You are on page 1of 10

MENCARI GAGASAN USAHA

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih Msi.

Disusun oleh :

Nama : Avita Rukmana


NIM : 4401415044
Rombel: 02/ Pendidikan Biologi

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2016
I. PENDAHULUAN

Memilih produk yang profitable merupakan langkah penting dalam


usaha baru. Murphy, konsultan UKM di Amerika Serikat, menyimpulkan
kunci emas untuk sukses adalah melakukan bisnis yang tepat pada saat
yang tepat. Hal ini menunjukkan penentuan jenis produk (dalam arti
menguntungkan/profitable) dan memilih waktu (dalam arti saat konsumen
membutuhkan) sangat penting. Namun demikian, pendapat umum menyatakan
mencapai sukses tidaklah mudah. hanya sedikit ide baru yang meraih
sukses. Bahkan, ketika suatu produk baru (inovasi) diperkenalkan perusahaan
mapan pun, masih sering mengalami kegagalan.

Merek adalah suatu ciri khas dari suatu perusahaan terhadap barang
hasil produksinya. Dengan adanya merek para konsumen mengerti dan
memahami barang mana yang lebih berkualitas dan tidak. Bagi para
konsumen, keberadaan Merek menjadi sebuah alat bantu dalam mengenali dan
mengetahui kualitas produk, sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk
membeli sebuah produk. Jadi tidaklah salah, bila banyak pelaku bisnis
menjadikan merek produk sebagai ujung tombak bagi perusahaannya agar bisa
memenangkan persaingan pasar.

Setiap perusahaan harus selalu mengembangan produk baru. Produk


pengganti harus diciptakan untuk mempertahankan atau membangun
penjualan. Selain membangun penjualan pelanggan juga menginginkan
produk baru dan para pesaing akan berusaha keras untuk memenuhinya. Suatu
perusahaan dapat menambah produk baru melalui pengembangan produk.
Beberapa kecenderungan yang mungkin terjadi di bidang pengembangan
produk seiring dengan adanya beberapa kecenderungan akibat globalisasi,
yaitu: (1) Proses pengembangan produk yang lebih baik, lebih canggih, lebih
berkualitas, lebih murah dibandingkan dengan produk sebelumnya akibat dari
perubahan teknologi yang sangat cepat, (2) Perubahan produk dituntut untuk
menjadi unggulan baik dalam arti komparatif maupun kompetitif.

Kecenderungan tersebut perlu diantisipasi dalam melakukan strategi


pengembangan produk yang melihat perspektif secara keseluruhan, baik dalam
hal fasilitas produksi, sumberdaya manusia, desain produk, teknologi proses,
efisiensi, produktifitas, kapasitas, kecepatan respon maupun fleksibilitas.
Dalam menetapkan dan menyusun strategi pengembangan produk, produsen
dihadapkan pada beberapa tantangan antara lain: (1) makin terbatasnya
gagasan tentang produk baru. Cepatnya perubahan tuntutan pasar tidak selalu
dapat diimbangi dengan munculnya gagasan utuk menciptakan produk baru,
(2) Pasar yang makin erkotak-kotak (fragmented markets). Persaingan yang
semakin tajam mengakibatkan pasar yang semakin sempit, (3) Produk baru
lebih dituntut untuk memenuhi persyaratan keamanan konsumen dan
lingkungan hidup, (4) Mahalnya proses pengembangan produk, (5) Usia
produk yang seakin singkat. (Philip Kotler, 1997: 274).

Seorang wirausahawan agar sukses harus mempunyai sikap atau


karakter yaitu Berani memutuskan untuk mengubah paradigma bahwa setelah
lulus sekolah adalah bukan menjadi pegawai/ orang gajian tetapi setelah lulus
harus berani menjadi usahawan, jujur dalam menjalankan usaha yang
ditekuninya, tekun saat bisnis mengalami guncangan, ulet dalam situasi dan
kondisi apapun baik dalam kondisi krisis atau tidak, sabar dalam menjalankan
usaha untuk menentukan keberlanjutan usaha, tabah pada saat usaha
mengalami pasang surut, positif akan mendorong dan memacu pengusaha
untuk meningkatkan usahannya, rendah hati yang dapat menjadi modal bagi
pengusaha terutama penilaian bagi pihak lain atau mitra usaha bahwa
wirausaha tersebut dapat dijadaikan mitra usaha dalam jangka panjang,
kemauan ( daya juang tinggi) dapat mendorong percepatan usaha untuk maju,
dan tanggung jawab dapat menata usaha lebih hati-hati dan penuh tanggung
jawab terutama bagi mitra dan para staf atau pegawainya.

