Professional Documents
Culture Documents
Kabupaten Bulukumba
OLEH:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
2
KABUPATEN BULUKUMBA
OLEH :
A 311 07 603
AKUNTANSI
Universitas Hasanuddin
Disetujui Oleh,
Pembimbing I Pembimbing II
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat memperoleh
dengan baik
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari rekan-rekan arahan serta
ini. Melalui kata pengantar ini, izinkan penulis untuk mengucapkan terimakasih
Lantara) dan Mama (Ir. Dahniar Andi Karim) Terima kasih atas doa, bantuan,
restu bimbingan, serta segala pengertian dan dukungannya baik secara moril
maupun materil, yang tidak pernah ada putusnya. Terima kasih sudah
memberi apa-apa but one day i will make you proud (Insya Allah).
doa dan supportnya. Dan untuk sepupu tercintoo yang menyupport saat galau dan
kakak-kakak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga kelak saya bisa
Dan tidak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Haliah, M.Si, Ak selaku pembimbing I. Terima kasih atas semua
hal yang telah ibu berikan. Terima kasih atas dukungan ibu ketika penulis
pernah melakukan kesalahan dan banyak merepotkan ibu. Saya tidak bisa
memberi apa-apa kecuali doa. Sekali lagi terima kasih ibu atas limpahan ilmu
atas semua dukungan semangat yang telah diberikan. Terima kasih atas semua
waktu yang telah diberikan.Terima kasih atas ilmu yang ibu beri selama
penyusunan skripsi ini . Lewat tulisan ini penulis memohon maaf apa bila
dalam penulisan skripsi in ada hal yang tidak berkenan di hati ibu. Semoga ibu
5. Bapak Ir. Andi Akrim Amir, terima kasih sudah banyak membantu penulis
dalam pengumpulan data yang dibutuhkan untuk penulisan skripsi ini. Mohon
bantuan yang telah bapak berikan. Penulis memohon maaf apabila selama ini
doa.
7. Tak lupa juga, terima kasih kepada jajaran staf akademik Fakultas Ekonomi,
serta Jurusan Akuntansi, Ibu Sri, Pak Syafar, Pak Asmari, Pak Tarru, Pak Budi,
Pak Ical, Pak Oscar dll. Yang selalu membantu penulis dalam mengurus
administrasi kuliah.
sukses.
9. Anissa Rahmadani Dahrif S.Ked & Syahreini Arsyam SH, terima kasih
persahabatan yang kita jalin selama 11 tahun tidak berhenti sampai disini.
Brighita Ayu K , Dewi Perdana Putri, Stella M.B, Muliana , Yolanda Soma,
Terima kasih atas hari-hari yang sudah kita lewati. . Terima kasih sudah
mendengar keluh dan kesah penulis dalam penulisan skripsi ini. Kita pernah
bercanda bersama, menangis bersama untuk satu cita-cita yang sama, salah
paham hanya batu krikil yang membuat kita saling memahami. Terima kasih
BERSAMA.
yang terlupa dan tak bisa penulis tuliskan satu-persatu, sesungguhnya kalian
penulis.
penulis maupun pada orang lain/instansi yang terkait, Insya Allah. Semoga
Tuhan yang Maha Kuasa memberikan pahala yang setimpal kepada Bapak, Ibu
serta Saudara (i) atas segala bantuannya kepada Penulis. Amin Ya Rabbal
Alamin.
