambar 4.2 Tampilan Form Login Pengguna ....................................................... 58
Gambar 4.3 Tampilan Form Login Pakar ............................................................. 59
Gambar 4.4 Tampilan Form Login Admin ........................................................... 59
Gambar 4.5 Tampilan Form Pengguna ................................................................. 60
Gambar 4.6 Tampilan Form Pertanyaan ............................................................... 61

xiii
Gambar 4.7 Tampilan Form Hasil Diagnosa ........................................................ 61
Gambar 4.8 Tampilan Form Pakar ........................................................................ 62
Gambar 4.9 Tampilan Form Jenis Penyakit .......................................................... 63
Gambar 4.10 Tampilan Form Gejala Penyakit ........................................................ 63
Gambar 4.11 Tampilan Form Admin ...................................................................... 64
Gambar 4.12 Tampilan Form About ....................................................................... 65

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner .............................................................................................. 74


Lampiran 2 Hasil Diagnosa ...................................................................................... 78

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman yang serba membutuhkan kecepatan informasi bagi semua
pihak, teknologi mempunyai peranan penting yang tentunya tidak terlepas
kaitannya dengan Teknologi Informasi (TI). Komputer merupakan satu
bagian paling penting dalam peningkatan Teknologi Informasi. Saat ini
komputer tidak hanya digunakan sebagai pengganti mesin ketik atau alat
perhitungan biasa, namun lebih dari sekedar itu, komputer digunakan untuk
mengolah pengetahuan sehingga proses pengambilan keputusan dapat lebih
cepat dan akurat. Sebuah teknik untuk membuat komputer mampu mengolah
pengetahuan telah diperkenalkan dan dikenal sebagai Teknik Kecerdasan
Buatan (Artificial Intelligence Technique). Dengan kecerdasan buatan
komputer dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya dapat dilakukan
oleh manusia.
Salah satu cabang dari Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) yang
banyak mendapat perhatian dari para ilmuwan saat ini adalah sistem pakar.
Sistem Pakar (Expert System) merupakan sebuah sistem yang menggunakan
pengetahuan manusia yang dimasukkan ke dalam komputer untuk
memecahkan masalah-masalah yang biasanya membutuhkan keahlian
seorang pakar.[1] Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat
menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para
ahli (pakar). Tujuan utama pengembangan sistem pakar adalah
mendistribusikan pengetahuan dan pengalaman seorang pakar ke dalam
sistem komputer. Salah satu bentuk implementasi sistem pakar yang banyak
digunakan yakni dalam bidang kedokteran.
Kucing adalah salah satu binatang kesayangan yang cukup banyak
penggemarnya, baik kucing ras yang cukup populer, maupun kucing lokal

1
2

yang justru lebih memasyarakat sampai ke pelosok-pelosok. Sering orang


tertarik pada kucing karena hewan ini mempunyai keistimewaan. Ada yang
tertarik karena perilakunya, karena warna bulunya, karena bulunya yang
tebal, dan ada yang karena bisa dijadikan sahabat dalam rumah.[2] Saat ini,
kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia.
Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu hewan terhebat di
dunia. Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya
bagi manusia. Kucing peliharaan tidak diperbolehkan keluar rumah dan
disterilkan agar dapat hidup lebih lama (mengurangi risiko perkelahian dan
kecelakaan).
Kucing peliharan termasuk hewan yang bersih. Kucing sering merawat
diri dengan menjilati rambutnya. Saliva atau air liur kucing adalah agen
pembersih yang kuat, tapi dapat memicu alergi pada manusia. Kucing
peliharaan juga sering mengalami sakit terutama pada kulit yang disebabkan
adanya jamur dan bakteri yang menempel pada tubuh kucing. Jamur dan
bakteri tersebut menimbulkan gatal-gatal pada tubuh kucing dan
mengakibatkan iritasi pada kulit kucing tersebut. Alergi pada kucing juga
menyebabkan kulit kucing mudah sensitif. Cara awal yang paling sederhana
untuk mengidentifikasi kucing tersebut mengalami penyakit kulit adalah
kucing tersebut sering menggaruk badannya.[2] Seringkali pemilik kucing
langsung menyatakan kucing peliharaannya terkena jamur, bakteri atau alergi.
Bila terjadi masalah seperti itu pada kucingnya biasanya pemilik kucing akan
langsung memberikan obat anti jamur atau alergi untuk mengatasinya. Bagi
yang memiliki kucing di rumah cara merawat kucing agar tidak mengalami
sakit pada kulitnya cukuplah mudah yang penting adalah mengetahui
makanan kucing yang baik, yang higienis dan yang mudah dikonsumsi oleh
kucing. Kemudian kandangnya harus dibersihkan seminggu sekali, kucing
tersebut juga harus dimandikan agar bersih dan tidak kotor, dan diberikan
vitamin agar kucingnya tetap sehat.[3]
Untuk itu perlunya adanya suatu penelitian dalam membangun dan
mengembangkan suatu sistem pakar untuk melakukan diagnosa penyakit dan
3

cara mengatasinya. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk


memberikan pengetahuan tentang penyakit kulit pada kucing dan cara
mengatasinya. Metode yang digunakan disini yaitu metode Certainty Factor
(CF). Metode Certainty Factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang
diberikan MYCIN untuk menunjukan besarnya kepercayaan.[4] Metode
Certainty Factor menggunakan suatu nilai untuk mengasumsikan derajad
keyakinan seorang pakar terhadap suatu data.
Dari latar belakang diatas, penulis bermaksud untuk merancang suatu
program aplikasi sistem pakar yang mampu memberikan diagnosis yang
akurat akan kemungkinan kucing menderita suatu penyakit kulit beserta cara
pengobatannya.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka penulis memilih
judul tugas akhir: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada Kucing
Dengan Metode Certainty Factor.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang seperti yang diuraikan sebelumnya, dapat
dirumuskan suatu masalah yaitu :
1. Bagaimana membangun suatu sistem berbasis komputer di bidang
kedokteran untuk mendiagnosa penyakit kulit pada kucing.
2. Bagaimana cara mengatasi ketidakpastian dengan menggunakan metode
Certainty Factor.
3. Bagaimana sistem pakar mengetahui tingkat kepercayaan suatu penyakit
pada kucing dengan mengguna metode Certainty Factor.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil penelitian seperti yang diharapkan dan


penelitian yang terarah, maka permasalahan dalam penelitian ini akan dibatasi
sebagai berikut :
4

1. Penyakit yang dibahas pada sistem ini hanya penyakit yang menyerang
pada kulit kucing.
2. Pengobatannya hanya diperuntukkan untuk penyakit yang menyerang pada
kulit kucing.
3. Sasaran pengguna program ini adalah dokter hewan dan pemilik hewan
khususnya kucing.
4. Jenis penyakit dari keterangan Pakar dan buku.
5. Metode yang digunakan untuk mengatasi ketidakpastiannya menggunakan
metode Certainty Factor.

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang didapat di atas diketahui tujuan
penelitian yaitu membangun sistem pakar berbasis komputer untuk
mendiagnosa penyakit kulit pada kucing berdasarkan gejala-gejala yang
dialami pada kucing. Sehingga didapatkan nilai kemungkinan berapa
persentase kucing tersebut menderita suatu penyakit kulit dengan
menggunakan metode Certainty Factor.

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini bermanfaat untuk membantu user dalam hal ini antara lain
dokter hewan dalam mendiagnosa penyakit kulit pada kucing dan pemilik
hewan khususnya kucing untuk menemukan penyakit kulit pada kucing.
Diharapkan dapat memudahkan dokter dan pemilik kucing untuk menentukan
jenis penyakit kulitnya berdasarkan gejala-gejala yang ada dan didapat cara
pengobatannya yang tepat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, digunakan beberapa media


seperti buku, jurnal serta artikel yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai
informasi yang dapat menunjang dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
2.1 Tinjauan Studi
Beberapa jurnal dan artikel yang berhubungan dengan mendiagnosa
penyakit dan cara mengatasinya dengan menggunakan metode certainty
factor yang memiliki keterkaitan dalam topik penelitian yaitu :
a. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kulit dan pengobatannya
menggunakan metode certainty factor (Dwi Doto, 2010)
Saat ini sistem pakar banyak digunakan untuk memberikan diagnosa
tentang berbagai penyakit terutama penyakit kulit. Tahapan pembangunan
sistem ini dimulai dengan mengakuisisi pengetahuan dari dokter ahli
hewan kemudian membangun basis pengetahuan dan memberikan nilai
Certainty Factor pada setiap gejala yang terkait dengan penyakit kulit
pada hewan dalam range nilai 0 dan 1. Dengan memilih gejala-gejala
penyakit yang dilihat maka sistem dapat mendiagnosa penyakit kulit
dengan menampilkan tiga penyakit dengan nilai Certainty Factor terbesar
yang diurutkan secara descending. [5]

b. Diagnosa penyakit pada hewan menggunakan metode certainty factor


(Lintang Tyafika Putri, 2011)
Sebuah sistem pakar yang dapat mendiagnosis dan memberikan
pengobatan pada penyakit yang dialami pada hewan dengan di lengkapi
nilai keyakinan terhadap diagnosa tersebut. Dalam perancangannya
program aplikasi ini meminta input dari user. Berupa keluhan ataupun
gejala yang nampak dari hewan yg kemudian di inputkan oleh user, dalam

5
6

hal ini adalah pemilik hewan, kemudian output yang dihasilkan diolah oleh
komputer server berupa kemungkinan penyakit yang dialami oleh hewan
peliharaannya serta pengobatan yang dianjurkan untuk mengobati
kemungkinan penyakit tersebut. Setelah dilakukan pengujian diperoleh
suatu kesimpulan bahwa aplikasi ini dapat memberikan kemungkinan
penyakit dan pengobatan yang dianjurkan untuk tiap kemungkinan
penyakit beserta cara penggunaan dari obat. [6]

c. Sistem pakar diagnosa awal penyakit kulit sapi berbasis web dengan
menggunakan metode certainty factor (Ahmad Syatibi, 2012)
Penelitian ini membahas tentang bagaimana mendiagnosa awal sebuah
penyakit kulit pada sapi. Aplikasi sistem pakar ini menghasilkan keluaran
berupa program aplikasi yang dapat digunakan untuk mendiagnosa
kemungkinan penyakit kulit pada sapi berdasarkan gejala yang diinputkan
oleh user. Sistem ini juga menampilkan besarnya kepercayaan gejala
tersebut terhadap penyakit kulit yang diinputkan oleh user. Besarnya nilai
kepercayaan tersebut merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan
metode Certainty Factor yang menunjukkan tingkat kebenaran, keakuratan
dari kemungkinan penyakit kulit pada sapi. [7]

d. Sistem pakar diagnosa penyakit unggas dengan metode certainty factor


(Siti Rohajawati, 2010)
Sistem pakar pada organisasi ditujukan untuk penambahan value,
peningkatan produktivitas serta area manajerial yang dapat mengambil
kesimpulan dengan cepat. Begitupula dengan organisasi yang melakukan
bisnis peternakan, yang sangat menjanjikan, namun perlu kewaspadaan
yang tinggi terhadap adanya serangan penyakit, seperti halnya unggas
(ayam) yang sangat rentan terhadap berbagai jenis penyakit yang
disebabkan virus ataupun bakteri. Manfaat yang diperoleh dari sistem
pakar yang mampu melakukan diagnosis dengan cepat, tepat dan akurat
terhadap gejala penyakit yang ditimbulkan diharapkan mampu membantu
7

para peternak dalam mengantisipasi kerugian yang diakibatkan serangan


penyakit. Diperlukan keakuratan dan ketepatan penghitungan dalam
mendiagnosis gejala penyakit guna menyimpulkan hasil dengan
menggunakan metode Certainty Factors. [8]

2.2 Landasan Toeri


2.2.1 Kecerdasaan Buatan ( Artificial Intelligence )
Kecerdasaan buatan berasal dari bahasa Inggris Artificial
Intelligence atau disingkat AI, yaitu intelligence adalah kata sifat yang
berarti cerdas, sedangkan artificial artinya buatan. Kecerdasaan buatan
yang dimaksud disini merujuk pada mesin yang mampu berpikir
menimbang tindakan yang akan diambil, dan mampu mengambil
keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia.
Berikut adalah beberapa definisi kecerdasaan buatan yang
telah didefinisikan oleh beberapa ahli. [9]
a. Alan Turing, menetapkan definisi Artificial Intelligent : Jika
komputer tidak dapat dibedakan dengan manuisa saat berbincang
melalui terminal komputer, maka bisa dikatakan komputer itu
cerdas, mempunyai kecerdasaan.
b. John McCarthy, mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan
untuk mencapai sukses dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
c. Herbert Alexander Simon, mendefinisikan kecerdasan buatan
merupakan kawasan penelitian, aplikasi, dan instruksi yang terkait
dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang
dalam pandangan manusia adalah cerdas.
d. Rich anda Knight (1991) : Kecerdasaan buatan (AI) merupakan
sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-
hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik dari manusia.
e. Encylopedia Britannica : Kecerdasaan buatan (AI) merupakan
cabang dari ilmu komputer yang dalam mempresentasikan
pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol
8

daripada bilangan dan memproses nformasi berdasarkan metode


neuritis atau dengan berdasarkan sejumlah aturan.