II. MENGENAL PANGGILAN JIWA

Menanam sayuran merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi saya,


Karena memang hobi saya suka berkebun. Disamping itu saya memiliki
halaman rumah yang cukup luas yang bisa saya manfaatkan sebagai lahan
untuk berkebun. Saya memilih menanam sayuran karena Sayuran merupakan
bahan utama yang digunakan untuk memasak dan memiliki kandungan nutrisi
yang tinggi.

Produk dan proses yang saya ketahui dari cara menanam sayuran bisa
dilakukan dengan cara meletakkan tanaman dalam polibag ataupun
memanfaatkan barang bekas sebagai tempat menanam selain itu apabila
memiliki lahan yang terbatas bisa menciptakan kebun sayuran secara
hidroponik maupun verticultur. Hidroponik adalah budidaya menanam yang
memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya.
Hidroponik ini memiliki peluang usaha karena mudah dikembangkan, hemat
tempat, media yang mudah, dan bisa hidup tanpa pestisida. Sementara
vertikutur yaitu cara menanam sayuran secara vertical yang dapat dilakukan
dengan menggunakan pot kemudian digantung. Dengan cara ini maka dapat
memanfaatkan halaman rumah yang sempit.

Sesuatu yang ingin saya lakukan saat sedang menganggur adalah


mencoba membudidayakan tanaman yang ada disekitar rumah saya supaya
apa yang ada disekitar saya bisa lebih teroptimalisasi pemanfaatannya karena
menanam sendiri dirumah bisa membuat pekarangan jadi segar dan sejuk,
menanam sendiri itu lebih sehat, dan dapat mengurangi pengeluaran.

Tujuan terpenting dalam bisnis yang saya inginkan adalah


menyalurkan hobi karena memang hobi saya adalah berkebun. Untuk
kedepannya nanti saya berharap bisa menjadi seorang wirausahawan sukses
disamping profesi yang nanti saya tekuni. Saya ingin mengembangkan Bisnis
jenis sayuran, buah-buahan secara Hidroponik karena budidaya dengan
menggunakan sistem Hidroponik mudah penanganannya yaitu
mengedepankan kualitas serta kuantitas nutrisi yang didapatkan oleh tanaman
melalui aliran air yang sedikit dan efisien.

III. ORANG YANG TERBUKA ATAU EXTROVERT DAN


TERTUTUP ATAU INTROVERT

Masing-masing orang mempunyai keunikan dan kepribadian yang


berbeda-beda. Keunikan dan pembawaan seseorang penting diketahui dan
diperiksa (selain hobi) sebelum memutuskan untuk mengusahakan sesuatu.
Manusia, pertama kali bisa dilihat dari minatnya untuk berhubungan dengan
manusia-manusia lainnya. Sebagian orang memiliki tipe dasar kepribadian
yang cenderung ingin membangun hubungan-hubungan dan ikatan-ikatan
terhadap orang-orang lain. Sebagian lagi justru berorientasi meminimalisasi
diri dari kontak-kontak antar manusia. Di antara kedua sifat ekstrem tersebut,
orang-orang lain pun mempunyai kadar atau intensitas yang berbeda-beda
dalam berkomunikasi. Pada ekstrem pertama, terdapat orang yang terbuka
atau extrovert. Sebaliknya, orang-orang yang sangat membatasi diri dari
pergaulan, disebut orang yang tertutup atau introvert.

Individu tipe kepribadian introvert terutama dipengaruhi oleh dunia


subjektifnya, yaitu dunia di dalam dirinya sendiri. Orientasinya terutama
tertuju ke dalam: pikiran, perasaan, serta tindakan-tindakannya terutama
ditentukan faktor-faktor subjektif. Penyesuaian dengan dunia luar kurang baik;
jiwanya tertutup, sukar bergaul sukar berhubungan dengan orang lain, kurang
dapat menarik hati orang lain.

Individu yang tipe kepribadian ekstrovert terutama dipengaruhi oleh


dunia objektif, yaitu dunia di luar dirinya. Orientasinya terutama tertuju ke
luar, pikiran, perasaan, serta tindakannya terutama ditentukan oleh
lingkungannya baik lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial.
Individu bersikap positif terhadap masyarakatnya; lebih terbuka, mudah
bergaul, hubungan dengan orang lain lancar.