Penulis
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PEMBAHASAN................................................................................................45
5.1 Ringkasan LaporanRealisasi Anggaran Kab. Bulukumba
Tahun Anggaran 2008-2010...............................................45
5.2 Perhitungan Rasio Keuangan Daerah pada Kabupaten
Bulukumba................................................................................. 48
5.3 Evaluasi Kinerja Keuangan Daerah Kabupaten Bulukumba
............................................................................................................. 59
BAB VI PENUTUP.......................................................................................................66
6.1 Kesimpulan................................................................................................66
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 PDRB atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bulukumba Atas Dasar
2009.40
Tabel 5.1 Target dan Realisasi Tahun Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tahun
Anggaran 2008-2010.51
Tabel 5.2 Perhitungan Rasio Aktivitas Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun
Anggaran 2008-2010.53
Tabel 5.3 Perhitungan Debt Service Covarage Ratio Kabupaten Bulukumba Tahun
Anggaran 2008-2010..55
Tabel 5.4 Perhitungan Rasio Pertumbuhan APBD Kabupaten Bulukumba Tahun
Anggaran 2008-2010.57
Tabel 5.5 Rasio Keuangan Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2008-
2010...59
Tabel 5.6 Rasio Efektifitas dan Efisiensi Pemerintah Kabupaten Bulukumba
2010...62
Tabel 5.8 Debt Service Covarage Ratio Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran
2008-2010..63
10
2010...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Persoalan keuangan daerah merupakan salah satu unsur utama dalam
sumber daya manusia, organisasi, manajemen, sarana dan prasarana serta variabel
pemerintahan daerah.
pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Di samping itu melalui otonomi luas,
pada daerah kabupaten atau kota karena daerah kabupaten atau kota berhubungan
masing daerah.
sebagai instrumen kebijakan dan menduduki posisi sentral harus memuat kinerja,
memotivasi para pegawai, dan alat koordinasi bagi semua aktivitas dari berbagai
unit kerja.
sumber yang dipercayakan. Pemerintah daerah sebagai pihak yang diserahi tugas
dinilai apakah pemerintah daerah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik atau
tidak. Salah satu alat untuk menganalisis kinerja keuangan pemerintahan daerah
menjadi penyebab buruknya sistem keuangan tersebut. Ada enam indikator yang
kurang dan lemah, dan tidak adanya good will dari setiap stakeholder dalam
yang dicapai dari satu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga
2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang
3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan penelitian ini adalah
4 Manfaat Penelitian
5
1 Sebagai salah satu media untuk memperdalam ilmu akademik penulis, dan
memahami lebih dalam penerapan ilmu pengetahuan pada tataran teori dan
aplikasinya.
2 Sebagai masukan bagi instansi pemerintahan daerah dalam hal pengukuran
5 Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun menurut sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
Bab ini berisikan tentang sejarah singkat instansi, visi dan misi
BAB V : PEMBAHASAN
BAB VI : PENUTUP
BAB II
LANDASAN TEORI
Tahun 2006, Laporan keuangan pemda terdiri atas (Halim 2007: 73):
2 Neraca
tambahan, yaitu laporan kinerja keuangan perubahan ekuitas dana (untuk entitas
dan belanja untuk memperoleh pendapatan tersebut pada periode yang sama.
pembiayaan, serta kinerja keuangan daerah selama periode akuntansi pada tahun
yang sedang berlangsung. Kinerja keuangan antara lain mencakup kinerja dalam
kinerja pelayanan yang dicapai, dan bagian belanja yang digunakan untuk
memperoleh kas dan menilai penggunaan kas untuk kebutuhan daerah dalam satu
pada saat tertentu, biasanya pada akhir tahun anggaran. Laporan ini dibuat untuk
2.2. Kinerja
2.2.1. Pengertian Kinerja
Menurut Mahsun, Sulistyowati dan Purwanu (2007:157):
Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic
planning suatu organisasi.
Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu
visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak
menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan
kegiatan suatu organisasi berdasarkan tujuan, sasaran, standar dan kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya. Informasi mengenai hasil pengukuran ini juga akan
menjadi referensi dalam penentuan standar kinerja untuk masa yang akan datang.
Berapa besaran target yang menjadi acuan pencapaian pada periode berikutnya
memberikan umpan balik untuk upaya perbaikan secara terus menerus dan
2006:330):
1 Memastikan pemahaman para pelaksana dan ukuran yang digunakan untuk
pencapaian prestasi.
2 Memastikan tercapainya skema prestasi yang disepakati.
3 Memonitor dan mengevaluasi kinerja dengan pembanding skema kerja dan
pelaksanaan.
4 Memberikan penghargaan dan hukuman yang objektif atas prestasi
telah disepakati.
