Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
RahmatNya penyusunan POA tahunan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Tahun 2016
dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan tepat waktu. Penyusunan POA tahunanini
salah satu sarana untuk memberikan suatu perencanaan tertulis tentang kegiatan yang
telah dilakukan oleh UPT Puskesmas Dasuk terhadap Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) sebagai unit pelaksana kesehatan ditingkat dasar yang langsung menyentuh
masyarakat terbawah.
POA tahunan BOK ini menyajikan Rencana penggunaan Dana BOK tahun 2016 atas
dasar Pencapaian Program tahun 2015 dan Realisasi Keuangan Bantuan Operasional
Kesehatan dalam Tahun Anggaran 2015 dan permasalahan yang dihadapi dalam
penghargaan yang setinggi - tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan
2016. Semoga POA ini dapat bermanfaat dalam mengisi kebutuhan data dan informasi
kesehatan yang terkini sesuai dengan harapan kita semua. Kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan guna penyempurnaan POA Tahunan BOK diwaktu yang akan
datang.
tepat sasaran, efesien, efektif dan akuntabel adalah hal mutlak yang diberikan dan
dijamin oleh Negara kepada setiap Warga Negara Indonesia sesuai dengan amanat
pasal 28 huruf (h) ayat (1) Undang Undang Dasar 1945, dalam hal ini pemerintah
sebagai penyelenggara negara yang tugas ini diemban dan dilaksanakan oleh
terlayani dari dari pusat sampai daerah tanpa memandang status dan golongan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia unuk merealisasikan tugas yang
kesehatan (BOK) yang dananya berasal dari APBN Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia kepada Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota dalam hal ini pemangku
kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan tahun 2016
preventif.
Pada tahun 2016 ini program BOK sebagai kelanjutan tahun-tahun sebelumnya
tidak banyak mengalami perubahan tetapi lebih pada penyempurnaan dari sisi
pada tahun 2016 difokuskan untuk peningkatan sasaran SPM Bidang Kesehatan
1.2 TUJUAN
2.1 Geografi
UPT Puskesmas Dasuk merupakan Puskesmas yang berada di wilayah
Kecamatan Dasuk terletak kurang lebih 25 km dari Kota Sumenep. Secara Geografis
Kecamatan Dasuk mempunyai luas wilayah 60,38 Km2 yang terdiri dari 27,10 % dan
dataran rendah 72,90% dengan 15 Desa dengan batas wilayah sebagai berikut :
Desa yang terbagi dalam 56 Dusun ,RW 51 dan RT 226 Selanjutnya secara rinci
Kecamatan Dasuk tersebut akan dirinci menurut golongan umur dan jenis kelamin
Tabel 2.2 Jumlah penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin di Kecamatan
Dasuk Tahun 2015
Semua desa yang ada di wilayah Kecamatan Dasuk dapat dilalui oleh
Pencapaian Program tahun 2015 dan sasaran kegiatan program tahun 2016.
BOK dimulai pada tahun 2010. Pada Tahun 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015
perubahan yang cukup bermakna pada BOK tahun 2015. Bila tahun sebelumnya BOK
Penyakit; maka pada tahun 2016 BOK difokuskan untuk meningktakan kinerja Puskesmas
melalui upaya kesehatan promotif preventif dalam mendukung pelayanan kesehatan di luar
gedung dengan dukungan manajemen Puskesmas yang baik.. pemanfaatan dana BOK
untuk mendukung upaya biaya operasional bagi petugas kesehatan kader dalam
HASIL PENCAPAIAN
No Indikator Target 201 % 2015 %
4
Ket
No Indikator Target Sasaran 2014 201
5
1 Balita Gizi buruk 100% 0 0 0
2 BGM 100% 0 260 22
Tabel 4.5 Distribusi Cakupan Indikator Bayi dan Balita dalam rangka
upayamenurunkan angka kematian Bayi dan Balita ( MDGS 4)
K
Cakupan e
No Indikator Target Sasaran
t
2012 2013 2014 2015
1 KN-Murni 95% 400 95,7 97,8 102,9 103,3
Tabel 4.6 Distribusi Cakupan Indikator Ibu dalam rangka upaya menurunkan
angka kematian Ibu / Maternal ( MDGS 5)
CAPAIAN HASIL
No Indikator Target Sasaran 201 201 2014 2015
2 3
1 K-1 95% 446 95,7 98 98,9 98,9
17 Kemitraan bidan-dukun 13 10 10 10 13
Tabel 4.7 DistribusiCakupanPemberantasan dan Penanggulangan
PenyakitMenular( MDGS 6)
Pencapaian
No
Uraian Target Sasaran
No
2014 2015
TB PARU
1 Cakupan penemuan BTA+ / CDR 70%
2 Cakupan Pemeriksaan Suspek 100%
3 Positive Rate 10%
MALARIA
< 1/1000 0
1 Annual Paracite Incidence (API) 0
penduduk
HIV / AIDS
1 Prevalensi HIV / AIDS
Persentase Populasi usia 12-24
2 tahun yang memiliki pengetahuan
konprehensif tentang HIV/AIDS
3 Laki-laki > 67,3 %
4 Perempuan > 66 %
No
Uraian Target Sasaran
No 2014 2015
Pemantauan Kualitas Air Minum
1 Jumlah rumah yg dikunjungi 270
2 Hasil kunjungan
Resiko rendah 250
Resiko sedang 15
Resiko tinggi 5
Program STBM/Stop Buang Air Besar
Sembarangan
1 Jumlah masyarakat yg terpicu 100% 85
Baseline Progress
2 Hasil kegiatan -
(Dasar) (Kemajuan)
Jamban sehat permanen -
Jamban sehat semi permanen -
Sharing/Nunmpang -
Open Defecation/BAB
-
sembarangan
BAB V
Lampiran 1
BAB VI
ke gizi kurang.