Menurut Wisnton dan Prendergast (1984), tujuan dari kecerdasaan


buatan adalah :
1. Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)
2. Memahami apa itu kecerdasaan (tujuan ilmiah)
3. Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)

Berdasarkan definisi ini, maka kecerdasaan buatan


menawarkan media maupun uji teori tentang kecerdasan. Teori-teori
ini nantinya dapat dinyatakan dalam bahasa pemrograman dan
eksekusinya dapat dibuktikan pada komputer nyata.

Program konvensional hanya dapat menyelesaikan persoalan


yang diprogram secara spesifik. Jika ada informasi baru, sebuah
program konvensional harus diubah untuk menyesuaikan diri dengan
informasi baru tersebut. Hal ini tidak hanya menyebabkan boros
waktu, namun juga dapat menyebabkan terjadinya eror. Sebaliknya,
kecerdasan buatan memungkinkan komputer untuk berpikir atau
menalar dan menirukan proses belajar manusia sehingga informasi
baru dapat diserap sebagai pengetahuan, pengalaman, dan proses
pembelajaran serta dapat digunakan sebagai acuan di masa-masa
yang akan datang.

Dari sini dapat dikatakan bahwa :


Cerdas adalah memiliki pengetahuan, pengalaman, dan peralatan
untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan. Jadi, agar mesin
bisa cerdas (bertindak seperti manusia) maka harus diberi bekal
pengetahuan dan diberi kemampuan untuk menalar.
9

2.2.2 Sistem Pakar


2.2.2.1 Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan cabang dari AI (Artificial
Intelligence) yang membuat ekstensi khusus untuk spesialisasi
pengetahuan guna memecahkan suatu permasalahan pada
Human Expert. Human Expert merupakan seseorang yang ahli
dalam suatu bidang ilmu pengetahuan tertentu, ini berarti
bahwa expert memiliki suatu pengetahuan atau skill khusus
yang dimiliki oleh orang lain. Expert dapat memecahkan suatu
permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh orang lain
dengan cara efisien. Pengetahuan di dalam Expert system
berasal dari orang atau knowledge yang berasal dari buku-buku
referensi, surat kabar atau karya ilmiah orang lain.
Pengetahuan manusia ke dalam komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para
ahli. [1]
Dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan
diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman
tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang
dilakukan oleh para pakar dalam hal ini adalah dokter.

2.2.2.2 Konsep Dasar Sistem Pakar


Pengetahuan dari suatu sistem pakar mungkin dapat
dipresentasikan dalam sejumlah cara. Salah satu metode yang
paling umum untuk mempresentasikan pengetahuan adalah
dalam bentuk tipe aturan (rule) IF...THEN (Jika...maka).
Menurut Arhami, konsep dasar dari suatu sistem pakar
mengandung beberapa unsur atau elemen, yaitu keahlian, ahli,
pengalihan keahlian, inferensi, aturan, dan kemampuan
menjelaskan. [10] Ada tiga orang yang terlibat dalam
lingkungan sistem pakar, yaitu :
10

a. Pakar
Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan khusus,
pendapat, pengalaman dan metode, serta kemampuan untuk
mengaplikasikan keahliannya tersebut guna menyelesaikan
masalah.
b. Knowledge engineer (Perekayasa Sistem)
Knowledge engineer adalah orang yang membantu pakar
dalam menyusun area permasalahan dengan
menginterpretasikan dan mengintegrasikan jawaban-jawaban
pakar atas pertanyaan yang diajukan, menggambarkan
analogi, mengajukan counter example, dan menerangkan
kesulita-kesulitan konseptual.
c. Pemakai
Sistem pakar memiliki beberapa pemakai, yaitu pemakai
bukan pakar, pelajar, pembangun sistem pakar yang ingin
meningkatkan dan menambah basis pengetahuan dan pakar.

2.2.2.3 Struktur Sistem Pakar


Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu
lingkungan pengembangan (development environment) dan
lingkungan konsultasi (consulation environment). Lingkungan
pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan
pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar,
sedangkan lingkungan konsultasi digunakan pengguna yang
bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. [10]
11

Gambar 2.1 : Komponen Sistem Pakar

Komponen-komponen yang ada di dalam sistem pakar adalah :


1. Basis pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan
dalam penyelesaian masalah, tentu saja dalam domain
tertentu. Ada dua bentuk pendekatan basis pengetahuan yang
sangat umum digunakan, yaitu :
a. Penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning)
Basis pengetahuan direpresentasikan dengan
menggunakan aturan berbentuk IF-THEN. Bentuk ini
digunakan apabila kita memiliki sejumlah pengetahuan
pakar pada suatu permasalahan tertentu.
b. Penalaran berbasis kasus (Case-Based Reasoning)
Basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah
dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu
solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang.

2. Mesin inferensi (inference engine)


Mesin inferensi adalah program komputer yang
memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi
12

yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan


untuk menformulasikan kesimpulan.
Ada dua pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam sistem
pakar berbasis aturan, yaitu :
a. Pelacakan ke depan (forward chaining)
Pencocokkan fakta atau pernyataan dimulai dari
bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran
dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji
kebenaran hipotesis.

Gambar 2.2 : Diagram Pelacakan ke Depan

b. Pelacakan ke belakang (backward chaining)


Pencocokkan fakta atau pernyataan dimulai dari
bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain,
penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk
menguji kebenaran hipotesis tersebut dicari fakta-fakta
yang ada dalam basis pengetahuan.

Gambar 2.3 : Diagram Pelacakan ke Belakang


13

3. Blackboard
Blackboard digunakan untuk menggambarkan masalah
dan mencatat hasil sementara sebelum mendapatkan solusi
terakhir. Tiga tipe keputusan yang dapat disimpan pada
Blackboard adalah rencana yaitu bagaimana memecahkan
persoalan. Agenda yaitu aksi potential yang menunggu
eksekusi. Hipotesa dan aksi yang sudah diproses akan
diproses dalam solusi.

4. Antarmuka Pemakai
Antarmuka digunakan mempemudah komunikasi antar
pemakai dengan sistem. Komunikasi tersebut berupa
permintaan informasi yang diperlukan sistem untuk pencarian
solusi, pembagian informasi dari pemakai, pemberian
informasi dari pemakaikepada sistem, permintaan informasi
penjelasan dari pemakai kepada sistem, permintaan informasi
penjelasan oleh pemakai dan pemberian informasi oleh
sistem.

5. Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelasan membantu perekayasaan pengetahuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, member
kejelasan dan keyakinan kepada pemakai tentang proses atau
hasil yang diberikan sistem pakar. Fasilitas ini digunakan
untuk melacak respond dan memberikan penjelasan tentang
sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan :
a. Mengapa suatu pertanyaan ditanyakan oleh sistem pakar.
b. Bagaimana konklusi dicapai.
c. Mengapa ada alternatif yang dibatalkan.
d. Rencana apa yang akan digunakan untuk mencapai suatu
solusi
14

6. Fasilitas Perbaikan Pengetahuan


Pakar manusia dapat menganalisa performansnya sendiri,
belajar darinya dan meningkatkannya untuk konsultasi
berikut. Adanya evaluasi dengan sistem pakar ini akan
menghasilkan basis pengetahuan yang lebih baik serta
penalaran yang lebih efektif.

2.3 Certainty Factor


Untuk sistem ini, tingkat kepastian sistem terhadap kesimpulan yang
diperoleh dihitung berdasarkan nilai probabilitas penyakit karena adanya
evident/gejala tertentu [4]. Jika ada gejala dan penyakit sebagai hipothesis
maka tingkat kepastian diformulasikan sebagai CF (Pk, G) :

CF (Pk, G) = MB (Pk,G) MD (Pk,G) ......................... (2-1)


Dengan :
1 , P (Pk) = 1
Max [PkG], P(Pk)] P(Pk) , yang lain ....... (2-2)
MB (Pk, G) = Max [1,0] P(Pk)

1 , P (Pk) = 0
Min [PkG], P(Pk)] P(Pk) , yang lain ........ (2-3)
MD (Pk, G) = Min [1,0] P(Pk)

Dimana :
CF (Pk,G) = tingkat kepastian penyakit Pk, berdasarkan gejala G
MB (Pk,G) = pengukuran kenaikkan tingkat kepastian penyakit Pk,karena
adanya G
15

MD (Pk,G) = pengukuran kenaikan ketidakpercayaan penyakit Pk, berdasar


gejala G
P (PkG) = probabilitas penyakit Pk dengan diketahui gejala G telah terjadi
P (Pk) = probabilitas penyakit Pk

Apabila terdapat gejala-gejala yang berbeda menyebabkan penyakit yang


sama, maka, mis gejala G (G1, G2 dan ... Gn) menyebabkan penyakit Pk,
dan E (E1, E2, dan ... En) juga menyebabkan penyakit Pk, maka terdapat
nilai CF1 (Pk, G) dan CF2 (Pk, E). Tingkat kepastian yang dihasilkan sistem
dalam menentukan diagnosa adalah CF kombinasi seperti yang dirumuskan
pada persamaan (2-4)
CFkombinasi (CF1, CF2) =

CF1+CF2 (1-CF1), keduanya > 0

CF1+CF2 salah satu < 0 ...................................... (2-4)


min (|CF1|, |CF2|)

CF1 + CF2 (1+CF1) keduanya < 0

2.4 Kucing
Kucing atau dalam bahasa latin disebut Felis silvestris catus, adalah
sejenis karnivora. Kata "kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang
telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing besar" seperti
singa, harimau, dan macan. Kucing telah berbaur dengan kehidupan
manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau
Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk
menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang menyimpan
hasil panen. Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler
di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai
kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx,
16

sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan


hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia,
sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau
kucing kampung.[2]

2.5 Karakteristik Kucing


Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator
terhebat di dunia. Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu
spesies,kucing besar biasanya kurang dari 100. Tetapi karena ukurannya
yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi manusia. Satu-satunya
bahaya yang dapat timbul adalah kemungkinan terjadinya infeksi rabies
akibat gigitan kucing dan juga cakaran dari kuku kucing yang sangat perih
dan menyakitkan. Kucing dapat berakibat fatal bagi suatu ekosistem yang
bukan tempat tinggal alaminya.
Kucing peliharaan yang tinggal di dalam rumah harus diberi kotak
kotoran yang berisi pasir atau bahan khusus yang dijual di toko hewan
peliharaan. Perlu juga disediakan tempat khusus bagi kucing untuk
mencakar. Hal ini penting karena kucing memerlukan kegiatan mencakar ini
untuk menanggalkan lapisan lama pada kukunya agar kukunya dapat tetap
tajam dan terjaga kesehatannya. Tidak adanya tempat khusus ini akan
menyebabkan kucing banyak merusak perabotan.
Suara kucing sering ditulis "meong" dalam bahasa Indonesia. Dalam
bahasa Inggris yang digunakan di Amerika, suara kucing ditulis "meow". Di
negara Inggris sendiri, penulisannya adalah "miaow", "miaow" dalam
bahasa Perancis, "miau" dalam bahasa Jerman, "nya" dalam bahasa Jepang
dan berbagai penulisan lain dalam berbagai bahasa. Suara "meong" kucing
memiliki berbagai arti tergantung pengucapannya oleh si kucing. Kucing
juga dapat mengeluarkan suara seperti dengkuran panjang yang sering
disukai manusia. [2]
17

2.6 Jenis Kucing Peliharaan


Jumlah jenis kucing ras di seluruh dunia amat banyak. Setiap ras
memiliki ciri khusus, tapi karena sering terjadinya kawin silang antar ras,
banyak kucing yang hanya dikelompokkan dalam jenis bulu panjang dan
bulu pendek, tergantung jenis rambut penutup tubuhnya.[3]
Ada banyak macam ras kucing, beberapa diantaranya :
1. Manx
Sebagian orang menyebutnya Rumpy. Ekornya pendek, Warna bulunya
cokelat dan lavender. Sifatnya setia, ramah dan pintar.
2. Maine Coon
Asalnya dari Maine, AS, keturunan Angora dan American Shorthair.
Sifatnya lucu, pemalu tapi mau, dan mudah akrab. Bulunya tipis,
lembut, dan warnanya beragam.
3. British Shorthair
Dikembangkan di Inggris. Kucing ini kalem, lembut, hangat, dan
pintar. Warna bulunya ada yang polos (putih, hitam, biru, merah dan
krem), dwiwarna, hitam pekat, belang.
4. Burmese (Burma)
Kucing ini dibiakkan oleh Dr. Thompson (AS) dari kucing ratu wong
mau (Burma) dan siam. Warna cokelat musang, warna lainnya biru,
champagne, lifa, merah, cokelat, dan biru kura-kura. sifatnya periang
dan lucu.
5. Chinchilla longhair
Inilah kucing persia paling anggun. Nenek moyangnya dari Inggris. Ras
ini dibagi dalam dua macam, yaitu chinchilla warna cerah (sejati) dan
yang agak gelap (perak gradasi).

2.7 Penyakit Kulit Kucing


Faktor penting yang menyebabkan kucing mudah terkena iritasi atau
penyakit kulit yaitu pakan tepat atau gizi seimbang, kebersihan lingkungan,
18

infeksi, dan parasit. Berikut ini adalah penyakit kulit pada kucing yang
sering terjadi pada kucing [11] :
1. Infeksi Bakteri Kulit (PYODERMAS)
Penyebab adalah Staphylococcus (Staph bakteri) yaitu organisme
yang paling umum ditemukan pada penyakit kulit bakteri (Pyodermas) di
kucing. Bakteri ini (S. intermedius) tidak menular ke manusia atau hewan
peliharaan lainnya.