5 Menjadikan alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam upaya
( Bastian 2006:331):
1 Aspek Finansial.
Aspek finansial meliputi anggaran atau cash flow. Aspek finansial ini sangat
2 Kepuasan Pelanggan.
Dalam globalisasi perdagangan,peran dan posisi pelanggan sangat krusial
tujuan dan sasaran organisasi. Disamping itu, informasi operasi dan pasar
stakeholders.
6 Waktu
Informasi untuk pengukuran harus informasi terbaru, sehingga manfaat hasil
belum banyak dilakukan, sehingga secara teori belum ada kesepakatan secara
hasil yang dicapai dari satu periode dengan periode sebelumnya sehingga dapat
pemda tertentu dengan rasio keuangan daerah lain yang terdekat ataupun
potensi daerahnya relatif sama untuk melihat bagaimana posisi rasio keuangan
bersumber dari APBD antara lain rasio kemandirian (otonomi fiskal), rasio
efektivitas dan efisiensi, serta debt service coverage ratio. (Halim 2007: 231)
dengan pendapatan daerah yang berasal dari sumber yang lain, misalnya
sumber data ekstern. Semakin tinggi rasio kemandirian mengandung arti bahwa
15
pemerintah pusat dan propinsi) semakin rendah, dan demikian pula sebaliknya.
semakin tinggi.
2007) :
Rasio Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam terhadap Total Pendapatan
a Rasio Efektifitas
apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 1 (satu) atau 100%. Namun
yang semakin baik. Guna memperoleh ukuran yang lebih baik,rasio efektifitas
b Rasio Efisiensi
Menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang dikeluarkan
dikategorikan efisien apabila rasio yang dicapai kurang dari 1 (satu) atau
semakin baik. Untuk itu pemerintah daerah perlu menghitung secara cermat
pendapatannya tersebut efisien atau tidak. Hal itu perlu dilakukan karena
60%-80% Efisien
Total Belanja
Pembangunan
Rasio Belanja Pembangunan terhadap APBD =
Total APBD
Belum ada patokan yang pasti berapa besarnya rasio belanja rutin maupun
memacu pelaksanaan pembangunan masih relatif besar. Oleh karena itu, rasio
belanja pembangunan sendiri adalah belanja modal. Dan nama akun belanja
Bagian Daerah (BD) dari Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan
Alam dan Bagian Daerah lainnya serta Dana Alokasi Umum setelah
(PAD+BD+DAU)- BW
DSCR =
Total (pokok angsuran+bunga+ biaya pinjaman)
20
antara proyeksi tahunan jumlah Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil
tidak termasuk Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi, dan Dana Alokasi Umum
pokok, bunga, dan biaya lain yang jatuh tempo setiap tahunnya selama jangka
anggota DPRD.
Yang dimaksud dengan biaya lain yaitu antara lain biaya administrasi,
5 Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan (Growth Ratio) mengukur seberapa besar kemampuan
BAB III
METODE PENELITIAN
22
Lokasi Penelitian
yang terkait baik maupun pihak lain yang dianggap berkompeten dalam
anggaran 2008-2010 serta data data lain yang berhubungan dengan masalah
penelitian.
Sumber data dalam penelitian ini adalah :
1 Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil penelitian
menghitung Rasio Keuangan dari realisasi anggaran yang tertuang dalam APBD
berikut:
b Rasio Efisiensi
Untuk mengetahui tingkat efisiensi kinerja pemerintah daerah dalam
berikut:
dananya pada belanja rutin dan belanja pembangunan secara optimal. Secara
Total Belanja
Pembangunan
Rasio Belanja Pembangunan terhadap APBD =
Total APBD
25
Dimana:
PAD = Pendapatan Asli Daerah
BD = Bagian Daerah
DAU = Dana Alokasi Umum
BW = Belanja Wajib
5 Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan ini mengukur seberapa besar tingkat kemampuan
mendapatkan perhatian.
