Professional Documents
Culture Documents
com/category/referat/page/2/
Pendahuluan
Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perkembangan social budaya
mengakibakan tingginya angka kecelakaan, pembunuhan dan peristiwa peristiwa lain yang
kadang kadang mengakibatkan kesulitan dikenalinya korban tersebut. Di lain pihak adanya
tuntutan untuk segera dilakukannya identifikasi secara tepat pada korban tersebut. Dan salah
satu identifikasi yang paling penting adalah umur.
Penentuan umur dapat dilakukan dengan pemeriksaan penutup sutura, inti penulangan,
penyatuan tulang serta pemeriksaan gigi.
Penggunaan gigi sebagai identifikasi memberikan keuntungan dikarenakan sifat gigi yang
keras dan tahan terhadap cuaca, kimia, maupun trauma. Selain itu gigi manusia mempunyai
sifat diphypodensi dimana setiap gigi mempunyai konfigurasi dan relief yang berbeda dan
perubahan yang terjadi karena umur atau proses patologis/intervensi pada gigi dapat menjadi
informasi lain. Dalam tinjauan kepustakaan ini akan membahas tentang penentuan umur
berdasarkan identifikasi gigi.(1)
PEMBAHASAN
1. Akar gigi, yang berfungsi menopang gigi dan merupakan bagian gigi yang terletak
didalam tulang rahang.
3. Leher gigi, yaitu bagian yang menghubungkan akar gigi dengan mahkota gigi.
1. Email, merupakan jaringan keras yang mengelilingi mahkota gigi dan berfungsi
membentuk struktur luar mahkota gigi dan membuat gigi tahan terhadap tekanan dan
abrasi. Email tersusun dari mineral anorganik terutama kalsium dan fosfor, zat organic
dan air.
2. Dentin, merupakan bagian dalam struktur gigi yang terbanyak dan berwarna
kekuningan. Dentin bersifat lebih keras dari pada tulang tetapi lebih lunak dari email.
Dentin terdiri dari 70 % bahan organic, terutama Kalsium dan fosfor serta 30 % bahan
organic dan air.
3. Sementum, merupakan jaringan gigi yang mengalami kalsifikasi dan menutup akar
gigi. Sementum berfungsi sebagai tempat melekatnya jaringan ikat yang memperkuat
akar gigi pada alveolus. Sementum lebih lunak dari dentin dan terdiri dari 50% bahan
organic berupa Kalsium dan Fosfor dan 50% bahan organic.
4. Pulpa, merupakan jaringan ikat longgar yang menempati bagian ruang tengah pulpa
dan akar gigi. Pada pulpa terkandung pembuluh darah, syaraf, dan sel pembentuk
dentin. Pulpa berisi nutrisi dan berfungsi sebagai sensorik.
1. Gigi susu
Gigi susu berjumlah 20 buah dan mulai tumbuh pada umur 6 -9 bulan dan lengkap pada umur
2 2,5 tahun. Gigi susu terdiri dari 5 gigi pada setiap daerah rahang masing masing adalah :
2 gigi seri (incicivus),1 gigi taring
2. Gigi permanen
Gigi permanen berjumlah 28 32 terdiri dari 2 gigi seri, 1 gigi taring, 2 gigi premolar, dan 3
gigi molar pada setiap daerah rahang. Gigi permanen menggantikan gigi susu. Antara umur 6
14 tahun 20 gigi susu diganti gigi permanen. Gigi molar 1 dan 2 mulai erupsi pada umur 6
12 tahun sedangkan gigi molar 3 mulai erupsi pada umur 17 21 tahun.
