Professional Documents
Culture Documents
ACARA IV
Oleh :
NIM : A1L111028
Rombongan : P4
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan
pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.
Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkaitan dengan proses
produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena
mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Plastis, karena
batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan. Pada tingkat tertentu, tanaman
berguna dapat menjadi gulma. Sebaliknya, tumbuhan yang biasanya dianggap
gulma dapat pula dianggap tidak mengganggu. Contoh, kedelai yang tumbuh di
sela-sela pertanaman monokultur jagung dapat dianggap sebagai gulma, namun
pada sistem tumpang sari keduanya merupakan tanaman utama. Meskipun
demikian, beberapa jenis tumbuhan dikenal sebagai gulma utama, seperti teki dan
alang-alang.Ilmu yang mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya
dikenal sebagai ilmu gulma.
Gulma merupakan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang
tidak diinginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia.
Kerugian yang ditimbulkan antara lain pengaruh persaingan (kompetisi)
mengurangi ketersediaan unsur hara tanaman mendorong efek alelopati. Gulma
didefinisikan sebagai tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diingikan
oleh manusia. Dengan demikian apa saja yang termasuk tanaman budidaya, dapat
dipandang sebagai gulma apabilah tumbuh pada tempat yang tidak diingkan.
Tumbuhan yang lebih lazim sebagai gulma biasanya cenderung mempunyai sifat-
sifat atau ciri khas tertentu yang memungkinkanya untuk mudah tersebar luas dan
mampuh menimbulkan kerugian dan gangguan.
Gulma dapat berkembang biak secara vegetatif maupun generatif dan biji
yang dihasilkan secara vegetatif maupun generatif adalah dengan
hizoma,stolon,dll. Pembiakan melalui spora umumnya dilakukan oleh bangsa
pakisan sedangkan pembiakan biji dilakukan oleh bangsa gulma semusim atau
tahunan. Sifat gulma umumnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang berubah
dibandingkan dengan tanaman budidaya. Daya adaptasi dan daya saing yang kuat merupakan
sifat umum gulma. Tumbuhan yang bepotensi sebagai gulma cenderung mempunyai
cii tetentu yang memungkinkan untuk mudah tesebar luasdan mampu
maenimbulkan ganguan kerugian.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Untuk mengetahui spesies gulma yang tumbuh mengganggu dan bersaing
dengan tanaman budidaya.
2. Untuk mengetahui komposisi jenis atau spesies gulma, dan dominasi suatu
vegetasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gulma dapat berkembang biak secara vegetatif maupun generatif dan biji
yang dihasilkan secara vegetatif maupun generatif adalah dengan hizoma,stolon,dll.
Pembiakan melalui spora umumnya dilakukan oleh bangsa pakisan sedangkan
pembiakan biji dilakukan oleh bangsa gulma semusim atau tahunan. Sifat gulma
umumnya mudah beradaptasi dengan lingkungan yang berubah dibandingkan dengan tanaman
budidaya. Daya adaptasi dan daya saing yang kuat merupakan sifat umum gulma. Tumbuhan
yang bepotensi sebagai gulma cenderung mempunyai cii tetentu yang memungkinkan
untuk mudah tesebar luasdan mampu maenimbulkan ganguan kerugian. Biasanya
orang membedakan gulma ke dalam tiga kelompok:
teki-tekian
rumput-rumputan
gulma daun lebar.
Ketiga kelompok gulma memiliki karakteristik tersendiri yang memerlukan strategi
khusus untuk mengendalikannya.(Wigena, 1995).
Gulma teki-tekian
Kelompok ini memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanik
karena memiliki umbi batang di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan-bulan.