banyak terjadi sangat sedikit yang biasa melaksanakan ASI ekslusif secara
benar dan mengatahui waktu pemberian MP ASI yang tepat. Maka wajib
upaya menggalakkan pemberian ASI Ekslusif pada bayi dibawah umur 6 bulan.
b. Target
ASI ekslusif di masyarakat dapat berjalan secara optimal dengan adanya KP
ASI tersebut msyarakat termotivasi untuk meberikan ASI secara Ekslusif pada
lengan atas (lila) <23 cm. Bumil KEK ini sangat penting untuk dipantau
karena angka kurang gizi pada ibu hamil. Massa Indeks Tubuh sebelum hamil,
pertambahan BB selama hamil, LILA pada ibu hamil salah satu bentuk untuk
deteksi dini adanya Bumil kelompok resiko Kekurangan Energi Kalori (KEK).
Selain ukuran LILA status anemi ibu hamil juga mempengaruhi terjadinya
BBLR.
b. Target
Bumil KEK dapat terdeteksi secara dini dan dapat tertangani dengan baik dan
Indonesia. Kasus gizi buruk banyak sekali penyebabnya. Dan banyak faktor
setiap tumbuh kembang bayi dan balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dasuk. Apakah status gizi dan tumbuh kembang bayi dan balita senantiasa
setiap kelainan tumbuh kembang bayi kepada petugas kesehatan atau petugas
Gizi yang ada di Puskesmas. Sehingga petugas mendapat info yang cepat
akurat untuk segera ditindak lanjuti. Maka kegiatan pelacakan ini sangat
di[perlukan untuk mencegah atau menemukan kasus yang mengarah pada gizi
Gizi buruk dapat dicegah dan tidak terjadi terutama pada balita dengan status
terdeteksi tepat waktu atau terdeteksi saat usia kehamilannya sudah besar.
Puskesmas tentang berapa jumlah pasti bumil yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dasuk. Sehingga semua bumil deapat tertangani secara rutin dan
bumil resti juga meningkat sehingga persalinan oleh nakes juga bias meningkat
atau kalaupun ada persalinan dukun dapat tercover oleh nakes. Sekaligus
pada Trimester pertama, 1 kali pada Trimester kedua dan 2 kali pada trimester
ketiga. Dengan kunjungan rutin dari ibu hamil maka dapat terdeteksi secara
dini dan cepat bila mulai ada penyimpangan kondisi normal atau terjadi
bahwa tidak perlu periksa ke tenaga kesehatan apabila tidak ada keluhan.
Sehingga ada beberapa kasus ibu hamil resti yang tidak terdeteksi karena tidak
pentingnya periksa rutin selama hamil. Sehingga semua kasus dan deteksi
7. Pendampingan P4K
a. Latar Belakang
P4K secara garis besar adalah pelayanan pertolongan persalinannya oleh
tenaga kesehatan, penanganan komplikasi, pelayanan nifas dan penggunaan
KB pasca melahirkan. Upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi
permasalahan kematian ibu dan bayi dilakukan semua pengelola program baik
di Puskesmas maupun bidan di desa untuk meningkatkan kerjasama dan
kemitraan serta pemantauan ibu hamil yang sudah diberi stiker secara
berkesinambungan dengan cara lebih memfokuskan pada menindaklanjuti
rencana tanggal taksiran persalinan yang sudah ditentukan, rencana penolong
persalinan, rencana tempat persalinan, rencana pendamping persalinan,
rencana transportasi dan calon pendonor darah.Namun pada kenyataannya di
masyarakat masih belum berjalan efektif.Sehingga perlu pendampingan dari
petugas kesehatan untuk dapat terpantau dengan baik.
b. Target
Tercapainya perencanaan persalinan yang baik dan penanganan komplikasi oleh
tenaga kesehatan maupun pelayanan nifas serta penggunaan KB pasca
melahirkan.