1. Cara Zsigmondy
2. Cara Palmer
Cara Zsigmondy
Gigi susu
V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V
Gigi tetap
8764321 12345678
8764321 12345678
Contoh penulisan :
Cara Palmer
Gigi susu
EDCBA AB C D E
EDCBA AB C D E
Gigi tetap
8764321 12345678
8764321 12345678
Contoh penulisan :
Gigi Tetap :
1- 2-
4- 3-
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Gigi Susu
5- 6-
8- 7-
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
Contoh penulisan :
1. Periode Proliferasi
Pertumbuhan gigi mulai bulan keenam dari kehidupan embrio ( 11 mm embrio ) dengan
bentukan tonjolan gigi primordial. Diferensiasi pertumbuhan gigi berkembang dari ectoderm
dan mesoderm.
Tonjolan gigi berasal dari invaginasi proliferatif dari ectoderm epitel mulut dan diikuti
difernsiasi dari mesenkial mesoderm berdekatan. Epitel mulut berdiferensiasi menjadi enamel
yang memproduksi ameloklast dan dentin yang memproduksi odontoblast yang muncul dari
mesoderm.
Pulpa gigi terdiri dari jaringan ikat mesoderm, pembuluh darah dan saraf yang berkembang
secara sentral dalam cangkang luar gigi yang membentuk dentin dan enamel. Invaginasi
Tonjolan gigi berpisah dari tonjolan epitel mulut dan terus berkembang secara bertahap dan
diikuti pembentukan tulang maxilla, mandibula, gigi seri, gigi taring.
Gigi susu terbentuk sampai umur 3 4 bulan (fetus), sedangkan untuk gigi tetap, gigi
belakang ( premolar dan molar ) sampai dengan stadium III kehamilan, sedangkan untuk gigi
incicivus lateralis sampai dengan stadium II kehamilan.
2. Periode kalsifikasi
Kalsifikasi jaringan email dan dentin merupakan aposisi, mulai 4 bulan intrauterine sampai
dengan usia 3 tahun setelah lahir untuk gigi susu, sedang untuk gigi tetap antara lain :
Gigi I1 mulai 4 bulan intrauterine sampai dengan usia 1,5 tahun setelah
lahir.
begitu pula untuk gigi M1 atas dan gigi M2 bawah. Untuk gigi M2 atas
dan bawah sampai dengan usia 3 tahun. Sedangkan untuk gigi caninus
atas dan bawah sampai dengan usia 3,5 tahun.
3. Periode erupsi
Periode erupsi ini sangat bervariasi, tergantung dari beberapa factor antara lain :
Gigi dapat memberi informasi apakah seseorang itu anak anak atau remaja.
Metode yang sering digunakan untuk seseorang berdasar pemeriksaan gigi antara lain :
Schour dan Massler membuat table tentang gambaran pertumbuhan gigi mulai dari lahir
sampai dengan umur 21 tahun, yang banyak digunakan dalam ilmu kedokteran gigi klinis
khususnya ordontis untuk merencanakan atau mengevaluasi perawatan gigi.
Tabel ini biasa dibunakan untuk mempelajari gigi geligi dimana yang sudah seharusnya
tanggal atau seharusnya sudah tumbuh pada umur tertentu. Untuk penentuan umur
penggunaannyajustru melihat gigi ayng sudah ada didalam mulut dan menentukan umurnya
dengan bantuan table Schour dan Massler.
Pada prinsipnya sama dengan sChour dan Massler, hanya pada table Gustaffson untuk setiap
gigi ini diberikan perkiraan jadwal yang lebih lengakap, mulai dari pembentukan,
mineralisasi, pertumbuhan ke dalam mulut sapai pada penutupan foramen apicalis, sejak
dalam kandungan hingga umur 16 tahun.
3. Metode Gustaffson
Penentuan umur berdasarkan table Gustaffson Koch pada umumnya bermanfaat selama gigi
masih dalam masa pertumbuhan. Untuk memperkirakan umur seseorang setelah masa itu
digunakan 6 metode dari Gustaffson.
a.atrisi
Penggunaan gigi setiap hari membuat gigi mengalami keausan yang sesuai dengan
bertambahnya usia.
b. Sekunder dentin
Sejalan dengan adanya atrisi, maka di dalam ruang pulpa akan dibentuk sekunder dentin
untuk melindungi gigi, sehingga semakin bertambah usia maka sekunder dentin akan semakin
tebal.
c. Ginggiva attachment
Pertambahan usia juga ditandai dengan besarnya jarak antara perlekatan gusi dan gigi.