IV. TIPE PEMBAWAAN MANUSIA

1. Type Dominan (D)


Pembawaan yang kuat untuk mempengaruhi orang lain. Para
Dominan yang bekerja di suatu perusahaan menginginkan status dan jenjang
karier yang jelas karena bagi mereka hal itu merupakan penghargaan atas
prestasi-prestasi kerja. Bagi mereka, prestasi adalah hasil dari serentetan kerja
keras dan susah payah.

2. Type Populer (P)

Mencari pengaruh, popularitas dan persahabatan. Orang-orang tipe P


termotivasi untuk memperoleh pengakuan (recognition) dari orang banyak
sehingga mereka merasa sebagai orang penting di lingkungannya. Karena
tujuannya lebih pada bagaimana penilaian orang banyak, maka orang P
kadang-kadang kurang mewaspadai hasil akhir pekerjaannya dan batas waktu
penyelesaiannya. Mereka menginginkan popularitas, dan untuk itu, mereka
akan berusaha sedapat mungkin untuk mencari pengaruh (influence) ke sana
kemari.

3. Type Tenang (T)

Berperilaku tenang dan ramah tamah. Kelompok manusia bertipe T


terdorong oleh motivasi persahabatan dan saling menghargai. Mereka juga
extrovert, senang dan pandai bergaul. Akan tetapi, mereka tidak mempunyai
ambisi besar dalam mencapai prestasi apa pun. Semua dilaksanakan biasa-
biasa saja. Pembawaan mereka tenang, kalem, dan ramah tamah. Karena sifat
yang demikian, jarang sekali orang T yang dinilai sombong atau angkuh.
Mereka bahkan dianggap sebagai orang-orang yang mudah diajak
berkonsultasi atau berdiskusi, terutama karena sebagian diantaranya dianggap
berotak besar.

4. Type Konvensional (K)

Bersifat mengalah atau melayani. biasanya bekerja teliti, hasil yang


benar, sempurna dan berdasarkan acuan baku. Kurang peduli dengan
lingkungan social dan cenderung membatasi diri bergaul dengan orang lain.

V. MATCHING PANGGILAN JIWA DAN JENIS USAHA

1. ORANG DOMINAN KELOMPOK KREATIF (Dominan-Introvert)

Memiiki Kreativitas tinggi; Mendambakan kebebasan dalam


bekerja; Bekerja sendiri; tidak bisa melobi; Tidak pintar ngomong; Usaha
yang cocok dlm bidang produksi. Contoh bidang usaha sektor produksi:
Makanan, minuman; Kerajinan; Logam; Pertanian dan agrobisnis;
Peternakan dan hasil tambak; Rajutan, bordir dan renda; Sablon,
Penerbitan; Mainan Anak-anak; Kartu ucapan; Karya Intelektual.
2. ORANG POPULIS, KELOMPOK KONSULTATIF (Dominatif-extrovert)
Bersifat dominatif; Menyukai pergaulan; Senang bertemu dengan
publik; Pandai berbicara; Cenderung mempengaruhi orang lain; Senang
popularitas; Bisnis yang cocok bersifat mengarahkan atau memberi
instruksi (sebagai pemegang kendali). Contoh bidang usaha kelompok
konsultif: Jasa konsultasi; Kursus-kursus; Pusat kebugaran dan Pelatihan
Olah Raga; Bidang Perdagangan.

3. Orang Tenang Kelompok Servis/Pelayanan (extrovert-dedikasi)


Melayani; Mengikuti keinginan orang lain; Usaha yang tepat
adalah usaha unit jasa. Contoh bidang usaha kelompok Pelayanan: Biro
jasa; Biro teknik; Jasa pengetikan; Foto copy dan penjilidan; Sablon
pesanan; Perbengkelan; Kontraktor dan jasa perbaikan bangunan; Rumah
kos; Salon kecantikan; Makelar.

4. ORANG ANALITIS KELOMPOK PELAYANAN (Introvert-Dedikasi)

Kurang suka bertemu banyak orang; Kurang bersosialisasi;


Berkonsentrasi penuh dalam memecahkan masalah. Contoh bidang usaha
kelompok analitis: Jasa penerjemah; Jasa reparasi elektronik; Karya
intelektual; Perancang busana; Penatu/laundry; Jasa penjahitan.

