You are on page 1of 6

1.

KELOMPOK PEMERIKSAAN (ANALISA CAIRAN)

-NAMA PEMERIKSAAN : ASITES


-PENGERTIAN :
Kata asites berasal dari bahasa Yunani (askos) yang artinya kantung. Asites adalah
keadaan terkumpulnya cairan patologis di dalam rongga abdomen. Lelaki yang sehat
hanya memiliki sedikit atau tidak sama sekali cairan intraperitoneal, sedangkan
wanita masih normal kurang lebih 20 mL.
-TUJUAN PEMERIKSAAN :
-KATEGORI PASIEN :
Laki-laki
perempuan

-INDIKASI PASIEN
pembengkakan perut akibat terkumpulnya cairan patologis

-TEKNIK PEMERIKSAAN :

A. PERSIAPAN

a.Pasien

Teknik pemeriksaan asites:

Shifting dullness > Pada penderita yang terlentang, dicari batas timpani
pekak (permukaan cairan) di bagian lateral abdomen.
Bila posisi penderita dimiringkan, maka batas timpani pekak menjadi
bergeser.


Gambar teknik untuk memeriksa redup yang berpindah. Daerah berwarna
menunjukkan daerah timpani. (Dari Mark H. Swartz. 1995, hal 252).

Undulasi:
Dua telapak tangan ditaruh di kiri dan kanan dinding abdomen.
Telapak tangan penderita atau pemeriksa kedua, pada sisi ulnar ditekan ke
dinding abdomen.
Ujung-ujung jari memberikan tekanan pada satu sisi, maka telapak tangan
yang lain merasakan adanya gelombang.


Gambar teknik fluid wave

Fluid Wave
Pemeriksaan asites bisa dilakukan dengan cara menekan secara dalam ke arah
garis tengah dinding abdomen (untuk mencegah vibrasi sepanjang dinding
abdomen), letakkan telapak tangan yang satu berlawanan dengan telapak
tangan yang lain untuk mendengarkan adanya cairan asites.

Gambar teknik pudle sign

Pudle Sign
Pasien pada posisi bertumpu pada lutut dan siku tangan, yang mana akan
menyebabkan cairan asites berkumpul di bagian bawah abdomen. Lakukan
perkusi dari bagian samping perut (lank) ke garis tengah. Pada area asites
suara perkusi akan lebih mengeras.

b. Waktu : tidak ditentukan umumnya pagi


c. Lab

Tentukan lokasi pengambilan spesimen sesuai


d e n g a n j e n i s s p e s i m e n y a n g diperlukan' seperti :

B. SAMPLE
a. Jenis : Cairan Rongga Perut / Ascites

b. Jumlah : 1cc

c. Tata Cara

Hal-hal yang harus diperhatikan pada pengambilan spesimen adalah tehnik atau
cara pengambilan Pengambilan spesimen harus dilakukan dengan benar
sesuai dengan standard operating procedure.
Ca r a m e n a m p u n g s p e s i m e n d a l a m w a d a h p e n a m p u n g :
Seluruh sampel harus masuk ke dalam wadah sesuai
k a p a s i t a s , jangan ada yang menempel pada bagian luar tabung
untuk menghindari bahaya infeksi
wadah harus dapat ditutup rapat dan diletakkan dalam posisi berdiri
untuk mencegah spesimen tumpah

C. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN (SAMPLING)

D. PERLAKUAN TERHADAP PASIEN

Pasien dipersilahkan duduk dan melayani dengan ramah sopan dan akrab tetapi remi

-HASIL

a. Nilai Rujukan :

Nilai Normal makroskopis :

Warna => Tidak berwarna, Kuning muda, Kuning, Kuning tua, Kuning
coklat, merah, hitam coklat, serupa susu, merah jambu, biru kehijauan,
kuning campur hijau.
Kejernihan => Jernih, agak keruh, keruh, sangat keruh, keruh kemerahan,
keruh putih serupa susu.
Bekuan => Tidak ada bekuan / ada bekuan
pH => 7,3 atau setara dengan pH plasma/serum
BJ => 1.000 - 1.010

Nilai Normal mikroskopis :


Jumlah sel Transudat 500 sel/mm3 sedangkan Eksudat > 500 sel/mm3.

b. Satuan : sel/mm3

d. Interpretasi Hasil
High gradient asites (transudat) tanpa sebab yang jelas umumnya disebabkan
oleh sirosis, hipertensi vena sisi kanan yang meningkatkan tekanan sinusoid
hepatic, keadaan hipoalbuminemia. Pemeriksaan fungsi hati, scan lien dan
hepar, CT scan atau USG dan biopsy kadang diperlukan.

