Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
KELOMPOK 11
Nur Aini
Ramah Sugiarti
Rauda
Ronaldi Setiawan
Salwa Al Aribah
Suci Indah
ACARA I
UNIT PENGHISAP (POMPA VACUM)
A. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum Acara I adalah :
a. Mempelajari unit penghisap (Vacum unit) dengan menggunakan
prinsip-prinsip dinamika fluida.
B. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Bahan
Percobaan Unit Penghisap Vacum ini menggunakan beberapa alat
antara lain pompa air, selang dan kran, ember besar, botol minum 1,5 liter,
alat ukur waktu (stopwatch), vacum unit dan manometer pipa terbuka.
Pompa air yang digunakan dalam percobaan adalah pompa air yang masih
baik keadaannya. Selang dan kran dirakit sedemikian rupa hingga
praktikan mudah untuk melakukan dan mengamati percobaan. Dalam
percobaan, ember besar digunakan sebagai penampung air yang akan
digunana untuk percobaan. Selain itu, terdapat alat ukur volume dan alat
ukur waktu (stopwatch). Namun, di dalam pecobaan alat ukur volume
yang digunakan adalah botol bekas air minum kemasan dengan volume
1,5 liter.
Air secara kimiawi merupakan senyawa polar (H2O), yang
mempunyai sifat-sifat tertentu, seperti bersifat pelarut, dapat berikatan
hidrogen dengan senyawa organik dan sifat-sifat lain dalam mekanisme
reaksi tubuh. Air untuk keperluan minum tidap sama persis dengan
pengertian air secara kimiawi,karena air minum merupakan air (kimiawi)
yang mengandung unsur-unsur tertentu (termasuk mineral) yang
diperlukan tubuh. Bahan-bahan minerak tersebut antara lain kalsium,
magnesium, natrium, besi dan lain-lain. Namun jumlah mineral yang
terlarut dalam air minum tidak boleh melebihi ambang batas yang
diperlukan tubuh. Jika mineral-mineral tersebut jumlahnya sangat tinggi
dan melebihi nilai ambang batas, dapat menggangu proses dan mekanisme
dalam tubuh (Suyanta, 2011).
Fluida adalah zat yang berubah bentuk secara kontinu (terus-
menerus) bila terkena tegangan geser, betapapun kecilnya tegangan geser
itu. Gaya geser adalah komponen gaya yang menyinggung permukaan, dan
gaya ini yang dibagi dengan luas permukaan tersebut adlah tegangan geser
rata-rata pad permukaan itu. Tegangan geser pada suatu titik adalah nilai
batas perbandingan gaya geser terhadap luas dengan berkurangnya luas
hingga menjadi titik tersebut (Streeter, 1990).
C. Metodologi
1. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Air
2) Sumber listrik
b. Bahan
1) Alat ukur panjang (jangka sorong)
2) Alat ukur tekanan (manometer pipa terbuka)
3) Alat ukur volume
4) Alat ukur waktu
5) Ember (besar, kecil)
6) Pompa air
7) Selang selang
8) Vacum Unit
2. Cara Kerja
Pemplotingan
D. Hasil dan Pembahasan dalam
grafik, dan kemudian
Tabel 1.1 Pengamatan Unit Penghisap (Pompa Vacum)
dicari
P nilaiD1C D2 Q (cm3/s) A v
Kel
(cmHg) (cm) (cm) (cm2) (cm/s)
0,7 0,729 1,211
1,5 1,067 1,772
1 dan 2 1,905 0,876 0,602
3,7 1,676 2,784
8,8 2,586 4,296
0,2 0,562 0,661
0,7 1,052 1,239
3 dan 4 1,905 1,04 0,849
3,2 2,250 2,650
3,4 3,645 4,293
0,4 0,746 0,931
1,2 1,293 1,614
5 dan 6 1,905 1,01 0,801
2,6 1,903 2,376
8,5 3,440 4,295
0,5 0,743 1,039
1,8 1,409 1,970
7 dan 8 1,905 0,957 0,715
3,3 1,909 2,669
10,7 3,437 4,807
9 0,2 1,905 1,06 0,587 0,882 0,665
1,9 1,808 2,050
7,6 3,616 4,100
11,2 4,389 4,976
0,5 0,847 1,043
1,0 1,198 2,438
10 1,905 1,017 0,812
3,3 2,176 2,680
11,2 4,009 4,937
1,0 1,3200 1,4882
3,0 2,2864 2,5777
11 1,905 1,063 0,887
7,5 3,6152 4,0758
11,3 4,4375 5,0028
2 1,691 2,088
4 2,392 2,953
12 1,905 1,016 0,810
8 3,382 4,175
11,4 4,037 4,984
13 1,905
4
f(x) = 20587.99x - 2.92
3
R = 0.85
Tekanan
Tekanan (cmHg) 2
Linear (Tekanan)
1
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Debit (m3/det)
4
f(x) = 1.05x - 2.93
3
R = 0.85
P
Tekanan (cmHg) 2
Linear (P)
1
0
3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5
Ke ce patan (m/de t)
lurus dengan v.