8. Pendampingan Kelas Bumil
a. Latar Belakang
Kelas Ibu Hamil merupakan salah satu program atau kegiatan dimana
masa nifas. Juga masalah ASI ekslusif yang dimulai dengan IMD.Selain itu juga
di kelas ibu hamil biasanya diadakan senam hamil pada tiap trimester.Dimana
pengetahuan tersebut sangat penting terutama untuk ibu hamil primi yang baru
persalinan yang akan dihadapi nantinya. Bukan hanya ibu hamil tapi juga
suami atau keluarga dapat berperan penting selama masa kehamilan dan
persalinan.
b. Target
Ibu hamil siap dalam menjalankan masa kehamilan pada tiap trimester juga
Kemitraan bidan dengan dukun adalah suatu bentuk kerjasama bidan dengan
dukun yang saling menguntungkan dengan prinsip keterbukaaan, kesetaraan,
dan kepercayaan dalam upaya untuk menyelamatkan ibu dan bayi, dengan
menempatkan bidan sebagai penolong persalinan dan mengalihfungsikan
dukun dari penolong persalinan menjadi mitra dalam merawat ibu dan bayi
pada masa nifas, dengan berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat antara
bidan dengan dukun, serta melibatkan seluruh unsur/elemen masyarakat yang
ada. Dengan adanya kemitraan ini diharapakn dukun hanya berperan sebagai
pendamping ibu selama kehamilan dan persalinan. Sementara peran bidan
adalah tenaga penolong persalinan.
c. Target
Keberhasilan dari kegiatan kemitraan Bidan Dukun adalah ditandai dengan
adanya kesepakatan antara Bidan dan dukun dimana dukun akan selalu
merujuk setiap ibu hamil dan bersalin yang datang. Persalinan nakes
meningkat dan persalinan dukun tidak ada lagi.
b. Target
Setiap ibu hamil dengan Resiko Tinggi paham kondisi kehamilannya saat ini
dan paham kemingkinan apa saja yang dapat terjadi baik pada masa
kehamilan, persalinan dan nifas.
11. Pelayanan Kesehatan Neonatus
a. Latar Belakang
Masa Neonatus adalah masa yang sangat rentan terhadap penyakit dan
Sehingga kesehatan neonates dan ibu pada masa nifas dapat terpantau
dengan baik oleh tenaga kesehatan. Karena kematian ibu dan bayi biasanya
lebih besar pada masa ini. Selain hal tersebut kesehatan neonatus juga
bayinya.
b. Target
Menambah pengetahuan ibu hamil dan ibu nifas tentang masa neonates dan
hal-hal apa saja yang harus ekstra diperhatikan selama masa ini. Sehingga
komplikasi pada masa neonates ini bias dihindarkan dan tidak terjadi lagi.
12. Kujungan bayi DO
a. Latar Belakang
Bayi adalah masa peralihan dari neonatus ke balita sehingga pada masa ini
sangat diperlukan pemantauan baik tumbuh kembang, maupun status gizi dari
bayi tersebut. Karena pada masa ini bayi sangat tergantung pada pola asuh
orang tua. Pemantauan tumbuh kembang secara rutin sangat diperlukan untuk
dapat menentukan kecerdasan dan masa depan bayi tersebut saat dewasa
nanti. Masa bayi merupakan salah satu masa golden period yang sangat
membutuhkan peran serta aktif baik dari orang tua maupun tenaga kesehatan.
Sehingga setiap bayi wajib hadir untuk posyandu, diberikan vitamin A rutin 2
kali selama masa bayi. Dan dilakukan pemantauan DDTK 4 kali selama bayi.
b. Target
Semua bayi dapat terpantau dengan baik, dapat vitamin A dan juga dipantau
ini biasanya anak sulit untuk dipantau tumbuh kembangnya kecuali guru di
TK/PAUD mereka berada sudah mendapat pelatihan untuk deteksi dini tumbuh
kesehatan atau instansi kesehatan yang ada bisa lebih berperan aktif untuk
satu kali. Yaitu pada awal masa pendidikan atau kelas 1 SMP/MTs, dengan
2. Skreening UKS
a. Latar belakang
UKS adalah unit kesehatan sekolah dilakukan di tingkat sekolah dasar atau
3. Pembinaan UKS
a. Latar Belakang
UKS merupakan perpanjangan tangan dari Puskesmas di wilayah kerja
pembinaan dan monitoring kepada setiap UKS yang ada di sekolah apakah
sebelum makan atau sesudah beraktifitas dengan sabun. Kebiasaan sikat gigi
sesudah makan dan sebelum tidur malam. Serta kegiatan kebersihan diri
yang lain yang wajib diketahui oleh anak pada usia sekolah.