Selain itu, gulma ini menjalankan jalur fotosintesis C4 yang menjadikannya sangat
efisien dalam 'menguasai' areal pertanian secara cepat. Ciri-cirinya adalah penampang
lintang batang berbentuk segitiga membulat, dan tidak berongga, memiliki daun yang
berurutan sepanjang batang dalam tiga baris, tidak memiliki lidah daun, dan titik
tumbuh tersembunyi. Kelompok ini gila sekali mencakup semua anggota Cyperaceae
(suku teki-tekian) yang menjadi gulma. Contoh: teki ladang (Cyperus rotundus),
udelan (Cyperus kyllinga), dan Scirpus moritimus. (Moenandir, 1988)
Gulma Rerumputan
Gulma adalah sebagai tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak
dikehendaki tumbuh pada areal pertanaman. Gulma secara langsung maupun tidak
langsung merugikan tanaman budidaya. Pengenalan suatu jenis gulma dapat
dilakukan dengan melihat keadaan morfologinya, habitatnya, dan bentuk
pertumbuhanya. Berdasarkan keadaan morfologinya, dikenal gulma rerumputan
(grasses), teki-tekian (sedges), dan berdaun lebar (board leaf). Golongan gulma
rurumputan kebanyakan berasal dari famili gramineae (poaceae). Ukuran gulma
golongan rerumputan bervariasi, ada yang tegak, menjalar, hidup semusim, atau
tahunan. Batangnya disebut culms, terbagi menjadi ruas dengan buku-buku yang
terdapat antara ruas. Batang tumbuh bergantian pada dua buku pada setiap antara ruas
daun terdiri dari dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun., contoh gulama
rerumputan Panicium repens, Eleusine indica, Axonopus compressus dan masih
banyak lagi. Golongan teki-tekian kebanykan berasal dari famili Cyperaceae.
(moenandir, 1988)
METODE PRAKTIKUM
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Familia : Mimosaceae
Genus : Mimosa
Ekologi :
Morfologi :
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Genus : Eleusine
Ordo : Glumitiorae
Divisio : Magnoliophyta
Ekologi :
Semusim, Berumur pendek, Berkembangbiak dengan biji, Dapat
tumbuh pada 200 m dpl. Dominan pada tanaman kacang-kacangan.
Morfologi :
Klasifikasi :
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Ageratum
Morfologi :
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub kingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Ottochloa
Spesies : Ottochloa nodosa
Identifikasi : merupakan gulma yang tergolong dalam gulma rumput-
rumputan.
Morfologi : Batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga.
Akar tanaman bayam duri sama seperti akar tanaman bayam pada
umunya, yaitu memiliki sistem perakaran tunggang. Batang tanaman bayam
duri ini kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang tumbuh tegak bisa
mencapai satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna
merah kecoklatan. Yang menjadi ciri khas pada tanaman ini adalah adanya
duri yang terdapat pada pangkal batang tanaman ini. Daun spesies ini
termasuk daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar telur
memanjang (ovalis). Panjang daun 1,5 cm sampai 6,0 cm. Lebar daun 0,5
sampai 3,2 cm. Ujung daun obtusus dan pangkal daun acutus. Tangkai daun
berbentuk bulat dan permukaannya opacus. Panjang tangkai daun 0,5
sampai 9,0 cm. Bentuk tulang daun bayam duri penninervis dan tepi
daunnya repandus. Merupakan bunga berkelamin tunggal, yang berwarna
hijau. setiap bunga memiliki 5 mahkota. panjangnya 1,5-2,5 mm. Kumpulan
bunganya berbentuk bulir untuk bunga jantannya. Sedangkan bunga betina
berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang. Bunga ini termasuk bunga
inflorencia. Berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm. Biji
berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8 - 1 mm. (bembong,
1987)
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan :
Dari data hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa
hal mengenai identifikasi dan analisis vegetasi gulma, yaitu sebagai berikut :
1. Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan
pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.
2. Gulma mempunyai nilai positif yang memberikan keuntungan bagi tanaman
budidaya, yaitu :
a. Gulma dapat mengurangi resiko erosi yang terjadi di areal pertanaman
tanaman budidaya
b. Gulma dapat menjadi inang hewan predator bagi hama hama yang
merusak tanaman. Gulma juga dapat berperan sebagai LCC (Legume
cover crop).
3. Analisis vegetasi menggunakan parameter kuantitatif yang terdiri dari
kerapatan, frekuensi, dominansi dan koefisien komunitas.
DAFTAR PUSTAKA