VI. BIDANG USAHA SETIAP TIPE PEMBAWAAN

1. Kelompok Kreatif

Terdiri diri orang-orang yang karena kreativitasnya, sangat


mendambakan kebebasan. Dalam bekerja, mereka berorientasi pada
pencapaian hasil akhir yang baik. Biasa bekerja sendiri, tidak banyak
bicara jadi mereka tergolong pada orang-orang yang "tidak pintar
ngomong". Karena sifatnya dominan, dalam berwiraswasta seyogyanya
lebih memilih bidang-bidang yang tidak perlu banyak berhubungan
dengan orang lain guna "lobi-melobi" karena tugas itu tidak cocok
dengan temperamennya. Mereka juga termasuk introvert. Oleh sebab itu,
lebih baik bergerak dalam bidang produksi, menghasilkan produk-
produk tertentu. Di sini, semua ambisi, kebebasan berkreasi serta
gagasan-gagasan inovasi bisa terlampiaskan. Bagi orang-orang dari
kalangan menengah ke atas, bisa memulai bisnis dengan mendirikan
industri-industri besar. Tapi, bagi kalangan menengah kebawah, bisa
mencoba industri-industri rumah atau kerajinan.

2. Kelompok Konsultatif

Orang-orang dari kelompok ini bersifat dominatif dan karena


berpembawaan extrovert mereka menyukai pergaulan, senang bertemu
dengan publik dan pandai bicara. Meski demikian, mereka selalu
cenderung mempengaruhi orang lain. Senang popularitas. Positifnya,
kebanyakan dari mereka suka membantu dan menolong. Oleh karena itu,
orang-orang konsultatif lebih sesuai dalam bidang-bidang usaha yang
bersifat mengarahkan atau memberi instruksi, contohnya, menjadi
konsultan, membuka kursus, menjadi pelatih olahraga. Sebagai extrovert,
mereka juga baik dalam bidang-bidang distribusi, sales dan perdagangan.

3. Kelompok Pelayanan

Sesuai dengan namanya, kelompok ini lebih cocok dalam bidang-


bidang yang memberikan layanan kepada pihak lain. Kelebihan orang
pelayanan adalah kemampuannya mengikuti keinginan-keinginan orang
yang dilayaninya dengan tulus. Jadi, berlawanan dengan kelompok
konsultatif yang justru berusaha mengendalikan orang lain. Bidang usaha
layanan bisa bermacam-macam, mulai dari membuka bengkel otomotif,
elektronik sampai berbagai usaha jasa lainnya.

4. Orang Konvensional, Kelompok Analitis

Sifat introvert terkombinasi dengan pembawaan yang dedikatif


membuat kelompok ini lebih sesuai dengan pekerjaan-pekerjaan yang
bersifat "memecahkan problem" (problem solver). Cocok untuk
membuka usaha seperti jasa terjemahan, reparasi atau akuntan publik.
Tentu saja dengan catatan bahwa mereka harus menguasai ilmu
pengetahuan yang sesuai. Pemilihan usaha yang tepat dan sesuai dengan
empat komponen yang telah disebutkan di atas akan membuat usaha
yang dijalankan akan semakin mudah dan nyaman untuk
menjalankannya.

VII. IDE USAHA DARI IMITASI

Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau memulai


suatu usaha ada salah satu metode yang cukup tepat dan dapat diterapkan.
Metode ini bernama ATM yang merupakan singkatan dari amati, tiru dan
modifikasi. Jika dijelaskan secara ringkas metode ini berisi perintah untuk
mengamati usaha yang sudah ada sebelumnya, meniru usaha tersebut dan
memodifikasinya.

Metode ini tidak sama dengan meniru atau sering disebut dengan
plagiat karena di dalamnya terdapat kegiatan modifikasi yang dengan jelas
mencari kelemahan atau kekurangan yang ada di usaha sebelumnya dan
kemudian mengganti atau menambahkan sesuatu sehingga terbentuklah
suatu usaha yang baru. tahapan- tahapan dalam metode ini yaitu sebagai
berikut:
1. Mempelajari usaha yang sudah ada
2. Mengkaji input dan output suatu usaha
3. Menganalisa trenpopulasi dan data demografi
4. Mengkaji trend ekonomi
5. Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product & promotion)

Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha yang
tidak perlu terlalu memaksakan untuk menggagas ide baru yang belum
tentu sukses dijalankan nantinya. Sebagai seorang pengusaha dia tidak
perlu repot harus melakukan riset pasar atau menciptakan sebuah bisnis
baru. Cukup tinggal melihat bisnis apa yang paling laris di pasar lalu
membuat bisnis serupa, atau lebih konkret lagi, mereka hanya melihat
produk apa yang sukses di pasar lalu tinggal diamati dan ditiru dengan
sedikit modifikasi.

