Professional Documents
Culture Documents
-INDIKASI PASIEN
pembengkakan perut akibat terkumpulnya cairan patologis
-TEKNIK PEMERIKSAAN :
A. PERSIAPAN
a.Pasien
Shifting dullness > Pada penderita yang terlentang, dicari batas timpani
pekak (permukaan cairan) di bagian lateral abdomen.
Bila posisi penderita dimiringkan, maka batas timpani pekak menjadi
bergeser.
Gambar teknik untuk memeriksa redup yang berpindah. Daerah berwarna
menunjukkan daerah timpani. (Dari Mark H. Swartz. 1995, hal 252).
Undulasi:
Dua telapak tangan ditaruh di kiri dan kanan dinding abdomen.
Telapak tangan penderita atau pemeriksa kedua, pada sisi ulnar ditekan ke
dinding abdomen.
Ujung-ujung jari memberikan tekanan pada satu sisi, maka telapak tangan
yang lain merasakan adanya gelombang.
Gambar teknik fluid wave
Fluid Wave
Pemeriksaan asites bisa dilakukan dengan cara menekan secara dalam ke arah
garis tengah dinding abdomen (untuk mencegah vibrasi sepanjang dinding
abdomen), letakkan telapak tangan yang satu berlawanan dengan telapak
tangan yang lain untuk mendengarkan adanya cairan asites.
Pudle Sign
Pasien pada posisi bertumpu pada lutut dan siku tangan, yang mana akan
menyebabkan cairan asites berkumpul di bagian bawah abdomen. Lakukan
perkusi dari bagian samping perut (lank) ke garis tengah. Pada area asites
suara perkusi akan lebih mengeras.
B. SAMPLE
a. Jenis : Cairan Rongga Perut / Ascites
b. Jumlah : 1cc
c. Tata Cara
Hal-hal yang harus diperhatikan pada pengambilan spesimen adalah tehnik atau
cara pengambilan Pengambilan spesimen harus dilakukan dengan benar
sesuai dengan standard operating procedure.
Ca r a m e n a m p u n g s p e s i m e n d a l a m w a d a h p e n a m p u n g :
Seluruh sampel harus masuk ke dalam wadah sesuai
k a p a s i t a s , jangan ada yang menempel pada bagian luar tabung
untuk menghindari bahaya infeksi
wadah harus dapat ditutup rapat dan diletakkan dalam posisi berdiri
untuk mencegah spesimen tumpah
Pasien dipersilahkan duduk dan melayani dengan ramah sopan dan akrab tetapi remi
-HASIL
a. Nilai Rujukan :
Warna => Tidak berwarna, Kuning muda, Kuning, Kuning tua, Kuning
coklat, merah, hitam coklat, serupa susu, merah jambu, biru kehijauan,
kuning campur hijau.
Kejernihan => Jernih, agak keruh, keruh, sangat keruh, keruh kemerahan,
keruh putih serupa susu.
Bekuan => Tidak ada bekuan / ada bekuan
pH => 7,3 atau setara dengan pH plasma/serum
BJ => 1.000 - 1.010
b. Satuan : sel/mm3
d. Interpretasi Hasil
High gradient asites (transudat) tanpa sebab yang jelas umumnya disebabkan
oleh sirosis, hipertensi vena sisi kanan yang meningkatkan tekanan sinusoid
hepatic, keadaan hipoalbuminemia. Pemeriksaan fungsi hati, scan lien dan
hepar, CT scan atau USG dan biopsy kadang diperlukan.
-METODE PEMERIKSAAN
a. Visual (Manual)
b. Bilik hitung
c. Giemsa Stain
Makroskopik
Metode : Visual (Manual)
Tujuan : Untuk mengetahui cairan transudat eksudat secara makroskopik meliputi :
warna, kejernihan, bekuan, pH dan BJ.
Prinsip : Transudat Eksudat diencerkan dengan larutan Turk akan ada sel
leukosit dan dihitung selnya dalam kamar hitung di bawah mikroskop.
Catatan :
Pengencer NaCl 0,9% digunakan apabila pada pemeriksaan makroskopik
ditemukan adanya cairan ke arah eksudat dan terdapat bekuan yang banyak.
Namun sebaiknya digunakan larutan NaCl 0,9% bila ragu membedakanya.
Larutan Turk mengandung asam asetat yang dapat menyebabkan protein
menjadi denaturasi sehingga terjadi bekuan.
Cara Kerja :
Apabila cairan jernih maka cairan dilakukan sentrifugasi 5 menit 3000 rpm
dibuat hapusan tebal, namun bila cairan sudah keruh dan berkeping-keping
maka dapat langsung dibuat sediaan hapus tipis/tebal.
Diteteskan pada objek gelas dan dibuat preparat hapusan tebal
Di keringkan dan difiksasi selama 2 menit dengan metanol absolut.
Diwarnai dengan Giemsa selama 15-20 menit.
Dicuci dan diperiksa dimikroskop lensa objektif 100x dengan oil emersi.