You are on page 1of 4

PRAKTIKUM PROYEKSI PETA [GKP]

Pembelajaran V : PETA STATISTIK


Praktikum
Nama GALUH RETNO SRI H Nilai Total Laporan :
NIM 15/382367/GE/08137
Kelompok Praktikum -
Asisten 1. Akbar Muammar Syarif
2. Vina Idamatussilmi
Komponen Penilaian Laporan dikumpulkan pada
A : Pretest A: Tanggal : Jam :
B : Kegiatan Praktikum B: Praktikan Asisten
C : Laporan Praktikum C:
D : Tugas D:
Galuh Retno ( )

TUJUAN

1. Mengerti peta statistik dan prosedur pembuatannya


2. Dapat membuat dan membaca peta statistik yang dibuat

Nilai

MEDIA PEMBELAJARAN

1. Data statistik kepadatan penduduk Kabupaten Kulonprogo


2. Peta administrasi Kabupaten Kulonprogo
3. Alat tulis
4. Ms. Exel
5. Photoshop

Nilai

LANGKAH KERJA

Alat Tulis Data Statistik Software photoshop dan Ms. exel

Penghitungan Plotting data statistik di Penghitungan


interval kelas, range, Ms. Excel interval kelas, range,
danLaboratorium
kategori per Kartografi Pembuatan
Fakultas Geografi kategori per1 dari
dan Halaman
diagram UGM 2016|
kelas 4 Ms. excel
lingkaran di
PRAKTIKUM PROYEKSI PETA [GKP]

Penentuan gradasi
Penentuan jari-jari warna untuk setiap
Penghitungan presentase
simbol secara grafis kelas
data pada diagram
lingkaran menggunakan Pemberian warna
Plotting simbol pada MS. Excel pada peta
peta Plotting diagram
menggunakan
lingkaran pada peta
photoshop
Pemberian layout Pemberian layout dan Pemberian layout
dan keterangan peta keterangan peta dan keterangan peta

Peta Simbol Peta Diagram Peta Choropleth


Proporsional

Keterangan :
Input :
proses :
output :

Nilai

HASIL PEMBELAJARAN

1. Peta simbol proporsional kepadatan penduduk Kabupaten Kulonprogo tahun 2000 (terlampir)
2. Peta diagram jumlah penduduk Kabupaten Kulonprogo tahun 2008 (terlampir)
3. Peta choropleth kepadatan penduduk Kabupaten Kulonprogo tahun 2000 (terlampir)
4. Perhitungan (terlampir)
Nilai

PEMBAHASAN

Semua peta merupakan peta distribusi. Beberapa peta distribusi menggunakan data sensus
sebagai data masukan, sehingga sering pula disebut peta statistik. Data statistik dapat berupa data
kategorikal yang berwujud data kualitatif, maupun berupa data kuantitatif. Peta kualitatif memiliki
tujuan utama yaitu mengkomunikasikan kategori nominal dari data geografis (Saraswati dkk, 2016).
Data kuantitatif dibuat suatu kelas tertentu agar lebih mudah dipetakan dan lebih mudah diobservasi
(Robinson, et al., 1995). Ada 3 macam peta statistik yang menjadi hasil praktikum, yakni peta simbol
proporsional, peta diagram, dan peta chropleth. Data statistik yang digunakan adalah data kepadatan
penduduk kabupaten kulonprogo.

Laboratorium Kartografi Fakultas Geografi UGM 2016| Halaman 2 dari


4
PRAKTIKUM PROYEKSI PETA [GKP]

Hasil praktikum yang pertama adalah peta simbol proporsional. Peta simbol proporsional
merupakan peta yang menggambarkan ukuran simbol baik berupa lingkaran, persegi, maupun segitiga
sesuai dengan indikator yang dipetakan. Variabel yang dipetakan pada peta simbol proporsional ini
adalah kepadatan penduduk Kabupaten Kulonprogo tahun 2000. Terdapat 5 kelas, dimana masing-
masing kategori per kelas memiliki range 183. Semua kelas disimbolkan dengan lingkaran, namun jari-
jari tiap kelas berbeda. Semakin besar tingkat kelasnya, jari-jari lingkaran juga semakin besar. Ada dua
cara yang digunakan dalam menggambarkan ukuran simbol. Pertama adalah dengan menggunakan
rumus matematis, yaitu dengan perbandingan jari-jari. Kedua adalah dengan menggunakan cara grafis,
yaitu dengan menggambarkan lingkaran terkecil dan terbesar, kemudian ditarik garis antar ujungnya.
Cara matematis lebih akurat, karena menggunakan perhitungan, sedangkan cara grafis lebih sederhana,
cepat, dan mudah. Kecamatan Kokap, Girimulyo, Kalibawang, dan Samigaluh, termasuk dalam kelas I
yang disimbolkan dengan lingkaran berjari-jari 0,15 inch. Kecamatan Temon, Panjatan, Pengasih, dan
Nanggulan termasuk dalam kelas II yang disimbolkan dengan lingkaran yang berjari-jari 0,2 inch.
Kecamatan Galur dan Sentolo masuk dalam kelas III yang disimbolkan dengan lingkaran yang berjari-
jari 0,25 inch. Kecamatan Lendah masuk dalam kelas IV yang disimbolkan dengan lingkaran yang
berjari-jari 0,3 inch. Kecamatan Wates masuk dalam kelas V yang disimbolkan dengan lingkaran
berjari-jari 0,35 inch. Kelebihan dari peta simbol proporsional ini adalah mudah dipahami dan
tampilannya menarik. Kekurangan dari peta simbol proporsional ini adalah tidak diketahui dengan
pasti nominalnya dan hanya dapat menyajikan satu jenis data.