Semakin tua usia seseorang maka akar giginya semakin bening, hal ini dipengaruhi oleh
mineralisasi yang terjadi selama kehidupan.
f. Sekunder sement
Ketebalan semen sangat berhubungan dengan usia. Dengan bertambahnya usia ketebalan
sement pada ujung akar gigi juga semakin bertambah.
Garis-garis incremental Von Ebner dan Neonatal, dapat dilihat pada gigi yang telah disiapkan
dalam bentuk sediaan asahan dengan ketebalan 30-40 mikron. Pada gigi susu dan Molar 1
(yaitu gigi-gigi yang ada pada waktu kelahiran), akan ditemukan neonatal line berupa garis
demarkasi yang memisahkan bagian dalam email (yang terbentuk sebelum kelahiran) dengan
bagian luar enamel (yang terbentuk setelah lahir). Selanjutnya juga akan ditemukan garis-
garis incremental Von Ebner yang merupakan transisi antara periode pertumbuhan cepat dan
pertumbuhan lambat yang berselang-seling.
Jarak rata-rata antara garis ini adalah 4 mikron yang merupakan kecepatan deposisi dentin
dalam 24 jam. Apabila pembentukan gigi belum selesai, perhitungan garis Von Ebner dari
neonatal line dapat membantu penentuan umur.
Hapusan asam aspartat telah digunakan untuk menentukan usia berdasarkan pada terdapatnya
bahan tersebut pada dentin manusia. Komponen protein terbanyak pada tubuh manusia
berbentuk L-amino Acid, D-amino acid yang ditemukan pada tulang, gigi, otak dan lensa
mata. D-amino acid dipercaya mempunyai proses metabolisme yang lambat dan tiap
bagiannya mempunyai laju pemecahan yang lebih lambat dan mempunyai ratio dekomposisi
yang lebih lambat juga. Asam aspartat mempunyai kemampuan penghapusan paling tinggi
dari semua asam amino.
Pada 1976 Helfman dan Bada menggunakan informasi ini untuk mempelajari perkiraan umur
dengan membandingkan rasio D-Laspartat acid dengan 20 subyek dengan hasil bagus (r =
0,979) rasio yang tinggi pada D/L rasio banyak ditemukan pada usia muda dan menurun
akibat pertambahan usia dan perubahan lingkungan.
Pada tahun 1990 Ritz et al. melaporkan adanya asam aspartat pada dentin untuk menentukan
usia pada orang yang telah meninggal, berdasarkan hal tersebut metode ini dapat
menyediakan informasi yang lebih akurat tentang penentuan usia dibandingkan dengan
parameter yang lain.
t : actual age
Gigi yang digunakan dalam kasus ini adalah gigi seri tengah bagian bawah dan premolar
pertama. Mereka menemukan perkiraan umur yang lebih baik dari fraksi total asam amino
dengan membagi menjadi fraksi kolagen yang tidak larut dan fraksi peptide. Dibandingkan
dengan total asam amino, fraksi kolagen yang tidak larut dan fraksi peptide yang terlarut,
mempunyai konsentrasi glutamine dan asam aspartat yang lebih tinggi.
KESIMPULAN
2. Untuk dapat melakukan identifikasi gigi diperlukan pengetahuan yang baik tentang
Anatomi, Morfologi, Dan Embriologi gigi manusia.
3. Metode yang digunakan dalam penentuan usia berdasarkan identifikasi gigi antara
lain :
3. Metode Gustaffson
DAFTAR PUSTAKA
1. Stimson, P. G, Mertz, C. A, 1997. Forensic Dentistry, CNC Press Boca Raton, New
York.