Gambar 2.4 : Jerawat di dagu

Tanda kucing mengalami infeksi bakteri kulit (PYODERMAS) :

a. Umumnya gatal.
b. Pustula (nanah) berwarna kuning.
c. Kulit terlihat kemerahan.
d. Bulu pada kucing patah-patah.
e. Terjadi infeksi di bagian hidung.
f. Timbul jerawat di dagu.
g. Kulit terlihat kering.
h. Terdapat kerak di daerah tubuhnya.
i. Menggaruk badannya berlebihan.
j. Bulu yang rontok karena terkena lesi berbau.

Diagnosa kucing mengalami infeksi bakteri kulit (PYODERMAS) yaitu


dalam beberapa kasus, diperlukan melakukan tes sensitivitas untuk
menentukan antibiotik akan efektif dalam pengobatan. Kebanyakan bakteri
19

infeksi kulit pada kucing yang sekunder terhadap penyakit lain seperti
parasitisme, alergi, endokrin (hormon) gangguan atau kelainan dalam
sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, dalam kasus-kasus berulang,
penting untuk mencari penyebab yang mendasari. Mungkin perlu untuk
melakukan tes darah, tes alergi atau biopsi kulit untuk mencapai diagnosis
lengkap.

Pengobatan kucing yang mengalami infeksi bakteri (PYODERMAS) :


1. Supaya tidak menular ke area kulit sekitaran, dicukur bulu sekitaran yang
terkena infeksi. Kucing dimandikan seperti biasa, bilasan terakhirnya
menggunakan produk seperti Jamu KNJ. Kemudian dikeringkan seperti
biasa, serta setiap siang dapat disemprotkan kembali. Aman dan baik
apabila terjilat.
2. Lakukan hal ini setiap kurang lebih 5 hari sekali, supaya iritasi cepat
mengering, dan membiasakan kucing dengan kulit dan debu yang bersih
dari debu dan kotoran yang menyebabkan mudah terinfeksi.

2. Infeksi Jamur Kulit


Infeksi jamur kulit kucing terutama disebabkan ada dua spesies
jamur: Microsporum dan Trichophyton. Penyakit kulit yang dihasilkan
dari jamur ini biasanya disebut kurap atau Ringworm.

Gambar 2.5 : Gejala Ringworm


20

Gambar 2.6 : Kerontokan bulu seperti berbentuk lingkaran

Tanda kucing yang mengalami infeksi jamur :


a. Bulu pada kucing rontok dan daerah kerontokan bulu biasanya
berbentuk lingkaran.
b. Kerontokan bulu biasanya melingkar di bagian kepala, telinga, dan
badan.
c. Kulit kering dan berkerak di daerah tubuhnya.
d. Bulu kucing tampak basah.
e. Bagian kepala dan kaki yang sering terkena kurap.
f. Menggaruk badan berlebihan.
g. Kulit pada kucing mengelupas.
h. Kulit bersisik dan kemerahan.

Diagnosa kucing yang mengalami infeksi jamur adalah dengan


melakukan uji Lampu Wood (sinar ultraviolet) yang digunakan untuk
membantu mendiagnosa spesies Microsporum saja. Sebuah diagnosis
pasti dapat diperoleh melalui kultur jamur yang tumbuh ditemukan pada
bulu yang terkena.

Pengobatan kucing yang mengalami infeksi jamur yaitu dengan cara


cukur bagian bulu yang terkena iritasi supaya tidak menjalar pada bagian
lainnya. Mandikan kucing seperti biasa, kemudian dibilaskan akhir
menggunakan seduhan Jamu KNJ dan dibiarkan beberapa saat.
21

Keringkan seperti biasa, hari-hari berikutnya disemprotkan pada bagian


badan kucing serta lingkungan sekitar kandang.

3. Penyakit Kulit Alergi


Kucing dapat memiliki reaksi alergi terhadap produk perawatan,
makanan, dan gangguan lingkungan, seperti serbuk sari atau gigitan kutu.
Ada berbagai cara untuk mengobati kulit gatal berhubungan dengan
alergi, tapi melakukan pencegahan adalah strategi terbaik.

Gambar 2.7 : Perut kemerahan di bagian bawah perut

Tanda kucing mengalami alergi :


a. Umumnya gatal disebabkan karena terkena debu rumah, jamur, dan
serbuk sari.
b. Kulit merah di bagian bawah perut kucing
c. Bersin terus menerus.
d. Gangguan pencernaan.
e. Menggaruk badan berlebihan.
f. Menjilati badan terus menerus.
g. Kulit terkadang juga lembab.
h. Terdapat kotoran di daerah hidung dan mata.

Diagnosa kucing yang terkena alergi biasanya akan mengalami


gatal-gatal yang intens dan lokasi lesi juga membantu dalam
mendiagnosis jenis ini alergi. Respon terhadap pengobatan (loak kontrol)
22

sering digunakan sebagai metode diagnosis alergi kutu. Uji coba diet
hipoalergenik khusus digunakan untuk mendiagnosis alergi
makanan. Tes alergi digunakan untuk membantu memilih
imunoterapi. Tes darah juga tersedia untuk mendiagnosis alergi, tetapi
penggunaannya lebih kontroversial.

Pengobatan kucing yang mengalami alergi yaitu dengan cara


bersihkan kerak-kerak yang terbentuk dengan Minyak Tawon atau Virgin
Coconut Oil (VCO), setelah bersih oleskan Propolis.

2.8 Cara Menjaga Kucing Tetap Sehat


Banyak cara yang sering dilakukan para pemilik kucing dalam menjaga
kucingnya agar tetap sehat [12], berikut cara dalam menjaga kesehatan
kucing :
1. Periksa Sejak Dini
Bagi setiap orang, kesehatan itu mahal harganya. Demikian pula
untuk kusehatan pada kucing peliharaan. Sebagai pemilik harus memiliki
pengetahuan dasar mengenai kesehatan pada hewannya. Hal ini penting
agar bisa segera mengambil tindakan bila kucing peliharaan
menunjukkan gejala sakit. Panduan dasar tentang kesehatan kucing
adalah memeriksa seluruh organ tubuhnya mulai dari kepala hingga
telapak kaki. Untuk mendeteksi penyakit sejak dini adalah dengan
mengamati perilaku dan kebiasaan kucing setiap hari. Bila kucing sakit
tampak lesu, kurang bergairah, atau tidur-tiduran saja di pojok kandang
maka pertanda kucing tersebut kurang sehat.
2. Merawat Bulu
Pada dasarnya, semua kucing suka kebersihan. Hal itu tampak
perilakunya yang sering menjilati bulunya sendiri hingga bersih dan rapi.
Berikut cara merawat bulu kucing agar terlihat rapi dan bagus :
a. Menyisir bulu kucing
23

Bulu yang kusut membuat kesan kucing kurang terawat,


dampaknya kucing akan menjadi kurang sehat karena terkena kutu.
Teknik menyisir bulu kucing yaitu :
1. Sisir bulu dari kepala, punggung, hingga ekor. Kemudian, balik
arah sehingga bulu-bulu tidak kusut dan menggumpal.
2. Sisir bulu di sekitar leher. Lakukan hal yang sama dengan arah
yang berlawanan.
3. Sikat bulu dengan sisir sikat pada bagian kepala.
4. Lakukan hal yang sama pada bagian punggung.
5. Sikat kembali bulu-bulu di sekitar badan secara perlahan ke arah
keluar.

b. Mencukur bulu kucing


Mencukur bulu di sekitar bantalan telapak kaki bagi kucing
berbulu panjang sangat penting dilakukan untuk menghindari bulu
lembab yang berakibat mudah dihinggapi bibit penyakit.

c. Memandikan kucing
Memandikan kucing perlu dilakukan agar kucing tetap bersih dan
bulunya tetap indah. Memandikan kucing harus hati-hati, gunakan air
hangat dalam memandikannya serta gunakan sampo yang khusus
untuk kucing. Berikut langkah-langkah memandikan kucing yaitu :
1. Guyurlah air ke tubuhnya dengan hati-hati sedikit demi sedikit
hingga merata. Upayakan agar air tidak masuk ke lubang telinga
dan mata.
2. Usapkan sampo lalu gosokkan sampo dengan cara berlawanan
arah.
3. Bilas dengan air hingga bersih.
4. Keringkan bulu dengan handuk yang lembut atau gunakan alat
pengering rambut.
24

3. Mememriksa Organ Penting


Pemeriksaan organ penting pada kucing dilakukan secara rutin,
agar terhindar dari kotoran. Organ penting pada kucing yang perlu
diperhatikan adalah mata, telinga, mulut, kuku, dan telapak tangan.

2.9 Biaya Pemeliharaan


Bagi banyak orang yang memelihara kucing lebih mementingkan
kesenangan sekaligus sebagai obat stres sehingga tidak memperhitungkan
aspek dalam memelihara kucing. Meskipun demikian, dalam memelihara
kucing tetap dibutuhkan biaya untuk memenuhi kebutuhan kucing.
Berikut ini biaya kebutuhan untuk memelihara kucing adalah :
1. Daftar Harga Perawatan Kucing
Berikut ini adalah daftar harga perawatan kucing di Klinik Piano
Petshop :
Tabel 2.1 : Daftar Harga Perawatan Kucing
No Perwatan Kucing Harga

1 Vaksin kucing Fello 3 Rp. 100.000

2 Vaksin kucing Fello 4 Rp. 120.000

3 Suntik kutu atau jamur kucing Rp. 30.000

4 Suntik bulu Rp. 20.000 Rp. 40.000

5 Penitipan kucing Rp. 15.000 per hari

6 Rawat inap kucing Rp. 20.000 per hari

NB : pada penitipian atau rawat inap pakan dari pemilik atau beli dari
Piano Petshop.

Untuk vaksin pada tahun pertama, kucing diberi vaksinasi lengkap


sediktiknya 2-3 kali, tergantung pada rekomendasi dokter hewan.
Vaksinasi pertama dilakukan pada saat kucing berumur delapan
minggu, kemudian diulang dengan interval empat minggu. Pada tahun
berikutnya, vaksinasi lengkap cukup dilakukan sekali dalam setahun.
25

2. Daftar Harga Pet Grooming dan Potong Rambut

Gromming sendiri secara harfiah artinya penampilan diri. Pet


grooming secara keseluruhannya adalah merawat, memelihara
penampilan dan secara tidak langsung menjaga kesehatan hewan
peliharaan. Pet grooming memiliki banyak tahap, mulai dari yang
sederhana sekali seperti untuk perawatan kesehatan hewan peliharaan.
Seperti pemberian vitamin, memandikan hewan peliharaan, perawatan
bulu-bulu pada hewan peliharaan, pemerikasaan kuku, telinga dan
sebagainya. Untuk tahap pet grooming seperti ini beberapa dapat kita
lakukan sendiri tanpa harus ke salon hewan. Berikut daftar harga
Gromming pada kucing peliharaan :

a. Gromming biasa atau sehat


Tabel 2.2 : Gromming biasa atau sehat
No Berat Kucing Harga

1 Kucing 1 kg Rp. 20.000

2 Kucing 1 kg Rp. 25.000

b. Gromming kutu atau jamur


Tabel 2.3 : Gromming kutu atau jamur
No Berat Kucing Harga

1 Kucing 1 kg Rp. 25.000

2 Kucing 1 kg Rp. 30.000

c. Gromming komplit (kutu+jamur)


Tabel 2.4 : Gromming komplit
No Berat Kucing Harga

1 Kucing 1 kg Rp. 30.000

2 Kucing 1 kg Rp. 35.000

d. Potong bulu
26

Tabel 2.5 : Potong bulu


No Berat Kucing Harga

1 Kucing Rp. 30.000

Sumber data diperoleh dari klinik Piano Petshop di wilayah Daerah


Istimewa Yogyakarta.

2.10 Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0


Visual Basic (VB) adalah Rapid Application Development (RAD) tool,
yang memungkinkan programmer untuk membuat aplikasi Windows dalam
waktu yang sangat sedikit. Ini adalah bahasa pemrograman yang paling
populer di dunia, dan memiliki programmer lebih dan baris kode daripada
pesaingnya terdekat. [13] Microsoft Visual Basic (VB) merupakan sebuah
bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development
Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak
berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model
pemrograman (COM), Visual Basic merupakan turunan bahasa
pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak
komputer berbasis grafik dengan cepat.
2.10.1 Integrated Development Enviroment ( IDE )
Integrated Development Environment (IDE) yang juga dikenal
sebagai desain lingkungan terpadu atau debug lingkungan terpadu
merupakan aplikasi perangkat lunak yang menyediakan fasilitas
lengkap untuk pemrograman komputer untuk pengembangan piranti
lunak. Integrated Development Environment (IDE) dirancang untuk
memaksimalkan produktivitas programmer dengan menyediakan
ketat merajut komponen serupa dengan user interface. Ini berarti
harus memiliki banyak programmer beralih ke modus kurang
lakukan bila dibandingkan dengan ciri-ciri program pembangunan.
[13]
2.10.2 Bagian-bagian Visual Basic 6.0
27

Untuk dapat bekerja dengan baik pada Visual Basic 6.0 tentunya
kita harus mengetahui terlebih dahulu bagian-bagian dari jendela
kerja atau Integrated Development Environment (IDE). Berikut
diberikan sedikit penjelasan mengenai bagian-bagian pada IDE
Visual Basic 6.0 [13] :

Gambar 2.8 : Bagian Visual Basic 6.0

Gambar di atas merupakan tampilan jendela kerja dari Visual Basic


6.0 dan berikut bagian-bagiannya yaitu :

1. Menubar, merupakan kumpulan perintah-perintah yang


dikelompokkan berdasarkan fungsinya masing-masing.
2. Toolbar, merupakan sekumpulan tombol yang mewakili perintah
tertentu, pada umumnya tombol-tombol yang terdapat pada
toolbar merupakan perintah-perintah yang sering digunakan.
3. Toolbox, tempat object-object yang bisa langsung di drag lalu di
drop ke form windows.
4. Jendela Form, tempat untuk mendesain tampilan visual dari suatu
aplikasi.
5. Jendela Code, merupakan tempat untuk menulisakn code
program.
6. Solution Explorer, merupakan sebuah window yang menampilkan
daftar semua yang ada dalam project seperti form, modul, class
dan file lain.
28

7. Properties Windows, sebuah windows yang menampilkan nlai


atribut suatu objek.