Prinsip dari dinamika fluida adalah prinsip dasar fluida yaitu
mengenai debit aliran dengan persamaan
Q = V / t = v . A.
Sedangkan prinsip dari pompa vakum sendiri adalah menerapkan prinsip
bernoulli seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Analisis teoritis
dikembangkan dari persamaan Bernoulli dalam menentukan aliran fluida
yang keluar dari tabung pancar dalam bentuk persamaan bernoulli,
v21 p v2 p
+ z 1 + 1 = 2 + z2 + 2
2g g 2g g
Bila pada permukaan tabung pancar semua energi dianggap head statis
dengan mengabaikan kecepatan masuk tabung pancar (Vm = 0), maka
persamaan menjadi:
v2n Pm-Ps
=
2g
E. Kesimpulan
1. Fluida adalah kondisi apabila benda berada dalam bentuk cair atau gas
(Malau, 2012). Tinggi rendahnya kecepatan aliran dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya kemiringan dasar saluran, lebar saluran,
debit air, dan lain-lain (Setiawan, 2013).
2. Prinsip pompa vacum yaitu, dimana suatu semburan yang
berkecepatan tinggi dihasilkan di dalam lubang venturi, merubah
energi bahan cair menjadi energi kecepatan. Perubahan ini
menghasilkan daerah tekanan rendah mengakibatkan bahan cair di
sekitarnya tertarik ke dalam kerongkongan dan kemudian bahan cair
yang terkumpul dikeluarkan (Early, 1982).
3. Dari hasil praktikum diperoleh, sebesar 0,887 cm 2 dengan diameter
pertama 1,905 cm dan diameter kedua sebesar 1,063 cm. Sedangkan
pada praktikum menghitung data yang diperoleh bukaan pertama
tekanan pada manometer sebesar 1cmhg dengan debit aliran sebesar
1,3200 cm3/s diperoleh kecepatan aliran sebesar 1,4882 cm /s. Pada
bukaan kedua tekanan pada manometer sebesar 3 cmhg dengan debit
aliran sebesar 2,2864 cm3/s diperoleh kecepatan aliran sebesar 2,5777
cm /s. Pada bukaan ketiga tekanan pada manometer sebesar 7,5 cmhg
dengan debit aliran sebesar 3,6152 cm3/s diperoleh kecepatan aliran
sebesar 4,0758 cm /s. Pada bukaan keempat tekanan pada manometer
sebesar 11,3cmhg dengan debit aliran sebesar 4,4375 cm 3/s diperoleh
kecepatan aliran sebesar 5,0028 cm /s. Pada hasil perhitungan tersebut
dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tekanan maka kecepatan
semakin rendah dan bila tekanan tinggi maka kecepatan semakin
rendah, dimana kecepatan dan tekanan berbanding lurus. Hal ini sesuai
dengan hasil teori dimana luas penampang aliran adalah sama,
sedangkan hubungan debit dan kecepatan alir adalah semakin besar
debit yang berarti semakin besar tekanan dan semakin kecil waktu,
maka kecepatan alir fluida semakin besar. (Darsono, 1999).
4. Mengacu pada hukum kontinuitas, kecepatan aliran dapat meningkat
bila terjadi peralihan lebar penampang yang semakin menyempit
(Setiawan, 2013). Debit (Q) dipengaruhi oleh volume dan waktu,
namun karena volume dikontrol, maka semakin sedikit waktu, maka
debit semakin besar. Untuk kecepatan alir, dipengaruhi oleh debit dan
luas penampang. Luas penampang aliran adalah sama, sedangkan
hubungan debit dan kecepatan alir adalah semakin besar debit yang
berarti semakin besar tekanan dan semakin kecil waktu, maka
kecepatan alir fluida semakin besar (Darsono, 1999).
5. Vacuum unit dapat diaplikasikan dengan VES (Vortex Ejector Stage).
untuk proses pemisahan, retrifikasi, pendinginan dan pemanasan dalam
bidang pangan. Selain itu juga dapat diaplikasikan dalam sistem proses
pengolahan minyak (Levchenko, 2012). Vacum unit juga dapat
diaplikasikan untuk destilasi (Ji, 2002).
DAFTAR PUSTAKA