You are on page 1of 5

I.

Istighfar (Memohon Ampun Kepada Allah SWT)


Allah SWT Berfirman
1. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan
memerintahkan): "Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya
azab yang pedih",
2. Nuh berkata: "Hai kaumku, Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan
yang menjelaskan kepada kamu,
3. (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah
kepadaKu,
4. niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan
menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya
ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu
Mengetahui".
5. Nuh berkata: "Ya Tuhanku Sesungguhnya aku telah menyeru kaumku
malam dan siang,
6. Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran).
7. dan Sesungguhnya Setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar
Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke
dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap
(mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat.
8. kemudian Sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman)
dengan cara terang-terangan
9. kemudian Sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-
terangan dan dengan diam-diam
10. Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada
Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,
11. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,
12. dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan
untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-
sungai.
(Q.S Nuh ayat 10-12)
Sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam,"Barang siapa yang senantiasa
beristighfar, maka Allah pasti akan selalu memberikannya jalan keluar dari
setiap kesempitan dan kelapangan dari segala kegundahan serta Allah akan
memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak ia sangka-
sangka." [HR. Ahmad, Abu Daud dan Hakim]

Kalimat kalimat istighfar :


a. Astaghfirullohaladzhiim
b. Subhanallohil adzhiim Astaghfirulloh
c. Astaghfirullohaladziim alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul quyyum wa
atuubu ilaika.
d. Allohumma angta robbii. Laailaaha illa angta kholaqtanii wa ana abduka
wa ana ala ahdika wa wadika mastathotu. Audzu bika mingsyarri maa
shonatu abuu u laka binimatika alayya wa a-udzu bidzambi Faghfirlii
fainnahu laa yaghfirudzunuba illa angta.

II. Sedeqah (Memberikan sesuatu kepada orang lain dengan


mengharap ridho Allah SWT)
Allah SWT Berfirman
perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui
QS Albaqarah ayat 261
Sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam , Tidak akan pernah
berkurang harta yang disedekahkan melainkan ia akan bertambah,,
bertambah,, bertambah (HR. At Tirmidzi)
III. Shalat Dhuha
Sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam Pada setiap persendian
kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap tasbih (membaca
subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah)
adalah sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah,
setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil ma'ruf
adalah sedekah, nahi anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat
terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha." (HR.
Muslim)
Shalat dhuha adalah shalat sunnah minimal dua rakaat dan maksimal 12
rakaat, yang dilakukan pada waktu dhuha (pagi hari) yaitu ketika matahari
mulai naik, waktu shalat dhuha terbentang selama beberapa jam sejak 15
menit setelah matahari terbit hingga 15 menit sebelum masuk waktu
dhuhur. Adapun waktu yang utama (Afdhal) untuk shalat dhuha adalah saat
matahari meninggi dan sudah terasa panas.

Zaid bin Arqam melihat orang-orang melaksanakan shalat Dhuha di masjid


Quba. Ia lantas mengatakan, Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di
selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda, Shalat orang-orang awwabin adalah ketika anak unta
mulai kepanasan (HR. Ahmad dan Baihaqi)

Pukul berapakah waktu yang dimaksud? Berdasarkan penjelasan itu, waktu


terbaik shalat Dhuha adalah sekitar pukul 9 WIB untuk DKI Jakarta, pukul
8.30 WIB untuk Surabaya. Sedangkan daerah lainnya menyesuaikan, bisa
melihat jadwal shalat yang telah banyak tersedia baik cetak maupun online.
(bersama dakwah.com)

IV. Menyambung Silaturrahiim (Menjaga ikatan kekeluargaan,


Berkunjung ke saudara, keluarga, kerabat)
Dari Abu Hurairah ra meriwayatkan: Aku mendengar Rasulullah saw
bersabda, "Barang siapa suka rezekinya diluaskan dan umurnya
dipanjangkan hendaklah ia menyambung silaturrahiim." (HR. al-Bukhari dan
Muslim)
V. Bertaqwa Kepada Allah SWT
Allah SWT Berfirman
1. Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu Maka hendaklah kamu
ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang
wajar)[1481] dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah
Tuhanmu. janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan
janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan
keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah, Maka Sesungguhnya Dia telah
berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. kamu tidak mengetahui barangkali
Allah Mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru.
2. apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka
dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah
dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu
tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan
itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan
keluar.
3. dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan
urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
(QS Ath thalaaq ayat 1-3)

Sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam ,Seandainya kalian mau


bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan
memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi
dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang. (HR
Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani)

Definisi Taqwa dan Tawakkal :


Taqwa dari sudut bahasa :" menjaga diri dari sesuatu yg ditakuti.
Taqwa dari sudut syara':"melakukan sesuatu yg seharusnya dikerjakan dan
meninggalkan sesuatu yg seharusnya ditinggalkan."

Dari sudut tahqiiqan :" tetap memelihara diri daripada kemurkaan Allah.
metodenya: mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya

Rumusan: Taqwa =Takut akan Allah. Dalam bahasa yg mudah ialah menjaga
batas-batas Allah SWT (halal dan haram), dalam bahasa ibarat (tamsil),
Ibarat seorang yg berjalan pada jalan yg berduri dan berbatu tajam (maka
dia berhati-hati).

Tawakkal: Berserah diri kepada Allah setelah berusaha. Dalam bahasa yg


mudah: mencari segala asbab, natijahnya (hasilnya) diserahkan kepada Allah
SWT.

Tingkatan tawakkal oleh alhafidz Ibn Qayyim (Madarij asSaalikin):

Tahap 1: Tawheed yg benar adalah asas tawakkal yg betul

Tahap 2: Menyandarkan hati dan bergantung penuh kpd Allah SWT


Tahap 3: Bersangka baik terhadap Allah SWT

tahap 4: Penyerahan hati terhadap Allah

Tahap 5: Pasrah (tanpa tuntutan dan pilihan)

Rumusan: Tawakkal : penyerahan (hati) kpd Allah dengan berusaha keras.


Ini tepat dengan maksud alhadis:" tambatlah terlebih dahulu unta kamu,
kemudian bertawakkallah (HR at Tirmidzi)

Jika hari ini:"Kuncilah mobil kamu dan pasnglah alarm, kemudian


tawakkallah."
Allahu a'alam

You might also like