BAB IV
bahasa Bugis yaitu "Buluku" dan "Mupa" yang dalam bahasa Indonesia berarti
Mitos ini pertama kali muncul pada abad ke17 Masehi ketika terjadi
perang saudara antara dua kerajaan besar di Sulawesi yaitu Kerajaan Gowa dan
utusan Raja Gowa dan Raja Bone bertemu, mereka berunding secara damai dan
barisan lereng bukit dari Gunung Lompobattang diklaim oleh pihak Kerajaan
Gowa sebagai batas wilayah kekuasaannya mulai dari Kindang sampai ke wilayah
Konon sejak itulah nama Bulukumba mulai ada dan hingga saat ini resmi menjadi
sebuah kabupaten.
dengan narasumber Prof. Dr. H. Ahmad Mattulada (ahli sejarah dan budaya),
pelantikan bupati pertama, yaitu Andi Patarai pada tanggal 12 Februari 1960.
moralitas dalam sistem pemerintahan yang pada tatanan tertentu menjadi etika
bagi struktur kehidupan masyarakat melalui satu prinsip "Mali siparappe, Tallang
sipahua."
terciptanya tujuan pembangunan lahir dan batin, material dan spiritual, dunia dan
akhirat.
moral pembangunan lahir batin mengandung filosofi yang cukup dalam serta
Bulukumba.
dalam slogan tersebut dilihat dari tiga sisi pijakan, yaitu sejarah, kebudayaan dan
keagamaan.
Indonesia Tahun 1945 diawali dengan terbentuknya "barisan merah putih" dan
terkenal dalam sejarah perjuangan ini, melahirkan pejuang yang berani mati
wujud tuntutan hak asasi manusia dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Dari sisi budaya, Bulukumba telah tampil menjadi sebuah "legenda modern"
bentuk perahu, baik itu perahu jenis phinisi, padewakkang, lambo, pajala, maupun
Masyarakat Bulukumba telah bersentuhan dengan ajaran agama Islam sejak awal
abad ke17 Masehi yang diperkirakan tahun 1605 M. Ajaran agama Islam ini
30
dibawa oleh tiga ulama besar (waliyullah) dari Pulau Sumatera yang masing
masing bergelar Dato Tiro (Bulukumba), Dato Ribandang (Makassar) dan Dato
keyakinan mereka untuk berlaku zuhud, suci lahir batin, selamat dunia dan akhirat
Selatan dan berjarak 153km dari Makassar (Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan).
Luas wilayah Kabupaten Bulukumba 1.154,67 km atau 1,85 % dari luas wilayah
520 sampai 540 Lintang Selatan dan 11950 sampai 12028 Bujur Timur.
Utara dengan ketinggian 100 sampai dengan diatas 500 meter dari permukaan laut
Rilau Ale.
27,68 C. Suhu pada kisaran ini sangat cocok untuk pertanian tanaman pangan
diukur menurut bulan basah dan bulan kering) maka klasifikasi iklim di
Maret dan musim rendengan antara April September. Terdapat 8 buah stasiun
penakar hujan yang tersebar di beberapa kecamatan, yakni: stasiun Bettu, stasiun
32
Daerah dengan curah hujan tertinggi terdapat pada wilayah barat laut dan
timur sedangkan pada daerah tengah memiliki curah hujan sedang sedangkan pada
Kecamatan Kajang.
Sungai di kabupaten Bulukumba ada 32 aliran yang terdiri dari sungai besar
dan sungai kecil. Sungai-sungai ini mencapai panjang 603,50 km dan yang
terpanjang adalah sungai Sangkala yakni 65,30 km, sedangkan yang terpendek
33
adalah sungai Biroro yakni 1,50 km. Sungai-sungai ini mampu mengairi lahan
340 jiwa per km. Kecamatan Ujungbulu mempunyai kepadatan yang tinggi
dikarenakan sebagai ibukota kabupaten dan aktivitas yang tinggi dengan jumlah
penduduk yang besar dan luas daerah relatif kecil jika dibandingkan kecamatan
lainnya.
didefinisikan sebagai keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan
dalam waktu satu tahun di wilayah tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan PDRB
tahun 2009, nilai PDBR atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp 1.639.311,55
juta.