2.11 Microsoft Access 2007


Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang
tersimpan dan diatur diorganisasikan sehingga data tersebut bisa diambil
atau dicari dengan mudah dan efesien. Sebagai contoh sederhana dari
database adalah buku telpon yang mungkin sering anda lihat.
Microsoft Access adalah sebuah program aplikasi basis data komputer
relasional yang ditunjukan Microsoft Office, selain tentunya Microsoft
Word , Mic Excel , Mic Power Point. Aplikasi ini menggunakan mesin basis
data Microsoft Jet Database engine, dan juga menggunakan tampilan grafis
yang intuitif sehingga memudahkan penggunakan.[14] Untuk membuat
database baru maka langkah-langkah yang dilakukan adalah :
1. Pastikan Microsoft Access sudah terinstal di komputer atau laptop.
2. Buka Microsoft Access, kemudian setelah terbuka maka pilih Blank
Database.

Gambar 2.9 : Tampilan Microsoft Access


3. Kemudian akan tampil menu Blank Database, lalu isikan file name pada
kolom yang sudah tersedia lalu klik Create.
29

Gambar 2.10 : Tampilan Blank Database


4. Pilih tabel 1, klik kanan pilih desain view isikan nama tabel lalu tekan
save.

Gambar 2.11 : Tampilan Menu Tabel


5. Lalu isikan field-field yang akan dimasukkan ke dalam tabel tersebut.
Klik tabel pilih open isi field dengan beberapa record.

Gambar 2.12 : Tampilan Menu Field

6. Setelah semua field sudah diisikan dengan data-data, kemudian klik save
agar data tersimpan.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, tempat yang dijadikan bahan


penelitian yaitu Klinik Hewan Piano yang berada di jalan Nusa Indah No. 2
Condong Catur Sleman Jogjakarta.

3.2 Jenis dan Sumber Data


Dalam usaha untuk mendapatkan data-data yang benar sehingga tercapai
maksud dan tujuan penyusunan tugas akhir ini. Penulis menggunakan metode
pengumpulan data dari jenis data dengan cara sebagai berikut :
3.2.1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan
melakukan wawancara dengan salah seorang dokter hewan di klinik
Piano Petshop yaitu Drh. Hendra Sitinjak dan asisten dokter Ardian
Saga, Amd. tentang gejala-gejala penyakit kulit pada kucing dan cara
mengatasinya

3.2.2 Data Sekunder


Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung
yang dapat berupa catatan-catatan, laporan-laporan tertulis, dokumen-
dokumen dan makalah-makalah serta daftar pustaka.
Data sekunder dapat berupa :
- Artikel tentang penyakit kulit pada kucing.
- Artikel tentang cara mengatasi penyakitnya.
- Buku tentang memelihara kucing peliharaan dengan baik.

30
31

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan tugas akhir ini, perlu adanya suatu metode tertentu
yang akan digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara
sebagai berikut :
3.3.1 Studi Lapangan
Studi lapangan yaitu secara langsung dapat diperoleh dengan
meninjau dan mengamati secara langsung terhadap objek yang diteliti
melalui :
1. Wawancara (Interview)
Wawancara yaitu metode pengumpulan data yang mengadakan
tanya jawab langsung dengan responden sehingga dapat
mengetahui masalah secara jelas.
2. Observasi (Survey)
Observasi yaitu pengumpulan data dengan pencatatan secara
cermat terhadap objek yang diamati berupa data kucing dari
responden.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang
dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan.
Dalam hal ini berupa pertanyaan tentang gejala apa saja yang
pernah dialami pada kucing dari responden.

3.3.2 Studi Pustaka


Studi pustaka yaitu penelitian dengan menggunakan dan
mempelajari buku tentang bagaimana memelihara dan merawat kucing
dengan baik dan benar, buku tentang jenis penyakit pada kucing dan
cara pengobatannya maupun literatur-literatur yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti sebagai landasan teori bagi penulis.
32

3.4 Identifikasi Masalah

Pembuatan sistem pakar diawali dengan penentuan masalah, dalam hal ini
penyakit kulit pada kucing. Hal ini sangat penting dilakukan karena akan
menentukan pengetahuan yang selanjutnya tentang gejala yang dialami pada
kucing yang akan diperlukan dalam sistem. Pada tahap ini dilakukan
perumusan mengenai penyakit kulit pada kucing yang didukung dengan ilmu-
ilmu dari sumber lain seperti buku ataupun jurnal terkait. Berikut ini nama
penyakit kulit pada kucing dengan gejalanya masing-masing :

1. Infeksi Bakteri Kulit


Gejalnya meliputi :
k. Umumnya gatal.
l. Pustula (nanah) berwarna kuning.
m. Kulit terlihat kemerahan.
n. Bulu pada kucing patah-patah.
o. Terjadi infeksi di bagian hidung.
p. Timbul jerawat di dagu.
q. Kulit terlihat kering.
r. Terdapat kerak di daerah tubuhnya.
s. Menggaruk badannya berlebihan.
t. Bulu yang rontok karena terkena lesi berbau.

2. Infeksi Jamur Kulit


Gejalnya meliputi :
i. Bulu pada kucing rontok dan daerah kerontokan bulu biasanya
berbentuk lingkaran.
j. Kerontokan bulu biasanya melingkar di bagian kepala, telinga, dan
badan.
k. Kulit kering dan berkerak di daerah tubuhnya.
l. Bulu kucing tampak basah.
m. Bagian kepala dan kaki yang sering terkena kurap.
33

n. Menggaruk badan berlebihan.


o. Kulit pada kucing mengelupas.
p. Kulit bersisik dan kemerahan.

3. Alergi
Gejalanya meliputi :
a. Umumnya gatal disebabkan karena terkena debu rumah, jamur, dan
serbuk sari.
b. Kulit merah di bagian bawah perut kucing
c. Bersin terus menerus.
d. Gangguan pencernaan.
e. Menggaruk badan berlebihan.
f. Menjilati badan terus menerus.
g. Kulit terkadang juga lembab.
h. Terdapat kotoran di daerah hidung dan mata.

3.5 Akuisisi Pengetahuan


Berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari pakar maka dibangun table
keputusan sebagai dasar pembuatan mesin inferensi. Berdasarkan sumber-
sumber pengetahuan, maka selanjutnya dapat diklasifikasikan beberapa iritasi
atau penyakit kulit yang dialami pada kucing yang merupakan hasil proses
akuisi pengetahuan, yaitu sebagai berikut: Infeksi Bakteri Kulit, Infeksi Jamur
Kulit, dan Alergi Kulit.

3.6 Representasi Pengetahuan


Di dalam tahap ini dilakukan representasi pengetahuan yang merupakan
tahapan representasi yang dapat dilakukan setelah akuisisi pengetahuan.
3.6.1 Mekanisme Inferensi
Mekanisme inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang
melakukan inferensi dengan penalaran yang menggunakan daftar aturan
berdasarkan urutan dan pola tertentu.
34

Berikut ini tabel keputusan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada
Kucing Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor.

Tabel 3.1 : Tabel Keputusan Penyakit Kulit Pada Kucing Berdasarkan


Gejala

Tabel Keputusan Penyakit Berdasarkan Gejala

Penyakit
Gejala P01 P02 P03
Umumnya gatal pada tubuh kucing
Pustula (nanah) berwarna kuning
Kulit terlihat kemerahan
Bulu kucing terlihat patah-patah
Terjadi infeksi di bagian hidung
Timbul jerawat di dagu
Kulit terlihat kering
Terdapat kerak di daerah tubuhnya
Menggaruk badan berlebihan
Bulu rontok karena terkena lesi dan bau
Bulu rontok berlebihan
Daerah kerontokan bulu biasanya berbentuk lingkaran
Kerontokan bulu yang melingkar terlihat di bagian kepala, kaki, dan badan
Bulu kucing terlihat basah
Terkena kurap
Bagian kepala dan kaki yang sering terkena kurap
Kulit kucing mengelupas
Kulit bersisik dan kemerahan
Kulit merah di bagian bawah perut
Bersin terus menerus
Gangguan pencernaan
Menjilati badan terus menerus
Kulit terlihat lembab
Terdapat kotoran di daerah hidung dan mata
35

Keterangan tabel di atas, meliputi :


1. Macam gejala
G001 : Gatal
G002 : Pustula (nanah) berwarna kuning
G003 : Kulit terlihat kemerahan
G004 : Bulu kucing patah-patah
G005 : Terjadi infeksi di bagian hidung
G006 : Timbul jerawat di dagu
G007 : Kulit terlihat kering
G008 : Terdapat kerak di daerah tubuh kucing
G009 : Menggaruk berlebihan
G010 : Bulu rontok karena terkena lesi dan bau
G011 : Bulu rontok berlebihan
G012 : Daerah kerontokan bulu biasanya berbentuk lingkaran
G013 : Kerontokan bulu yang melingkat terlihat di bagian kepala, telinga,
dan badan
G014 : Bulu kucing terlihat basah
G015 : Terkena kurap
G016 : Bagian kepala dan kaki yang sering terkena kurap
G017 : Kulit mengelupas
G018 : Kulit terlihat bersisik dan kemerahan
G019 : Kulit merah di bagian bawah perut
G020 : Bersin terus menerus
G021 : Gangguan pencernaan
G022 : Menjilati badan terus menerus
G023 : Kulit terlihat lembab
G024 : Terdapat kotoran di daerah hidung dan mata

2. Jenis penyakit
P01 : Iritasi Bakteri Kulit
P02 : Iritasi Jamur Kulit
36

P03 : Alergi Kulit

3.6.2 Kaidah Produksi


Kaidah produksi merupakan salah satu bentuk representasi
pengetahuan yang sangat popular dan banyak digunakan dalam
pengembangan sistem pakar. Representasi pengembangan dengan
kaidah produksi, pada dasarnya berupa aturan (rule) yang berupa IF-
THEN. Dengan melihat tabel 3.1 diatas, kita dapat menentukan aturan
(rule base) IF-THEN yang digunakan untuk penyakit kulit pada kucing.

Rule 1 :
IF gatal AND pustula (nanah) berwarna kuning AND kulit terlihat
kemerahan AND bulu terlihat patah-patah AND terjadi infeksi pada
bagian hidung AND timbul jerawat di dagu AND kulit kering AND
AND terdapat kerak di daerah tubuh kucing AND menggaruk
berlebihan AND bulu rontok terkena lesi dan bau
THEN Infeksi Bakteri Kulit

Rule 2 :
IF bulu rontok AND daerah kerontokan bulu berbentuk lingkaran AND
kerontokan bulu yang melingkar terlihat di bagian kepala, kaki, dan
badan AND terkena kurap AND bagian kepala dan kaki yang sering
terkena kurap AND menggaruk badan berlebihan AND kulit
mengelupas AND kulit kering AND terdapat kerak di daerah tubuh
kucing AND kulit bersisik dan kemerahan AND kulit tampak basah
THEN Infeksi Jamur Kulit

Rule 3 :
IF gatal AND kulit kering AND terdapat kerak di daerah tubuh kucing
AND menggaruk berlebihan AND kulit merah bagian bawah perut
AND terdapat kotoran pada hidung dan mata AND bersin terus menrus
37

AND gangguan pencernaan AND menjilati terus menerus AND kulit


lembab
THEN Alergi Kulit

3.7 Struktur Menu Program


Struktur menu program merupakan struktur progam yang dijalankan,
dimana struktur menu program ini dibagi menjadi tiga yaitu: menu program
pengguna, menu program pakar, dan menu program admin.
1. Menu Program Pengguna

Diagnos Penyakit Pertanyaa


a Kucing n

Menu About
pengguna

Exit

Gambar 3.1 : Struktur menu program pengguna

2. Menu Program Pakar

Pakar Jenis Penyakit

Gejala Penyakit

Menu pakar About

Exit

Gambar 3.2 : Struktur menu program pakar


38

3. Menu Program Admin

Pakar Jenis Penyakit

Gejala Penyakit

Menu admin Diagnos Diagnosa Pertanyaan


a
About

About

Gambar 3.3 : Struktur menu program admin

3.8 Flowchart Program


3.8.1 Diagram Alir Sistem Diagnosa Penyakit

Untuk mendiagnosa penyakit kulit pada kucing, maka sistem akan


melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menampilkan daftar pertanyaan yang berisi gejala penyakit.
2. Memilih berdasarkan gejala yang dialami pada kucing.
3. Menghitung prosentase kemungkinan yg dialami berdasarkan gejala
yg dipilih tersebut.
4. Menampilkan jenis penyakit yang gejalanya telah dipilih beserta
prosentasenya.
5. Dipilih hasil prosentase yang paling tinggi.
6. Hasil yang paling tinggi tersebut akan menampilkan cara
pengobatannya.
7. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 3.4
39

