You are on page 1of 13

AMBAR INSTALASI LISTRIK RUMAH

TINGGAL

1. PENGANTAR
Untuk pemasangan suatu instalasi listrik, terlebih dahulu harus dibuat gambar-gambar
rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang. Gambarnya harus
jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan.
Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agak tipis. Saluran-saluran listriknya, karena
lebih penting, digambar lebih tebal. Supaya gambarnya rapi,
harus dipilih tebal garis yang tepat.

2. DENAH BANGUNAN
Denah bangunan adalah suatu gambar yang menunjukkan lokasi dari berbagai ruangan dan
kegunaannya, jendela, pintu, tangga, gang dan sebagainya pada suatu rumah tinggal tertentu.
Denah-denah sebaiknya digambar dengan skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung pada ukuran kertas
yang digunakan dan pada luasnya bangunan. Gambar 1 memperlihatkan sebuah contoh denah
dari suatu rumah tinggal sederhana.

3. LAMBANG GAMBAR UNTUK DIAGRAM INSTALASI BANGUNAN


(Lihat Lampiran)

4. GAMBAR INSTALASI
Gambar instalasi adalah suatu gambar yang meliputi:
1) Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta sarana
kendalinya (pelayanannya), seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB dan
lain-lain;
2) Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan alat pengendalinya seperti hubungan lampu
dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan alat pengatur kecepatannya, yang
merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang sirkit akhir;
Gambar 1

3) Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam butir 2) dan PHB yang
bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut;
4) Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik.

5. CARA MEMBUAT GAMBAR INSTALASI


Petunjuk-petunjuk di bawah ini dapat dipakai sebagai pedoman :
1. Gambarlah denah bangunannya.
2. Nyatakanlah penggunaan tiap-tiap ruangan dalam gambar, misalnya ruangan duduk, dapur dan
seterusnya.
3. Tentukanlah letak perlengkapan hubung baginya. Perlengkapan hubung bagi (PHB) harus
dipasang di tempat yang mudah dicapai dari jalan masuk rumah.
4. Gambarlah penempatan titik-titik lampu dan sakelar-sakelarnya serta hubungan antara sakelar
dengan lampu yang dilayaninya. Sakelar untuk penerangan umum selalu ditempatkan di dekat
pintu sehingga kalau pintunya dibuka sakelarnya dapat langsung dijangkau.
5. Gambarlah penempatan kotak-kotak kontak dindingnya. Secara umum kotak kontak dinding
sebaiknya dipasang tidak jauh dari sudut-sudut ruangan. Kotak kontak dinding yang dipasang di
tengah-tengah dinding, besar kemungkinannya akan tertutup atau terhalang oleh suatu perabot
sehingga kurang berfungsi.

6. DIAGRAM GARIS GANDA DAN DIAGRAM GARIS TUNGGAL


Pada cara menggambar dengan garis ganda setiap penghantar digambar dengan garis
tersendiri seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2 memperlihatkan diagram garis
ganda untuk sebuah sakelar kutub satu dengan satu titik lampu.

Gambar 2. Diagram garis ganda

Gambar 3 memperlihatkan rangkaian yang sama dalam bentuk diagram garis tunggal.
Dalam diagram garis tunggal penghantar-penghantar yang sejenis digambar dengan satu garis
dengan beberapa garis lintang kecil.

Gambar 3. Diagram garis tunggal

Jumlah garis lintang ini menyatakan jumlah penghantar sejenis yang ada. Gambar-gambar
berikut ini memperlihatkan diagram garis ganda dan diagram garis tunggal untuk beberapa jenis
hubungan-hubungan sakelar.

Diagram instalasi sakelar, lampu dan kotak kontak :


Gambar 4a.

Gambar 4b.
Hubungan Sakelar Seri
Sakelar seri berguna untuk memutuskan dan menghubungkan dua buah lampu atau dua buah
kelompok lampu secara bergantian atau bersamaan.

Gambar 5a.
Gambar 5b.

Hubungan Sakelar Tukar (Hotel)


Sakelar tukar digunakan untuk melayani satu lampu atau kelompok lampu dari dua tempat.
Untuk itu digunakan dua sakelar tukar.

Gambar 6a

Gambar 6b.

You might also like