5,36 persen dan periode 2008 mengalami pertumbuhan 8,06 persen. Tahun 2008-
No Tabel
LAPANGAN
4.2 Persentase
USAHAKontribusi PDBR
2007Kabupaten Bulukumba
2008 2009
1 Pertanian 53,33 Lapangan51,01
Atas Dasar Harga Berlaku menurut Usaha 45,86
2 Pertambangan & Penggalian 0,39 0,40 0,42
Tahun 2007-2009
3 Industri Pengolahan 7,16 6,60 6,16
4 Listrik, Gas, dan Air 0,44 0,42 0,39
5 Bangunan 2,80 2,97 2,56
6 Perdagangan, Hotel dan 11,67 11,94 11,91
Restoran
7 Angkutan dan Komunikasi 2,20 2,16 2,42
8 Keuangan, Persewaan 4,34 4,35 4,35
9 Jasa- jasa 17,68 20,16 25,93
35
yang cepat. Dalam lima tahun terakhir dari 6.941.865 rupiah pada tahun 2008
menjadi 8.246.341 rupuah pada tahun 2009, berarti dalam kurun waktu 2008-2009
fungsi pemerintah daerah dan sebagai proses interaksi antara pemerintah dengan
BUPATI
WAKIL BUPATI
STAF AHLI
RAKYAT
3 Bagian Pertanahan
3 Bagian Keuangan
37
1 Bagian Hukum
SEKRETARIAT DPRD
1 Bagian Umum
3 Bagian Keuangan
1 Inspektorat Kabupaten
2 Dinas Kesehatan
1 Kecamatan Ujungbulu
2 Kecamatan Gantarang
3 Kecamatan Kindang
5 Kecamatan Bontobahari
6 Kecamatan Bontotiro
8 Kecamatan Kajang
9 Kecamatan Bulukumpa
BAB V
PEMBAHASAN
Anggaran 2008-2010
Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Pendapatan Hasil
Pengelolaan
1.1.4 Kekayaan Daerah 8.014.401.768 7.929.949.210 5.091.974.020
Pendapatan 486.042.272.2 493.870.168 576.001.974.
1.2 Transfer 91 .227 274
Transfer
Pemerintah
Pusat-Dana 452.169.858.6 471.417.436 467.675.344.
1.2.1 Perimbangan 11 .551 504
1.2.1. Dana Bagi Hasil 29.981.229.69 31.683.133.07
1 Pajak 30.157.094.625 7 8
1.2.1. Dana Bagi Hasil
2 BukanPajak 2.483.499.986 857.145.854 1.847.466.426
1.2.1. 370.482.061.0 383.218.545.0
3 Dana Alokasi Umum 363.390.164.000 00 00
1.2.1. Dana Alokasi 70.097.000.00 50.926.200.00
4 Khusus 56.139.100.000 0 0
Transfer
Pemerintah 11.924.850. 94.250.948.1
1.2.2 Pusat-Lainnya 23.195.408.00 000 13
1.2.2. Dana Otonomi
1 Khusus 0 0 0
1.2.2. 11.924.850.00 94.250.948.11
2 Dana Penyesuaian 23.195.408.000 0 3
Transfer
Pemerintah 10.667.005.68 10.527.881. 14.075.681.6
1.2.3 Provinsi 0 676 57
1.2.3. Pendapatan Bagi 10.527.881.67 14.075.681.65
1 Hasil Pajak 10.677.005.680 6 7
1.2.3. Pendapatan Bagi
2 Hasil Lainnya 0 0 0
LAIN-LAIN
PENDAPATAN 12.628.031.19 11.474.445. 13.503.818.5
1.3 YANG SAH 8 754 32
1.3.1 Pendapatan Hibah 0 0 0
Pendapatan Dana
1.3.2 darurat 0 0 0
11.474.445.75 13.503.818.53
1.3.3
Pendapatan Lainnya 12.628.031.198 4 2
519.069.067.6 526.763.453 606.849.576.
Jumlah 98 .464 296
2 Belanja Daerah
389.126.144.8 418.423.506 496.282.699.