Hasil praktikum yang kedua adalah peta diagram. Peta diagram adalah peta yang menunjukkan
informasi diagram lengkap dengan distribusi spasialnya. Konsepnya sederhana, yaitu diagram yang
dibuat, diposisikan pada lokasi geografisnya pada peta bidang wilayah bersangkutan (Saraswati dkk,
2016). Diagram yang digunakan adalah diagram lingkaran, untuk memudahkan dalam perbandingan.
Variabel yang dipetakan pada peta diagram ini adalah jumlah penduduk Kabupaten Kulonprogo tahun
2008. Terdapat 4 jenis data pada variabel tersebut, yaitu jumlah total penduduk yang lahir, jumlah total
penduduk yang datang, jumlah total penduduk yang mati, dan jumlah total penduduk yang pergi.
Kelebihan dari peta diagram ini adalah tampilannya menarik, tidak membingungkan, mudah dipahami,
dan dapat menyajikan 2 jenis data atau lebih.

Hasil praktikum yang ketiga adalah peta choropleth. Choropleth berasal dari bahasa Yunani
yang tersusun atas choros berarti area atau ruang, dan plethos yang berarti magnitude atau jumlah (Bos,
1977). Peta choropleth oleh ICA didefinisikan sebagai teknik representasi kartografis dengan
menggunakan warna atau arsiran pada wilayah daripada dibatasi oleh isoline. Karakteristik utama dari
peta choropleth yaitu menunjukkan kuantitas variabel pada ruang spasial tertentu (Saraswati dkk,
2016). Variabel pada peta choropleth ini adalah kepadatan penduduk Kabupaten Kulonprogo tahun
2000. Variabel tersebut disajikan dalam 5 kelas, dimana masing-masing kelas memiliki range 183.
Kategori kelas I adalah 355-538, kelas II adalah 539-722, kelas III adalah 723-906, kelas IV adalah
907-1090, dan kelas V adalah 1091 sampai 1268. Masing-masing kelas digambarkan dengan tingkat

Laboratorium Kartografi Fakultas Geografi UGM 2016| Halaman 3 dari


4
PRAKTIKUM PROYEKSI PETA [GKP]

gradasi warna yang berbeda-beda. Semakin besar tingkatan datanya, semakin tua warnanya. Kelebihan
dari peta choropleth ini adalah sederhana, mudah dipahami, dan tidak membingungkan. Kekurangan
dari peta choropleth ini adalah hanya dapat menggambarkan 1 jenis variabel dengan 1 jenis data.
Nilai

KESIMPULAN

1. Peta simbol proporsional dapat digunakan untuk membandingkan data antar wilayah, namun
tidak diketahui dengan pasti nominalnya dan hanya dapat menyajikan 1 variabel dengan 1 jenis
data.
2. Peta diagram dapat digunakan untuk membandingkan dua data atau lebih dalam satu wilayah
3. Peta choropleth dapat digunakan untuk membandingkan kepadatan penduduk dalam suatu
wilayah, namun hanya dapat menggambarkan 1 jenis variabel dengan 1 jenis data.

Nilai

DAFTAR PUSTAKA

Bos, E. S. 1997. Thematic Cartography : Lecture Note. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM.

Robinson, A. H., Morrison, J. L., Muehrcke, P. C., Kimerling, A. J., & Guptill. S. C. 1995. Element of
Cartography (6th ed.). New York, Amerika Serikat : John Willey & Sons, Inc.

Saraswati, Endang., dkk. 2016. Petunjuk Praktikum Representasi Data dan Semiologi (GKP 0103).
Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Nilai

TUGAS PRAKTIKUM

1. -
Nilai

Laboratorium Kartografi Fakultas Geografi UGM 2016| Halaman 4 dari


4

You might also like