b. Target
Semua dokter kecil yang ada di setiap sekolah dapat meningkatkan
masyarakat pada usia pra lansia dan lansia. Sehingga mereka bisa tetap
lansia maka kesehatan lansia dapat terpantau dengan baik serta dapat
mengajari mereka membuat kerajinan tangan untuk megisi waktu luang atau
b. Target
Setiap pra lansia dan lansia dapat pelayanan kesehatan rutin dan dapat
III. PMK
penyuluhan Promosi dan etika batuk serta PHBS.PHBS adlah semua perilaku
Tuberculosis.
b. Target
Tercapainya sikap masyarakat yang mengerti dan paham arti perilaku hidup
merusak daya tahan tubuh dengan menyerang system kekebalan tubuh atau
imunitas tubuh sehingga membuat kekebalan tubuh menurun dan tidak bisa
melawan infeksi. Sala satu upaya untuk bisa melakukan pencegahan dan
kepada masyarakat tentang HIV AIDS dan cara penularannya. Pendeteksian dini
pada ibu hamil tentang HIV/AIDs dapat mencegah adanya penularan penyakit
dari ibu kepada janin. Serta dari ibu kepada petugas kesehatan yang menolong
b. Target
Masyarakat terutama ibu hamil paham tentang pencegahan,penularan dan
gejala dari penyakit HIV AIDS serta mampu menerapkan PHBS dalam
kehidupan sehari-hari.
buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia. Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik,
mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis dari penyakit terkait. Bahan
manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan
domestik (cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian), bahan buangan
masyarakat bagaimana cara memperoleh air konsumsi yang baik dan sesuai
standar kesehatan.
b. Target
Terwujudnya pembudayaan hidup bersih serta kondisi sanitasi yang memenuhi
bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga
secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis dari penyakit
dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan
buangan domestik (cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian),
prevalen, dan atau kematian. Upaya menurunkan angka insiden ini menjadi
6. Pelaksanaan Posbindu
a. Latar Belakang
Posbindu PTM merupakan bentuk peran serta masayarakat dalam upaya
resiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodic..
minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas,
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan gangguan akibat kecelakaan atau
kekerasan.
b. Target
Kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM usia > 15 tahun
7. Pemicuan
a. Latar belakang
Pemicuan STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) adalah pendekatan
masing-masing.
8. Sosialisasi DBD
a. Latar Belakang
Banyaknya kasus yang terjadi di masyarakat merupakan factor utama
kasus DBD ini menjadi trending topic dan permasalahan klasik yang terjadi.
dan sampah yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal dan tempat umum
penampungan air masih tetap hidup dan berubah menjdi nyamuk dewasa
9. PIN Polio
a. Latar Belakang
Salah satu upaya surveilan PD3i adalah eradikasi polio, sehingga dengan
kepada bayi dan balita di seluruh Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah
satu bentuk sweeping kepada bayi dan balita yang belum lengkap status
imunisasi polionya.
b. Target
Semua bayi dan balita dengan tidak memandang status imunisasi yang
mandiri. Desa siaga merupakan suatu konsep peran serta dan pemberdayan
Konsep desa siaga disini adalah membangun system di suatu desa yang
bimbingan dan interaksi dengan seorang bidan dan kader desa. Dan
status desa siaga menjadi aktif. Dan merupakan salah satu langkah dari
b. target
semua desa melaksanakan SMD dan dapat mengaktifkan desa siaga
kembali.
3. MMD
a. Latar Belakang
Langkah selanjutnya setelah SMD adalah MMD ( Musyawarah Masyarakat
1. Kesehatan Jiwa
a. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk menuju Indonesia bebas pasung adalah melakukan
masyarakat mampu dan sadar untuk ikut serta berperan aktif dalam kegiatan
6.2 Manajemen
tepat sasaran, efisien, dan efektif perlu dilaksanakan manajemen Puskesmas yang
mencakup:
b. Honor pelaksana teknis yang ada di Pusksmas yang terdiri dari Ketua Tim
6. 1 Kesimpulan
7.2 Saran
a. Pemanfaatan dana BOK diharapkan mampu meningkatkan akses dan
Demikian POA ( Plant Of Actiaon ) Dana BOK Tahun 2016, semoga dengan adanya
POA ini dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan program kesehatan di UPT
membantu dalam proses perencanaan program kesehatan dimasa yang akan datang
oleh program BOK akan lebih baik. Dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang ada di Puskesmas Dasuk baik dalam gedung maupun luar gedung.
Lampiran
1. Tabel POA pemanfaatan Dana BOK.
2. Ganchart Kegiatan BOK.