2.1 Belanja Operasi 60 .141 295
310.185.151.3 365.059.030.3
2.1.1 Belanja Pegawai 276.692.936.140 25 40
42
85.734.232.57 90.087.552.42
2.1.2 Belanja Barang 80.150.328.501 2 9
2.1.3 Belanja Bunga 536.747.560 0 0
2.1.4 Belanja Subsidi 0 0 0
23.897.776.11
2.1.5 Belanja Hibah 1.900.000.000 4.750.000.000 6
Belanja Bantuan
2.1.6 Sosial 12.137.015.799 3.738.020.813 1.034.970.197
Belanja Bantuan 14.016.101.43 16.203.370.21
2.1.7 Keuangan 17.709.062.860 1 3
152.911.613.9 120.856.244 99.857.780.5
2.2 Belanja Modal 04 .770 15
2.2.1 Belanja Tanah 674.630.000 946.677.199 116.320.000
Belanja Peralatan 12.416.562.01
2.2.2 dan Mesin 28.152.378.152 8 9.905.831.435
Belanja Gedung dan 50.521.674.99 17.407.569.79
2.2.3 Bangunan 32.951.010.548 1 4
Belanja Jalan, Irigasi 56.836.040.06 72.346.398.43
2.2.4 dan Jaringa 86.164.440.104 2 6
Belanja Aset tetap
2.2.5 Lainnya 4.534.155.100 135.290.500 81.660.850
Balanja Aset
2.2.6 Lainnya 0 0 0
Belanja Tak
2.3 Terduga 0 892.500 0
2.3.1 BelanjaTak Terduga 0 892.500 0
2.4 Transfer 0 488.486.790 499.083.354
Bagi Hasil Pajak ke
2.4.1 Kabupaten/Kota 0 488.486.790 499.083.354
Bagi Hasil Retribusi
2.4.2 ke Kabupaten/Kota 0 0 0
Bagi Hasil
Pendapatan Lainnya
2.4.3 ke Kabupaten/Kota 0 0 0
Jumlah Belanja + 542.037.758.7 539.769.130 596.639.563.
Transfer 64 .201 164
- -
22.968.691.06 13.005.676. 10.210.013.1
Surplus /(Defisit) 5 756 32
Pembiayaan
3 Daerah
Penerimaan
3.1 Pembiayaan
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran Tahun
Anggaran 40.706.210.38 31.596.631.08
3.1.1 Sebelumnya (SiLPA) 74.517.185.182 6 6
43
Pencairan Dana
3.1.2 Cadangan 0 0 0
Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah
3.1.3 Yang Dipisahkan 0 0 0
Penerimaan
3.1.4 Pinjaman Daerah 0 0 0
Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman
3.1.5 Daerah 115.819.001 2.090.229.478 100.616.173
Penerimaan Piutang
3.1.6 Daerah 155.420.010 42.083.291 14.368.110
Penerimaan Hutang
3.1.7 Belanja 1.116.095.148 3.051.287.215 0
Jumlah
Penerimaan 75.904.519.34 45.889.810.