Membuat produk persis milik usaha orang lain merupakan suatu


hal yang tidak diperbolehkan karena meniru hak cipta dari orang lain.
Namun, apabila ingin meniru usaha orang lain yang sudah sukses kita
menjadikannya sebagai narasumber dan belajar langsung dari
wirausahawan yang telah berhasil. Tetapi apabila ingin membuka usaha
yang sama tidak menjadi saingan wirausahawan yang sama. Cara lainnya
yaitu memodifikasi produk yang sudah ada dengan kreatifitas sendiri
sehingga produk yang dibuat memiliki keunikan tersendiri.

Membuat produk dengan merk tertentu yang hampir sama dengan


merk sebelumnya yang telah ada untuk produk yang sama merupakan
suatu hal yang tidak etis karena melakukan tindakan meniru atau plagiasi
dengan menggunakan merek milik orang lain di kelas dan jenis
barang/jasa yang sama. Padahal setiap merek memiliki bentuk
perlindungan HKI yaitu bentuk perlindungan yang memberikan hak
eksklusif bagi pemilik merek terdaftar untuk menggunakan merek tersebut
dalam perdagangan barang dan/atau jasa, sesuai dengan kelas dan jenis
barang/jasa yang mana merek tersebut terdaftar.

VIII. STRATEGI UNTUK MENSTIMULASI GAGASAN USAHA

Jalan lain untuk menemukan ide dari suatu bisnis adalah dengan
menghadiri pameran dan pameran perdagangan. Pameran ini biasanya
diiklankan di radio atau disurat kabar. Dengan menghadiri pameran secara
teratur, wirausahawan tidak hanya menemukan produk dan jasa baru,
tetapi juga bisa bertemu dengan para penjual, pabrik, pedagang grosir,
distributor, dan pelaku bisnis waralaba. Mereka merupakan sumber ide dan
informasi bisnis yang bagus dan membantu kita untuk memulai suatu
bisnis. Disana juga akan bertemu dengan orang yang mempunyai produk
yang bagus atau ide yang bagus yang sedang mencari mitra.

Implementasikan metode Dr Herb dalam mencari gagasan usaha


bisa di temukan dari sumber ide mana saja misalnya:

a. Hobi atau hal-hal yang disenangi atau disukai


b. Pengalaman yang dimiliki
c. Produk yang dipakai setiap hari
d. Menghadiri acara-acara pameran, temu usaha, seminar, konferensi
dll
e. Mencari mitra kerja yang mempunyai ide bisnis yang bisa
diperkuat
f. Meniru usaha yang sudah ada dengan memodifikasi sesuai
kreatifitas yang dimiliki
g. Melihat tren

Kita dapat menggunakan metode yang dikemukakan Dr. Herb True untuk
merangsang munculnya ide yang kreatif, yakni:

METODE MELIPUTI
Memodifikasi Warna, bau, bentuk suara, gerakan
Menyusun kembali Urutan , jadwal, komponen, pola
Menggandakan Imitasi, transfer, copy
Membalik arah Dari depan ke belakaang, atas ke bawah
Menambah unit Aksi , harga. Lebih tinngi, lebih panjang
Mengurangi Miniatur,menghilangkan,memperpendek, memecah
Mengganti Isis, kekuatan, proses
Mengadaptasikan Meniru, menyesuaikan
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Dwi Retno. 2012. MENCARI GAGASAN. Malang: Lab of Agribusiness


Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Basrowi. 2016. Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Dhyan, R. 2012. MENCARI GAGASAN USAHA. accesed 18 November 2016 at

http://modul.mercubuana.ac.id/files/pbael/pbaelmercubuanaacid/Modul
%20Backlink/Modul%20Genap%202010-2011/Fakultas
%20Ekonomi/Manajemen/Ryani%20-%20Kewirausahan
%201/ModulKewirausahaanIGP1011TM9.doc

Philip K & Gary A. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Prehalindo

Solihah, E. 2011. Modul Pelatihan dan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan


(PUMP) accesed 19 November 2016 at
www.puslat.kkp.go.id/puslatweb/.../Modul%20Mengembangkan
%20Bisnis-PUMP.pdf

Zuij P. 2015. MENCARI GAGASAN USAHA. accesed 18 November 2016 at


http://server2.docfoc.com/uploads/Z2015/11/23/7YB1ZuijP8/0a5028de7
ad9696a43e627f5bdfdc8b4.pdf

You might also like