Gambar 3.4 : Diagram Alir Sistem Diagnosa Penyakit Kulit Pada Kucing

3.8.2 Diagram Alir Sistem Tambah Jenis Penyakit


40

Untuk menambah jenis penyakit pada kulit kucing di menu pakar,


maka sistem akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menampilkan jenis penyakit yang sudah ada.
2. Tuliskan nama penyakit yang ingin ditambahkan.
3. Setelah nama penyakit sudah diketik, lalu klik Tambahkan.
4. Otomatis nama penyakit bertambah.
5. Jika ingin mengedit, pilih nama penyakitnya lalu klik Edit. Tuliskan
nama baru pada kolom Edit kemudian OK.
6. Jika ingin menghapus, pilih nama penyakitnya lalu klik Hapus.
7. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 3.5

Mulai

Jenis Penyakit

Tambah nama penyakit

Setelah mengisi nama penyakit baru klik


Tambahkan

Jika ingin mengganti nama penyakit klik Edit

Tuliskan nama baru pada kolom Edit lalu klik


OK

Jika ingin menghapus nama penyakit pilih Hapus

Selesai

Gambar 3.5 : Diagram Alir Sistem Tambah Jenis Penyakit Pada Menu Pakar
3.8.3 Diagram Alir Sistem Tambah Gejala Penyakit
41

Untuk menambah gejala penyakit pada kulit kucing di menu pakar,


maka sistem akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menampilkan nama penyakit yang sudah ada. Pilih salah satu nama
penyakit lalu klik Lihat Gejala.
2. Jika ingin menambahkan gejala penyakit klik New, lalu isikan nama
gejala yang inginkan pada kolom gejala. Kemudian klik OK.
3. Otomatis gejala penyakit bertambah.
4. Jika ingin mengedit, pilih gejala penyakitnya lalu klik Edit. Tuliskan
nama baru pada kolom Edit kemudian OK.
5. Jika ingin menghapus, pilih gejala penyakitnya lalu klik Hapus.
6. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 3.6

Mulai

Jenis Penyakit

Klik Lihat Gejala penyakit maka akan muncul


gejalanya

Jika ingin menambahkan gejala penyakit, klik New

Jika ingin mengganti nama gejala penyakit klik Edit

Jika ingin menghapus nama penyakit pilih


Hapus

Selesai

Gambar 3.6 : Diagram Alir Sistem Tambah Gejala Penyakit Pada Menu Pakar

3.9 Diagram Menu Sistem


42

Diagram menu pada masing-masing program diagnosa penyakit kulit


pada kucing dibagi menjadi tiga yaitu : diagram menu system pengguna,
diagram menu sistem pakar, dan diagram menu sistem admin.
1. Diagram Menu Sistem Pengguna

Menu Utama

Pengguna

Diagnosa About Exit

Penyakit Kucing

Pertanyaan

Gambar 3.7 : Diagram Menu Sistem Pengguna

2. Diagram menu sistem pakar


43

Menu Utama

Pakar

Pakar About Exit

Jenis Penyakit

Gejala Penyakit

Gambar 3.8 : Diagram Menu Sistem Pakar

3. Diagram menu sistem admin

Menu Utama

Admin

Pakar Diagnosa About Exit

Jenis Penyakit Penyakit Kucing

Gejala Penyakit Pertanyaan

Gambar 3.9 : Diagram Menu Sistem Admin


44

3.10 Perancangan Basis Data


Adapun file-file rancangan basis data yang digunakan dalam Sistem
Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada Kucing adalah sebagai berikut :
1. Rancangan Tabel Jenis
Tabel 3.2 : Tabel Jenis
Field Type Index Size Keterangan

Id_jenis Text Ya 4 Kode Jenis Penyakit

Jenis Text Ya 100 Nama Jenis Penyakit

2. Rancangan Tabel Gejala


Tabel 3.3 : Tabel Gejala
Field Type Index Size Keterangan

Id_gejala Text Ya 4 Kode Gejala Penyakit

Gejala Text Ya 100 Nama Gejala Penyakit

3. Rancangan Tabel Solusi


Tabel 3.4 : Tabel Solusi
Field Type Index Size Keterangan

Id_solusi Text Ya 4 Solusi Penyakit

Solusi Memo Tidak 225 Solusi Penyakit

4. Rancangan Tabel Pertanyaan


Tabel 3.5 : Tabel Pertanyaan
Field Type Index Size Keterangan

Id Text Ya 4 Pertanyaan

Pertanyaan Text Ya 225 Pertanyaan

Bobot Text Ya 20 Bobot


45

5. Rancangan Tabel User


Tabel 3.6 : Tabel User
Field Type Index Size Keterangan

Id Auto Number Tidak 4 Level user

Nama Text Ya 25 Nama user

Password Text Ya 10 Password user

Jenis Text Ya 5 Jenis user


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Bahan dan Alat Penelitian

4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras

Perangkat keras (hardware) yang dipakai dalam proses pembuatan


aplikasi diagnosa penyakit kulit pada kucing dengan menggunakan
metode Certainty Factor yaitu :

Tabel 4.1 Spesifikasi Hardware (Perangkat Keras)

No Jenis Hardware Spesifikasi Hardware


Pentium(R) Dual-Core CPU
1 Processor
T4200 @ 2.00GHz 2.00 GHz

2 RAM 2,00 GB

Typical installation 48 MB, full


3 HDD
installation 80 MB untuk VB

4 Monitor 14 HD (LED)

5 Modem HUAWEI Vodafone CE0682

6 Printer Canon iP2700 series

4.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam proses


pembuatan aplikasi diagnosa penyakit kulit pada kucing dengan
menggunakan metode Certainty Factor yaitu :

46
47

Tabel 4.2 Spesifikasi Software (Perangkat Lunak)

No Jenis Software Spesifikasi Software

1 Sistem Operasi Windows 7 Ultimate

2 Aplikasi Program Microsoft Visual Basic

3 Versi 6.0

4.2 Implementasi Metode Certainty Factor (CF)


Setiap gejala penyakit kulit pada kucing mempunyai bobot nilai masing-
masing. Bobot nilai ini mewakili keyakinan seorang pakar dalam hal ini
dokter hewan terhadap suatu gejala yang mempengaruhi terjadinya suatu
penyakit tertentu dan berikut tabel bobot gejala yang terdapat pada penyakit
kulit pada kucing.

Tabel 4.3 Bobot Gejala Penyakit Kulit Pada Kucing


No Nama Penyakit Gejala Bobot

1 Infeksi Bakteri Kulit - Gatal 0,7

- Pustula (nanah) berwarna kuning 0,2

- Kulit memerah 0,2

- Kulit kering 0,4

- Luka berkerak 0,3

- Bulu patah-patah 0,3


- Menggaruk berlebihan 0,6
- Infeksi pada hidung 0,3
- Timbul jerawat di dagu
0,3
- Bulu rontok terkena lesi dan bau
0,2
48

2 Infeksi Jamur Kulit - Kulit kering dan berkerak 0,4

- Bulu rontok 0,6


- Daerah kerontokan bulu 0,4
berbentuk lingkaran
0,4
- Kerontokan bulu biasanya
terlihat di bagian kepala,
telinga, dan badan 0,3
- Kulit tampak basah
0,3
- Terkena kurap
- Bagian kepala dan kaki yang 0,3

sering terkena kurap 0,7


- Menggaruk badan berlebihan
0,3
- Kulit mengelupas
0,3
- Kulit bersisik dan kemerahan

3 Alergi - Gatal 0,8

- Kulit kering 0,3


- Terdapat kerak di daerah tubuh 0,2
kucing
0,4
- Menggaruk berlebihan
0,6
- Kulit merah bagian bawah perut
- Terdapat kotoran pada hidung dan 0,4

mata 0,5

- Bersin terus menrus 0,5


- Gangguan pencernaan
0,5
- Menjilati terus menerus
0,4
- Kulit lembab

Penerapan perumusan tingkat kepastian, penyakit Infeksi Bakteri Kulit pada


kucing ditunjukkan gejala gatal, bulu patah-patah, kulit terlihat merah,
mengalami infeksi hidung, timbul jerawat di dagu, pustule (nanah) berwarna
kuning, kulit kering, terdapat kerak di daerah tubuhnya, menggaruk
berlebihan, dan bulu rontok terkena lesi bau. Diketahui dari pakar bahwa
probabilitas berpenyakit Infeksi Bakteri Kulit adalah 0,043 dan dari
responden hanya menjawab 5 jawaban YA dari 10 pertanyaan maka sebagai
berikut perhitungannya dengan rumus (2-1) :
49

Soal no 1 jawab = Ya
CF (IBK,G1) = MB (IBK,G1) MD (IBK, G1)
= P (IBK,G1) P (IBK) / (1-IBK)) 0
= 0,7 0,043 / (1-0,043) 0
= 0,657 / 0,957 0
CF1 = 0,6865
Soal no 2 jawab = Ya
CF (IBK,G2) = MB (IBK,G2) MD (IBK, G2)
= P (IBK,G2) P (IBK) / (1-IBK)) 0
= 0,3 0,043 / (1-0,043) 0
= 0,257 / 0,957 0
CF2 = 0,2685
Soal no 3 jawab = Ya
CF (IBK,G3) = MB (IBK,G3) MD (IBK, G3)
= P (IBK,G3) P (IBK) / (1-IBK)) 0
= 0,2 0,043 / (1-0,043) 0
= 0,157 / 0,957 0
CF3 = 0,1640
Soal no 4 jawab = Ya
CF (IBK,G4) = MB (IBK,41) MD (IBK, G4)
= P (IBK,G4) P (IBK) / (1-IBK)) 0
= 0,3 0,043 / (1-0,043) 0
= 0,257 / 0,957 0
CF4 = 0,2685
Soal no 5 jawab = Ya
CF (IBK,G5) = MB (IBK,G5) MD (IBK, G5)
= P (IBK,G5) P (IBK) / (1-IBK)) 0
= 0,4 0,043 / (1-0,043) 0
= 0,357 / 0,957 0
CF5 = 0,3730
Soal no 6 jawab = Tidak
50

CF (IBK,G6) = CF6 = 0
Soal no 7 jawab = Tidak
CF (IBK,G7) = CF7 = 0
Soal no 8 jawab = Tidak
CF (IBK,G8) = CF8 = 0
Soal no 9 jawab = Tidak
CF (IBK,G9) = CF9 = 0
Soal no 10 jawab = Tidak
CF (IBK,G10) = CF10 = 0

Dari sepuluh perhitungan di atas, ketika sistem menyimpulkan bahwa


penyakit yang di derita kucing adalah Infeksi Bakteri Kulit maka tingkat
kepastiannya adalah hasil perhitungan (2-4) berikut ini :
CFkombinasi (CF1, CF2, CF3, CF4, CF5, CF6, CF7, CF8, CF9, CF10)
= CF (IBK,G1) + CF (IBK,G2) + CF (IBK,G3) + CF (IBK,G4) + CF (IBK,G5)
+ CF (IBK,G6) + CF (IBK,G7) + CF (IBK,G8) + CF (IBK,G9) + CF
(IBK,G10)
CFk = CF (IBK,G1) + CF (IBK,G2) * (1-CF(IBK,G1))
= (0,6865 + 0,2685) * (1- 0,6865)
= 0,995 * 0,3135
= 0,2993
CFk1 = CFk + CF (IBK,G3) * (1-CFk)
= (0,2993 + 0,1640) * (1- 0,2993)
= 0,4633 * 0,7007
= 0,3246
CFk2 = CFk1 + CF (IBK,G4) * (1-CFk1)
= (0,3246 + 0,2685) * (1- 0,3246)
= 0,5931 * 0,6754
= 0,4006
CFk3 = CFk2 + CF (IBK,G5) * (1-CFk2)
= (0,4006 + 0,3730) * (1- 0,4006)
51

= 0,7736 * 0,5994
= 0,4637
CFk4 = CFk3 + CF (IBK,G6) * (1-CFk3)
= (0,4637 + 0) * (1- 0,4637)
= 0,4637 * 0,5363
= 0,2468
CFk5 = CFk4 + CF (IBK,G7) * (1-CFk4)
= (0,2468 + 0) * (1- 0,2468)
= 0,2468 * 0,7532
= 0,1858
CFk6 = CFk5 + CF (IBK,G8) * (1-CFk5)
= (0,1858 + 0) * (1- 0,1858)
= 0,1858 * 0,8142
= 0,1512
CFk7 = CFk6 + CF (IBK,G9) * (1-CFk6)
= (0,1512 + 0) * (1- 0,1512)
= 0,1512 * 0,8488
= 0,1283
CFk8 = CFk7 + CF (IBK,G10) * (1-CFk7)
= (0,1283 + 0) * (1- 0,1283)
= 0,1283 * 0,8717
= 0,1118

Hasil dari perhitungan rumus (2-4) menunjukkan bahwa nilai kepastian


kucing menderita penyakit Infeksi Bakteri Kulit dengan tingkat kepastian
0,1118.