Low gradient asites (eksudat) menunjukkan infeksi atau tumor di peritoneum.


Kultur bakteri cairan asites dapat menunjukkan organisme penyebab
peritonitis infeksi.Peritonitis TB paling baik didiagnosa dengan biopsy
peritoneum baik secara perkutaneus atau melalui laparoskopi.Karena kultur
dan biopsy untuk TB memerlukan waktu 6 minggu, maka biasanya terapi TB
dapat dimulai berdasarkan pemeriksaan histopatologi.Diagnosa tumor di
peritoneum berdasarkan analisa sitologi dan biopsy. Test-test lain dapat
dipakai untuk menentukan letak tumor primer. Asites karena penyakit
pancreas biasanya akibat ektravasasi cairan pancreas dari sistem duktus
pancreas yang rusak biasanya dari pseudokista. USG, CT scan dan ERCP
dapat menunjukkan letak kerusakan secara tepat.

-METODE PEMERIKSAAN

a. Visual (Manual)
b. Bilik hitung
c. Giemsa Stain

-TATA CARA PEMERIKSAAN

Makroskopik
Metode : Visual (Manual)
Tujuan : Untuk mengetahui cairan transudat eksudat secara makroskopik meliputi :
warna, kejernihan, bekuan, pH dan BJ.

Alat dan Bahan :


- Tabung reaksi
- Beaker gelas
- Kertas indikator pH universal
- Refraktometer abbe

Spesimen : Cairan Rongga Perut / Ascites


Cara Kerja :
Cairan Ascites dimasukkan dalam tabung bersih dan kering.
Diamati warna, kejernihan, adanya bekuan pada cahaya terang.
Dicelupkan indikator pH universal pada Transudat Eksudat dan diukur pH
dengan membandingkan deret standar pH.
Cairan Transudat Eksudat diteteskan 1-2 tetes pada refraktometer dan
diperiksa pada eye piece BJ.
Mikroskopik
Metode : Bilik Hitung
Tujuan : Untuk mengetahui jumlah sel dalam cairan Ascites.

Prinsip : Transudat Eksudat diencerkan dengan larutan Turk akan ada sel
leukosit dan dihitung selnya dalam kamar hitung di bawah mikroskop.

Alat dan Reagensia :


- Mikroskop
- Hemaocytometer : Bilik hitung Improved neubauer, kaca penutup, pipet
thoma leukosit
- Tissue
- Larutan Turk atau NaCl 0,9%

Spesimen : Cairan Rongga Perut / Ascites


Cara Kerja :
Larutan Turk/NaCl 0,9% diisap sampai tanda 1 tepat
Larutan Transudat Eksudat diisap sampai tanda 11 tepat.
Dikocok perlahan dan dibuang cairan beberapa tetes.
Diteteskan pada bilik hitung dan dihitung sel dalam kamar hitung pada
semua kotak leukosit di mikroskop lensa objektif 10x/40x

Catatan :
Pengencer NaCl 0,9% digunakan apabila pada pemeriksaan makroskopik
ditemukan adanya cairan ke arah eksudat dan terdapat bekuan yang banyak.
Namun sebaiknya digunakan larutan NaCl 0,9% bila ragu membedakanya.
Larutan Turk mengandung asam asetat yang dapat menyebabkan protein
menjadi denaturasi sehingga terjadi bekuan.

Hitung Jenis Sel


Metode : Giemsa Stain
Tujuan : Untuk menghitung jenis sel mononuklear dan polinuklear dalam
cairan diduga Transudat atau Eksudat.

Alat dan Reagensia :


- Objek Gelas
- Kaca Penghapus
- Sentrifuge
- Tabung reaksi
- Metanol absolut
- Giemsa
- Timer

Spesimen : Cairan Rongga Perut / Ascites

Cara Kerja :
Apabila cairan jernih maka cairan dilakukan sentrifugasi 5 menit 3000 rpm
dibuat hapusan tebal, namun bila cairan sudah keruh dan berkeping-keping
maka dapat langsung dibuat sediaan hapus tipis/tebal.
Diteteskan pada objek gelas dan dibuat preparat hapusan tebal
Di keringkan dan difiksasi selama 2 menit dengan metanol absolut.
Diwarnai dengan Giemsa selama 15-20 menit.
Dicuci dan diperiksa dimikroskop lensa objektif 100x dengan oil emersi.

-TESKONFIRMASI ATAU LANJUTAN

You might also like