Pembiayaan 1 371 31.711.615
Pengeluaran
3.2 Pembiayaan
Pembentukan Dana
3.2.1 Cadangan 0 0 0
Penyertaan Modal
(Investasi)
3.2.2 Pemerintah Daerah 808.211.189 0 0
Investasi Dana
3.2.3 Bergulir 0 0 0
Pembayaran Pokok
3.2.4 Utang 11.421.406.700 1.142.375.148 1.196.616.630
Pemberian Pinjaman
3.2.5 Daerah 0 145.127.400 0
Pembayaran Utang
3.2.6 Belanja 0 0 0
Jumlah
Pengeluaran 12.229.617.88 1.287.502.5 1.196.616.63
Pembiayaan 9 48 0
Pembiayaan 63.674.901.45 44.602.307. 30.514.998.7
Netto 1 823 39
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran Tahun
Anggaran
Berkenaan 40.706.210.38 31.596.631. 40.725.011.8
(SiLPA) 6 086 71
Sumber: Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2008-2010
44
program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan
visi, misi, dan strategi instansi pemerintahan. Proses ini dimaksudkan untuk
Bulukumba, ada beberapa rasio yang dapat digunakan. Untuk lebih jelasnya akan
20.398.764.209,46
= x 100%
486.042.272.291,00 + 0
= 4,19 %
21.418.839.483,39
= x 100%
493.870.168.227,00 + 0
= 4,33 %
17.343.783.489,88
= x 100 %
576.001.974.274,35 + 0
= 3.01 %
sebesar 1 (satu) atau 100%. Namun demikian semakin tinggi rasio efektifitas,
berikut:
pemerintah dikatakan efisien apabila rasio yang dicapai kurang dari 1 atau
berikut:
Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Memungut PAD
Rasio Efisiensi =
Realisasi Penerimaan PAD
Tabel 5.1 Target dan Realisasi Tahun Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
Penerimaan PAD
Penerimaan PAD
Pemungutan
PAD
Efektivitas
= 62,19 %
21.418.839.483,39
Rasio Efektifitas 2009 = x 100%
35.974.314.248,00
= 59,53%
17.343.783.489,88
Rasio Efektifitas 2010 = x 100%
52.606.038.817,00
= 32,96%
48
435.297.722,00
b Rasio Efisiensi 2008 = x 100%
20.398.764.209,46
= 2,13 %
580.887.744,00
Rasio Efisiensi 2009 = x 100%
21.418.839.483,39
= 2,71%
375.522.395,00
Rasio Efisiensi 2010 = x 100%
17.343.783.489,88
= 2,16%
secara optimal. Semakin tinggi presentase dana yang dialokasikan untuk belanja
Operasi
Modal
Belanja
Operasi
28,21 % 22,39 % 16,73 %
Rasio
Belanja
Modal
= 71,78 %
152.911.726.904,00
b Belanja Modal = x100%
524.037.871.764,40
= 28,21%
418.423.506.141,00
a Belanja Operasi = x100%
539.769.130.201,00
50
= 77,51%
120.856.244.770,00
b Belanja Modal = x100%
539.769.130.201,00
= 22,39 %
496.282.699.295,00
a Belanja Operasi = x100%
596.639.563.164,00
= 83,17 %
99.857.780.515,00
b Belanja Modal = x100%
596.639.563.164,00
= 16,73 %
0 0 0
DPRD
6. Bunga 536.747.560,40 - -
(2.398.764.209,46+32.640.594.611,00+363.390.164.000,00)
- (389.126.144.860,40+ 2.349.600.000,00)
1 DSCR 2008 =
536.747.560,40
= 1,29%
(20.418.839.483,39+30.838.375.551,00+370.482.061.000,00)
- (310.185.151.325,00 + 1.253.085.000,00)
2 DSCR 2009 =
1.142.375.148,00
= 9,74 %
(17.343.783.489,88+33.530.599.504,00+ 383.218.545.000,00)
- ( 365.059.030.340,00 + 2.313.080.000,00 )
52
3 DSCR 2010 =
1.196.616.630,00
= 5,57 %
5 Rasio Pertumbuhan
Rasio pertumbuhan (Growth Ratio) mengukur seberapa besar kemampuan
mendapatkan perhatian.
Anggaran 2008-2010
Asli Daerah
2. Pertumbuha
n
5,00 % -19.02 %
Pendapatan
Asli Daerah
6 9 7
n
53
Pendapatan
Operasi 0 0 0
6. Pertumbuha
n Belanja
Operasi
7,52 % 18,60 %
Modal 0 0
8. Pertumbuha
n Belanja
-20,96 % -17,37 %
Modal
= 5,00 %
526.763.453.464,39 519.069.067.698,96
b Pendapatan =
519.069.067.698,96
= 1,48 %
418.423.506.141,00 - 389.126.144.860,40
c Belanja Operasi =
389.126.144.860,40
= 7,52 %
120.856.244.770,00 152.911.613.904,00
d Belanja Modal =
152.911.613.904,00
= -20,96 %
54
= -19,02%
606.496.876.693,37 - 526.763.453.464,39
b Pendapatan =
526.763.453.464,39
= 15,13 %
496.282.699.295,00 418.423.506.141,00
c Belanja Operasi =
418.423.506.141,00
= 18,60 %
99.857.780.515,00 120.856.244.770,00
d Belanja Modal =
120.856.244.770,00
= -17,37 %
tugas-tugas pemerintahan,
55
rendah
Kabupaten Bulukumba pada tahun anggaran 2008 sebesar 4,19%, naik pada tahun
2009 sebesar 4,33% dan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 3,01%
Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian daerah dalam mencukupi kebutuhan
pelayanan masyarakat masih sangat rendah. Terlihat dari Pendapatan Asli Daerah
yang mengalami naik turun dari tahun ke tahun. Oleh karena itu,perlu adanya
asli daerah khusunya pada pendapatan lain-lain PAD yang sah yang mengalami
rasio efisiensinya
menggambarkan kemampuan
pemungutan pajak dan retribusi daerah yang merupakan sumber pendapatan asli
daerah pada tahun 2008 adalah 62,19 %, 2009 59,53 % dan 2010 32,96 % . Angka
daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang sah.