Penerapan perumusan tingkat kepastian, penyakit Infeksi Jamur Kulit pada


kucing ditunjukkan gejala bulu rontok, kerontokkan bulu melingkar,
kerontokkan bulu melingkar di bagian kepala, telinga, dan badan, terkena
kurap, bagian kepala dan kaki yang sering terkena kurap, menggaruk
52

berlebihan, kulit kering dan terdapat kerak di daerah tubuhnya, kulit merah
dan bersisik, kulit mengelupas, dan kulit terlihat basah. Diketahui dari pakar
bahwa probabilitas berpenyakit Infeksi Jamur Kulit adalah 0,023 dan dari
responden hanya menjawab 2 jawaban YA dari 10 pertanyaan maka sebagai
berikut perhitungannya dengan rumus (2-1) :
Soal no 1 jawab = Tidak
CF (IJK,G1) = CF1 = 0
Soal no 2 jawab = Tidak
CF (IJK,G2) = CF2 = 0
Soal no 3 jawab = Tidak
CF (IJK,G3) = CF3 = 0
Soal no 4 jawab = Tidak
CF (IJK,G4) = CF4 = 0
Soal no 5 jawab = Tidak
CF (IJK,G5) = CF5 = 0
Soal no 6 jawab = Ya
CF (IJK,G6) = MB (IJK,G6) MD (IJK, G6)
= P (IJK,G6) P (IJK) / (1-IJK)) 0
= 0,7 0,023 / (1-0,023) 0
= 0,667 / 0,997 0
CF6 = 0,6690
Soal no 7 jawab = Tidak
CF (IJK,G7) = CF7 = 0
Soal no 8 jawab = Tidak
CF (IJK,G8) = CF8 = 0
Soal no 9 jawab = Tidak
CF (IJK,G9) = CF9 = 0
Soal no 10 jawab = Ya
CF (IJK,G10) = MB (IJK,G10) MD (IJK, G10)
= P (IJK,G6) P (IJK) / (1-IJK)) 0
= 0,3 0,023 / (1-0,023) 0
53

= 0,277 / 0,997 0
CF6 = 0,2778

Dari sepuluh perhitungan di atas, ketika sistem menyimpulkan bahwa


penyakit yang di derita kucing adalah Infeksi Jamur Kulit maka tingkat
kepastiannya adalah hasil perhitungan (2-4) berikut ini :
CFkombinasi (CF1, CF2, CF3, CF4, CF5, CF6, CF7, CF8, CF9, CF10)
= CF (IJK,G1) + CF (IJK,G2) + CF (IJK,G3) + CF (IJK,G4) + CF (IJK,G5) +
CF (IJK,G6) + CF (IJK,G7) + CF (IJK,G8) + CF (IJK,G9) + CF (IJK,G10)
CFk = CF (IJK,G1) + CF (IJK,G2) * (1-CF(IJK,G1))
= (0 + 0) * (1-0)
=0
CFk1 = CFk + CF (IJK,G3) * (1-CFk)
= (0 + 0) * (1-0)
=0
CFk2 = CFk1 + CF (IJK,G4) * (1-CFk1)
= (0 + 0) * (1-0)
=0
CFk3 = CFk2 + CF (IJK,G5) * (1-CFk2)
= (0 + 0) * (1-0)
=0
CFk4 = CFk3 + CF (IJK,G6) * (1-CFk3)
= (0 + 0,6690) * (1- 0)
= 0,6690 * 0
= 0,6690
CFk5 = CFk4 + CF (IJK,G7) * (1-CFk4)
= (0,6690 + 0) * (1- 0,6690)
= 0,6690 * 0,331
= 0,2214
CFk6 = CFk5 + CF (IJK,G8) * (1-CFk5)
= (0,2214 + 0) * (1- 0,2214)
54

= 0,2214 * 0,7786
= 0,1723
CFk7 = CFk6 + CF (IJK,G9) * (1-CFk6)
= (0,1723 + 0) * (1- 0,1723)
= 0,1723 * 0,8277
= 0,1426
CFk8 = CFk7 + CF (IJK,G10) * (1-CFk7)
= (0,1426 + 0,2778) * (1- 0,1426)
= 0,563 * 0,8574
= 0,4827

Hasil dari perhitungan rumus (2-4) menunjukkan bahwa nilai kepastian


kucing menderita penyakit Infeksi Jamur Kulit dengan tingkat kepastian
0,4827.

Penerapan perumusan tingkat kepastian, penyakit Alergi pada kucing


ditunjukkan gejala gatal, menggaruk berlebihan, bagian bawah perut terlihat
kemerahan, bersin-bersin, mengalami gangguan pencernaan, menjilati
tubuhnya terus menerus, kulit lembab, terdapat kotoran di daerah hidung dan
mata, kulit kering, dan terdapat kerak di daerah tubuhnya. Diketahui dari
pakar bahwa probabilitas berpenyakit Alergi adalah 0,033 dan dari responden
hanya menjawab 3 jawaban YA dari 10 pertanyaan maka sebagai berikut
perhitungannya dengan rumus (2-1) :
Soal no 1 jawab = Ya
CF (A,G1) = MB (A,G1) MD (A, G1)
= P (A,G1) P (A) / (1-A)) 0
= 0,8 0,033 / (1-0,033) 0
= 0,767 / 0,967 0
CF1 = 0,7416
Soal no 2 jawab = Ya
CF (A,G2) = MB (A,G2) MD (A, G2)
55

= P (A,G2) P (A) / (1-A)) 0


= 0,4 0,033 / (1-0,033) 0
= 0,367 / 0,967 0
CF2 = 0,3795
Soal no 3 jawab = Ya
CF (A,G3) = MB (A,G3) MD (A, G3)
= P (A,G2) P (A) / (1-A)) 0
= 0,6 0,033 / (1-0,033) 0
= 0,567 / 0,967 0
CF2 = 0,5863
Soal no 4 jawab = Tidak
CF (A,G4) = CF4 = 0
Soal no 5 jawab = Tidak
CF (A,G5) = CF5 = 0
Soal no 6 jawab = Tidak
CF (A,G6) = CF6 = 0
Soal no 7 jawab = Tidak
CF (A,G7) = CF7 = 0
Soal no 8 jawab = Tidak
CF (A,G8) = CF8 = 0
Soal no 9 jawab = Tidak
CF (A,G9) = CF9 = 0
Soal no 10 jawab = Tidak
CF (A,G10) = CF10 = 0

Dari sepuluh perhitungan di atas, ketika sistem menyimpulkan bahwa


penyakit yang di derita kucing adalah Alergi maka tingkat kepastiannya
adalah hasil perhitungan (2-4) berikut ini :
CFkombinasi (CF1, CF2, CF3, CF4, CF5, CF6, CF7, CF8, CF9, CF10)
= CF (A,G1) + CF (A,G2) + CF (A,G3) + CF (A,G4) + CF (A,G5) + CF (A,G6)
+ CF (A,G7) + CF (A,G8) + CF (A,G9) + CF (A,G10)
56

CFk = CF (A,G1) + CF (A,G2) * (1-CF(A,G1))


= (0,7416 + 0,3795) * (1- 0,7416)
= 1,1211 * 0,2584
= 0,2896
CFk1 = CFk + CF (A,G3) * (1-CFk)
= (0,2896 + 0,5863) * (1- 0,2896)
= 0,8759 * 0,7104
= 0,6222
CFk2 = CFk1 + CF (A,G4) * (1-CFk1)
= (0,6222 + 0) * (1- 0,6222)
= 0,6222 * 0,3778
= 0,2350
CFk3 = CFk2 + CF (A,G5) * (1-CFk2)
= (0,2350 + 0) * (1- 0,2350)
= 0,2350 * 0,765
= 0,1375
CFk4 = CFk3 + CF (A,G6) * (1-CFk3)
= (0,1375 + 0) * (1- 0,1375)
= 0,1375 * 0,8625
= 0,1185
CFk5 = CFk4 + CF (A,G7) * (1-CFk4)
= (0,1185 + 0) * (1- 0,1185)
= 0,1185 * 0,8815
= 0,1044
CFk6 = CFk5 + CF (A,G8) * (1-CFk5)
= (0,1044 + 0) * (1- 0,1044)
= 0,1044 * 0,8956
= 0,0935
CFk7 = CFk6 + CF (A,G9) * (1-CFk6)
= (0,0935 + 0) * (1- 0,0935)
= 0,0935 * 0,9065
57

= 0,0847
CFk8 = CFk7 + CF (A,G10) * (1-CFk7)
= (0,0847 + 0) * (1- 0,0847)
= 0,0847 * 0,9153
= 0,0775

Hasil dari perhitungan rumus (2-4) menunjukkan bahwa nilai kepastian


kucing menderita penyakit Alergi dengan tingkat kepastian 0,0775
Dari hasil perhitungan di atas didapat nilai Certainty Factor (CF) masing-
masing yaitu :
1. Infeksi Bakteri Kulit = 0,1118
2. Infeksi Jamur Kulit = 0,4827
3. Alergi = 0,0775

Jadi kesimpulannya penyakit yang mendomisili pada kucing salah satu


responden adalah Infeksi Bakteri dengan prosentase keyakinan 0,4827. Kasus
ini juga diuji cobakan ke dalam sistem dan sistem memeberikan output yang
sama. Dengan demikian dikatakan bahwa perhitungan Certainty Factor yang
dilakukan sistem tepat.

4.3 Implementasi Sistem

Sistem pakar untuk melakukan diagnosa penyakit kulit pada kucing


dengan menggunakan penerapan Certainty Factor yang telah dirancang
sebelumnya dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic 6.0 dan basis datanya mengguanakan Microsoft
Access. Berikut merupakan impementasi sistemnya.

4.3.1 Form Login

Form login ini berfungsi sebagai pengamanan program. Dalam


form login ini terdapat 3 status pengguna yaitu pakar, admin, dan
pengguna. Setiap status pengguna memiliki hak akses yang berbeda.
58

Untuk dapat masuk ke program ini kita harus memasukkan user dan
password yang benar. Apabila status pengguna, user, dan password
yang telah dimasukkan benar maka dilanjutkan dengan menekan tombol
masuk. Jika login sebagai pengguna maka tidak perlu memasukkan
user dan password. Untuk daftar sendiri digunakan untuk pakar.
Tampilan form login dapat ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 : Tampilan Form Login

4.3.2 Form Login Pengguna


Form login pengguna digunakan untuk pengguna yang ingin
melakukan diagnosa penyakit terhadap kucing miliknya. Tampilan
login pengguna dapat ditunjukkan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 : Tampilan Login Pengguna


59

4.3.3 Form Login Pakar


Form login pakar digunakan untuk pakar sendiri guna melakukan
penginputan jenis penyakit maupun gejala penyakit pada kulit kucing.
Tampilan login pakar dapat ditunjukkan pada Gamabr 4.3.

Gambar 4.3 : Tampilan Login Pakar

4.3.4 Form Login Admin


Form login admin digunakan untuk mengelola seperti editing,
deleting jenis atau gejala penyakit kulit pada kucing serta melakukan
diagnosa penyakit kulit pada kucing. Tampilan login admin dapat
ditunjukkan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 : Tampilan Login Admin

4.3.5 Form Pengguna

Form pengguna pada program ini berisi diagnosa penyakit kulit


pada kucing. Diagnosa tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan
60

djawab pengguna menurut gejala yang pernah dialami pada kucing.


Tampilan pertanyaannya dapat ditunjukkan pada Gambar 4.6.

Gambar 4.5 : Tampilan Form Pengguna

4.3.6 Form Pertanyaan

Form pertanyaan pada program ini berisi pertanyaan yang isinya


tentang gejala penyakit dari masing-masing jenis penyakit kulit pada
kucing. Pada form ini pengguna diharuskan menjawab pertanyaan
berdasarkan dari gejala yang pernah dialami pada kucing peliharaannya.
Tampilan pertanyaannya dapat ditunjukkan pada Gambar 4.6.
61

Gambar 4.6 : Tampilan Form Pertanyaan

4.3.7 Form Hasil Diagnosa

Form hasil diagnosa berisi nilai Certainty Factor (CF) masing-


masing dari jenis penyakit. Sebagai contoh ini adalah tampilan hasil
diagnosa dari salah satu responden yang dapat ditunjukan pada gambar
4.7.

Gambar 4.7 : Tampilan From Hasil Diagnosa


62

4.3.8 Form Pakar

Form pakar berisi tentang basis pengetahuan yang terdiri atas Jenis
Penyakit dan Gejala Penyakit. Tampilan halaman pakar dapat
ditunjukan pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 : Tampilan From Pakar

4.3.9 Form Jenis Penyakit

Form jenis penyakit berisi daftar jenis penyakit kulit pada kucing.
Pada halaman ini yang bisa merubah bahkan menghapus hanya pakar
saja. Tampilan halaman pakar dapat ditunjukan pada gambar 4.9.
63

Gambar 4.9 : Tampilan From Jenis Penyakit

4.3.10 Form Gejala Penyakit

Form gejala penyakit berisi daftar gejala penyakit kulit pada kucing
dari masing-masing jenis penyakit. Pada halaman ini yang bisa merubah
bahkan menghapus hanya pakar saja. Tampilan halaman pakar dapat
ditunjukan pada gambar 4.10.

Gambar 4.10 : Tampilan From Gejala Penyakit


64

4.3.11 Form Admin

Form admin terdapat menu Pakar dan Diagnosa. Pada halaman ini
admin bisa mengubah isi dari menu Pakar dan Diagnosa. Pada
Tampilan halaman pakar dapat ditunjukan pada gambar 4.11.

Gambar 4.11 : Tampilan From Admin

4.3.12 Form About

From about berisi tentang profil pembuat program sistem pakar.


Pada Tampilan halaman pakar dapat ditunjukan pada gambar 4.12.
65

Gambar 4.12 : Tampilan Form About

4.4 Pengujian Sistem

Pengujian sistem merupakan elemen kritis dari Sofware Quality Assurance


(SQA) dan merepresentasikan review akhir dari spesifikasi kebutuhan
aplikasi, perancangan dan implementasi. Tujuan utama dari pengujian sistem
adalah untuk memastikan bahwa hubungan antar modul aplikasi telah
memenuhi spesifikasi kebutuhan dan berjalan sesuai dengan skenario yang
telah dideskripsikan. Setelah sistem selesai dibuat, selanjutnya sistem akan
coba dijalankan dan menguji apakah sistem tersebut sudah layak digunakan
atau belum. Pada tahap ini pengujian dilakukan dengan metode pengujian
black-box. Untuk pengujian black box diambil form login, pakar dan
diagnosa sebagai pengukuran. Hasil pengujian sistem dapat dilihat sebagai
berikut.

4.4.1 Pengujian Login

Pengujian login ditujukan untuk membuktikan bahwa sistem login


bisa berjalan dengan sempurna. Dalam proses login ini dibutuhkan tabel
user sebagai acuan, tiap login yang masuk akan di cari kedalam tabel
user.
66

Tabel 4.4 : Pengujian Form Login Menggunakan Black-box

Data
Proses Pengamatan Kesimpulan
Masukkan

Status, Akan menampilkan Menampilkan Sesuai


menu utama menu
username, dan
utama
password terisi
dengan benar

Status, Akan menampilkan Menampilkan Sesuai


pesan
username, dan Pesan Username
password salah salah! dan Password
salah!

4.4.2 Pengujian Pakar

Pengujian pakar ditujukan untuk membuktikan bahwa sistem pakar


bisa berjalan dengan sempurna. Dalam pengujian ini meliputi Jenis
Penyakit, Gejala dan pandataan jenis berdasarkan gejala.

1. Jenis Penyakit
Dalam proses jenis penyakit ini dibutuhkan tabel jenis sebagai
acuan, tiap jenis penyakit yang masuk akan di masukkan ke dalam
tabel jenis penyakit.

Tabel 4.5 : Pengujian Form Pakar Pada Jenis Penyakit


Menggunakan Black-box

Data
Proses Pengamatan Kesimpulan
Masukkan
Input jenis Data tersimpan di Tombol Tambah Sesuai
penyakit tabel jenis
yang ingin berfungsi dengan
ditambahkan benar sesuai yang
67

diharapkan

Tombol Kode jenis penyakit Kode jenis Sesuai


Tambah otomatis penyakit

bertambah bertambah
otomatis

Tombol Edit Akan menampilkan Tombol Edit Sesuai


pesan Masukkan
data baru dari data , berfungsi dengan
jika akan mengedit benar
maka lakukan
ketikkan nama baru,
jika tidak maka pilih
cancel

Tombol Akan menampilkan Tombol Delete Sesuai


Delete
pesan Apakah berfungsi dengan
yakin akan benar sesuai yang
menghapus data diharapkan
ini?,

jika ya maka data


akan

terhapus, jika tidak

maka data tidak


dihapus

Tombol Keluar dari form Tombol Close Sesuai


Close jenis penyakit dan
kembali berfungsi dengan
benar sesuai yang
ke menu utama diharapkan

2. Gejala
Dalam proses gejala ini dibutuhkan tabel gejala sebagai acuan,
tiap gejala yang masuk akan di masukkan kedalam tabel gejala
68

Tabel 4.6 : Pengujian Form Pakar Pada Gejala Menggunakan


Black-box

Data
Proses Pengamatan Kesimpulan
Masukkan

Pilih jenis Klik Lihat Tombol Lihat Sesuai


penyakit Gejala Gejala
berfungsi dengan
benar sesuai yang
diharapkan

Tombol Lihat Akan muncul Gejala sesuai dengan Sesuai


Gejala gejala-gejala jenis penyakit yang
sesuai dari jenis dipilih
penyakit yang
dipilih

Tombol New Akan Tombol New Sesuai


menampilkan
pesan berfungsi dengan
Masukkan benar
gejala yang
baru jika ingin
menambahkan
maka ketikkan
nama baru, jika
tidak maka pilih
cancel

Tombol Edit Akan Tombol Edit Sesuai


menampilkan
pesan berfungsi dengan
Masukkan data benar
baru dari data ,
jika akan
mengedit maka
lakukan
ketikkan nama
baru, jika tidak
pilih cancel

Tombol Delete Akan Tombol Delete Sesuai


menampilkan
berfungsi dengan
pesan Apakah benar sesuai yang
69

yakin akan diharapkan


menghapus
data ini?,
jika ya maka
data akan
terhapus, jika
tidak
maka data tidak
dihapus

Tombol Close Keluar dari Tombol Close Sesuai


form gejala dan
kembali berfungsi dengan
benar sesuai yang
ke menu utama diharapkan

4.3.3 Pengujian Diagnosa

Pengujian diagnosa ditujukan untuk mendapatkan hasil diagnosa


yang akurat terhadap gejala penyakit kulit yang dialami pada kucing.

Tabel 4.7 : Pengujian Form Pakar Menggunakan Black-box

Data
Proses Pengamatan Kesimpulan
Masukkan

Tombol Melakukan proses Proses diagnosa Sesuai


Diagnosa diagnosa dengan dimulai
Penyakit Kulit melihat gejala yang
dialami pada kucing

Tombol Ya Melakukan proses Proses menjawab Sesuai


menjawab
pertanyaan
pertanyaan dengan berjalan
jawaban ya

Tombol Tidak Melakukan proses Proses menjawab Sesuai


menjawab pertanyaan pertanyaan
berjalan
dengan menjawab
70

tidak

Berdasarkan pengujian diatas maka dapat diambil kesimpulan


bahwa sistem ini sudah berjalan secara fungsional dan mengeluarkan
informasi sesuai dengan yang diharapkan.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil implementasi dan analisis sistem pada penerapan


Certainty Factor untuk diagnosa penyakit kulit pada kucing, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Metode Certainty Factor berhasil di implementasikan dalam sistem pakar


diagnosa penyakit kulit pada kucing.

b. Penerapan metode Certainty Factor mampu menjawab permasalahan


adanya pengetahuan yang tidak komplit dan tidak pasti.

c. Sistem pakar dapat mengetahui besar tingkat kepercayaan dari penyakit


yang didiagnosa dengan menggunakan rumus Certainty Factor.

5.2 Saran

Dari beberapa kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan


saran -saran yang akan sangat membantu untuk pengembangan sistem ini
selanjutnya yaitu :

a. Perlu dipertimbangkan untuk menambah jenis dan gejala penyakit kulit


pada kucing yang bisa didiagnosa, sehingga sistem pakar ini dapat
mendiagnosa lebih banyak penyakit kulit pada kucing.

b. Sistem Pakar dignosa penyakit kulit pada kucing yang dibuat masih berupa
program sederhana, yang masih dapat dikembangkan lagi untuk
mencapai suatu keakuratan data.

71
DAFTAR PUSTAKA

[1] Kusumadewi, 2003. Artificial Intelegence, Graha Ilmu, Yogyakarta.

[2] Wikrama, SD, dkk. 2011. Merawat Kucing Kesayangan. Citra Aji Parma,
Yogyakarta

[3] Drh. Nugroho., Drh. Whendrato. 1997. Kucing Kesayangan. Eka Offset
.Semarang.

[4] Turban, E., Aronson, J.E. 2001. Decison support system and intelligent
systems, 6th. Edition; Prentice Hall International Edition, New Jersey.

[5] Dwi Doto (2010). Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit dan
Pengobatannya Menggunakan Metode Certainty Factor. Skripsi Sistem
Informasi. AMIKOM Yogyakarta.

[6] Lintang Tyafika Putri (2011). Diagnosa Penyakit Pada Hewan Menggunakan
Metode Certainty Factor. Skripsi Teknik Informatika. Institut Teknologi
Sepuluh.

[7] Ahmad Syatibi (2010). Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Kulit Sapi
Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor. Tesis
Magister Sistem Informasi. Universitas Diponegoro.

[8] Siti Rohajawati (2010). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Unggas Dengan
Metode Certainty Factor. Jurusan Ilmu Komputer. Universitas Pakuan Bogor.

[9] Sutojo, T, dkk. 2011. Kecerdasan Buatan. Andi Yogjakarta : Yogjakarta.

[10] Arhami, Muhammad. 2004. Konsep Dasar Sistem Pakar, Jilid 1, Yogyakarta:

Andi.

[11] (http://kutudanjamur.com) diakses pada tanggal 20 Agustus 2013

72
[12] Ali, Muhammad, Suwed., N.S, Budiana. 2006. Membiakkan Kucing Ras.
Penebar Swadaya. Jakarta.

[13] Koswara, Eko. 2011. Visual Basic 6 Beginner Guide, MediaKom,


Yogyakarta.

[14] Heryanto, Imam. 2012. Membuat Database Dengan Microsoft Access,


Informatika Bandung, Bandung.

73
LAMPIRAN

Lampiran 1

Kuesioner

IDENTITAS

Nama pemilik :

Usia Kucing :

Infeksi Bakteri Kulit pada Kucing

1. Apakah gatal merupakan gejala awal dari penyakit kulit pada kucing anda ?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah bulu pada kucing anda terlihat patah-patah ?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah kulit kucing anda terlihat merah ?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah kucing anda mengalami infeksi di bagian hidungnya ?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah timbul jerawat di dagu kucing anda ?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah terdapat pustula (nanah) berwarna kuning pada kucing anda ?
a. Ya

74
b. Tidak
7. Apakah kulit kucing anda terlihat kering ?
a. Ya
b. Tidak
8. Apakah terdapat kerak di daerah tubuh kucing anda ?
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah kucing anda terlihat menggaruk badannya berlebihan ?
a. Ya
b. Tidak
10. Apakah bulu yang rontok terkena lesi berbau ?
a. Ya
b. Tidak

Infeksi Jamur Kulit pada Kucing

1. Apakah bulu pada kucing anda terlihat rontok ?


a. Ya
b. Tidak
2. Apakah kerontokan bulu pada kucing biasanya melingkar ?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah kerontokan bulu yang biasanya melingkar terlihat di bagian kepala,
telinga, dan badan ?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah anda pernah melihat kucing anda terkena kurap ?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah kurap yang menyerang kucing anda terlihat di bagian kepala dan kaki ?
a. Ya

75
b. Tidak
6. Apakah anda sering melihat kucing anda menggaruk badannya berlebihan ?
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah kulit kucing anda terlihat kering dan terdapat kerak di daerah
tubuhnya?
a. Ya
b. Tidak
8. Apakah kulit kucing anda terlihat bersisik dan kemerahan ?
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah anda pernah melihat kulit kucing anda terlihat mengelupas ?
a. Ya
b. Tidak
10. Apakah anda pernah melihat bulu kucing anda terlihat basah ?
a. Ya
b. Tidak

Penyakit Kulit Alergi pada Kucing

1. Apakah kucing anda gatal berlebihan ?


a. Ya
b. Tidak
2. Apakah kucing anda sering terlihat menggaruk badannya berlebihan ?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah bagian bawah perut kucing anda terlihat kemerahan ?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah anda pernah melihat kucing anda bersin-bersin setiap waktu ?
a. Ya

76
b. Tidak
5. Apakah kucing anda sering mengalami gangguan pencernaan ?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah kulit kucing anda terlihat menjilati bagian tubuhnya terus menerus ?
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah kulit kucing anda terlihat lembab ?
a. Ya
b. Tidak
8. Apakah terdapat kotoran di daerah hidung dan mata ?
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah kulit kucing anda terlihat kering ?
a. Ya
b. Tidak
10. Apakah terdapat kerak di daerah tubuh kucing anda ?
a. Ya
b. Tidak

77
Lampiran 2

Hasil Diagnosa dari 30 responden yang memiliki kucing peliharaan

Nilai Sesuai /
Usia Hasil
No Nama Pemilik Gejala (CF) Tidak
Kucing Diagnosa
Sistem Sesuai

1 Ferry 1 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai


- Kulit kucing merah Jamur Jamur
- Pustula (nanah)
39,88 % 39,88 %
berwarna kuning
- Terdapat kerak di daerah
tubuh
- Bulu rontok terkena lesi
bau
2. Infeksi Jamur
- Terkena kurap
- Bagian kepala dan kaki
yang terkena kurap
- Kulit merah dan bersisik
- Bulu terlihat basah
3. Alergi
- Bersin-bersin setiap
waktu
- Mengalami gangguan
pencernaan
- Menjilati badannya terus
menerus
2 Imam 3 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
- Timbul jerwat di dagu Jamur Jamur
- Kulit kering

78
- Menggaruk badan 36,39 % 36,39 %
berlerbihan
2. Infeksi Jamur
- Menggaruk badannya
berlebihan
- Bulu terlihat basah
3. Alergi
- Menggaruk badannya
berlebihan
- Bersin-bersin setiap
waktu
- Mengalami gangguan
pencernaan
- Menjilati badannya terus
menerus
3 Wahyu 18 bulan 1. Infeksi Bakteri Alergi Alergi Sesuai
- Gatal
33,72 % 33,72 %
- Kulit merah
- Infeksi di bagian hidung
- Jerawat di dagu
- Kulit kering
- Terdapat kerak di daerah
tubuh kucing
- Menggaruk badan
berlebihan
2. Infeksi Jamur
- Menggaruk badan
berlebihan
- Kulit kering dan terdapat
kerak di daerah tubuh
3. Alergi