Sedangkan dari perhitungan rasio efisiensi diatas kinerja Pemerintahan
perhitungan rasio dari tahun 2008 2,13%, 2009 2,71%, dan 2010 2,16%
mengalami kenaikan pada tahun pada tahun 2009 yang berarti adanya penurunan
kinerja pada pemerintah, lalu pada tahun 2010 rasio efisiensinya mengalami
belanjaoperasional mengalami
Belanja 2010
Hanya sebagian kecil dana APBD
Modal 22,39 %
digunakan untuk pembangunan dan
28,21 % 16,73 %
itupun rasionya mengalami
Dari tabel 5.7 diatas terlihat sebagian besar dana yang dimiliki Pemerintah
operasi sehingga rasio belanja modal terhadap APBD masih relatif kecil.
Belum ada patokan yang pasti berapa besarnya rasio belanja operasi
maupun belanja modal terhadap APBD yang ideal karena sangat dipengaruhi oleh
pelaksanaan pembangunan masih relatif besar. Namun hal ini masih kurang
ditentukan.
pinjaman. DSCR ditetapkan minimal 2,5 (Pasal 12, PP No 54 Tahun 2005 tentang
Pinjaman Daerah) dan sebaliknya jika DSCR dibawah 2,5 maka tidak
Bulukumba pada tahun 2008 tidak dapat melakukan pinjaman karena DSCRnya
berada dibawah standar. Sedangkan tahun 2009 dan 2010 berada diatas standar
5 Rasio Pertumbuhan
Tabel 5.9 Rasio Pertumbuhan Kabupaten Bulukumba
Tahun Anggaran 2008-2010
operasi yg mengalami
pertumbuhan yang
negatif.
Dari perhitungan rasio pada tabel 5.9 diatas dapat dijelakan bahwa
BAB VI
PENUTUP
1 Kesimpulan
masih sangat rendah dan bahkan mengalami naik turun dari tahun ke
tahun, yaitu dari 4,19 % pada tahun 2008 menjadi 4,33% pada tahun
tahun 2010.
2 Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba dalam
62,19% dan rasio efisiensi 2,13% kemudian pada tahun 2009 memiliki
rasio efektifitas sebesar 59,53% dan rasio efisien 2,71%, dan pada
2,16%.
3 Sebagian besar yang dimiliki Pemerintah Daerah Kabupaten
menurun.
4 Secara potensial kekurangan dana ataupun defisit anggaran, maka
positif.
periode penelitian (tahun 2008 sampai tahun 2010) kurang baik karena
2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan tersebut, maka hal-hal yang
dapat diminimalisir
3 Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba sebaiknya memprioritaskan
pemakainnya
DAFTAR PUSTAKA
Google, http://www.rca-fm.com/2011/03/bulukumba-masih-wajar-maros
terburuk.html diakses tanggal 2April 2012
Republik Indonesia.. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 690 900 327 Tahun 1996
tentang Pedoman Penilaian dan Kinerja Keuangan.
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 65 Tahun 2007 tentang
Pedoman Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah Tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah..
LAMPIRAN
66
Lampiran