79
- Gatal
- Menggaruk badan
berlebihan
- Kulit kering
- Terdapat kerak d daerah
tubuh
4 Resta Ajeng 1 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
- Kulit kucing merah Jamur Jamur
- Terdapat kerak di daerah
41,18 % 41,18 %
tubuh
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Kerontokkan bulu
melingkar
- Kerontokkan bulu
melingkar di bagian
kepala, telinga, dan
badan
- Terkena kurap
- Kulit mengelupas
- Bulu terlihat basah
3. Alergi
- Menjilati badannya terus
menerus
- Kulit lembab
- Kulit kering
5 Nana 1 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
- Gatal Bakteri Bakteri
- Kulit kucing merah
23,45 % 23,45 %
- Kulit kering

80
- Menggaruk berlebihan
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Kerontokkan bulu
melingkar
- Kerontokkan bulu yang
melingkar di bagian
kepala, telinga, dan badan
- Menggaruk berlebihan
3. Alergi
- Gatal
- Menggaruk berlebihan
- Kulit kering
6 Berlian 12 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
- Jerawat di dagu Jamur Jamur
- Kulit kering
39,72 % 39,72 %
- Terdapat kerak di daerah
tubuh
- Menggaruk berlebihan
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Menggaruk berlebihan
- Kulit bersisik dan
kemerahann
- Bulu terlihat basah
3. Alergi
- Gatal
- Bagian bawah perut
kemerahan
- Bersin-bersin setiap waktu
- Menjilati badannya terus

81
menerus
- Kulit kering
7 Novie 3 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
- Kulit kering Jamur Jamur
2. Infeksi Jamur
35,06 % 35,06 %
- Bulu rontok
- Kerontokkan bulu
melingkar
- Kerontokkan bulu yang
melingkar di bagian
kepala, telinga, dan badan
- Terkena kurap
- Bulu terlihat basah
3. Alergi
- Bersin-bersin setiap waktu
- Menjilati badannya terus
menerus
- Kulit kering
8 Intan 2 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
- Infeksi di bagian hidung Jamur Jamur
- Jerawat di dagu
36,28 % 36,28 %
- Kulit kering
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Terkena kurap
- Menggaruk berlebihan
- Bulu terlihat basah
3. Alergi
- Menggaruk berlebihan
- Bersin-bersin setiap waktu

82
- Mengalami gangguan
pencernaan
- Menjilati tubuhnya terus
menerus
- Terdapat kotoran di
daerah hidung dan mata
- Kulit kering
9 Sri 1 tahun 1. Infeksi Bakteri Alergi Alergi Sesuai
Purwaningsih - Gatal
33,72 % 33,72 %
- Bulu patah-patah
- Infeksi bagian hidung
- Timbul jerawat
- Kuli kering
- Terdapat kerak di daerah
tubuh
- Menggaruk berlebihan
2. Infeksi Jamur
- Menggaruk berlebihan
- Kulit kering dan terdapat
kerak di tubuhnya
3. Alergi
- Gatal
- Menggaruk berlebihan
- Kulit kering
- Terdapat kerak di
tubuhnya
10 Dea Rengganis 18 bulan 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
- Gatal Bakteri Bakteri
- Bulu patah-patah
21,45 % 21,45 %
- Timbul jerawat di dagu

83
- Kulit kering
- Terdapat kerak di daerah
tubuh
- Menggaruk berlebihan
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Menggaruk berlebihan
- Kulit terlihat mengelupas
3. Alergi
- Gatal
- Menggaruk berlebihan
- Menjilati badannya terus
menerus
- Terdapat kotoran di
daerah hidung dan mata
- Kulit kering
11 Afa Dekoresta 3 tahun 1. Infeksi Bakteri Alergi Alergi Sesuai
- Gatal
33,72 % 33,72 %
- Bulu patah-patah
- Kulit kucing merah
- Timbul jerawat di dagu
- Kulit kering
- Terdapat kerak di daerah
tubuh
- Menggaruk berlebihan
2. Infeksi Jamur
- Menggaruk berlebihan
- Kulit kering dan terdapat
kerak di daerah tubuhnya
3. Alergi
- Gatal

84
- Menggaruk berlebihan
- Kulit kering
- Terdapat kerak di daerah
tubuhnya
12 Fadilah 1 tahun 1. Infeksi Bakteri Alergi Alergi Sesuai
- Kulit kering
23,96 % 23,96 %
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
3. Alergi
- Gatal
- Menggaruk berlebihan
- Bagian bawah perut
kemerahan
- Bersin-bersin setiap waktu
- Mengalami gangguan
pencernaan
- Menjilati badannya terus
menerus
- Kulit lembab
- Terdapat kotoran di
daerah hidung dan mata
- Kulit kering
13 Wisnu 1 tahun 1. Infeksi Bakteri Alergi Alergi Sesuai
- Bulu patah-patah
23,89 % 23,89 %
- Infeksi di bagian hidung
- Pustula (nanah) berwarna
kuning
- Bulu rontok terkena lesi
bau
2. Infeksi Jamur

85
- Bulu rontok
- Kerontokkan bulu
melingkar
- Kerontokkan bulu
melingkar di bagian
kepala, telinga, dan badan
- Terkena kurap
- Menggaruk berlebihan
- Kulit kering dan terdapat
kerak di daerah tubuhnya
- Kulit mengelupas
3. Alergi
- Menjilati tubuhnya terus
menerus
- Kulit kering
14 Andy 3 tahun 1. Infeksi Bakteri Alergi Alergi Sesuai
- Gatal
23,47 % 23,47 %
- Kulit kering
- Menggaruk berlebihan
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Terkena kurap
- Menggaruk berlebihan
3. Alergi
- Gatal
- Menggaruk berlebihan
- Menjilati badannya terus
menerus
- Kulit kering
15 Ratna 2 tahun 1. Infeksi Bakteri Alergi Alergi Sesuai

86
- Timbul jerawat di dagu 23,47 % 23,47 %
- Kulit kering
- Menggaruk berlebihan
2. Infeksi Jamur
- Meggaruk berlebihan
3. Alergi
- Gatal
- Menggaruk berlebihan
- Mengalami gangguan
pencernaan
- Menjilati badannya terus
menerus
- Kulit kering
16 Damik 1 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
- Bulu patah-patah Jamur Jamur
- Kulit kering
33,50 % 33,50 %
- Bulu rontok terkena lesi
bau
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Bulu terlihat basah
3. Alergi
- Bagian bawah perut
kemerahan
- Menjilati badannya terus
menerus
- Terdapat kotoran di
daerah hidung dan mata
- Kulit kering
17 Galih 18 bulan 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai

87
- Gatal Jamur Jamur
- Timbul jerawat di dagu
36,26 % 36,26 %
- Menggaruk berlebihan
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Kerontokkan bulu
melingkar
- Kerontokkan bulu
melingkar di bagian
kepala, telinga, dan badan
- Terkena kurap
- Bagian kepala dan kaki
yang terkena kurap
- Menggaruk berlebihan
- Bulu terlihat basah
3. Alergi
- Gatal
- Menggaruk berlebihan
- Menjilati badannya terus
menerus
- Terdapat kotoran di
daerah hidung dan mata
18 Ines 1 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
- Gatal Bakteri Bakteri
- Timbul jerwat di dagu
24,15 % 24,15 %
- Kulit kering
- Terdapat kerak di daerah
tubuh
- Menggaruk berlebihan
2. Infeksi Jamur
- Menggaruk berlebihan

88
- Kulit mengelupas
3. Alergi
- Gatal
- Menggaruk berlebihan
- Menjilati badannya terus
menerus
- Kulit kering
19 Echa 2 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
- Kulit kering Jamur Jamur
- Terdapat kerak di daerah
38,03 % 38,03 %
tubuh
2. Infeksi Jamur
- Kulit kering dan terdapat
kerak di daerah tubuhnya
- Kulit terlihat basah
3. Alergi
- Mengalami gangguan
pencernaan
- Menjilati badannya terus
menerus
- Kulit kering
20 Dinar Sri 12 bulan 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
Rahayu - Infeksi di bagian hidung Jamur Jamur
- Kulit kering
41,07 % 41,07 %
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Kerontokkan bulu
melingkar
- Kerontokkan bulu
melingkar di bagian

89
kepala, telinga, dan badan
- Terkena kurap
- Menggaruk berlebihan
- Kulit kering dan terdapat
kerak di daerah tubuhnya
- Kulit mengelupas
- Bulu terlihat basah
3. Alergi
- Menijilati badannya terus
menerus
- Terdapat kotoran di
daerah hidung dan mata
21 Edo Bagaskara 2 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
- Gatal Jamur Jamur
- Bulu patah-patah
41,16 % 41,16 %
- Timbul jerawat di dagu
- Kulit kering
- Menggaruk berlebihan
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Menggaruk berlebihan
- Kulit terlihat mengelupas
- Bulu terlihat basah
3. Alergi
- Gatal
- Menjilati badannya terus
menerus
- Kulit lembab
22 Arum Rizki 1 tahun 1. Infeksi Bakteri Alergi Alergi Sesuai
- Gatal
23,47 % 23,47 %

90
- Kulit kering
- Menggaruk berlebihan
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Kulit merah dan bersisik
- Bulu terlihat basah
3. Alergi
- Gatal
- Menggaruk berlebihan
- Bagian bawah perut
kemerahan
- Menjilati badannya terus
menerus
- Kulit kering
23 Ayulianti 3 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
- Kulit kucing merah Jamur Jamur
- Bulu rontok terkena lesi
41,07 % 41,07 %
bau
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Kerontokkan bulu
melingkar
- Kerontokkan bulu
melingkar di bagian
kepala, telinga, dan badan
- Terkena kurap
- Menggaruk berlebihan
- Kulit kering dan terdapat
kerak di daerah tubuhnya
- Kulit terlihat mengelupas
- Bulu terlihat basah

91
3. Alergi
- Menjilati badannya terus
menerus
24 Amelia 3 tahun 1. Infeksi Bakteri Alergi Alergi Sesuai
- Gatal
23,93 % 23,93 %
- Infeksi di bagian hidung
- Timbul jerawat di dagu
2. Infeksi Jamur
- Menngaruk berlebihan
- Kulit kering dan terdapat
kerak di daerah tubuhnya
3. Alergi
- Gatal
- Menggaruk berlebihan
- Bersin-bersin setiap waktu
- Menjilati badannya terus
menerus
- Kulit lembab
- Kulit kering
25 Abimanyu 2 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
- Bulu patah-patah Jamur Jamur
- Pustula (nanah) berwarna
38,21 % 38,21 %
kuning
- Kulit kering
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Kulit kering dan terdapat
kerak di daerah tubuhnya
- Bulu terlihat basah
3. Alergi

92
- Gatal
- Menjilati badannya terus
menerus
- Kulit lembab
26 Danang 1 tahun 2 1. Infeksi Bakteri Alergi Alergi Sesuai
bulan - Gatal
34,34 % 34,34 %
- Infeksi bagian hidung
- Pustula (nanah) berwarna
kuning
- Kulit kering
- Menggaruk berlebihan
- Bulu rontok terkena lesi
bau
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Kerontokkan bulu
melingkar
- Terkena kurap
- Kulit kering dan terdapat
kerak di daerah tubuhnya
- Kulit merah dan bersisik
- Kulit terlihat mengelupas
3. Alergi
- Menggaruk berlebihan
- Mengalami gangguan
pencernaan
- Menjilati badannya terus
menerus
- Kulit lembab
- Kulit kering
- Terdapat kerak di daerah

93
tubuhnya
27 Dewi Pratama 2 tahun 5 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
bulan - Gatal Jamur Jamur
- Terdapat kerak di daerah
24,21 % 24,21 %
tubuh
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Terkena kurap
- Bagian kepala dan kaki
yang terkena kurap
- Kulit merah dan bersisik
- Kulit mengelupas
3. Alergi
- Bersin-bersin setiap waktu
- Mengalami gangguan
pencernaan
- Menjilati badannya terus
menerus

94
28 Dewi Pratama 2 tahun 1 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
bulan - Gatal Jamur Jamur
- Kulit kering
41,02 % 41,02 %
- Terdapat kerak di daerah
tubuh
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Terkena kurap
- Kulit kering dan terdapat
kerak di daerah tubuhnya
- Kulit merah dan bersisik
- Kulit terlihat mengelupas
- Bulu terlihat basah
3. Alergi
- Bersin-bersin setiap waktu
- Menjilati badannya terus
menerus
- Kulit lembab
- Terdapat kerak di daerah
tubuhnya

29 Dewi Pratama 2 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai


- Jamur Jamur

2. Infeksi Jamur 28,35 % 28,35 %


- Bulu terlihat basah
3. Alergi
- Bersin-bersin setiap waktu
- Menjilati badannya terus
menerus
- Kulit kering

95
30 Ardiyah 1 tahun 1. Infeksi Bakteri Infeksi Infeksi Sesuai
- Gatal Jamur Jamur
- Bulu patah-patah
37,59 % 37,59 %
- Pustula (nanah) berwarna
kuning
- Kulit kering
2. Infeksi Jamur
- Bulu rontok
- Kerontokkan bulu
melingkar
- Menggaruk berlebihan
- Kulit kering dan terdapat
kerak di daerah tubuhnya
- Bulu terlihat basah
3. Alergi
- Bersin-bersin setiap waktu
- Menjilati badannya terus
menerus
- Terdapat kotoran di
daerah hidung dan mata

96

You might also like